Author : Lee Huang Zi
Type : Oneshoot
Rating : PG 17
Genre : Romance
Main Cast : - Jessica
Jung - Lee Donghae
Disclaimer : ini ff
kedua yang saya publiasikan di blog ini *gananya ^^ gak minta RCLnya siehhh...
Cuman saya berharap readers disini bisa menghargai... heheh :D paling gk stlah
baca nyelipin comment walow segede upil *plakkkk hha .. sama ajeh dong... ^^
ini gk pake EYD, coz emang aku gk kenal sama si EYD hhhehheh J
:D so, typonya masih awur-awurann.... oh ia, jika ada kesalahan nama dan tempatt,,
maklum aje to.. J :D yowess
cekidottt.....
=Sweet
Honeymoon=
Seorang
yeoja berjalan menuju pintu dengan tulisan exit diatasnya diikuti dengan namja
yang nenyeret koper bawaannya sesekali namja itt membenarkan posisi kacamata
hitamnya. Keduanya lalu pergi melenggang dari tempat itu menggunakan sebuah
taxi yang sudah menunggu sejak tadi di depan bandara yang bernama Suvarnabhumi
ini.
Keduanya
kini menyewa sebuah kamar hotel yang bisa dibilang mewah itu untuk beberapa
hari kedepan.
=Sweet
Honeymoon=
Hahhhh.
Donghae menghempaskan tubuhnya keatas kasur berukuran king size dalam kamar
hotelnya yang mewah. Hahhh perjalanan kurang lebih selama 4 jam dipesawat dari
Seoul ke Bangkok benar-benar membuatnya lelah.
Donghae
datang ke negri gajah putih ini membawa serta istrinya. Rencananya sih untuk
berbulan madu. Namun, masih pantaskah bila ini disebut bulan madu? Setelah
pernikahannya dengan seorang gadis bernama Jessica Jung yang sudah berjalan dua
bulan.
Memang
pekerjaannya sebagai CEO yang mewarisi ayahnya yang telah pensiun. Dan
membuatnya selalu disibukkan dengan gunung kertas dan beberapa berkas yang acap
kali membuatnya pusing belum lagi ditambah dengan rapat-rapat dan pertemuan
penting dengan client asingnya.
Jessica
keluar dari kamar mandi setelah beres membersihkan dirinya. Dia keluar dengan
keadaan fresh. Ia perlu mandi bukan setelah perjalanan dari Seoul ke Bangkok
yang amat membuatnya kelelahan. Jessica melihat suaminya yang berbaring di atas
kasur. Terlihat sekali bahwa suaminya itu sangat kelelahan. Jessica menghampiri
suaminya yang sedang terbaring si atas kasur itu.
"Oppa!
Ayo cepat mandi" titah gadis itu dengan suara lembutnya. Terdengar suara
kasur yang berderap ketika ia menduduki kasur itu.
"Eunghh"
Donghae menoleh dan melenguh kecil tanpa bangkit dari tidurnya.
"Oppa
cepat bangun dan mandilah!" Suruh Jessica lagi. Namja itu hanya menatap
wajah istrinya lekat. Lelaki itu hanya diam tak mengidahkan perintah istrinya.
Hhhhhh...
Donghae menghembuskan nafasnya. Jessica memutar kedua bola matanya. Donghae ini
kenapa tak cepat bangun? Tak sadarkah ia bila bau tubuhnya itu sangat
mengganggu.
"Eungghh"
sekali lagi Donghae melenguh pelan dan kini ia menjadikan paha istrinya sebagai
bantalannya. Dan kedua tangan istrinya itu ia genggam erat.
Jessica
yang kesal pada Donghae karena bukannya menuruti perintahnya, lelaki itu justru
malah bermanja-manja seperti ini. Aisshhh.... Jessica menggoyangkan kedua
pahanya ke atas kebawah bermaksud agar suaminya itu terganggu.
"Aisshhh,
oppa palli ireona! Dan cepat mandilah kau bau!" Meskipun telah beberapa
kali Jessica menyuruhnya bangun. Donghae tetap tak bergeming membuat gadis itu
semakin kesal.
"Oppa!"
Rengek gadis itu dengan nada yang lebih keras dari sebelumnya.
"Aisshhhh
ne, aku bangun!" Ucap Donghae seraya bangkit dan duduk membuat Jessica
kini bisa bernafas lega karena akhirnya suaminya itu menurutinya juga. Namun
tunggu apa yang sekarang Donghae lakukan? Kenapa justru ia diam. Harusnya kan
ia segera ke kamat mandi untuk membersihkan dirinya.
"Aisshh,
oppa cepatlah mandi!" Titah gadis itu sambil menarik-narik tangan Donghae
bermaksud menyeretnya ke kamar mandi.
"Aku
ingin kau mandikan" manja Donghae. Tentu membuat Jessica kesal memutar
bola matanya pada sikap suaminya yang manja itu.
"Cepatlah
oppa! Jangan selerti itu" paksanya masih menarik-narik lengan Donghae.
"Ne,
ne, ne, aku akan mandi. Tapi bisakah kau berhenti menarik-narik lenganku?? Jika
lenganku putus bagaimana? Nanti siapa yang akan memelukmu?" Tanya Donghae
beranjak dari kasur dan berjalan menuju kamar mandi setelah sebelumnya
mengambil sebuah handuk yang entah sejak kapan sudah berada di atas kasur.
Jessica tersenyum penuh kemenangan. Akhirnya Donghae mau mandi juga. Tapi
tunggu! Kenapa pria itu kembali menghampirinya dan duduk disampingnya.
"Apalagi
sekarang?" Ketus Jessica tanpa menatap suaminya dan berbalik membelakangi
Donghae.
"Ada
yang kulupakan" jawabnya enteng.
"Apa?
Kau sudah memegang handukmu!" Ketus Jessica lagi. Tiba-tiba sepasang
tangan kekar melingkar indah pada pinggang rampingnya. Namja itu memeluknya
dari belakang. Meletakkan dagunya pada bahu istrinya setelah sebelumnya
mengecup lembut pipi gadis itu.
"Pantas
saja sejak tadi ada yang mengganjal, ternyata aku baru ingat jika aku belum
memelukmu" Donghae mengakhiri ucapannya dengan sebuah kecupan dalam pada
pipi gadis itu.
"Poponya
aku minta nanti setelah aku selesai mandi ya chagi" goda Donghae dan lagi-lagi
mengecup pipi itu lagi namun lebih singkat dari sebelumnya.
"Lepaskan!"
Ketus Jessica lagi berusaha melepaskan pelukan Donghae. Namun namja itu malah
semakin mengeratkan pelukannya.
"aigoo..!
Kenapa galak sekali? Kitakan sedang bulan madu"
"Heuhhhhhhh"
Jessica hanya mendengus sebal.
=Sweet
Honeymoon=
Jessica
duduk didepan sebuah kaca rias, memoles sedikit bedak pada wajah tirusnya.
Terlihat simple, natural, namun tetap cantik. Ia tersenyum memandang pantulan
dirinya di dalam cermin.
"Aigoo..!!
Jessica Jung kau memang cantik" gumam gadis itu memuji dirinya sendiri.
"Kau
memang cantik, makanya aku menyukai dirimu" ucap seorang namja
dibelakangnya yang juga bayangan namja itu terpantul di dalam cermin. Siapa
lagi jika bukan suaminya. Lee Donghae.
Donghae
menghampiri Jessica dan memeluknya dari belakang. Menopang dagunya pada pundak
sang istri lalu mengecup pipi istrinya.
"istriku
cantik sekali. Mau kemana hmm?"
Jessica
tersenyum. "Tentu saja hari ini aku akan bersenang-senang dengan
suamiku" jawabnya santai.
"Sudah
siap?" Tanya Donghae, Jessica mengangguk cepat sambil tersenyum. Lalu
Donghae menggenggam tangan Jessica dan membawanya pergi.
