Title :Deja Vu
Author : Lee Huang Zi
Type : Oneshoot
Rating : PG 13
Genre : Romance
Main Cast : - Jessica Jung - Lee Donghae
Disclaimer : gak pake basa basi cuman minta RCL nya ajah... so Happy Reading Readers :)
Lee Donghae sedari tadi menggenggam erat tangan gadis yang sedang berjalan disampingnya. Menyusuri setiap sudut tempat ini. Tempat dimana setiap orang bisa merasa tenang jika hatinya sedang gundah.
Ia terus berjalan hingga terhenti disebuah kursi panjang di tempat itu. Kini ia dan gadisnya duduk bersebelahan sambil memandangi derasnya air yang menerobos bebatuan kecil maupun besar dan melewati tiap celah. Sungai Han tempat itu. Ia sering mengajak gadisnya itu pergi kesini. Entahlah apa yang namja itu sukai dari tempat ini. Namun, disini ia bisa merasa tenang. Apalagi jika dengan gadis ini. Seolah ia lupa dengan tumpukan kertas dan berkas-berkas penting yang selalu menemaninya di kantornya. Terlebih dengan statusnya kini yang telah mewarisi tahta ayahnya sebagai presiden direktur.
Donghae sedari tadi tak bisa menghilangkan lengkungan manis di bibirnya. Terlebih jika sedang dekat dengan yeojanya. Ia semakin tak bisa jika harus tidak tersenyum pada yeoja berparas cantik ini.
"Wae??" Tanya gadis itu dengan suaranya yang lembut karena melihat kekasihnya sedari tadi tak berhenti menampakkan senyuman manisnya yang membuat wajahnya semakin tampan saja.
"Kau tak merindukanku?" Tanya Donghae.
"Ne. Aku merindukanmu" jawab gadis itu disertai senyuman manisnya. Ya. Ini kali pertama mereka bertemu setelah 2 bulan lamanya Donghae meninggalkan Jessica gadisnya ke Jepang karena untuk mengurusi anak cabang dari perusahaannya.
Donghae lagi-lagi memasang senyuman manisnya untuk gadis itu "eumm... Jess, aku... ada... yang ingin aku bicarakan" ucapbDonghae terdengar sedikit gugup.
"Mwo?" Tanya Jessica penasaran.
Kini Donghae bangkit dari duduknya dan berpindah berjongkok dihadapan Jessica. Sedangkan gadis itu hanya menatap bingung namjanya.
Donghae menggenggam kedua tangan Jessica dan mengelus lembut menggunakan ibu jarinya.
"Sebenarnya sudah lama aku ingin mengatakan hal ini" Donghae menghela nafas sebelum melanjutkan kata-katanya "kau tahu?? Aku ini amat sangat mencintaimu Jess.. aku tak suka melihatmu dengan namja lain, aku tak rela Jess. Kau tahu?? Itu karena aku sangat takut kehilanganmu." Lanjut Donghae. Jessica hanya diam. Dia akan diam sampai Donghae puas mengatakan perasaannya. Namun, gadis itu merasa aneh. Donghae bilang ini yang pertama kali ia mengatakan ini. Tapi, kenapa ia merasa ini kedua kalinya Donghae mengatakan ini. Apakah ini Deja Vu?
"Selama dua bulan di Jepang aku sangat sangat merindukanmu. Aku rindu padamu Jess. Ini mungkin memang telat. Selama 7 tahun kita berpacaran, aku baru mengatakan hal ini sekarang. Percayalah Jess. Aku teramat sangat mencintaimu. Aku tak mau kau pergi... hahhhh.. itu mimpi buruk... Jess, menikahlah denganku?" Akhirnya namja itu mengakhiri kalimatnya dengan mengeluarkan sebuah kotak kecil yang berisi sebuang cincin dengan hiasan berlian membuat cincin itu terlihat sangat indah.
Jessica. Gadis itu hanya terdiam melihat apa yang dilakukan namjachingunya. Mata foxynya mulai berkaca-kaca. Ia memandangi lelaki yang dihadapannya kini. Entahlah perasaan gadis ini seperti apa sekarang. Ia merasakan bahagia, tapi kebingungannya masih mendominasi. Entahlah ia bingung kenapa. Bukankah ia dan Donghae sudahh? Akhhh!! Ia jadi semakin bingung dengan alur hidupnya sekarang. Seperti maju mundur begitu. Ia seperti merasakan de javu.
