Rabu, 24 Desember 2014

SWEET HONEYMOON







Title : Sweet Honeymoon

Author : Lee Huang Zi

Type : Oneshoot

Rating : PG 17

Genre : Romance

Main Cast : - Jessica Jung - Lee Donghae

Disclaimer : ini ff kedua yang saya publiasikan di blog ini *gananya ^^ gak minta RCLnya siehhh... Cuman saya berharap readers disini bisa menghargai... heheh :D paling gk stlah baca nyelipin comment walow segede upil *plakkkk hha .. sama ajeh dong... ^^ ini gk pake EYD, coz emang aku gk kenal sama si EYD hhhehheh J :D so, typonya masih awur-awurann.... oh ia, jika ada kesalahan nama dan tempatt,, maklum aje to.. J :D yowess cekidottt.....









=Sweet Honeymoon=







Seorang yeoja berjalan menuju pintu dengan tulisan exit diatasnya diikuti dengan namja yang nenyeret koper bawaannya sesekali namja itt membenarkan posisi kacamata hitamnya. Keduanya lalu pergi melenggang dari tempat itu menggunakan sebuah taxi yang sudah menunggu sejak tadi di depan bandara yang bernama Suvarnabhumi ini.



Keduanya kini menyewa sebuah kamar hotel yang bisa dibilang mewah itu untuk beberapa hari kedepan.







=Sweet Honeymoon=







Hahhhh. Donghae menghempaskan tubuhnya keatas kasur berukuran king size dalam kamar hotelnya yang mewah. Hahhh perjalanan kurang lebih selama 4 jam dipesawat dari Seoul ke Bangkok benar-benar membuatnya lelah.



Donghae datang ke negri gajah putih ini membawa serta istrinya. Rencananya sih untuk berbulan madu. Namun, masih pantaskah bila ini disebut bulan madu? Setelah pernikahannya dengan seorang gadis bernama Jessica Jung yang sudah berjalan dua bulan.



Memang pekerjaannya sebagai CEO yang mewarisi ayahnya yang telah pensiun. Dan membuatnya selalu disibukkan dengan gunung kertas dan beberapa berkas yang acap kali membuatnya pusing belum lagi ditambah dengan rapat-rapat dan pertemuan penting dengan client asingnya.



Jessica keluar dari kamar mandi setelah beres membersihkan dirinya. Dia keluar dengan keadaan fresh. Ia perlu mandi bukan setelah perjalanan dari Seoul ke Bangkok yang amat membuatnya kelelahan. Jessica melihat suaminya yang berbaring di atas kasur. Terlihat sekali bahwa suaminya itu sangat kelelahan. Jessica menghampiri suaminya yang sedang terbaring si atas kasur itu.



"Oppa! Ayo cepat mandi" titah gadis itu dengan suara lembutnya. Terdengar suara kasur yang berderap ketika ia menduduki kasur itu.



"Eunghh" Donghae menoleh dan melenguh kecil tanpa bangkit dari tidurnya.



"Oppa cepat bangun dan mandilah!" Suruh Jessica lagi. Namja itu hanya menatap wajah istrinya lekat. Lelaki itu hanya diam tak mengidahkan perintah istrinya.



Hhhhhh... Donghae menghembuskan nafasnya. Jessica memutar kedua bola matanya. Donghae ini kenapa tak cepat bangun? Tak sadarkah ia bila bau tubuhnya itu sangat mengganggu.



"Eungghh" sekali lagi Donghae melenguh pelan dan kini ia menjadikan paha istrinya sebagai bantalannya. Dan kedua tangan istrinya itu ia genggam erat.



Jessica yang kesal pada Donghae karena bukannya menuruti perintahnya, lelaki itu justru malah bermanja-manja seperti ini. Aisshhh.... Jessica menggoyangkan kedua pahanya ke atas kebawah bermaksud agar suaminya itu terganggu.



"Aisshhh, oppa palli ireona! Dan cepat mandilah kau bau!" Meskipun telah beberapa kali Jessica menyuruhnya bangun. Donghae tetap tak bergeming membuat gadis itu semakin kesal.



"Oppa!" Rengek gadis itu dengan nada yang lebih keras dari sebelumnya.



"Aisshhhh ne, aku bangun!" Ucap Donghae seraya bangkit dan duduk membuat Jessica kini bisa bernafas lega karena akhirnya suaminya itu menurutinya juga. Namun tunggu apa yang sekarang Donghae lakukan? Kenapa justru ia diam. Harusnya kan ia segera ke kamat mandi untuk membersihkan dirinya.



"Aisshh, oppa cepatlah mandi!" Titah gadis itu sambil menarik-narik tangan Donghae bermaksud menyeretnya ke kamar mandi.



"Aku ingin kau mandikan" manja Donghae. Tentu membuat Jessica kesal memutar bola matanya pada sikap suaminya yang manja itu.



"Cepatlah oppa! Jangan selerti itu" paksanya masih menarik-narik lengan Donghae.



"Ne, ne, ne, aku akan mandi. Tapi bisakah kau berhenti menarik-narik lenganku?? Jika lenganku putus bagaimana? Nanti siapa yang akan memelukmu?" Tanya Donghae beranjak dari kasur dan berjalan menuju kamar mandi setelah sebelumnya mengambil sebuah handuk yang entah sejak kapan sudah berada di atas kasur. Jessica tersenyum penuh kemenangan. Akhirnya Donghae mau mandi juga. Tapi tunggu! Kenapa pria itu kembali menghampirinya dan duduk disampingnya.



"Apalagi sekarang?" Ketus Jessica tanpa menatap suaminya dan berbalik membelakangi Donghae.



"Ada yang kulupakan" jawabnya enteng.



"Apa? Kau sudah memegang handukmu!" Ketus Jessica lagi. Tiba-tiba sepasang tangan kekar melingkar indah pada pinggang rampingnya. Namja itu memeluknya dari belakang. Meletakkan dagunya pada bahu istrinya setelah sebelumnya mengecup lembut pipi gadis itu.



"Pantas saja sejak tadi ada yang mengganjal, ternyata aku baru ingat jika aku belum memelukmu" Donghae mengakhiri ucapannya dengan sebuah kecupan dalam pada pipi gadis itu.



"Poponya aku minta nanti setelah aku selesai mandi ya chagi" goda Donghae dan lagi-lagi mengecup pipi itu lagi namun lebih singkat dari sebelumnya.



"Lepaskan!" Ketus Jessica lagi berusaha melepaskan pelukan Donghae. Namun namja itu malah semakin mengeratkan pelukannya.



"aigoo..! Kenapa galak sekali? Kitakan sedang bulan madu"



"Heuhhhhhhh" Jessica hanya mendengus sebal.







=Sweet Honeymoon=





Jessica duduk didepan sebuah kaca rias, memoles sedikit bedak pada wajah tirusnya. Terlihat simple, natural, namun tetap cantik. Ia tersenyum memandang pantulan dirinya di dalam cermin.



"Aigoo..!! Jessica Jung kau memang cantik" gumam gadis itu memuji dirinya sendiri.



"Kau memang cantik, makanya aku menyukai dirimu" ucap seorang namja dibelakangnya yang juga bayangan namja itu terpantul di dalam cermin. Siapa lagi jika bukan suaminya. Lee Donghae.



Donghae menghampiri Jessica dan memeluknya dari belakang. Menopang dagunya pada pundak sang istri lalu mengecup pipi istrinya.



"istriku cantik sekali. Mau kemana hmm?"



Jessica tersenyum. "Tentu saja hari ini aku akan bersenang-senang dengan suamiku" jawabnya santai.



"Sudah siap?" Tanya Donghae, Jessica mengangguk cepat sambil tersenyum. Lalu Donghae menggenggam tangan Jessica dan membawanya pergi.