=Sweet
Honeymoon=
Donghae
tak henti-hentinya tersenyum melihat kekaguman istrinya pada tempat ini. Ia
membawa Jessica ke sebuah taman kupu-kupu yang ada di Nong Nooch Tropical
Garden & Reset ini, sebuah tempat wisata yang berlokasi di Pattaya,
Bangkok.
"Ahhh,,
kau romantis sekali oppa!" Kata gadis itu, memuji, tapi nada bicaranya
terdengar seperti mengejek.
"Hey,
kau memuji atau mengejekku? Kau pikir tak bisa romantis?"
"Aku
tau, kau kan pria paling romantis" puji Jessica. Donghae tersenyum.
"Oh
iya, ayo kita ambil gambar!" Ajak gadis itu, lalu Donghae mendekat.
"Han..
deul.. set.. kimchi.."
~CHUP
Donghae
mengecup pipi Jessica sehingga nampak foto mereka dengan Donghae yang sedang
mencium pipi Jessica.
"Yahhh..
apa-apaan?"
"Romantiskan?"
Goda Donghae sambil mengedipkan sebelah matanya genit.
Kini
mereka berdua sedang menonton pertunjukkan atraksi gajah. Mereka berdua
terlihat sangat serius menikmati pertunjukkan gajah itu. Namun, sebenarnya
Donghae tidak begitu menikmati pertunjukkan itu. Ia lebih menikmati memandang
istrinya yang terlihat begitu serius menonton atraksi itu. Donghae tersenyum.
Bahkan sedari tadi istrinya tak juga melepaskan lengannya. Jessica terus saja
bergelayut manja pada Donghae.
Setelah
selesai menonton pertunjukkan tersebut, kini Donghae mengajak Jessica ke
Tiffany Show, masih berada di Pattaya. Yahhh itu adalah tempat pergelaran drama
musikal dan kabaret. Namun yang berbeda, pemeran dari drama musikal maupun
kabaret ini adalah para waria cantik yang bahkan kecantikannya melebihi seorang
yeoja tulen.
Jessica
berdecak kagum saat melihat waria yang sedang berdiri di atas panggung menggunakan
sepatu flat berwana pink dan sebuah mini dress. Lekuk tubuh waria itu juga
sangat indah dan jika dilihat-lihat mereka memang benat-benar mirip dengan
yeoja.
"Waahh!
Mereka cantik sekali, bahkan Heechul oppa saja terkalahkan!" Kagum
Jessica, Donghae mengangguk menyetujui.
"Ne,
mereka memang cantik!" Puji Donghae, Jessica yang mendengar itu langsung
saja menolehkan kepalanya menatap Donghae sambil menautkan halisnya, tatapan
matanya jelas jika ia sedang kesal. Donghae ikut menautkan halisnya juga ketika
melihat Jessica yang memberinya tatapan seperti itu.
"Wae?"
Tanya Donghae bingung, Jessica kini malah memajukan bibirnya.
"Mereka
cantik!" Ucap Jessica ketus. Lagi-lagi ucapan gadis itu mendapat
persetujuan dari Donghae.
"Ne,
mereka memang benar-benar cantik!" Kata-kata yang keluar dari mulut
Donghae semakin saja membuat Jessica kesal gadis itu kini memasang wajah tak
sukanya.
"Hey,
kau jelek jika memasang wajah semacam itu!" Donghae menarik hidung Jessica
gemas.
"Oppa!"
Rengek Jessica. "Kenapa keu mengatakan mereka cantik? Kau masih
normalkan?" Tanya Jessica dengan nada kesal.
"Lalu?
Kau ini berpikir apa hn? Mereka memang cantik!"
"Kau
masih normalkan, mereka itu namja!" Kesal gadid itu lagi. Donghae hanya
bisa terkekeh melihat tingkah laku istrinya ini. Jessica memang pencemburu,
tapi ia sering mencemburui hal-hal yang tak wajar.
"Aigoo!
Istriku ini. Mereka memang cantik. Dan aku masih normal. Buktinya aku masih
mencintaimu dan kau adalah yang tercantik bagiku. Siapapun tidak ada yang bisa
menandingi kecantikanmu!" Semburat merah mulai muncul di pipi Jessica saat
Donghae mengucapkan kata-kata pujiannya. Donghae tersenyum melihat Jessica kini
yang sedang tersipu malu lalu ia bawa gadis itu kedalam dekapannya.
=Sweet
Honeymoon=
Donghae
keluar dari kamar mandi dengan hanya sehelai handuk yang menutupi bagian
bawahnya saja. Sedangkan ia tak memakai atasan apapun alias toples dan
menampilkan absnya yang masih basah membuat kesan sexy serta rambutnya yang
juga masih basah membuat pria itu terlihat semakin cool.
Dilihatnya
istrinya sedang memainkan mengutak-atik ponsel miliknya dan duduk di sisi
ranjang sambil membelakangi dirinya. 'Ah disini saja, toh Sica tidak akan
melihatnya karena dia membelakangiku' batin Donghae. Ia pun segera memakai
pakaiannya. Namun, belum selesai. Jessica membalikkan tubuhnya.
"AAAAAAAAA!!!!!"
teriak gadis itu kencang membuat Donghae sendiri kaget. Buru-buru gadis itu
menutup erat matanya dan kembali membalikkan tubuhnya.
"Pabo!
Apa yang kau lakukan?? Kenapa tidak didalam kamar mandi saja??" Sungut
gadis itu. Ia kesal pada suaminya. Sedangkan Donghae hanya memasang wajah
innocentnya seolah tak terjadi apa-apa.
"Cepat
pakai bajumu oppa!!" Titah gadis itu masih dengan menutup matanya.
"Cihh.
Berlebihan sekali! Toh nanti kau juga akan melihatnya!" Jawab Donghae
santai sambil memakai pakaiannya.
"Cepat!!"
Titah gadis itu lagi. Donghae hanya tertawa melihat tingkah laku istrinya itu.
"Arra..
arra.." Donghae masih tetap tersenyum melihat gadisnya yang kini duduk di
sisi ranjang sambil membelakanginya bahkan menolehpun tidak.
Melintas
sebuah ide nakal di otak Donghae. Ia pun menghampiri istrinya duduk
disampingnya dan memeluknya dari belakang. Ia membenamkan wajahnya pada leher
jenjang Jessica menghirup aroma tubuh istrinya.
Jessica
terhenyak saat merasakan sepasang tangan kekar melingkar di pinggangnya. Ia
juga bergidik geli kala Donghae membenamkan wajahnya di lehernya. Apa-apaan
Donghae ini? Batin gadis itu. Apalagi ketika Jessica menoleh pada suaminya yang
ternyata hanya memakai boxer hitam tanpa atasan apapun. Jadi lelaki ini belum
beres berpakaian? Huhhh.
"Oppa!
Pakai bajumu" rengek Jessica.
"Ahhh
tapi Thailand sangat panas" balasnya manja. Jessica hanya diam. Gadis itu
kini lebih menikmati pelukan suaminya.
"Saranghae
Jessica Jung" ucap Donghae lalu mengecup pipi Jessica.
"Nado
saranghae Lee Donghae" Donghae tersenyum mendengar ucapan Jessica dan
semakin mengeratkan pelukannya.
Setelah
lebih dari tiga puluh menit. Donghae belum juga melepaskan pelukannya. Hingga
kini jam menunjukkan pukul 08:00 am waktu setempat. Keduanya masih diam. Tak ada
satupun yang berbicara. Hanya keheningan. Mereka masih menikmati pelukan itu.
Sampai Jessica membuka mulutnya.
"Oppa!"
"Hmm"
Donghae hanya menjawabnya dengan gumaman kecil tanpa berniat melepaskan
pelukannya.
Jessica
terlihat seperti berfikir, sebelum ia mengatakan sesuatu pada Donghae. Gadis
itu memainkan jari-jarinya.
"Wae?
Katakan saja" ucap Donghae lembut.
"Aku...
aku... eumm.. b-bo-bolehkah aku mmm menciummu?" Kata Jessica gugup.
Donghae tersenyum lalu melepas pelukannya. Mereka kini duduk berhadapan.
Donghae sebenarnya ingin sekali tertawa melihat ekspresi Jessica jika sedang
gugup seperti ini. Sebenarnya namja itu heran ucapan yang baru saja di
keluarkan dari bibir mungil istrinya. Mengapa tiba-tiba jadi begini? Kemana
Jessica yang dingin? Namun, Donghae senang dengan sikap Jessica yang satu ini.
"Tentu
saja boleh chagi" Donghae mendekatkan wajahnya ke wajah Jessica hingga
jarak di antara mereka tinggal sedikit. Lelaki itu memejamkan matanya mencoba
merasakan ciuman yang akan Jessica berikan padanya.
~CHUP
Jessica
mengecup pipi Donghae. Sial. Donghae kira Jessica akan mencium bibirnya.
"Hanya
itu?" Tanya Donghae merasa tak puas dengan apa yang diberikan Jessica.
Sedangkan Jessica mengangguk cepat sambil menyunggingkan sebuah senyuman.
"Kau
bilang akan menciumku??" Tanya Donghae lagi tak terima.
"Lalu
yang baru saja kulakukan itu apa?" Tanya Jessica kesal. Heuhhh Donghae ini
diberi hati minta jantung.
"Aigoo!
Sepertinya kau perlu banyak belajar.... yang tadi itu namanya kecupan"
"Lalu
apa bedanya?"
"Kau
ingin tahu? Baiklah jika kau memaksa, ciuman itu seperti ini" tanpa
memberi aba-aba Donghae sudah membungkam mulut Jessica dengan bibirnya. Membuat
gadis itu sempurna membulatkan kedua mata foxynya.
"Eungghhhh..."
desahan kecil keluar dari mulut Jessica saat lidah Donghae berhasil menelusup
kedalam mulut Jessica dan mengajak lidahnya bermain-main ria. Namun sepertinya
gadis itu belum siap dengan serangan Donghae ini. Terbukti gadis itu kini
memukul dada bidang Donghae yang polos tanpa pakaian.
"Eummpphhh..
oppahhh.. lepphhh.. pashhhh...." Jessica berusaha melepaskan tautan
bibirnya. Dan akhirnya Donghaepun melepaskannya. Tapi kini Donghae malah
menarik Jessica kedalam pelukannya membuat wajah Jessica bersentuhan langsung
dengan abs Donghae. Secepat mungkin Jessica menarik tubuhnya sebelum Donghae
mengeratkan pelukannya.
Gadis
itu kini berbaring dikasut dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.
Donghae tertawa geli dan ikut membaringkan tubuhnya disamping Jessica. Namja
itu perlahan membuka selimut yang menutupi kepala Jessica.
"Apa
tidak pengap hmm?" Gadis itu tak menjawab melainkan hanya diam.
"Hey.
Aku tidak suka dengan sikapmu. Kau berlaku sok dewasa, bijak, dingin, pendiam,
ketika berhadapan dengan orang lain. Tapi ketika dengan mu? Hahhhh kau tak beda
dengan seorang bayi" ejek Jessica panjang lebar, bahkan gadis itu tak
menyadari bahwa wajah suaminya itu kembali dekat dengannya dan yahhhh kini
bibir mereka kembali bertaut. Jessica mencoba berontak dan melepaskannya. Namun
Donghae terus menekan tengkuk gadis itu memperdalam ciuman mereka hingga
Jessica tidak bisa berbuat apa-apa melainkan pasrah.
Donghae
terus melumat habis permukaan bibir tipis milik Jessica. Digigitnyq bibir bawah
gadis itu hingga terbuka dan lidahnya mulai masuk dan bermain-main ria
didalamnya.
"Mmmpphhh.."
desah Jessica. Gadis itu berpegangan erat pada kedua bahu suaminya. Ciuman
Donghae kini mulai berpindah pada telinga Jessica dan menggigit, menjilat, dan
menghisap cuping telinganya membuat gadis itu menggelinjang kegelian.
"Eungghhh..."
desah Jessica lagi membuat Donghae semakin horny dan bersemangat untuk
melakukan aktivitasnya.
Donghae
mulai menggigit pelan, menjilat, lalu menghisap kuat leher Jessica membuat
tanda kepemilikan bahwa Jessica hanya miliknya. Lelaki itu kembali melumat
bibir Jessica dan berhasil membuat Jessica larut kedalam permainannya. Tangan
nakal Donghae kini mulai bergerak mengusap-usap lembut punggung dan perut
Jessica. Perlahan Donghae mulai menurunkan tali dress Jessica yang tipis dan
membuka pakaian gadis itu. Dan pada akhirnya mereka berdua hanyut dalam
aktivitas bercintanya di sebuah kamar hotel bernomorkan 1518 yang menjadi saksi
bahwa malam itu, Donghae dan Jessica telah melakukan hal 'itu' yang sempat
tertunda karena kesibukan masing-masing.
=Sweet
Honeymoon=
Mentari
kini mulai menampakkan dirinya menyinari alam semesta. Menggatikan bulan yang
kini mulai istirahat. Cahayanya begitu terang. Matahari di Negri Gajah Putih
ini terasa lebih panas dari matahari di Negri Ginseng. Cahayanyapun mulai masuk
menerobos jendela dan mulai mengusik setiap insan yang masih sibuk dengan dunia
fananya.
Seolah
mulai terganggu dengan alarm Tuhan itu, Donghae namja yang masih terlelap itu
mengerjapkan matanya. Mencoba menyesuaikan cahaya. Ia melirik jam yang
menunjukkan pukul 09:00 am. Lalu seutas senyum manis kini terukir di wajahnya
yang tampan itu, saat ia melihat seorang wanita yang masih terlelap dalam
pelukannya. Gadis itu sama sekali tak terganggu karena terlalu nyaman tertidur
dalam pelukan namja yang dicintainya. Donghae kembali tersenyum mengingat
kejadian tadi malam. Dimana Donghae kini sudah benar-benar memiliki Jessica
seutuhnya.
Tangan
namja itu terangkat mengelus pipi lembut sang yeoja. Lalu mengusap-usap
rambutnya sayang dan kembali memeluk erat tubuh istrinya yang dalam keadaan
tanpa sehelai benangpun lalu mengecup-ngecup puncak kepala Jessica setelah itu
mencium keningnya dalam, bibirnya bertahan lama disana. Donghae menarik selimut
yang menutupi tubuh naked mereka. Menyelimuti Jessica hingga batas leher.
"Eungghhh."
Gadis itu melenguh kecil. Merasa terganggu, ia pun mulai mebuka matanya perlahan.
Pertama kali ia membuka matanya, ia sudah disuguhi senyuman manis dan kecupan
dibibirnya dari sang suami. Jessica hanya membalasnya dengan sebuah senyuman.
Gadis
itu bisa merasakan sentuhan tangan lembut Donghae yang melingkar di
pinggangnya. Tapi OMO!! kenapa kulitnya bisa bersentuhan langsung dengan tangan
Donghae? Segera Jessica mengintip kebawah sana. Oh tidak!! Ia baru ingat bahwa
ia baru saja melakukan hal 'itu' dengan Donghae.
Lelaki
itu benar-benar curang! Donghae bahkan sudah memakai kembali celananya.
Sedangkan Jessica? Jahat sekali Donghae! Ia benar-benar tega membiarkan Jessica
tertidur dalam keadaan full naked. Segera saja gadis itu menarik selimut,
menutupi seluruh tubuhnya.
"sudah
pagi, ayo bangun sayang" ucap Donghae lembut. Jessica hanya diam dibalik
selimutnya.
"Yakk!
Pergilah! Aku harus ke kamar mandi! Jangan melihatku!" Gadis itu mengoceh
dibalik selimutnya. Donghae terkekeh melihat Jessica.
"Aku
sudah melihatnya, tidak usah ditutup-tutupi lagi" lelaki itu tertawa sambil
mengguncangkan pelan bahu istrinya.
"Diam,
ambilkan aku pakaian!" Suruh gadis itu. Donghae menggeleng.
"Shireo!