"Jessica. Kau maukan menikah denganku?" Ulang Donghae membuat Jessica tersadar dari lamunannya.
"Eumm.." gadis itu melenguh kecil lalu kemudian ia menganggukan kepalanya tanda ia menerima lamaran Donghae.
Donghae tersenyum, kini dengan cepat lelaki ini mendekap tubuh mungil Jessica erat. Tak butuh waktu lama, gadis yang masih dilanda kebingungan itupun mengulurkan tangannya membalas pelukan hangat namja yang dicintainya.
"Nan jeongmal saranghaeyo Sica" ucap Donghae namun Jessica tak berkata apa-apa. 'Ada yang aneh' batin gadis itu tak percaya. Bukan ia tidak senang dengan ini. Tapi hanya saja hati kecilnya merasakan ada yang aneh dengan hari ini. Ia seperti pernah mengalami ini. Mungkin benar ini deja Vu.
Donghae melepas pelukannya lalu meraih tangan Jessica dan menyematkan cincin itu pada jari manis Jessica. Terlihat sangat indah. Jessica menatap Donghae penuh haru. Ya. Dia sangat bahagia karena Tuhan telah memberinya seorang namja yang begitu menyayangi dan mencintainya setulus hati.
Tak pernah sedikitpun dalam hatinya ada niatan untuk meninggalkan pria ini. Pria yang kini menatapnya dengan senyuman manis penuh cinta nan kasih sayang yang tulus. Pria yang selalu menjaga diri dan perasaannya. Pria yang selalu mengalah untuknya. Pria yang tak pernah berhenti mencintainya. Walaupun Jessica akui ia pernah membuat Donghae marah. Tapu pria itu hanya menyembunyikan kemarahannya seolah tak mau melukai perasaan gadisnya.
"Gomawo Donghae-ah untuk semuanya." Setelah mengucapkan itu, Jessica menghambur kepelukan Donghae. Memeluknya erat seolah tak mau kehilangan namja yang begitu dicintainya.
Donghae mengangguk. Ia melingkarkan tangan kanannya pada pinggang gadis itu. Sedangkan tangan sebelahnya mengelus lembut rambut brown Jessica.
Jessica yang terlalu semangat memeluk Donghae ternyata ini membuatnya pegal juga. Ia sengaja menghentak-hentakkan kakinya diatas rerumputan. Ia tak menyadari jika ia baru saja menendang sebuah batu.
Batu. Ya batu. Siapa sangka dibawah batu itu ada kehidupan. Walaupun kecil, dan terlihat tidak berguna. Tapi bagi makhluk lain itu sangat bermanfaat. Tak terkecuali si semut merah. Ya siapa yang tak marah jika ada seseorang yang berani-beraninya menghancurkan tempat tinggalnya dengan seenaknya. Ya begitu juga dengan si semut merah kecil ini. Ia sangat marah pada seseorang yang telah berani menghancurkan tempat tinggalnya. Kalau sudah begini bagaimana nasib ia dan keluarganya? Ia tak mungkin menelantarka kerajaan yang ia bangun.
Ia harus bangkit dan balas dendam pada orang tang telah menghancurkan tempat tinggalnya.
Jessica dan Donghae masih saja bertahan dengan posisi romantis mereka yang tengah berpelukan, bahkam mereka tak memperdulikan tatapan orang-orang pada mereka. Dua insan ini hanya larut menikmati pelukan orang yang sangat dicintainya. Hingga Jessica tak menyadari bahwa sesuatu mulai menaiki kakinya yang menggunakan sepatu flat dan tanpa kaus kaki. Ia bahkan tak menyadari jika seekor semut kecil kini telaj berada di atas kakinya dan....
"Awwww!" Jessica meringis kesakitan kala merasakan kakinya seperti digigit sesuatu.
Donghae merasa yeoja yang ada dipelukannya sekarang meringis mengatakan aw. Perlahan namja itu mulai membuka matanya ia mulai keluar dari alam bawah sadarnya dan mulai terjaga.
"Wae hm? Mimpi buruk?" Tanya Donghae lembut pada yeoja yang kini berbaring disebelahnya namun masih dalam pelukannya.