=Sweet Honeymoon=







Donghae tak henti-hentinya tersenyum melihat kekaguman istrinya pada tempat ini. Ia membawa Jessica ke sebuah taman kupu-kupu yang ada di Nong Nooch Tropical Garden & Reset ini, sebuah tempat wisata yang berlokasi di Pattaya, Bangkok.



"Ahhh,, kau romantis sekali oppa!" Kata gadis itu, memuji, tapi nada bicaranya terdengar seperti mengejek.



"Hey, kau memuji atau mengejekku? Kau pikir tak bisa romantis?"



"Aku tau, kau kan pria paling romantis" puji Jessica. Donghae tersenyum.



"Oh iya, ayo kita ambil gambar!" Ajak gadis itu, lalu Donghae mendekat.



"Han.. deul.. set.. kimchi.."



~CHUP



Donghae mengecup pipi Jessica sehingga nampak foto mereka dengan Donghae yang sedang mencium pipi Jessica.



"Yahhh.. apa-apaan?"



"Romantiskan?" Goda Donghae sambil mengedipkan sebelah matanya genit.



Kini mereka berdua sedang menonton pertunjukkan atraksi gajah. Mereka berdua terlihat sangat serius menikmati pertunjukkan gajah itu. Namun, sebenarnya Donghae tidak begitu menikmati pertunjukkan itu. Ia lebih menikmati memandang istrinya yang terlihat begitu serius menonton atraksi itu. Donghae tersenyum. Bahkan sedari tadi istrinya tak juga melepaskan lengannya. Jessica terus saja bergelayut manja pada Donghae.



Setelah selesai menonton pertunjukkan tersebut, kini Donghae mengajak Jessica ke Tiffany Show, masih berada di Pattaya. Yahhh itu adalah tempat pergelaran drama musikal dan kabaret. Namun yang berbeda, pemeran dari drama musikal maupun kabaret ini adalah para waria cantik yang bahkan kecantikannya melebihi seorang yeoja tulen.



Jessica berdecak kagum saat melihat waria yang sedang berdiri di atas panggung menggunakan sepatu flat berwana pink dan sebuah mini dress. Lekuk tubuh waria itu juga sangat indah dan jika dilihat-lihat mereka memang benat-benar mirip dengan yeoja.



"Waahh! Mereka cantik sekali, bahkan Heechul oppa saja terkalahkan!" Kagum Jessica, Donghae mengangguk menyetujui.



"Ne, mereka memang cantik!" Puji Donghae, Jessica yang mendengar itu langsung saja menolehkan kepalanya menatap Donghae sambil menautkan halisnya, tatapan matanya jelas jika ia sedang kesal. Donghae ikut menautkan halisnya juga ketika melihat Jessica yang memberinya tatapan seperti itu.



"Wae?" Tanya Donghae bingung, Jessica kini malah memajukan bibirnya.



"Mereka cantik!" Ucap Jessica ketus. Lagi-lagi ucapan gadis itu mendapat persetujuan dari Donghae.



"Ne, mereka memang benar-benar cantik!" Kata-kata yang keluar dari mulut Donghae semakin saja membuat Jessica kesal gadis itu kini memasang wajah tak sukanya.



"Hey, kau jelek jika memasang wajah semacam itu!" Donghae menarik hidung Jessica gemas.



"Oppa!" Rengek Jessica. "Kenapa keu mengatakan mereka cantik? Kau masih normalkan?" Tanya Jessica dengan nada kesal.



"Lalu? Kau ini berpikir apa hn? Mereka memang cantik!"



"Kau masih normalkan, mereka itu namja!" Kesal gadid itu lagi. Donghae hanya bisa terkekeh melihat tingkah laku istrinya ini. Jessica memang pencemburu, tapi ia sering mencemburui hal-hal yang tak wajar.



"Aigoo! Istriku ini. Mereka memang cantik. Dan aku masih normal. Buktinya aku masih mencintaimu dan kau adalah yang tercantik bagiku. Siapapun tidak ada yang bisa menandingi kecantikanmu!" Semburat merah mulai muncul di pipi Jessica saat Donghae mengucapkan kata-kata pujiannya. Donghae tersenyum melihat Jessica kini yang sedang tersipu malu lalu ia bawa gadis itu kedalam dekapannya.







=Sweet Honeymoon=





Donghae keluar dari kamar mandi dengan hanya sehelai handuk yang menutupi bagian bawahnya saja. Sedangkan ia tak memakai atasan apapun alias toples dan menampilkan absnya yang masih basah membuat kesan sexy serta rambutnya yang juga masih basah membuat pria itu terlihat semakin cool.



Dilihatnya istrinya sedang memainkan mengutak-atik ponsel miliknya dan duduk di sisi ranjang sambil membelakangi dirinya. 'Ah disini saja, toh Sica tidak akan melihatnya karena dia membelakangiku' batin Donghae. Ia pun segera memakai pakaiannya. Namun, belum selesai. Jessica membalikkan tubuhnya.



"AAAAAAAAA!!!!!" teriak gadis itu kencang membuat Donghae sendiri kaget. Buru-buru gadis itu menutup erat matanya dan kembali membalikkan tubuhnya.



"Pabo! Apa yang kau lakukan?? Kenapa tidak didalam kamar mandi saja??" Sungut gadis itu. Ia kesal pada suaminya. Sedangkan Donghae hanya memasang wajah innocentnya seolah tak terjadi apa-apa.



"Cepat pakai bajumu oppa!!" Titah gadis itu masih dengan menutup matanya.



"Cihh. Berlebihan sekali! Toh nanti kau juga akan melihatnya!" Jawab Donghae santai sambil memakai pakaiannya.



"Cepat!!" Titah gadis itu lagi. Donghae hanya tertawa melihat tingkah laku istrinya itu.



"Arra.. arra.." Donghae masih tetap tersenyum melihat gadisnya yang kini duduk di sisi ranjang sambil membelakanginya bahkan menolehpun tidak.



Melintas sebuah ide nakal di otak Donghae. Ia pun menghampiri istrinya duduk disampingnya dan memeluknya dari belakang. Ia membenamkan wajahnya pada leher jenjang Jessica menghirup aroma tubuh istrinya.



Jessica terhenyak saat merasakan sepasang tangan kekar melingkar di pinggangnya. Ia juga bergidik geli kala Donghae membenamkan wajahnya di lehernya. Apa-apaan Donghae ini? Batin gadis itu. Apalagi ketika Jessica menoleh pada suaminya yang ternyata hanya memakai boxer hitam tanpa atasan apapun. Jadi lelaki ini belum beres berpakaian? Huhhh.



"Oppa! Pakai bajumu" rengek Jessica.



"Ahhh tapi Thailand sangat panas" balasnya manja. Jessica hanya diam. Gadis itu kini lebih menikmati pelukan suaminya.



"Saranghae Jessica Jung" ucap Donghae lalu mengecup pipi Jessica.



"Nado saranghae Lee Donghae" Donghae tersenyum mendengar ucapan Jessica dan semakin mengeratkan pelukannya.



Setelah lebih dari tiga puluh menit. Donghae belum juga melepaskan pelukannya. Hingga kini jam menunjukkan pukul 08:00 am waktu setempat. Keduanya masih diam. Tak ada satupun yang berbicara. Hanya keheningan. Mereka masih menikmati pelukan itu. Sampai Jessica membuka mulutnya.



"Oppa!"

"Hmm" Donghae hanya menjawabnya dengan gumaman kecil tanpa berniat melepaskan pelukannya.



Jessica terlihat seperti berfikir, sebelum ia mengatakan sesuatu pada Donghae. Gadis itu memainkan jari-jarinya.



"Wae? Katakan saja" ucap Donghae lembut.



"Aku... aku... eumm.. b-bo-bolehkah aku mmm menciummu?" Kata Jessica gugup. Donghae tersenyum lalu melepas pelukannya. Mereka kini duduk berhadapan. Donghae sebenarnya ingin sekali tertawa melihat ekspresi Jessica jika sedang gugup seperti ini. Sebenarnya namja itu heran ucapan yang baru saja di keluarkan dari bibir mungil istrinya. Mengapa tiba-tiba jadi begini? Kemana Jessica yang dingin? Namun, Donghae senang dengan sikap Jessica yang satu ini.



"Tentu saja boleh chagi" Donghae mendekatkan wajahnya ke wajah Jessica hingga jarak di antara mereka tinggal sedikit. Lelaki itu memejamkan matanya mencoba merasakan ciuman yang akan Jessica berikan padanya.





~CHUP





Jessica mengecup pipi Donghae. Sial. Donghae kira Jessica akan mencium bibirnya.



"Hanya itu?" Tanya Donghae merasa tak puas dengan apa yang diberikan Jessica. Sedangkan Jessica mengangguk cepat sambil menyunggingkan sebuah senyuman.



"Kau bilang akan menciumku??" Tanya Donghae lagi tak terima.



"Lalu yang baru saja kulakukan itu apa?" Tanya Jessica kesal. Heuhhh Donghae ini diberi hati minta jantung.



"Aigoo! Sepertinya kau perlu banyak belajar.... yang tadi itu namanya kecupan"



"Lalu apa bedanya?"



"Kau ingin tahu? Baiklah jika kau memaksa, ciuman itu seperti ini" tanpa memberi aba-aba Donghae sudah membungkam mulut Jessica dengan bibirnya. Membuat gadis itu sempurna membulatkan kedua mata foxynya.



"Eungghhhh..." desahan kecil keluar dari mulut Jessica saat lidah Donghae berhasil menelusup kedalam mulut Jessica dan mengajak lidahnya bermain-main ria. Namun sepertinya gadis itu belum siap dengan serangan Donghae ini. Terbukti gadis itu kini memukul dada bidang Donghae yang polos tanpa pakaian.



"Eummpphhh.. oppahhh.. lepphhh.. pashhhh...." Jessica berusaha melepaskan tautan bibirnya. Dan akhirnya Donghaepun melepaskannya. Tapi kini Donghae malah menarik Jessica kedalam pelukannya membuat wajah Jessica bersentuhan langsung dengan abs Donghae. Secepat mungkin Jessica menarik tubuhnya sebelum Donghae mengeratkan pelukannya.



Gadis itu kini berbaring dikasut dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya. Donghae tertawa geli dan ikut membaringkan tubuhnya disamping Jessica. Namja itu perlahan membuka selimut yang menutupi kepala Jessica.



"Apa tidak pengap hmm?" Gadis itu tak menjawab melainkan hanya diam.



"Hey. Aku tidak suka dengan sikapmu. Kau berlaku sok dewasa, bijak, dingin, pendiam, ketika berhadapan dengan orang lain. Tapi ketika dengan mu? Hahhhh kau tak beda dengan seorang bayi" ejek Jessica panjang lebar, bahkan gadis itu tak menyadari bahwa wajah suaminya itu kembali dekat dengannya dan yahhhh kini bibir mereka kembali bertaut. Jessica mencoba berontak dan melepaskannya. Namun Donghae terus menekan tengkuk gadis itu memperdalam ciuman mereka hingga Jessica tidak bisa berbuat apa-apa melainkan pasrah.



Donghae terus melumat habis permukaan bibir tipis milik Jessica. Digigitnyq bibir bawah gadis itu hingga terbuka dan lidahnya mulai masuk dan bermain-main ria didalamnya.



"Mmmpphhh.." desah Jessica. Gadis itu berpegangan erat pada kedua bahu suaminya. Ciuman Donghae kini mulai berpindah pada telinga Jessica dan menggigit, menjilat, dan menghisap cuping telinganya membuat gadis itu menggelinjang kegelian.



"Eungghhh..." desah Jessica lagi membuat Donghae semakin horny dan bersemangat untuk melakukan aktivitasnya.



Donghae mulai menggigit pelan, menjilat, lalu menghisap kuat leher Jessica membuat tanda kepemilikan bahwa Jessica hanya miliknya. Lelaki itu kembali melumat bibir Jessica dan berhasil membuat Jessica larut kedalam permainannya. Tangan nakal Donghae kini mulai bergerak mengusap-usap lembut punggung dan perut Jessica. Perlahan Donghae mulai menurunkan tali dress Jessica yang tipis dan membuka pakaian gadis itu. Dan pada akhirnya mereka berdua hanyut dalam aktivitas bercintanya di sebuah kamar hotel bernomorkan 1518 yang menjadi saksi bahwa malam itu, Donghae dan Jessica telah melakukan hal 'itu' yang sempat tertunda karena kesibukan masing-masing.







=Sweet Honeymoon=





Mentari kini mulai menampakkan dirinya menyinari alam semesta. Menggatikan bulan yang kini mulai istirahat. Cahayanya begitu terang. Matahari di Negri Gajah Putih ini terasa lebih panas dari matahari di Negri Ginseng. Cahayanyapun mulai masuk menerobos jendela dan mulai mengusik setiap insan yang masih sibuk dengan dunia fananya.



Seolah mulai terganggu dengan alarm Tuhan itu, Donghae namja yang masih terlelap itu mengerjapkan matanya. Mencoba menyesuaikan cahaya. Ia melirik jam yang menunjukkan pukul 09:00 am. Lalu seutas senyum manis kini terukir di wajahnya yang tampan itu, saat ia melihat seorang wanita yang masih terlelap dalam pelukannya. Gadis itu sama sekali tak terganggu karena terlalu nyaman tertidur dalam pelukan namja yang dicintainya. Donghae kembali tersenyum mengingat kejadian tadi malam. Dimana Donghae kini sudah benar-benar memiliki Jessica seutuhnya.



Tangan namja itu terangkat mengelus pipi lembut sang yeoja. Lalu mengusap-usap rambutnya sayang dan kembali memeluk erat tubuh istrinya yang dalam keadaan tanpa sehelai benangpun lalu mengecup-ngecup puncak kepala Jessica setelah itu mencium keningnya dalam, bibirnya bertahan lama disana. Donghae menarik selimut yang menutupi tubuh naked mereka. Menyelimuti Jessica hingga batas leher.



"Eungghhh." Gadis itu melenguh kecil. Merasa terganggu, ia pun mulai mebuka matanya perlahan. Pertama kali ia membuka matanya, ia sudah disuguhi senyuman manis dan kecupan dibibirnya dari sang suami. Jessica hanya membalasnya dengan sebuah senyuman.



Gadis itu bisa merasakan sentuhan tangan lembut Donghae yang melingkar di pinggangnya. Tapi OMO!! kenapa kulitnya bisa bersentuhan langsung dengan tangan Donghae? Segera Jessica mengintip kebawah sana. Oh tidak!! Ia baru ingat bahwa ia baru saja melakukan hal 'itu' dengan Donghae.



Lelaki itu benar-benar curang! Donghae bahkan sudah memakai kembali celananya. Sedangkan Jessica? Jahat sekali Donghae! Ia benar-benar tega membiarkan Jessica tertidur dalam keadaan full naked. Segera saja gadis itu menarik selimut, menutupi seluruh tubuhnya.



"sudah pagi, ayo bangun sayang" ucap Donghae lembut. Jessica hanya diam dibalik selimutnya.



"Yakk! Pergilah! Aku harus ke kamar mandi! Jangan melihatku!" Gadis itu mengoceh dibalik selimutnya. Donghae terkekeh melihat Jessica.



"Aku sudah melihatnya, tidak usah ditutup-tutupi lagi" lelaki itu tertawa sambil mengguncangkan pelan bahu istrinya.



"Diam, ambilkan aku pakaian!" Suruh gadis itu. Donghae menggeleng.



"Shireo! Ambil saja sendiri!"



"Yakk! Akukan tidak memakai apa-apa" kesal gadis itu nadanya meninggi.



"Lalu? Lagi pula tadi malam aku sudah melihatnya" goda Donghae membuat Jessica menghembuskan nafasnya kasar. Yeoja itu kemudian menggulung tubuhnya dengan selimut dan mulai bangun. Kemudian berjalan menuju kamar mandi dengan tubuh terbungkus selimut seperti ulat. Donghae hanya bisa tertawa melihat Jessica yang sedang kesal karenanya. Gadis itu mengembungkan pipinya. Sungguh menggemaskan.



Karena selimut yang menutupi gadis itu berukuran cukup besar, tak sengaja Jessica menginjak ujuk selimut itu dan membuatnya kini jatuh kelantai cukup keras. Donghae yang melihat itu segera menghampiri Jessica.



"Aww.. appo" ringis gadis itu. Donghae langsung mengangkat tubuh gadis itu beserta selimutnya. Jessica memberontak. Ia menggoyang-goyangkan kakinya meronta agar Donghae menurunkannya.



"Mau kemana kau hmm??"



"Yakk oppa turunkan!!"



"Oppa!" Jessica kesusahan karena tubuhnya yang kini terbungkus selimut.



Akhirnya Donghae kembali membaringkan istrinya di atas ranjang dengan dirinya di atasnya.



"Apa yang kau lakukan?" Sentak Jessica namun Donghae hanya menunjukkan seringaiannya. Kedua tangan gadis itu menahan dada Donghae.



"Wae?" Tanya Donghae melihat ekspresi Jessica yang ketakutan.



"Hahhhh! Kenapa kau seperti ini? Awas kau! Menyingkirlah dari tubuhku! Oppa!! Kau fikir kau ini tidak beummmppphhhh....." belum beres Jessica mengobeh, Donghae sudah mendaratkan bibirnya di atas bibir Jessica. Lalu ia kembali melumat bibir ranum itu menghisap dan menggigit bibir Jessica.



"Eungggghhhh" Jessica mendesah pelan saat Donghae semakin kuat menghisap bibir bawahnya. Entah ada setan dari mana, tangan gadis itu kini justru memegang tengkuk Donghae untuk memperdalam ciuman mereka. Tangan Donghae kini mulai bergerak-gerak meraba bagian tubuh Jessica yang telanjang dibalik selimut sesuka hatinya. Sedangkan Jessica hanya bisa kembali pasrah. Merekapun larut kembali dalam aktivitas mereka di 'pagi hari' bahkan mereka tak memperdulikan sarapan untuk perutnya masing-masing yang sudah menjerit kelaparan. Bagi mereka, melakukan hal seperti ini itu lebih jauh nikmat dari pada dua lembar roti dan segelas susu.







=Sweet Honeymoon=





Pagi ini, pagi yang sangat cerah dan indah. Setelah selesai sarapan, hari ini Donghae mengajak Jessica pergi ke tempat wisata bernama Mini Siam. Disini merupakan taman yang luas dengan miniatur miniatur tempat khas thailand yang terkenal seperti wat phra kaeo,wat arun,dll. ditempat ini selain zona siam, ada juga zona eropa. yang dimaksud zona eropa disini adalah bangunan-bangunan terkenal yang berada di negara lain seperti Eiffel tower Paris, Colloseum Italy, Opera house Australia, Liberty USA, Tian tan China, Angkor wat Cambodia.



"Waww!!" Jessica berdecak kagum melihat miniatur-miniatur bangunan dunia. Rasanya seperti berkeliling dunia ketika berada di tempat ini.



"Oppa, tolong ambil gambarku ya" Jessica menyerahkan ponselnya pada Donghae. Ia pun berpose di dekat sebuah miniatur patung Liberty.



"Han... deul... set..." hitung Donghae.





Ckrekk.... 1 foto.



Ckrekk...



Ckrekk...





Jessica berlari kecil ke arah Donghae lalu melihat hasil jepretan suaminya itu.



"Wahh, aku cantik sekali" pujinya pada dirinya sendiri.



Donghae mencubit pipi Jessica gemas. "Hmm kau cantik" pujinya membuat pipi gadis itu memerah.



"Ahh aku juga ingin berfoto, disana!" Tunjuk Donghae ke arah miniatur Eiffel Tower. Donghaepun segera berpose dengan Jessica yang memotretnya.



"Lihat ini oppa, kau benar-benar seperti berada di Paris" Jessica menunjukkan hasil gambarnya.



Kini keduanya berlanjut pada sebuah bangunan miniatur Opera House. Mereka sama-sama ingin berfoto, tapi mereka hanya berdua tidak ada orang yang membantu mereka mengambilkan foto. Yahhh seharusnya mereka menyewa seorang guide tour, agar perjalanan mereka lebih mudah. Tapi tak apalah, mungkin keduanya hanya ingin menghabiskan waktu berdua saja tanpa ingin ada yang mengganggu. Donghaepun akhirnya mengangkat ke atas ponselnya bersiap akan melakukan selfie bersama Jessica si depan miniatur Opera House itu. Ia menarik pinggang Jessica agar mendekat padanya. Donghae agak menyamakan tingginya dengan Jessica. Lalu pipi kirinya di tempelkan pada pipi kanan Jessica.





Ckrekk..



Ckrekk..



Ckrekk..



Setelah mengambil beberapa pose, merekapun melihat hasilnya. Keduanya terlihat sama-sama mengembangkan senyum melihat pose mereka yang terbilang mesra. Di tambah pose terakhir yang membuat pipi Jessica kembali memerah. Dilayar ponsel Donghae kini terdapat fotonya dan Donghae sedang berciuman mesra di depan miniatur Opera House itu. Donghae terkekeh melihat wajah Jessica yang memerah. Ia senang jika ia bisa membuat istrinya bahagia apalagi pose ciuman yang baru saja dilakukannya. Bahkan Donghae tidak perlu bersusah payah memaksa Jessica untuk melakukan hal itu. Apalagi Jessica adalah tipe wanita pemalu. Tak biasanya ia mau melakukan hal semacam itu di tempat umum seperti ini.





Keduanyapun melanjutkan perjalanan mereka dengan berpegangan tangan erat. Erat. Sangat erat. Seperti tak ingin terlepas. Tidak. Tidak sedikitpun mereka ingin melepaskan tautan diantara keduanya. Juga mereka tak berniat sedikitpun menghilangkan lengkungan manis dibibir masing-masing.



Kali ini pasangan itu mengunjungi sebuah tempat wisata yang merupakan pasar terapung. Ini adalah tempat pasar diatas air. disini berjualan macam-macam dari pakaian, sandal, aksesoris, makanan semua ada. Pattaya Floating Market.



Hahhh udara di Thailand memang panas, berbeda sekali dengan udara di Seoul. Untung saja Jessica hanya memakai sebuah baju tanpa lengan di padukan dengan rok sepanjang satu jengkal di atas lutut. Terlihat santai, namun masih modis dan elegan. Ya. Jessica memang pandai dalam hal menata fashion. Sedangkan Donghae, ia hanya memakai kaos santai grey dan celana jeans panjang.



"Oppa aku tidak bisa jalan-jalan jika panas begini" rengek Jessica sembari menggoyang-goyangkan lengan Donghae.



Donghae mengerutkan keningnya "wae?" Jessica hanya mengerucutkan bibirnya, matanya mengarah kepada salah satu pedagang yang menjual berbagai macam aksesoris.



Donghae mengikuti arah pandang gadisnya itu. Ia kini mengerti jalan istrinya yang sedang melirik sebuah topi musim panas berwarna broken write yang terlihat simple namun modis.



"Bilang saja kau ingin aku membelikannya" Donghae menyikut Jessica yang kini menengadah menatap kearahnya sambil tersenyum-senyum. Merekapun menghampiri penjual topi tersebut.



"Mr, how much is this hat?" Tanya Donghae pada pedagang topi itu, ahhh Donghae sama sekali tidak bisa berbahasa Thailand. Ia memegang sebuah topi yang sejak tadi menjadi incaran Jessica. Pedagang itu terlihat kebingungan. Mungkin karena ia tak mengerti bahasa inggris. Namun pedagang itu tahu, setiap pembeli pasti menanyakan harga.



"On..one..one...hun..hundredd..and.." jawab pedagang itu gelagapan menggunakan bahasa inggris sebisanya. Jessica dan Donghae hanya bisa mengerutkan keningnya menatap sang penjual bingung.



"Eumm...." sang penjual itu terlihat resah mencari-cari sesuatu yang setidaknya bisa membantunta berkomunikasi dengan wisatawan asing ini. Kemudian pedagang itu bernafas lega kala ia menemukan sebuah topi dagangannya yang bertuliskan angka 120 di depannya. Lalu ia menunjukkan tulisan itu pada Donghae dan Jessica. Barulah pasangan yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik sang pedagang itu mengerti.



"One hundred and twenty?" Tanya Jessica. Pedagang itu menganggukkan kepalanya.



"Oppa seratus dua puluh bath" bisik Jessica pada Donghae. Donghaepun mengeluarkan dompetnya dan membayar topi tersebut dengan uang bath yang ia dapatkan dari tempat penukaran uang.



"Black hat is costs how much?" Tanya Donghae lagi menunjuk pada sebuah topi berwarna hitam. Namun pedagang tersebut justru menunjuk pada topi yang dipakai Jessica yang baru beberapa menit yang lalu dibelinya.



"Mungkin harganya sama oppa" bisik Jessica lagi pada Donghae. Donghae mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti.



"One hundred and twenty?" Pedagang itu mengangguk. Segera Donghae membayarnya.



"Thank you!" Ucap Donghae membungkukkan badannya lalu pergi setelah membayar topinya.





"Akhh.. susah sekali berkomunikasi dengan orang lokal disini, seharusnya kita menyewa seorang guide tour" kata Jessica.



"Tidak perlu, guide tour hanya akan mengganggu keromantisan kita, lagi pula biasanya guide tour itu seorang namja.. ckk, aku takut jika nanti guide tour itu malah terpesona oleh kecantikan istriku yang tidak ada tandingannya ini.." goda Donghae menyikut pelan Jessica disertai senyuman manisnya.



"Ckk," Jessica berdecak sebal pada Donghae yang malah menggodanya.



"Jangan cemberut seperti itu!" Donghae mencolek pipi Jessica tapi tak dibalas apa-apa. "Ngomong-ngomong, kamu cantik lho pakai topi itu,, eumm.. ani.. maksudku semakin cantik" goda Donghae lagi kini Jessica tersipu malu.



"Uhhh pipi mu kenapa sayang?" Tanya Donghae melihat pipi Jessica yang mulai memerah karena malu. Jessica memukul lengan Donghae kesal karena suaminya itu sangat hobby sekali menggodanya.



"Apa aku juga terlihat tampan menggunakan topi ini?" Tanya Donghae. Jessica menghentikan langkahnya lalu mengangkat kedua ibu jarinya. Menatap Donghae sambil mengangguk-anggukkan kepalanya tak lupa lengkungan manis di bibirnya. Donghae tersenyum. Ia mengerti. Itu adalah jawaban YA. IYA. IYA jika ia tampan. Donghae melanjutkan jalannya sambil melingkarkan sebelah tangannya pada pinggang ramping istrinya membuat mereka semakin romantis. Semua orang yang melihatnya hanya bisa berdecak iri melihat pasangan harmonis itu.



"Kau tidak lapar chagi-ahh? Hmm?" Tanya Donghae.



"Aku lapar sejak tadi, kau kenapa baru sekarang menawariku?" Ketus Jessica.



"Aigoo, istriku ini sedang marah tetap saja imut.... ya sudah kau ingin makan apa? Hmm?"



"Terserah kau sajalah oppa!"



"Bagaimana kalau itu?" Tawar Donghae sambil menunjuk ke arah penjual makanan. Jessica mengikuti arah pandang Donghae. Setelah gadis itu melihat apa yang di tunjukkan Donghae padanya, lagi-lagi ia memukul lengan pria itu.



"Aisshhhh... kau gila mana bisa aku makan makanan seperti itu" umpat gadis itu sedangkan Donghae malah tertawa. Gadis itu lagi-lagi dibuat kesal oleh suaminya. Bagaimana bisa ia makan makanan seperti itu. Serangga goreng? Oh God! Apa tidak ada makanan lain selain itu. Mana berani Jessica memakan ulat, belatung, jangkrik, belalang, bahkan kalajengking. Huhhh itu ekstrim sekali.



Kini Donghae dan Jessica sedang mencicipi salah satu makanan khas Thailand yang bernama Tom Yum Gung, udang renyah yang di campur jamur, tomat, daun serai dan bumbu lainnya. Rasanya begitu pas di lidah keduanya.



"Oppa buka mulutmu!" Suruh Jessica sambil mengarahkan sendoknya pada mulut Donghae. Lelaki itu tersenyum lalu membuka mulutnya. Wanita paruh baya yang menjual makanan itupun tersenyum melihat keromantisan Donghae dan Jessica.



"Giliranmu, buka mulutmu honey!" Suruh Donghae ia bersiap mengarahkan sesuap Tom Yum pada mulut Jessica, gadis itu membuka mulutnya. Namun, belum sampai masuk kemulutnya, Donghae membalikkan arah sendoknya. Alhasil, Donghae malah menyuapkan makanan itu kedalam mulutnya. Jessica mendengus kesal atas kelakuan suaminya. Sorak-sorak tawa terdengar di tempat itu. Donghae dan Jessica tak menyadari bahwa sedari tadi ada banyak orang yang sedang memperhatikan mereka. Mereka terlihat memasang senyum pada pasangan itu, ada juga yang berdecak iri melihat keromantisan mereka.



Donghae tersenyum "buka mulutmu lagi sayang, kali ini aku tidak main-main" Jessica kembali membuka mulutnya dan menerima suapan Donghae. Lalu keduanya tersenyum. Kemudian Donghae merangkul Jessica dan mengecup sisi pelipis gadis itu. Membuat semua orang yang ada disana semakin mengembangkan senyuman mereka sesekali terdengar suara siulan. Membuat pipi Donghae dan Jessica memerah malu.



"Oppa aku malu" gumam gadis itu, ia hanya bisa menyembunyikan semburat merahnya pada dada lelaki itu.



Benar-benar romantis, di tengah-tengah keramaian seperti ini, mereka masih bisa berpelukan seperti sekarang ini.



Melihat keromantisan mereka berdua, siapa sangka jika pasangan ini adalah hasil perjodohan antara kedua orang tua mereka yamg sempat keduanya tolak. Namun, akhirnya kedua manusia itu menyetujui perjodohan yang dulu di anggap bodoh oleh keduanya. Ketika pernikahan mereka sudah jalan 2 minggu, akhirnya benih-benih cinta mulai tumbuh diantara keduanya. Hingga menjadi seperti sekarang ini. Benih cinta itu tumbuh dan berkembang tanpa halangan dan semakin kuat setiap harinya. Sampai seperti inilah mereka pada akhirnya. Dulu bertemu saja enggan, tapi sekarang tak bisa dipisahkan walau hanya sedetik. Jikalau itu terjadi seperti ada yang menggajal pada mereka.



Selepas dari tempat tadi, Donghae mengajak Jessica menaiki perahu sewa. Yaaa sekedar untuk melihat dan menikmati tempat ini. Beruntung di tempat tadi mereka bertemu dengan orang Korea yang juga merupakan teman Donghae, jadi mereka tak perlu kebingungan lagi untuk berkomunikasi, karena pria ini mahir dalam berbahasa Thailand. Nickhun namanya. Mereka bertiga akhirnya mengelilingi tempat itu menggunakan perahu.



"Ahhh.. Nickhun-ssi, boleh tolong ambilkan gambar?" Tanya Donghae. Nickhun mengangguk "oh, ne tentu saja" Donghae pun memberikan ponselnya pada Nickhun. Lalu ia mulai berpose bersama istrinya dengan kedua lengan namja itu memeluk pinggang istrinya dari belakang dan menopang dagunya pada pundak istrinya.



"Han..deul..set..." hitung Nickhun.





Ckrekk..



Ckrekk..



Ckrekk..





Beberapa foto dengan pose bebeda sudah di ambil Nickhun. "Wahhh.. kalian terlihat sangat romantis sekali" puji Nickhun. Donghae dan Jessicapun tersenyum mendengar pujian Nickhun yang lontarkan untuk mereka.







=Sweet Honeymoon=







"MWOO??? apa tidak bisa di undur?" Jessica terlihat memasang wajah penasaran melihat suaminya yang sedang berbicara dengan seseorang di telepon.



"Taemin-ahh kau tahu kan aku sedang berada di Thailand? Kenapa mendadak sekali?"



"......."



"Hahhhhh.... baiklah!" Ucap Donghae mengakhiri percakapan di teleponnya dengan nada pasrah.



"Wae oppa?" Tanya Jessica yang melihat Donghae seperti kebingungan. Lelaki itu berjalan melewatinya begitu saja menuju balkon kamar hotelnya. Jessica pun mengikutinya.



"Oppa, gwaenchana?" Tanya Jessica pelan namun masih terdengar. Donghaepun menoleh kebelakang dan melihat istrinya ikut bingung karenanya. Lalu ia alihkan lagi pandangannya. Memandang suasana Bangkok pada malam hari. Jessica pun menghampiri suaminya itu, kedua tangannya berpegangan pada penyangga balkon hotel yang tingginya sama dengan dadanya. Ia menoleh menatap suaminya yang memandang kosong ke depan.



"Oppa" panggilnya pelan. Lagi-lagi Donghae tak menanggapi panggilan istrinya. Jessica yang tidak mau merumitkan suasana, kini memilih diam tak berkata-kata. Hingga sampai beberapa menit keduanya dilanda keheningan. Tiba-tiba kedua tangan Donghae melingkar manis di pinggang Jessica. Ia memeluknya dari belakang. Dagunya ia topang pada pundak istrinya. Jessica bergidik geli merasakan deru nafas Donghae yang menggelitik leher indahnya. Tangan gadis itu terangkat mengelus-elus tangan Donghae yang berada di pinggangnya.



"Oppa gwaenchana?" Tanya Jessica lagi mencoba memastikan bahwa suaminya itu sedang baik-baik saja.



"Chagi-ahh, mianhae" akhirnya Donghae membuka mulutnya. Jessica mengerutkan keningnya bingung. Donghae tidak salah, kenapa minta maaf?



"Untuk?"



"Barusan kau tahukan Taemin menelponku? Ia memberitahukan bahwa akan ada rapat penting dengan client dari luar negri, aku sebagai CEO wajib menghadirinya, tidak bisa diwakilkan ataupun di undur, sedangkan jika aku tidak menghadirinya, Taemin bilang takut terjadi sesuatu pada perusahaan. Tapi sekarang akukan sedang berada di Thailand" jelas Donghae panjang lebar.



"Memangnya kapan rapatnya oppa?"



"Eumm, tiga hari lagi" Jessica tersenyum. "Masih tiga hari lagi, masih ada besok, baru lusa kita pulang ke Seoul" jawab Jessica.



"Apa kau tak kecewa padaku?" Tanya Donghae. Jessica melepas pelukannya dan berbalik menghadap Donghae. "Untuk apa aku kecewa?"



"Seharusnya bulan madu ini tak ada yang mengganggu bukan? Tapi pekerjaanku menganggu. Mian, aku belum bisa memberikan yang terbaik untukmu chagi-ahh" ucap Donghae tulus, seraya menggenggam kedua tangan Jessica.



Jessica kembali tersenyum "semua yang kamu berikan sudah sangat istimewa untukku, aku sangat bangga padamu oppa, aku sangat menyayangimu, mencintaimu. Kau hanya cukup melindungiku, menyayangiku, memberikan cintamu setulus hatiku, itu sudah lebih dari cukup bagiku. Dan satu lagi, jangan pernah meninggalkanku" jelas Jessica panjang lebar membuat Donghaw tidak tahan untuk tidak memeluk Jessica. Ia memeluk erat tubuh istrinya, mengelus rambutnya, dan menciumi puncak kepalanya.



"Aku sangat mencintaimu, dan aku tak pernah menyesal menerima perjodohan itu. Aku akan menjadi pria termalang dan bodoh jika aku pergi meninggalkanmu, aku sangat sangat mencintaimu lebih dari yang kau tahu. Aku janji tak akan pernah meninggalkanmu, aku akan selalu ada untuÄ·mu sayang. Percayalah" Ucapnya seraya mengeratkan pelukannya dan mencium puncak kepala gadis itu dalam. Bibirnya bertahan lama disana. Hembusan angin malam sangat terasa di pori-pori. Namun keduanya masih betah dalam pelukan hangatnya.







=Sweet Honeymoon=







"Oppa, sudah pagi. Ayo bangun" Jessica mengusap-usap lembut rambut Donghae yang masih tertidur dikasurnya.



"Aisshhh.. oppa, palli ireona" tangan gadis itu bergerak menyusuri tiap lekuk wajah tampan suaminya lalu diakhiri dengan sebuah kecupan dipipi sang suami membuat sang empunya melenguh pelan.



"Eungghh.." bukannya bangun, Donghae malah kembali tertidur dengan paha Jessica sebagai bantalan kepalanya. Lalu tangannya menggenggam erat tangan istrinya.



Jessica terkekeh pelan melihat kelakuan suaminya yang manja. Suaminya itu masih enggan untuk membuka matanya. "Yak, oppa ini kan hari terakhir, ayo kita buat hari ini special oppa, kajja!" Jessica menggoyang-goyangkan pahanya bermaksud untuk membangunkan suaminya. Dan benar saja seketika Donghae langsung terduduk sambil mengucek-ngucek matanya, mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk. Setelahnya Donghae hanya diam melamun ala orang bangun tidur.



"Oppa!" rengek Jessica. Tiba-tiba Donghae menarik pinggang Jessica, menempelkan dengan tubuhnya dan mencium bibir gadis itu membuat istrinya itu kaget karena kelakuan suaminya yang sudah punya pikiran yadong di pagi hari.



"Eummppphhh.." Jessica mendesah pelan karena Donghae semakin semangat menciumnya. Gadis itu tidak diam. Ia tak mau kalah, kedua tangan gadis itu berada pada Donghae. Ia berusaha mendorong tubuh itu agar menjauh darinya. Namun, tangan kekar yang sedari tadi melingkar dipinggangnya kembali menempelkan tubuhnya dan tubuh pria itu. Jessica yang berusaha melepaskan tautan dibibirnya dengan bibir Donghae dengan menarik kepalanya kebelakang. Namun dengan cepat Donghae memegang tengkuknya dan memperdalam ciuman mereka. Alhasil, sekarang Jessica hanya bisa pasrah menerima perlakuan dari suaminya ini yang sudah menciumnya di pagi hari.



"Eummphhh..." gadis itu hanya bisa mengeluarkan desahannya saat Donghae dengan gencar melumat habis bibirnya, menghisap bibir atas dan bawahnya bergantian dan lidah pria itu mulai masuk kedalam mulut Jessica ketika gadis itu membuka mulutnya. Yaahh Jessica kini tak bisa melakukan apa-apa selain membalas perlakuan sang suami.



Gadis itu menurunkan tangan Donghae yang berada pada tengkuknya yang sedari tadi pria itu gunakan untuk menekan tengkuk gadis itu agar ciuman mereka lebih dalam. Tangan kedua gadis itu menggenggam erat tangan Donghae, menahan agar tangan nakal itu tidak berbuat sesukanya pada tubuh Jessica.



Setelah kurang lebih hampir tiga puluh menit mereka melakukan itu, akhirnya Donghae melepaskan ciumannya dengan lembut. Jessica yang sudah sadar Donghae melepas ciumannya, kini mengambil nafas dalam-dalam. Keduanya masih mengatur nafasnya yang tidak beraturan akibat ciuman tadi.



BUUKKKK



Jessica memukul Donghae kesal dengan bantal. Donghae yang mendapat itu kaget karena Jessica memukulnya secara tiba-tiba.



"Kau berani-beraninya menciumku saat kau belum mandi!!" Kata Jessica sedikit berteriak.



"Tapi kau juga menikmatinyakan?" Goda Donghae dengan senyuman jahilnya. Jessica makin kesal dibuatnya.



"Aigoo! Jangan cemberut seperti itu!! Kau ingin kucium lagi hah?" Ancam Donghae. Jessica hanya berdecak sebal sambil melipat kedua tangannya di dada dan mempersiapkan perlawanan karena ia tahu Donghae sudah mengambik ancang-ancang untuk menyerangnya lagi. Terlihat jelas pada ekspresi wajah Donghae kini yang menyunggingkan seringaiannya.



"AAAAAA!!!!!!!"







=Sweet Honeymoon=









Donghae tertawa kecil melihat Jessica yang menurutnya seperti anak-anak itu. Untung saja tempat ini sepi. Lihat saja Jessica yang kini sedang anteng bermain dengan ombak pantai. Gadis itu berlari mengejar ombak, hingga pada saat ombak datang, gadis itu malah berlari menjauhinya. Dan ia melakukan itu berulang kali. Hingga ia tak menyadari di depannya ada Donghae yang sedang asyik menyaksikan tingkah bodohnya. Jessica berlari ke arahnya dan memeluk pria itu cukup keras, hingga menimbulkan bunyi. Beruntung tidak sampai terjatuh.



"Hhahahahh" tawa senang Jessica masih terdengar walau kini ia sudah dalam pelukan Donghae. Namja itu ikut senang bila melihat yeoja itu senang.



"Kau senang hm?" Tanya Donghae yang mulai membalas pelukan Jessica. "Tentu" jawab istrinya mantap.



"Kalau begitu ayo kita bersenang-senang!" Seru Donghae. Tiba-tiba ia menggedong Jessica ala bridal style dan berlari membawanya bermain-main dengan ombak dan air laut. Keduanya saling membasahi diri satu sama lain di sertai tawa bahagia yang tak kunjung berhenti.



"Yakkk! Awas kau!" Donghae berlari mengejar Jessica. Dan karena memang Jessica adalah bukan pelari yang baik, dengan cepat Donghae bisa menangkap Jessica dan mendekap tubuh itu dari belakang lalu kembali membasahi tubuh Jessica dengan air laut yang dingin itu.



"Yakk!! Oppa! Kau curang!"







=Sweet Honeymoon=









"Wae? Kenapa tidak dihabiskan? Tidak enak hm?" Donghae melihat istrinya yang menyisakan makanannya. Jessica menggeleng pelan "ani, makanannya enak, aku sudah kenyang saja" elak Jessica.



"Ohh, eum chagi, tunggu sebentar ya.." Donghae berdiri dari duduknya. "Kemana?" Tanya Jessica bingung.



"Aku harus ke toilet, kau mau ikut?"



"Heuhhh dasar, ya sudah sana!" Usir Jessica, Donghaepun melenggang pergi dari hadapannya.



Jessica mengedarkan pandangannya ke setiap sudut restourant megah ini. Ternyata tempat ini cukup ramai dan sebagian pengunjungnya merupakan turis asing.



Jessica melihat ponsel Donghae yang tergeletak begitu saja di atas meja. Ia mengambil benda berwarna biru itu, sudah lama pula ia tak nengecek ponsel suaminya.



Jari-jari lentiknya mulai bergerak ia tersenyum melihat layar kunci pada ponsel suaminya yang merupakan foto dirinya. Lalu jarinya kembali bergerak pada lcd ponsel suaminya itu mengetik beberapa digit password yang telah ia ketahui karena memang Donghae yang memberi tahunya. Bahkan namja itu memasang angka hari ulang tahun Jessica pada sandi handphonenya. Jessica kembali tersenyum ketika ia berhasil membuka passwordnya dan muncul wallpaper di ponsel itu. Wallpaper itu adalah fotonya dan Donghae yang diambil di depan miniatur Opera House kemarin. Bagaimana bisa lelaki ini memasang foto yang ini sebagai wallpapernya, apa tidak ada foto yang lain? Huhhh lihat saja, difoto ini adalah fotonya dan Donghae yang sedang berciuman kemarin. Jessica lagi-lagi menyunggingkan senyumnya melihat ini.



Lalu gadis itu membuka akun sosial media milik Donghae. Terdapat banyak sekali pemberitahuan disana. Ia yang merasa penasaran membuka notif itu yang ternyata merupakan sebuah komentar. Dan ia pun membukanya. Lalu muncullah foto dirinya dengan Donghae yang sedang memeluknya dari belakang di atas sebuah perahu. Itu adalah Nickhun yang memotretnya. Ketika ia kemarin berjalan-jalan ke Floating Market. Di bawah foto tersebut terdapat tulisan Donghae yang bertuliskan "I and she's my everything" membuat Jessica lagi-lagi menyunggingkan senyum manisnya. Apalagi ketika ia membaca komentar-komentar yang sebagian besar dari teman-teman Donghae, sahabat dan para karyawan yang bekerja di kantor Donghaepun ikut memberikan komentarnya tentang keromantisan mereka. Dan acap kali membuat orang berdecak iri melihat keromantisan mereka.



"Melihat apa?" Kedatangan Donghae yang tiba-tiba membuat Jessica tersentak kaget.



"Eum, ani, hanya melihat ini saja!" Jessica pun menunjukkannya pada Donghae. Lelaki itu tersenyum manis.



"Wahhh, aku hampir lupa tidak mengeceknya, tuh kan banyak sekali pemberitahuan!" Kata Donghae lalu mengambil alih ponselnya dari tangan Jessica.



"Kau mengupload foto itu!"



"Hm, maniskan? Kau sudah membaca komentarnya kan? Mereka iri padamu, karena kau mendapat suami setampan dan seromantis aku." Pujinya pada diri sendiri. Jessica tersenyum pada suaminya yang juga dibalas dengan senyuman tak kalah manis.









=Sweet Honeymoon=







Jessica memukul pelan lengan Donghae. Pelan, tidak membuat namja itu meringis kesakitan dan malah terkekeh.



"Cckk, kau mau uang mu habis membawaku ketempat seperti ini?" Kata Jessica, ia berdecak kagum karena Donghae membawanya ke tempat seperti ini. Gems Gallery nama tempat ini. Sebuah toko perhiasan terbesar di dunia. Tentu saja wanita mana yang tak gatal melihat perhiasan yang begitu nenggiurkan.



"Pilihlah mana saja yang kau suka" ucap Donghae lembut membuat Jessica tersenyum. Tapi sedetik kemudian, Jessica menggelengkan kepalanya, Donghae yang melihatnya mengerutkan keningnya.



"Wae?"



"Ani oppa, tidak usah. Gwaenchana. Kita lihat-lihat saja" tolak Jessica lembut. Namun sebenarnya jauh di lubuk hati gadis itu, ia sangat menginginkan ini. Namun, ia hanya tak mau memberatkan Donghae. Walau ia tahu Donghae itu orang yang kaya raya dan bahkan mampu menghidupinya sampai 100 turunan. Namun ia rasa semua yang telag pria itu berikan untuknya lebih dari cukup baginya.



"Tidak apa, aku tahu kau menginginkannya. Uangku tak akan habis jika digunakan hanya untuk membeli yang seperti ini saja, lagipula kapan lagi kita kesini" Jessica terdiam mendengar ucapan Donghae. Sebenarnya ia ingin sekali menerima tawaran suaminya tapi... ahh memang ia harus menerima tawarannya mungkin.



"Baiklah jika kau memaksa" ucap Jessica pada akhirnya. Donghae terkekeh melihat Jessica yang akhirnya mengikuti keinginannya. Sebenarnya Donghae tahu Jessica sangat menginginkan ini. Ya wanita mana yang tak tergiur melihat barang-barang seperti ini.



Donghae menarik hidung Jessica gemas. "Hmm, aku tahu kau menginginkannya sayang" mendengat itu, Jessica hanya tersenyum malu mengiyakan perkataan Donghae.



Setelah lama Jessica memilih dan memilah, akhirnya Jessica menemukan sebuah kalung yang begitu disukainya. Ahh sebenarnya banyak yang ia sukai. Namun ia memilih salah satu yang paling ia sukai. Sebuah kalung berwarna perak dengan liontin indah berbentuk bulat, sederhana, indah, dan elegan. Donghaepun menunjuk pada sebuah kalung yang telah dipilih Jessica, dan meminta si pelayan untuk mengeluarkannya dari etalase.



"Hanya ini?" Tanya Donghae. Jessica mengangguk. Lalu Donghae menunjukan dua buah kalung couple pada Jessica. Kalung yang satu kalung berinisial J untuk Donghae sedangkan satunya lagi berinisial D untuk Jessica.



"Kau suka?" Tanya Donghae membuat Jessica tersenyum sambil mengangguk.



"Ah ini ada lagi" lelaki itu kini memperlihatkan cincin couple yang indah. Membuat mata Jessica berbinar melihatnya.



"Kau hanya membeli itu?" Tanya Donghae lagi. Jessica sekali lagi mengangguk.



"Apa ada yang lain lagi?" Tanya Donghae pada sang pelayan. Kebetulan pelayan itu berasal dari Korea.



"Ahhh, ada ini" pelayan itu menunjukkan sebuah cincin berlian yang indah membuat Jessica berdecak kagum.



"Cincin ini hanya ada 2 buah. Yang satunya sudah dibeli oleh seseorang kolektor dari Spanyol minggu lalu" jelas sang pelayan itu.



"Kau mau?" Tawar Donghae. "Coba saja dulu sayang" suruh Donghae lalu Jessica pun mencobanya pada jari manis kirinya. Sangat pas cantik dan indah.



"Tak ada lagi?" Tanya Donghae lagi-lagi. Jessica kembali menggeleng. "Tolong hitung!" Pintanya pada pelayan itu.





Jessica tersenyum senang ketika keluar dari tempat itu. Karena Donghae baru saja membelikannya sebuah kalung, cincin, dan kalung dan cincin couple yang mewah dengan harga sangat fantastic dan menguras dompet cukup dalam.









=Sweet Honeymoon=







"Chagi, ini malam terakhir kita disini, besok kita akan pulang ke Seoul" Donghae mengeratkan pelukannya, ia memeluk Jessica dari belakang, menciumi tengkuk istrinya.



"Hmm" hanya gumaman kecil yang keluar dari bibir mungil gadis cantik itu. Ia mengelus tangan suaminya yang bertengger indah pada pinggangnya. Rambutnya yang ia biarkan tergerai, kini mulai melayang-layang terkena hembusan angin malam dari balkon kamar hotelnya.



"Oppa, wae? Sepulang dari sini, kitakan masih bisa bertemu. Kita serumah, sekamar, seranjang pula"



"Yang membedakan di Seoul aku harus bekerja, berangkat pagi pulang malam. Hanya malam saja kita bisa bertemu, kalau disini aku kan bebas"



"Yakk, memang kau harus bekerja, kalau tidak, mana bisa kau menghidupiku"



"Hm, aku hanya takut kau terlalu merindukanku nantinya" goda Donghae. Jessica melepas pelukannya lalu memukul bahu sang suami hingga Donghae meringis kesakitan sambil memegang bahunya.



"Aisshhh, kenapa memukulku?" Donghae memajukan bibirnya.



"Kapan kau akan berhenti menggodaku?" Kesal Jessica. Donghae menariknya kedalam dekapannya sambil tertawa pelan. Ia mengusap punggung istrinya.



"Aigoo, chagi jangan marah ne. Nanti cantiknya hilang"



"Ihhhh" Jessica mencubit kecil pinggang Donghae membuat Donghae kembali meringis namun masih memeluk Jessica.



"Aissshhh, kenapa kau hobby sekali menyiksaku hm? Padahal hobbyku mencium dan memelukmu" ucap Donghae lembut.



"Aku juga suka memelukmu, tapi jika untuk cium-cium aku tidak suka!" Ketus Jessica.



"Oh, jadi kau tidak suka ini.." Tiba-tiba Donghae langsung mencium bibir Jessica paksa. Jessica memberontak dengan memukul-mukul dada Donghae. Dan akhirnya Donghaepun melepas ciumannya. Dilihatnya kini yeoja dalam pelukannya memasang wajah kesalnya dengan memajukan bibirnya. Donghae yang melihat itu semakin gemas dan mengecup singkat bibir itu lagi membuat Jessica kini menatapnya tajam.



"Kenapa tidak suka kucium hmm? Itukan hobbyku, jika sehari saja aku tidak menciummu rasanya aku mati rasa karena tak merasakan manisnya bibirmu" Jessica hanya diam saja. Gadis itu hanya meletakkan kepalanya pada dada suaminya. Tangan Donghae mulai mengelus rambut coklat milik istrinya.



"Akui saja, sebenarnya kau suka. Tapi yahhh kau terlalu gengsi" lagi-lagi Jessica diam tak berkata apapun. Ia mencerna setiap kata yang dikeluarkan Donghae. Memang benar dirinya menyukai ciuman Donghae. Tapi yang membuatnya tak nyaman adalah lelaki itu kerap sekali melakukan itu padanya, secara tiba-tiba, memaksa, dan yang lebih menyebalkannya Donghae tak segan-segan menciumnya ditempat umum sekalipun. Huhhh apa lelaki itu tak punya rasa malu?



"Jika kau suka kupeluk, baiklah aku akan memelukmu seperti ini terus" Donghae semakin mengeratkan pelukannya. Dan Jessica menyenderkan kepalanya pada dada bidang Donghae. Memghirup aroma tubuh suaminya. Dapat ia rasakan bahwa Donghae kini sedang menciumi puncak kepalanya. Biarlah. Jessica memejamkan matanya merasakan hangatnya pelukan sang suami. Ia ingin seperti ini. Ingin selalu Donghae yang mendekapnya seperti ini. Melindunginya. Menyayanginya. Mencintainya. Errr menciumnya? Dan hanya Donghaelah yang boleh memilikinya seutuhnya sekarang dan selamanya.









=Sweet Honeymoon=













FIN







Gimana to?? :D kalo ada ksalahan tempat atou nama, maklum yeth ^^ karena aku emang blom pernah ke Thailand sebelumnya hha ^^ akuhh cuman tahu dikitt ajahh tentang negara ituhhh..... heheheh J :D