Ambil saja sendiri!"
"Yakk!
Akukan tidak memakai apa-apa" kesal gadis itu nadanya meninggi.
"Lalu?
Lagi pula tadi malam aku sudah melihatnya" goda Donghae membuat Jessica
menghembuskan nafasnya kasar. Yeoja itu kemudian menggulung tubuhnya dengan
selimut dan mulai bangun. Kemudian berjalan menuju kamar mandi dengan tubuh
terbungkus selimut seperti ulat. Donghae hanya bisa tertawa melihat Jessica
yang sedang kesal karenanya. Gadis itu mengembungkan pipinya. Sungguh
menggemaskan.
Karena
selimut yang menutupi gadis itu berukuran cukup besar, tak sengaja Jessica
menginjak ujuk selimut itu dan membuatnya kini jatuh kelantai cukup keras.
Donghae yang melihat itu segera menghampiri Jessica.
"Aww..
appo" ringis gadis itu. Donghae langsung mengangkat tubuh gadis itu
beserta selimutnya. Jessica memberontak. Ia menggoyang-goyangkan kakinya
meronta agar Donghae menurunkannya.
"Mau
kemana kau hmm??"
"Yakk
oppa turunkan!!"
"Oppa!"
Jessica kesusahan karena tubuhnya yang kini terbungkus selimut.
Akhirnya
Donghae kembali membaringkan istrinya di atas ranjang dengan dirinya di
atasnya.
"Apa
yang kau lakukan?" Sentak Jessica namun Donghae hanya menunjukkan
seringaiannya. Kedua tangan gadis itu menahan dada Donghae.
"Wae?"
Tanya Donghae melihat ekspresi Jessica yang ketakutan.
"Hahhhh!
Kenapa kau seperti ini? Awas kau! Menyingkirlah dari tubuhku! Oppa!! Kau fikir
kau ini tidak beummmppphhhh....." belum beres Jessica mengobeh, Donghae
sudah mendaratkan bibirnya di atas bibir Jessica. Lalu ia kembali melumat bibir
ranum itu menghisap dan menggigit bibir Jessica.
"Eungggghhhh"
Jessica mendesah pelan saat Donghae semakin kuat menghisap bibir bawahnya.
Entah ada setan dari mana, tangan gadis itu kini justru memegang tengkuk
Donghae untuk memperdalam ciuman mereka. Tangan Donghae kini mulai
bergerak-gerak meraba bagian tubuh Jessica yang telanjang dibalik selimut
sesuka hatinya. Sedangkan Jessica hanya bisa kembali pasrah. Merekapun larut
kembali dalam aktivitas mereka di 'pagi hari' bahkan mereka tak memperdulikan
sarapan untuk perutnya masing-masing yang sudah menjerit kelaparan. Bagi mereka,
melakukan hal seperti ini itu lebih jauh nikmat dari pada dua lembar roti dan
segelas susu.
=Sweet
Honeymoon=
Pagi
ini, pagi yang sangat cerah dan indah. Setelah selesai sarapan, hari ini
Donghae mengajak Jessica pergi ke tempat wisata bernama Mini Siam. Disini
merupakan taman yang luas dengan miniatur miniatur tempat khas thailand yang
terkenal seperti wat phra kaeo,wat arun,dll. ditempat ini selain zona siam, ada
juga zona eropa. yang dimaksud zona eropa disini adalah bangunan-bangunan
terkenal yang berada di negara lain seperti Eiffel tower Paris, Colloseum
Italy, Opera house Australia, Liberty USA, Tian tan China, Angkor wat Cambodia.
"Waww!!"
Jessica berdecak kagum melihat miniatur-miniatur bangunan dunia. Rasanya
seperti berkeliling dunia ketika berada di tempat ini.
"Oppa,
tolong ambil gambarku ya" Jessica menyerahkan ponselnya pada Donghae. Ia
pun berpose di dekat sebuah miniatur patung Liberty.
"Han...
deul... set..." hitung Donghae.
Ckrekk....
1 foto.
Ckrekk...
Ckrekk...
Jessica
berlari kecil ke arah Donghae lalu melihat hasil jepretan suaminya itu.
"Wahh,
aku cantik sekali" pujinya pada dirinya sendiri.
Donghae
mencubit pipi Jessica gemas. "Hmm kau cantik" pujinya membuat pipi
gadis itu memerah.
"Ahh
aku juga ingin berfoto, disana!" Tunjuk Donghae ke arah miniatur Eiffel
Tower. Donghaepun segera berpose dengan Jessica yang memotretnya.
"Lihat
ini oppa, kau benar-benar seperti berada di Paris" Jessica menunjukkan
hasil gambarnya.
Kini
keduanya berlanjut pada sebuah bangunan miniatur Opera House. Mereka sama-sama
ingin berfoto, tapi mereka hanya berdua tidak ada orang yang membantu mereka
mengambilkan foto. Yahhh seharusnya mereka menyewa seorang guide tour, agar
perjalanan mereka lebih mudah. Tapi tak apalah, mungkin keduanya hanya ingin
menghabiskan waktu berdua saja tanpa ingin ada yang mengganggu. Donghaepun
akhirnya mengangkat ke atas ponselnya bersiap akan melakukan selfie bersama
Jessica si depan miniatur Opera House itu. Ia menarik pinggang Jessica agar
mendekat padanya. Donghae agak menyamakan tingginya dengan Jessica. Lalu pipi
kirinya di tempelkan pada pipi kanan Jessica.
Ckrekk..
Ckrekk..
Ckrekk..
Setelah
mengambil beberapa pose, merekapun melihat hasilnya. Keduanya terlihat
sama-sama mengembangkan senyum melihat pose mereka yang terbilang mesra. Di
tambah pose terakhir yang membuat pipi Jessica kembali memerah. Dilayar ponsel
Donghae kini terdapat fotonya dan Donghae sedang berciuman mesra di depan
miniatur Opera House itu. Donghae terkekeh melihat wajah Jessica yang memerah.
Ia senang jika ia bisa membuat istrinya bahagia apalagi pose ciuman yang baru
saja dilakukannya. Bahkan Donghae tidak perlu bersusah payah memaksa Jessica
untuk melakukan hal itu. Apalagi Jessica adalah tipe wanita pemalu. Tak biasanya
ia mau melakukan hal semacam itu di tempat umum seperti ini.
Keduanyapun
melanjutkan perjalanan mereka dengan berpegangan tangan erat. Erat. Sangat
erat. Seperti tak ingin terlepas. Tidak. Tidak sedikitpun mereka ingin
melepaskan tautan diantara keduanya. Juga mereka tak berniat sedikitpun
menghilangkan lengkungan manis dibibir masing-masing.
Kali
ini pasangan itu mengunjungi sebuah tempat wisata yang merupakan pasar
terapung. Ini adalah tempat pasar diatas air. disini berjualan macam-macam dari
pakaian, sandal, aksesoris, makanan semua ada. Pattaya Floating Market.
Hahhh
udara di Thailand memang panas, berbeda sekali dengan udara di Seoul. Untung
saja Jessica hanya memakai sebuah baju tanpa lengan di padukan dengan rok
sepanjang satu jengkal di atas lutut. Terlihat santai, namun masih modis dan
elegan. Ya. Jessica memang pandai dalam hal menata fashion. Sedangkan Donghae,
ia hanya memakai kaos santai grey dan celana jeans panjang.
"Oppa
aku tidak bisa jalan-jalan jika panas begini" rengek Jessica sembari
menggoyang-goyangkan lengan Donghae.
Donghae
mengerutkan keningnya "wae?" Jessica hanya mengerucutkan bibirnya,
matanya mengarah kepada salah satu pedagang yang menjual berbagai macam
aksesoris.
Donghae
mengikuti arah pandang gadisnya itu. Ia kini mengerti jalan istrinya yang
sedang melirik sebuah topi musim panas berwarna broken write yang terlihat
simple namun modis.
"Bilang
saja kau ingin aku membelikannya" Donghae menyikut Jessica yang kini
menengadah menatap kearahnya sambil tersenyum-senyum. Merekapun menghampiri
penjual topi tersebut.
"Mr,
how much is this hat?" Tanya Donghae pada pedagang topi itu, ahhh Donghae
sama sekali tidak bisa berbahasa Thailand. Ia memegang sebuah topi yang sejak
tadi menjadi incaran Jessica. Pedagang itu terlihat kebingungan. Mungkin karena
ia tak mengerti bahasa inggris. Namun pedagang itu tahu, setiap pembeli pasti
menanyakan harga.
"On..one..one...hun..hundredd..and.."
jawab pedagang itu gelagapan menggunakan bahasa inggris sebisanya. Jessica dan
Donghae hanya bisa mengerutkan keningnya menatap sang penjual bingung.
"Eumm...."
sang penjual itu terlihat resah mencari-cari sesuatu yang setidaknya bisa
membantunta berkomunikasi dengan wisatawan asing ini. Kemudian pedagang itu
bernafas lega kala ia menemukan sebuah topi dagangannya yang bertuliskan angka
120 di depannya. Lalu ia menunjukkan tulisan itu pada Donghae dan Jessica.
Barulah pasangan yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik sang pedagang itu
mengerti.
"One
hundred and twenty?" Tanya Jessica. Pedagang itu menganggukkan kepalanya.
"Oppa
seratus dua puluh bath" bisik Jessica pada Donghae. Donghaepun
mengeluarkan dompetnya dan membayar topi tersebut dengan uang bath yang ia
dapatkan dari tempat penukaran uang.
"Black
hat is costs how much?" Tanya Donghae lagi menunjuk pada sebuah topi
berwarna hitam. Namun pedagang tersebut justru menunjuk pada topi yang dipakai
Jessica yang baru beberapa menit yang lalu dibelinya.
"Mungkin
harganya sama oppa" bisik Jessica lagi pada Donghae. Donghae
mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti.
"One
hundred and twenty?" Pedagang itu mengangguk. Segera Donghae membayarnya.
"Thank
you!" Ucap Donghae membungkukkan badannya lalu pergi setelah membayar
topinya.
"Akhh..
susah sekali berkomunikasi dengan orang lokal disini, seharusnya kita menyewa
seorang guide tour" kata Jessica.
"Tidak
perlu, guide tour hanya akan mengganggu keromantisan kita, lagi pula biasanya
guide tour itu seorang namja.. ckk, aku takut jika nanti guide tour itu malah
terpesona oleh kecantikan istriku yang tidak ada tandingannya ini.." goda
Donghae menyikut pelan Jessica disertai senyuman manisnya.
"Ckk,"
Jessica berdecak sebal pada Donghae yang malah menggodanya.
"Jangan
cemberut seperti itu!" Donghae mencolek pipi Jessica tapi tak dibalas
apa-apa. "Ngomong-ngomong, kamu cantik lho pakai topi itu,, eumm.. ani..
maksudku semakin cantik" goda Donghae lagi kini Jessica tersipu malu.
"Uhhh
pipi mu kenapa sayang?" Tanya Donghae melihat pipi Jessica yang mulai
memerah karena malu. Jessica memukul lengan Donghae kesal karena suaminya itu
sangat hobby sekali menggodanya.
"Apa
aku juga terlihat tampan menggunakan topi ini?" Tanya Donghae. Jessica
menghentikan langkahnya lalu mengangkat kedua ibu jarinya. Menatap Donghae
sambil mengangguk-anggukkan kepalanya tak lupa lengkungan manis di bibirnya.
Donghae tersenyum. Ia mengerti. Itu adalah jawaban YA. IYA. IYA jika ia tampan.
Donghae melanjutkan jalannya sambil melingkarkan sebelah tangannya pada
pinggang ramping istrinya membuat mereka semakin romantis. Semua orang yang
melihatnya hanya bisa berdecak iri melihat pasangan harmonis itu.
"Kau
tidak lapar chagi-ahh? Hmm?" Tanya Donghae.
"Aku
lapar sejak tadi, kau kenapa baru sekarang menawariku?" Ketus Jessica.
"Aigoo,
istriku ini sedang marah tetap saja imut.... ya sudah kau ingin makan apa?
Hmm?"
"Terserah
kau sajalah oppa!"
"Bagaimana
kalau itu?" Tawar Donghae sambil menunjuk ke arah penjual makanan. Jessica
mengikuti arah pandang Donghae. Setelah gadis itu melihat apa yang di tunjukkan
Donghae padanya, lagi-lagi ia memukul lengan pria itu.
"Aisshhhh...
kau gila mana bisa aku makan makanan seperti itu" umpat gadis itu
sedangkan Donghae malah tertawa. Gadis itu lagi-lagi dibuat kesal oleh
suaminya. Bagaimana bisa ia makan makanan seperti itu. Serangga goreng? Oh God!
Apa tidak ada makanan lain selain itu. Mana berani Jessica memakan ulat,
belatung, jangkrik, belalang, bahkan kalajengking. Huhhh itu ekstrim sekali.
Kini
Donghae dan Jessica sedang mencicipi salah satu makanan khas Thailand yang
bernama Tom Yum Gung, udang renyah yang di campur jamur, tomat, daun serai dan
bumbu lainnya. Rasanya begitu pas di lidah keduanya.
"Oppa
buka mulutmu!" Suruh Jessica sambil mengarahkan sendoknya pada mulut
Donghae. Lelaki itu tersenyum lalu membuka mulutnya. Wanita paruh baya yang
menjual makanan itupun tersenyum melihat keromantisan Donghae dan Jessica.
"Giliranmu,
buka mulutmu honey!" Suruh Donghae ia bersiap mengarahkan sesuap Tom Yum
pada mulut Jessica, gadis itu membuka mulutnya. Namun, belum sampai masuk
kemulutnya, Donghae membalikkan arah sendoknya. Alhasil, Donghae malah
menyuapkan makanan itu kedalam mulutnya. Jessica mendengus kesal atas kelakuan
suaminya. Sorak-sorak tawa terdengar di tempat itu. Donghae dan Jessica tak
menyadari bahwa sedari tadi ada banyak orang yang sedang memperhatikan mereka.
Mereka terlihat memasang senyum pada pasangan itu, ada juga yang berdecak iri
melihat keromantisan mereka.
Donghae
tersenyum "buka mulutmu lagi sayang, kali ini aku tidak main-main"
Jessica kembali membuka mulutnya dan menerima suapan Donghae. Lalu keduanya
tersenyum. Kemudian Donghae merangkul Jessica dan mengecup sisi pelipis gadis
itu. Membuat semua orang yang ada disana semakin mengembangkan senyuman mereka
sesekali terdengar suara siulan. Membuat pipi Donghae dan Jessica memerah malu.
"Oppa
aku malu" gumam gadis itu, ia hanya bisa menyembunyikan semburat merahnya
pada dada lelaki itu.
Benar-benar
romantis, di tengah-tengah keramaian seperti ini, mereka masih bisa berpelukan
seperti sekarang ini.
Melihat
keromantisan mereka berdua, siapa sangka jika pasangan ini adalah hasil
perjodohan antara kedua orang tua mereka yamg sempat keduanya tolak. Namun,
akhirnya kedua manusia itu menyetujui perjodohan yang dulu di anggap bodoh oleh
keduanya. Ketika pernikahan mereka sudah jalan 2 minggu, akhirnya benih-benih
cinta mulai tumbuh diantara keduanya. Hingga menjadi seperti sekarang ini.
Benih cinta itu tumbuh dan berkembang tanpa halangan dan semakin kuat setiap
harinya. Sampai seperti inilah mereka pada akhirnya. Dulu bertemu saja enggan,
tapi sekarang tak bisa dipisahkan walau hanya sedetik. Jikalau itu terjadi
seperti ada yang menggajal pada mereka.
Selepas
dari tempat tadi, Donghae mengajak Jessica menaiki perahu sewa. Yaaa sekedar
untuk melihat dan menikmati tempat ini. Beruntung di tempat tadi mereka bertemu
dengan orang Korea yang juga merupakan teman Donghae, jadi mereka tak perlu
kebingungan lagi untuk berkomunikasi, karena pria ini mahir dalam berbahasa
Thailand. Nickhun namanya. Mereka bertiga akhirnya mengelilingi tempat itu
menggunakan perahu.
"Ahhh..
Nickhun-ssi, boleh tolong ambilkan gambar?" Tanya Donghae. Nickhun
mengangguk "oh, ne tentu saja" Donghae pun memberikan ponselnya pada
Nickhun. Lalu ia mulai berpose bersama istrinya dengan kedua lengan namja itu
memeluk pinggang istrinya dari belakang dan menopang dagunya pada pundak
istrinya.
"Han..deul..set..."
hitung Nickhun.
Ckrekk..
Ckrekk..
Ckrekk..
Beberapa
foto dengan pose bebeda sudah di ambil Nickhun. "Wahhh.. kalian terlihat
sangat romantis sekali" puji Nickhun. Donghae dan Jessicapun tersenyum
mendengar pujian Nickhun yang lontarkan untuk mereka.
=Sweet
Honeymoon=
"MWOO???
apa tidak bisa di undur?" Jessica terlihat memasang wajah penasaran
melihat suaminya yang sedang berbicara dengan seseorang di telepon.
"Taemin-ahh
kau tahu kan aku sedang berada di Thailand? Kenapa mendadak sekali?"
"......."
"Hahhhhh....
baiklah!" Ucap Donghae mengakhiri percakapan di teleponnya dengan nada
pasrah.
"Wae
oppa?" Tanya Jessica yang melihat Donghae seperti kebingungan. Lelaki itu
berjalan melewatinya begitu saja menuju balkon kamar hotelnya. Jessica pun
mengikutinya.
"Oppa,
gwaenchana?" Tanya Jessica pelan namun masih terdengar. Donghaepun menoleh
kebelakang dan melihat istrinya ikut bingung karenanya. Lalu ia alihkan lagi
pandangannya. Memandang suasana Bangkok pada malam hari. Jessica pun
menghampiri suaminya itu, kedua tangannya berpegangan pada penyangga balkon
hotel yang tingginya sama dengan dadanya. Ia menoleh menatap suaminya yang
memandang kosong ke depan.
"Oppa"
panggilnya pelan. Lagi-lagi Donghae tak menanggapi panggilan istrinya. Jessica
yang tidak mau merumitkan suasana, kini memilih diam tak berkata-kata. Hingga
sampai beberapa menit keduanya dilanda keheningan. Tiba-tiba kedua tangan Donghae
melingkar manis di pinggang Jessica. Ia memeluknya dari belakang. Dagunya ia
topang pada pundak istrinya. Jessica bergidik geli merasakan deru nafas Donghae
yang menggelitik leher indahnya. Tangan gadis itu terangkat mengelus-elus
tangan Donghae yang berada di pinggangnya.
"Oppa
gwaenchana?" Tanya Jessica lagi mencoba memastikan bahwa suaminya itu
sedang baik-baik saja.
"Chagi-ahh,
mianhae" akhirnya Donghae membuka mulutnya. Jessica mengerutkan keningnya
bingung. Donghae tidak salah, kenapa minta maaf?
"Untuk?"
"Barusan
kau tahukan Taemin menelponku? Ia memberitahukan bahwa akan ada rapat penting
dengan client dari luar negri, aku sebagai CEO wajib menghadirinya, tidak bisa
diwakilkan ataupun di undur, sedangkan jika aku tidak menghadirinya, Taemin
bilang takut terjadi sesuatu pada perusahaan. Tapi sekarang akukan sedang
berada di Thailand" jelas Donghae panjang lebar.
"Memangnya
kapan rapatnya oppa?"
"Eumm,
tiga hari lagi" Jessica tersenyum. "Masih tiga hari lagi, masih ada
besok, baru lusa kita pulang ke Seoul" jawab Jessica.
"Apa
kau tak kecewa padaku?" Tanya Donghae. Jessica melepas pelukannya dan
berbalik menghadap Donghae. "Untuk apa aku kecewa?"
"Seharusnya
bulan madu ini tak ada yang mengganggu bukan? Tapi pekerjaanku menganggu. Mian,
aku belum bisa memberikan yang terbaik untukmu chagi-ahh" ucap Donghae
tulus, seraya menggenggam kedua tangan Jessica.
Jessica
kembali tersenyum "semua yang kamu berikan sudah sangat istimewa untukku,
aku sangat bangga padamu oppa, aku sangat menyayangimu, mencintaimu. Kau hanya
cukup melindungiku, menyayangiku, memberikan cintamu setulus hatiku, itu sudah
lebih dari cukup bagiku. Dan satu lagi, jangan pernah meninggalkanku"
jelas Jessica panjang lebar membuat Donghaw tidak tahan untuk tidak memeluk
Jessica. Ia memeluk erat tubuh istrinya, mengelus rambutnya, dan menciumi
puncak kepalanya.
"Aku
sangat mencintaimu, dan aku tak pernah menyesal menerima perjodohan itu. Aku
akan menjadi pria termalang dan bodoh jika aku pergi meninggalkanmu, aku sangat
sangat mencintaimu lebih dari yang kau tahu. Aku janji tak akan pernah
meninggalkanmu, aku akan selalu ada untuÄ·mu sayang. Percayalah" Ucapnya
seraya mengeratkan pelukannya dan mencium puncak kepala gadis itu dalam.
Bibirnya bertahan lama disana. Hembusan angin malam sangat terasa di pori-pori.
Namun keduanya masih betah dalam pelukan hangatnya.
=Sweet
Honeymoon=
"Oppa,
sudah pagi. Ayo bangun" Jessica mengusap-usap lembut rambut Donghae yang
masih tertidur dikasurnya.
"Aisshhh..
oppa, palli ireona" tangan gadis itu bergerak menyusuri tiap lekuk wajah
tampan suaminya lalu diakhiri dengan sebuah kecupan dipipi sang suami membuat
sang empunya melenguh pelan.
"Eungghh.."
bukannya bangun, Donghae malah kembali tertidur dengan paha Jessica sebagai
bantalan kepalanya. Lalu tangannya menggenggam erat tangan istrinya.
Jessica
terkekeh pelan melihat kelakuan suaminya yang manja. Suaminya itu masih enggan
untuk membuka matanya. "Yak, oppa ini kan hari terakhir, ayo kita buat
hari ini special oppa, kajja!" Jessica menggoyang-goyangkan pahanya
bermaksud untuk membangunkan suaminya. Dan benar saja seketika Donghae langsung
terduduk sambil mengucek-ngucek matanya, mencoba menyesuaikan cahaya yang
masuk. Setelahnya Donghae hanya diam melamun ala orang bangun tidur.
"Oppa!"
rengek Jessica. Tiba-tiba Donghae menarik pinggang Jessica, menempelkan dengan
tubuhnya dan mencium bibir gadis itu membuat istrinya itu kaget karena kelakuan
suaminya yang sudah punya pikiran yadong di pagi hari.
"Eummppphhh.."
Jessica mendesah pelan karena Donghae semakin semangat menciumnya. Gadis itu
tidak diam. Ia tak mau kalah, kedua tangan gadis itu berada pada Donghae. Ia
berusaha mendorong tubuh itu agar menjauh darinya. Namun, tangan kekar yang
sedari tadi melingkar dipinggangnya kembali menempelkan tubuhnya dan tubuh pria
itu. Jessica yang berusaha melepaskan tautan dibibirnya dengan bibir Donghae
dengan menarik kepalanya kebelakang. Namun dengan cepat Donghae memegang
tengkuknya dan memperdalam ciuman mereka. Alhasil, sekarang Jessica hanya bisa
pasrah menerima perlakuan dari suaminya ini yang sudah menciumnya di pagi hari.
"Eummphhh..."
gadis itu hanya bisa mengeluarkan desahannya saat Donghae dengan gencar melumat
habis bibirnya, menghisap bibir atas dan bawahnya bergantian dan lidah pria itu
mulai masuk kedalam mulut Jessica ketika gadis itu membuka mulutnya. Yaahh
Jessica kini tak bisa melakukan apa-apa selain membalas perlakuan sang suami.
Gadis
itu menurunkan tangan Donghae yang berada pada tengkuknya yang sedari tadi pria
itu gunakan untuk menekan tengkuk gadis itu agar ciuman mereka lebih dalam.
Tangan kedua gadis itu menggenggam erat tangan Donghae, menahan agar tangan
nakal itu tidak berbuat sesukanya pada tubuh Jessica.
Setelah
kurang lebih hampir tiga puluh menit mereka melakukan itu, akhirnya Donghae
melepaskan ciumannya dengan lembut. Jessica yang sudah sadar Donghae melepas
ciumannya, kini mengambil nafas dalam-dalam. Keduanya masih mengatur nafasnya
yang tidak beraturan akibat ciuman tadi.
BUUKKKK
Jessica
memukul Donghae kesal dengan bantal. Donghae yang mendapat itu kaget karena Jessica
memukulnya secara tiba-tiba.
"Kau
berani-beraninya menciumku saat kau belum mandi!!" Kata Jessica sedikit
berteriak.
"Tapi
kau juga menikmatinyakan?" Goda Donghae dengan senyuman jahilnya. Jessica
makin kesal dibuatnya.
"Aigoo!
Jangan cemberut seperti itu!! Kau ingin kucium lagi hah?" Ancam Donghae.
Jessica hanya berdecak sebal sambil melipat kedua tangannya di dada dan
mempersiapkan perlawanan karena ia tahu Donghae sudah mengambik ancang-ancang
untuk menyerangnya lagi. Terlihat jelas pada ekspresi wajah Donghae kini yang
menyunggingkan seringaiannya.
"AAAAAA!!!!!!!"
=Sweet
Honeymoon=
Donghae
tertawa kecil melihat Jessica yang menurutnya seperti anak-anak itu. Untung
saja tempat ini sepi. Lihat saja Jessica yang kini sedang anteng bermain dengan
ombak pantai. Gadis itu berlari mengejar ombak, hingga pada saat ombak datang,
gadis itu malah berlari menjauhinya. Dan ia melakukan itu berulang kali. Hingga
ia tak menyadari di depannya ada Donghae yang sedang asyik menyaksikan tingkah
bodohnya. Jessica berlari ke arahnya dan memeluk pria itu cukup keras, hingga
menimbulkan bunyi. Beruntung tidak sampai terjatuh.
"Hhahahahh"
tawa senang Jessica masih terdengar walau kini ia sudah dalam pelukan Donghae.
Namja itu ikut senang bila melihat yeoja itu senang.
"Kau
senang hm?" Tanya Donghae yang mulai membalas pelukan Jessica.
"Tentu" jawab istrinya mantap.
"Kalau
begitu ayo kita bersenang-senang!" Seru Donghae. Tiba-tiba ia menggedong
Jessica ala bridal style dan berlari membawanya bermain-main dengan ombak dan
air laut. Keduanya saling membasahi diri satu sama lain di sertai tawa bahagia
yang tak kunjung berhenti.
"Yakkk!
Awas kau!" Donghae berlari mengejar Jessica. Dan karena memang Jessica
adalah bukan pelari yang baik, dengan cepat Donghae bisa menangkap Jessica dan
mendekap tubuh itu dari belakang lalu kembali membasahi tubuh Jessica dengan
air laut yang dingin itu.
"Yakk!!
Oppa! Kau curang!"
=Sweet
Honeymoon=
"Wae?
Kenapa tidak dihabiskan? Tidak enak hm?" Donghae melihat istrinya yang
menyisakan makanannya. Jessica menggeleng pelan "ani, makanannya enak, aku
sudah kenyang saja" elak Jessica.
"Ohh,
eum chagi, tunggu sebentar ya.." Donghae berdiri dari duduknya.
"Kemana?" Tanya Jessica bingung.
"Aku
harus ke toilet, kau mau ikut?"
"Heuhhh
dasar, ya sudah sana!" Usir Jessica, Donghaepun melenggang pergi dari
hadapannya.
Jessica
mengedarkan pandangannya ke setiap sudut restourant megah ini. Ternyata tempat
ini cukup ramai dan sebagian pengunjungnya merupakan turis asing.
Jessica
melihat ponsel Donghae yang tergeletak begitu saja di atas meja. Ia mengambil
benda berwarna biru itu, sudah lama pula ia tak nengecek ponsel suaminya.
Jari-jari
lentiknya mulai bergerak ia tersenyum melihat layar kunci pada ponsel suaminya
yang merupakan foto dirinya. Lalu jarinya kembali bergerak pada lcd ponsel
suaminya itu mengetik beberapa digit password yang telah ia ketahui karena
memang Donghae yang memberi tahunya. Bahkan namja itu memasang angka hari ulang
tahun Jessica pada sandi handphonenya. Jessica kembali tersenyum ketika ia
berhasil membuka passwordnya dan muncul wallpaper di ponsel itu. Wallpaper itu
adalah fotonya dan Donghae yang diambil di depan miniatur Opera House kemarin.
Bagaimana bisa lelaki ini memasang foto yang ini sebagai wallpapernya, apa
tidak ada foto yang lain? Huhhh lihat saja, difoto ini adalah fotonya dan
Donghae yang sedang berciuman kemarin. Jessica lagi-lagi menyunggingkan
senyumnya melihat ini.
Lalu
gadis itu membuka akun sosial media milik Donghae. Terdapat banyak sekali
pemberitahuan disana. Ia yang merasa penasaran membuka notif itu yang ternyata
merupakan sebuah komentar. Dan ia pun membukanya. Lalu muncullah foto dirinya
dengan Donghae yang sedang memeluknya dari belakang di atas sebuah perahu. Itu
adalah Nickhun yang memotretnya. Ketika ia kemarin berjalan-jalan ke Floating
Market. Di bawah foto tersebut terdapat tulisan Donghae yang bertuliskan
"I and she's my everything" membuat Jessica lagi-lagi menyunggingkan
senyum manisnya. Apalagi ketika ia membaca komentar-komentar yang sebagian
besar dari teman-teman Donghae, sahabat dan para karyawan yang bekerja di
kantor Donghaepun ikut memberikan komentarnya tentang keromantisan mereka. Dan
acap kali membuat orang berdecak iri melihat keromantisan mereka.
"Melihat
apa?" Kedatangan Donghae yang tiba-tiba membuat Jessica tersentak kaget.
"Eum,
ani, hanya melihat ini saja!" Jessica pun menunjukkannya pada Donghae.
Lelaki itu tersenyum manis.
"Wahhh,
aku hampir lupa tidak mengeceknya, tuh kan banyak sekali pemberitahuan!"
Kata Donghae lalu mengambil alih ponselnya dari tangan Jessica.
"Kau
mengupload foto itu!"
"Hm,
maniskan? Kau sudah membaca komentarnya kan? Mereka iri padamu, karena kau
mendapat suami setampan dan seromantis aku." Pujinya pada diri sendiri.
Jessica tersenyum pada suaminya yang juga dibalas dengan senyuman tak kalah
manis.
=Sweet
Honeymoon=
Jessica
memukul pelan lengan Donghae. Pelan, tidak membuat namja itu meringis kesakitan
dan malah terkekeh.
"Cckk,
kau mau uang mu habis membawaku ketempat seperti ini?" Kata Jessica, ia
berdecak kagum karena Donghae membawanya ke tempat seperti ini. Gems Gallery
nama tempat ini. Sebuah toko perhiasan terbesar di dunia. Tentu saja wanita
mana yang tak gatal melihat perhiasan yang begitu nenggiurkan.
"Pilihlah
mana saja yang kau suka" ucap Donghae lembut membuat Jessica tersenyum.
Tapi sedetik kemudian, Jessica menggelengkan kepalanya, Donghae yang melihatnya
mengerutkan keningnya.
"Wae?"
"Ani
oppa, tidak usah. Gwaenchana. Kita lihat-lihat saja" tolak Jessica lembut.
Namun sebenarnya jauh di lubuk hati gadis itu, ia sangat menginginkan ini.
Namun, ia hanya tak mau memberatkan Donghae. Walau ia tahu Donghae itu orang
yang kaya raya dan bahkan mampu menghidupinya sampai 100 turunan. Namun ia rasa
semua yang telag pria itu berikan untuknya lebih dari cukup baginya.
"Tidak
apa, aku tahu kau menginginkannya. Uangku tak akan habis jika digunakan hanya
untuk membeli yang seperti ini saja, lagipula kapan lagi kita kesini"
Jessica terdiam mendengar ucapan Donghae. Sebenarnya ia ingin sekali menerima
tawaran suaminya tapi... ahh memang ia harus menerima tawarannya mungkin.
"Baiklah
jika kau memaksa" ucap Jessica pada akhirnya. Donghae terkekeh melihat
Jessica yang akhirnya mengikuti keinginannya. Sebenarnya Donghae tahu Jessica
sangat menginginkan ini. Ya wanita mana yang tak tergiur melihat barang-barang
seperti ini.
Donghae
menarik hidung Jessica gemas. "Hmm, aku tahu kau menginginkannya
sayang" mendengat itu, Jessica hanya tersenyum malu mengiyakan perkataan
Donghae.
Setelah
lama Jessica memilih dan memilah, akhirnya Jessica menemukan sebuah kalung yang
begitu disukainya. Ahh sebenarnya banyak yang ia sukai. Namun ia memilih salah
satu yang paling ia sukai. Sebuah kalung berwarna perak dengan liontin indah
berbentuk bulat, sederhana, indah, dan elegan. Donghaepun menunjuk pada sebuah
kalung yang telah dipilih Jessica, dan meminta si pelayan untuk mengeluarkannya
dari etalase.
"Hanya
ini?" Tanya Donghae. Jessica mengangguk. Lalu Donghae menunjukan dua buah
kalung couple pada Jessica. Kalung yang satu kalung berinisial J untuk Donghae
sedangkan satunya lagi berinisial D untuk Jessica.
"Kau
suka?" Tanya Donghae membuat Jessica tersenyum sambil mengangguk.
"Ah
ini ada lagi" lelaki itu kini memperlihatkan cincin couple yang indah.
Membuat mata Jessica berbinar melihatnya.
"Kau
hanya membeli itu?" Tanya Donghae lagi. Jessica sekali lagi mengangguk.
"Apa
ada yang lain lagi?" Tanya Donghae pada sang pelayan. Kebetulan pelayan
itu berasal dari Korea.
"Ahhh,
ada ini" pelayan itu menunjukkan sebuah cincin berlian yang indah membuat
Jessica berdecak kagum.
"Cincin
ini hanya ada 2 buah. Yang satunya sudah dibeli oleh seseorang kolektor dari
Spanyol minggu lalu" jelas sang pelayan itu.
"Kau
mau?" Tawar Donghae. "Coba saja dulu sayang" suruh Donghae lalu
Jessica pun mencobanya pada jari manis kirinya. Sangat pas cantik dan indah.
"Tak
ada lagi?" Tanya Donghae lagi-lagi. Jessica kembali menggeleng.
"Tolong hitung!" Pintanya pada pelayan itu.
Jessica
tersenyum senang ketika keluar dari tempat itu. Karena Donghae baru saja
membelikannya sebuah kalung, cincin, dan kalung dan cincin couple yang mewah
dengan harga sangat fantastic dan menguras dompet cukup dalam.
=Sweet
Honeymoon=
"Chagi,
ini malam terakhir kita disini, besok kita akan pulang ke Seoul" Donghae
mengeratkan pelukannya, ia memeluk Jessica dari belakang, menciumi tengkuk
istrinya.
"Hmm"
hanya gumaman kecil yang keluar dari bibir mungil gadis cantik itu. Ia mengelus
tangan suaminya yang bertengger indah pada pinggangnya. Rambutnya yang ia
biarkan tergerai, kini mulai melayang-layang terkena hembusan angin malam dari
balkon kamar hotelnya.
"Oppa,
wae? Sepulang dari sini, kitakan masih bisa bertemu. Kita serumah, sekamar,
seranjang pula"
"Yang
membedakan di Seoul aku harus bekerja, berangkat pagi pulang malam. Hanya malam
saja kita bisa bertemu, kalau disini aku kan bebas"
"Yakk,
memang kau harus bekerja, kalau tidak, mana bisa kau menghidupiku"
"Hm,
aku hanya takut kau terlalu merindukanku nantinya" goda Donghae. Jessica
melepas pelukannya lalu memukul bahu sang suami hingga Donghae meringis
kesakitan sambil memegang bahunya.
"Aisshhh,
kenapa memukulku?" Donghae memajukan bibirnya.
"Kapan
kau akan berhenti menggodaku?" Kesal Jessica. Donghae menariknya kedalam
dekapannya sambil tertawa pelan. Ia mengusap punggung istrinya.
"Aigoo,
chagi jangan marah ne. Nanti cantiknya hilang"
"Ihhhh"
Jessica mencubit kecil pinggang Donghae membuat Donghae kembali meringis namun
masih memeluk Jessica.
"Aissshhh,
kenapa kau hobby sekali menyiksaku hm? Padahal hobbyku mencium dan
memelukmu" ucap Donghae lembut.
"Aku
juga suka memelukmu, tapi jika untuk cium-cium aku tidak suka!" Ketus
Jessica.
"Oh,
jadi kau tidak suka ini.." Tiba-tiba Donghae langsung mencium bibir
Jessica paksa. Jessica memberontak dengan memukul-mukul dada Donghae. Dan
akhirnya Donghaepun melepas ciumannya. Dilihatnya kini yeoja dalam pelukannya
memasang wajah kesalnya dengan memajukan bibirnya. Donghae yang melihat itu
semakin gemas dan mengecup singkat bibir itu lagi membuat Jessica kini
menatapnya tajam.
"Kenapa
tidak suka kucium hmm? Itukan hobbyku, jika sehari saja aku tidak menciummu
rasanya aku mati rasa karena tak merasakan manisnya bibirmu" Jessica hanya
diam saja. Gadis itu hanya meletakkan kepalanya pada dada suaminya. Tangan
Donghae mulai mengelus rambut coklat milik istrinya.
"Akui
saja, sebenarnya kau suka. Tapi yahhh kau terlalu gengsi" lagi-lagi
Jessica diam tak berkata apapun. Ia mencerna setiap kata yang dikeluarkan
Donghae. Memang benar dirinya menyukai ciuman Donghae. Tapi yang membuatnya tak
nyaman adalah lelaki itu kerap sekali melakukan itu padanya, secara tiba-tiba,
memaksa, dan yang lebih menyebalkannya Donghae tak segan-segan menciumnya
ditempat umum sekalipun. Huhhh apa lelaki itu tak punya rasa malu?
"Jika
kau suka kupeluk, baiklah aku akan memelukmu seperti ini terus" Donghae
semakin mengeratkan pelukannya. Dan Jessica menyenderkan kepalanya pada dada
bidang Donghae. Memghirup aroma tubuh suaminya. Dapat ia rasakan bahwa Donghae
kini sedang menciumi puncak kepalanya. Biarlah. Jessica memejamkan matanya
merasakan hangatnya pelukan sang suami. Ia ingin seperti ini. Ingin selalu
Donghae yang mendekapnya seperti ini. Melindunginya. Menyayanginya.
Mencintainya. Errr menciumnya? Dan hanya Donghaelah yang boleh memilikinya
seutuhnya sekarang dan selamanya.
=Sweet
Honeymoon=
FIN
Gimana to?? :D kalo
ada ksalahan tempat atou nama, maklum yeth ^^ karena aku emang blom pernah ke
Thailand sebelumnya hha ^^ akuhh cuman tahu dikitt ajahh tentang negara
ituhhh..... heheheh J :D