"Ani..." jawab Jessica yang masih terlihat bingung. Donghae mengecup kening gadis itu serta membelai rambut gadis itu lembut mencoba menenangkannya.
"Wae? Kenapa kau berkata 'aw' disaat sedang tidur?" Tanya Donghae selembut mungkin.
Jessica mulai mengerti dengan yang baru saja dialaminya. Jadi tang tadi itu hanya mimpi? pantas saja ia merasa bingung karena seperti merasakan hal itu untuk kedua kalinya. Ia juga bingung kenapa Donghae melamarnya. Padahal pria ini sudah menikahinya dua bulan yang lalu. Hhh mimpi yang aneh. Pikirnya..
"Eumm.. aku hanya mimpii....."
"Mimpi apa hmm?" Tanya Donghae masih dengan nade lembutnya. Tanganyabjuga belum berhenti membelai lembut rambut brown Jessica.
"Mimpi aneh" jawab Jessica dengan nada manja membuat Donghae terkekeh.
"Aneh hmm? Aneh bagaimana??"
"Aku bermimpi berpelukan denganmu. Tapi ada semut yang menggigit kakiku.... aisshhhh menyebalkan" gerutu gadis itu.
Donghae membulatkan matanya mendengar apa yang dikatakan Jessica 'di gigit semut?'
"Buahahahhahahh" tawa Donghae meledak mendengar perkataan yang keluar dari bibir mungil istrinya.
"Yakkk!! Berhenti menertawaiku!" Kesal Jessica pada suaminya yang malah mentertawakannya. Ia terus menggerutu sambil memajukan bibirnya membentuk kerucut kecil membuat kesan imut dan membuat Dongahae semakin gemas. Lelaki itu mencium kilat bibir Jessica.
"Bagaimana bisa kau bermimpi berpelukan denganku sayang hmm?? Apa di dunia nyata saja kurang?? Sampai-sampai di alam bawah sadar saja kau masih ingin ku peluk?" Tutur Donghae membuat Jessica memukul dadanya pelan.
"Terserahlah" Jessica kini enggan untuk menanggapi perkataan Donghae lagi. Donghae masih saja terkekeh dengan kelakuan istrinya yang bahkan kini sedang membelakanginya.
"Aigoo! Baiklah sekarang ayo kita tidur lagi. Aku akan memelukmu erat sayang" Donghae kini memeluk Jessica dari belakang.
"Aahhh" rengek gadis itu manja.
"Tenang saja! Disini tidak ada semut nakal yang mengganggu kita" ucap Donghae lembut.
"Pabo!! Jika sudah bangun begini, mana bisa aku tidur lagi!!"
"Oh.. jadi harus apa? Kau ingin ciuman dini hari? Hmm?" Goda Donghae sambil melirik jam yang menunjukan pukul 01:00 KST. Tapi malah mendapat pukulan kecil istrinya.
Jessica kembali memutar badannya berhadapan dengan Donghae. Lelaki itu semakin mengeratkan pelukannya menghapus jarak yang tersisa.
"Tidurlah sayang!" Ucapnya lembut disertai dengan sebuah kecupan hangat di kening Jessica dan tangan namja itu kembali membelai lembut rambut Jessica.
Jessica gadis itu hanya diam menerima perlakuan lembut Donghae padanya. Ia selalu nyaman jika Donghae memperlakukannya seperti ini. Perlahan Jessica mulai terseret kembali ke alam bawah sadarnya. Wajah cantik gadis itu terbenam dalam dada bidang kekar nan kokoh milik Donghae. Ya. Tempat itulah yang menjadi tempat paling nyaman baginya.
Donghae menarik selimutnya menutupi tubuh mereka yang berpelukan mesra. Dan semakin mengeratkan pelukannya. Ia tersenyum melihat wajah cantik istrinya yang damai. Kembali ia mencium keningnya. Namun kali ini berbeda. Ia mencium kening itu dalam dan bibirnya bertahan lama di situ sambil memejamkan kedua matanya. Seolah sedang menyalurkan semua rasa cinta yang dia rasakan pada gadis itu.
"Nan jeongmal saranghae Jung Soo Yeon"
FIN
Gaje?? hehehehhh :)
RCL please!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar