Title : Problems in Love
Author : @ashfia0515
Type : Chapter
Rating : PG 15
Genre : Romance
Main Cast : - Jessica Jung - Lee Donghae
Disclaimer : ini ff sebenernya udah lama cuma aku baru post sekarang.. karena aku gak bisa ngasih judul ff... :) rada bingung juga sihhh... padahal ide berkeliaran :D tapi aku paling gk bisa ngasih judull... HaHaHa :) :D
So chek this out saja......
HAPPY READING
"Mianhae, sekarang aku tidak bisa. Bagaimana jika lusa?"
Donghae menghela nafas pelan ketika membaca pesan yang dikirim oleh yeojachingunya. Akhir-akhir ini yeojachingunya sering menolak ajakannya. Yaa, walau secara halus. Tapi tetap saja membuat Donghae kecewa. Bahkan belakangan ini mereka jarang bertemu, terakhir bertemu kira-kira dua minggu yang lalu, itu juga hanya sebentar. Hahhh dua minggu tidak bertemu serasa dua tahun bagi Donghae. Walau begitu, lelaki asal Mokpo itu tetap mengerti akan kesibukan yeojanya sebagai seorang Dokter yang harus selalu siap siaga mengobati orang yang sakit. Bukan hanya yeojanya saja yang disibukkan dengan pekerjaannya. Donghae sendiri mengakui bahwa ia juga sangat sibuk. Sebagai seorang CEO, tentu ia harus bersikap profesional. Bukan malah mengutamakan urusan pribadi. Maka dari itu ia harus pandai membagi waktunya. Dan inilah sekarang. Waktu senggangnya. Rencananya ia akan mengajak yeojachingunya jalan-jalan, tapi ternyata malah yeojanya masih sibuk. Terpaksa ia kembali berkutat dengan tumpukan kertas putih yang menjengkelkan itu lagi.
"Ne, tapi janji ya... lusa kita harus bertemu!!" Donghae mengetik balasan pada yeojachingunya lalu menatap pada pigura foto di atas meja kerjanya. Foto seorang namja berpakaian formal dengan gadis berjas putih dirangkulannya.
"Kau tahu? Aku merindukanmu!" Gumamnya sambil menunjuk ke arah foto itu. Memang... ya... demi Tuhan ia sangat merindukan gadis yang sudah tiga tahun ini dipacarinya. Memang dari dulu mereka seperti ini. Jarang bertemu karena kesibukan masing-masing. Namun entah apa yang membuat hubungan mereka bertahan hingga tiga tahun ini. Mungkin karena mereka meyakini pepatah tentang jauh dimata dekat dihati.
Sekilas Donghae melirik ponselnya. Tak bergetar. Dan tak ada pesan masuk. Ahh mungkin yeojanya memang sibuk dan belum sempat membacanya. Pikir Donghae berpikir positif.
==
"Donghae!" Seru seorang gadis dengan wajah berbinar ketika melihat namjachingunya. Segera ia pun berlari kecil menghampiri namjachingunya yang kini sedang berdiri sambil tersenyum kearahnya. Lalu lelaki itu merentangkan kedua tangannya, langsung saja gadis berambut brown itu menghambur ke pelukan Donghae.
"Aigoo!! Nona Jung, merindukanku?" Ucap Donghae sambil membalas pelukan kekasihnya.
"Kau juga merindukanku kan?" tanya gadis bermarga Jung itu.
Donghae mengangguk mantap. "Tentu saja sayang!" Gadis itu lalu melepaskan pelukannya, senyumannya sejak tadi hingga kini tak kunjung hilang dari bibir mungilnya. Dan tiba-tiba saja Donghae mengecup kilat bibir manisnya, membuat semburat merah mulai bermunculan di pipi mulusnya.
"Dokter Jessica? Dokter malu ya??" Kata Donghae menggoda gadisnya, dan malah mendapatkan pukulan pelan di lengannya. Tidak sakit sama sekali, malah membuatnya terkikik geli.
==
"Aigoo!! Yeppo!" Puji Donghae pada Jessica ketika ia telah memasangkan sebuah bunga yang dipetiknya lalu diselipkan pada belakang telinga Jessica.
"Kau juga!" Jessica menyelipkan bunga kebelakang telinga Donghae lalu menatap namja itu. Dan kemudian ia mengeluarkan tawanya.
"Hahaha kenapa kau malah seperti tukang pijat???" Ejek gadis itu.
"Apa kau bilang?? Huhhh awas ya!" Donghae lalu berlari mengejar Jessica yang berlari meninggalkannya. Hahh memang gadis itu tak pandai berlari. Hingga Donghae berhasil menangkapnya dengan memeluknya dari belakang.
"Kena kau!" Ucapnya, lalu menggelitiki gadis itu hingga terjongkok-jongkok.
"Aaa!! Haha Donghae haha hentikan!" Pekik gadis itu disela-sela tawanya. Namun Donghae tak mengindahkan perintah gadia itu. Ia malah semakin gencar menggelitiki Jessica. Hingga gadis itu melemas dan terduduk di tanah.
==
Keduanya kini tengah asyik berjalan-jalan ditaman dengan menikmati ice cream. Donghae membersihkan sisa ice cream di ujung bibir Jessica dengan ibu jarinya.
"Go.. go.. gomawo" gugup Jessica membuat Donghae tersenyum karena melihat kegugupannya.
"Ahhh.. seharusnya aku bersihkan bibirmu dengan bibirku. Tapi sayangnya disini banyak anak-anak!" Ucap Donghae santai sambil mengedarkan pandanganya. Ada banyak anak memang disini.
"Aihh.. kau!" Jessica mencubit kecil pinggang Donghae, membuat Donghae meringis sakit.
Hahhh...
Jessica menghela nafas panjang sambil mendudukkan dirinya pada sebuah ayunan. Diikuti Donghae yang berjalan kebelakangnya lalu mengayun-ayunkan kecil ayunan yang diduduki Jessica. Sesekali mereka tertawa melihat tingkah anak-anak dihadapan mereka yang menurutnya lucu.
"Lihat anak itu sedari tadi melihat kita!" Ucap Donghae tepat di telinga Jessica sambil menunjuk ke arah seorang anak laki-laki yang sedang menatapnya.
Jessica tersenyum melihatnya ia jadi ingat Hyoshin, karena anak itu mirip dengan Hyoshin. "Mirip dengan Hyoshin ya!" Ucap Jessica. "Hnn!" Donghae bergumam kecil sambil menganggukkan kepalanya.
Kemudian Donghae berpindah, kini lelaki itu berjongkok didepan Jessica dan memainkan tangan gadis itu.
"Jess?" Kata Donghae pelan namun masih terdengar. Jessica hanya menjawab dengan gumaman kecil dan senyuman manisnya.
"Mau tidak menemui orang tuaku??" Tawar Donghae membuat Jessica melepaskan genggaman tangan Donghae dan beralih mengelus lembut pipi pria itu.
"Kapan?" Tanyanya singkat. "Kau mau?" Tanya Donghae memastikan dengan wajah yang berbinar. Dilihatnya kini, gadis itu mengangguk disertai senyuman yang mampu meluluhkan hatinya.
"Kenapa tidak?" Ucapnya lembut sambil mengusap sayang rambut Donghae, sesekali gadis itu memainkan rambutnya, mencubit pipinya, menarik hidungnya, telinganya, dan itulah kebiasaan gadis itu jika Donghae di dekatnya, segala yang ada di kepala pria itu akan dimainkannya. Dan Donghae tak marah sedikitpun, ia selalu menyerahkannya dan menikmatinya.
Donghae tersenyum karena Jessica mau menerima ajakannya untuk menumui orang tuanya.
"Babi!" Ucap Jessica ketika dirinya menekan hidung Donghae ke atas.
"Pinocchio!" Gadis itu kini menarik hidung Donghae.
"Spiderman, haha.!" Ucap Jessica lagi disertai tawa kecilnya ketika ia menarik kedua ujung mata Donghae ke atas. Donghae hanya diam menerima perlakuan Jessica. Sesekali ia ikut tertawa melihat tingkah laku Jessica.
"Ini apaya?" Pikirnya ketika ia menarik telinga Donghae ke atas.
"Kau ini memang aku mainan?" kata Donghae. Jessica tertawa kecil lalu mengacak-acak rambut Donghae greget dengan kedua tangannya hingga rambut Donghae benar-benar berantakan.
Donghae bangkit lalu merapikan rambutnya. "Yahh kau ini, masa rambut seorang CEO begini!" Ucap Donghae. Jessica tertawa melihat rambut Donghae yang seperti tersetrum listrik karenanya.
"Aigoo! Sini aku rapikan!" Gadis itu lalu mengeluarkan sisir dari dalam tasnya lalu mulai merapikan rambut Donghae.
"Haha, mangkannya jangan memberikan kepalamu padaku!!"
==
Keheningan kini sedang menyelimuti ruang makan keluarga Lee. Yang terdengar hanyalah dentingan alat makan yang menggema.
"Eomma, setelah ini ada yang ingin aku bicarakan pada eomma dan appa!" Ucap Donghae memecah keheningan.
"Ne, habiskan dulu makananmu!" Suruh eomma Donghae pada putra satu-satunya itu. Donghaepun menghabiskan makanannya.
"Apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Tn. Lee pada putranya setelah mereka selesai makan malam.
"Begini, appa, eomma... aku.." Donghae menggantungkan kalimatnya.
"Berbicaralah yang benar!" Kata Ny. Lee pada Donghae.
"Aku ingin menperkenalkan yeojachinguku pada eomma dan appa!" Sontak orang tua Donghae membulatkan matanya mendengar ucapan putra semata wayang mereka.
"Kau punya kekasih?" Tanya Tn. Lee memastikan pendengarannya.
"Hn, sebenarnya sejak tiga tahun yang lalu!"
"MWO?" kaget keduanya. Tak menyangka anaknya yang pendiam sudah memiliki kekasih sejak tiga tahun yang lalu.
"Tiga tahun yang lalu? Kenapa baru sekarang? Padahal eomma baru saja akan menjodohkanmu dengan putri keluarga Choi" ucap eomma Donghae panjang lebar.
"Ahh eomma, aku tidak mau di jodohkan!! Kami baru menemui eomma karena kita sama-sama sibuk." Kata Donghae lalu meneguk segelas air putih dihadapannya.
"Sibuk? Memang apa pekerjaan kekasihmu?" Tanya Tn. Lee.
"Dia seorang Dokter appa." Jawab Donghae santai.
"Dokter? Wahh hebat sekali. Kapan dia akan kemari? Eomma harus memasak banyak!" Tanya Ny. Lee antusias.
"Kira-kira lusa!"
"Lusa? Baiklah!" Seru Ny. Lee berbinar.
"Appa sih setuju saja. Asalkan kau bahagia dan bisa bertanggung jawab!" Ucap Tn. Lee. Sedangkan Donghae hanya menunjukkan deretan gigi putihnya.
==
"Buka mulutmu aaaa!" titah Jessica pada seorang anak laki-laki bernama Hyoshin itu. Tetapi malah Hyoshin tidak mau membuka mulutnya.
"Hyoshin, hei ayo kau harus sarapan dulu..!" Paksa Jessica dengan lembut tapi tetap saja Hyoshin tidak mau, anak itu hanya menggelengkan kepalanya sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
"tadi kau minta dokter Jessica kesini, sekarang dokter Jessica sudah disini" ucap Ny. Jang, ibu dari Jang Hyoshin.
"Ani, aku ingin Donghae hyung disini" ucap Hyoshin membuat Ny. Jang menggelengkan kepalanya.
"Hyoshin, Donghae hyung sedang sibuk, tidak bisa kesini" ucap Ny. Jang.
"Ani, eomma.. aku ingin Donghae hyung.." rengek Hyoshin manja.
"Tap..." ucapan Ny. Jang terputus karena Jessica memotong perkataannya.
"Gwaenchana, aku akan menghubungi Donghae" ucap Jessica lalu mengirim pesan untuk Donghae.
"Hyoshin harus makan ya seteleh Donghae hyung kesini!" Bujuk Jessica. Dan akhirnya Hyoshin pun mengangguk.
==
Hahhh tumpukan kertas ini membuat Donghae pusing, ingin rasanya membuang, merobek atau bahkan membakar benda itu. Jika itu tidak berharga, lelaki bermarga Lee itu telah melakukannya sejak dulu.
Donghae kembali memainkan jarinya di atas keyboard laptopnya, sesekali ia meneguk secangkir kopi yang dibawa oleh bawahannya beberapa menit yang lalu.
Drrtt.. drrtt.. drrtt...
Ia melirik sejenak pada ponselnya yang bergetar di atas meja kerjanya. Sebenarnya hari ini ia tengah malas untuk melakukan apapun. Tapi ketika ia melihat siapa yang mengiriminya pesan, membuatnya secara tak sadar mulai menarik kedua ujung bibirnya, membuat lengkungan manis yang membuat kadar ketampanan pria itu meningkat.
'Apa kau sibuk? Hyoshin ingin bertemu denganmu. Aku ada dirumah menteri Jang'
Begitulah pesan yang tertulis di layar ponsel hitam milik Donghae. Lelaki itu lalu pergi dari ruang kerjanya, meninggalkan tumpukan pekerjaan yang membuatnya pusing. Baginya, mungkin jika bertemu wanita pengisi hatinya akan membuatnya sedikit membaik.
==
"Hyoshin!!" Seru seorang namja berpakaian formal yang tiba-tiba datang. Jessica menatap tak percaya pada lelaki di hadapannya kini. Astaga! Donghae bilang ia sedang sibuk, tapi kenapa ia masih sempat menemuinya.
"Aku sedang tidak sibuk!" Bohong Donghae mengerti tatapan Jessica padanya, padahal dikantornya pekerjaannya telah mengantri untuk dikerjakan. Jessica mengangguk mempercayai perkataan Donghae.
"Donghae hyung!!" Seru Hyoshin memeluk Donghae. "Aigoo! Hyoshin kenapa tidak mau makan??" Tanya Donghae lembut.
"Hyoshin,, sekarang Donghae hyung sudah disini. Kau harus makan yaa aaaa...!" Ucap Jessica pada Hyoshin sambil mengarahkan sesendok makanan ke mulut Hyoshin. Dan akhirnya bocah itu mau menerima makanannya.
"Aigoo! Mianhae Donghae! Telah membuatmu repot!" Ucap Ny. Jang pada Donghae dengan disertai senyumannya.
"Gwaenchana" balas Donghae dengan senyum ramahnya pada Ny. Jang.
Baiklah mungkin disini mulai bertanya-tanya siapa itu Jang Hyo Shin? Ok! Jang Hyo Shin bukanlah saudara dari Donghae ataupun Jessica, melainkan Hyoshin adalah anak seorang menteri Korea yang baru berumur 7 tahun. Sejak usianya menginjak 3 tahun, Tuhan menakdirkan Hyoshin mengidap suatu penyakit kanker saraf pada tulang belakangnya, atau biasa disebut dengan Neuroblastoma. Dan sejak 4 tahun yang lalu, Jessica sudah menjadi dokter yang dipercaya untuk membantu upaya penyembuhan Hyoshin dari penyakit mematikan itu. Karena sikap Jessica yang ramah dan mudah akrab itu menjadikan Jessica dan Hyoshin dekat bahkan Jessica mengenal baik keluarganya yang merupakan pejabat tinggi negara.
Dan dengan Donghae, sejak tiga tahun lalu, Jessica mengenalkan Donghae pada Hyoshin dan dengan cepat mereka menjadi akrab karena Donghae sering mengunjungi Jessica.
"Jess??" Panggil Donghae setelah Jessica selesai menyuapi Hyoshin, dan kini Hyoshin sedang bermain dengan suster pengasuhnya.
"Hnn!" Hanya gumaman kecil yang keluar dari bibir manis gadis itu.
"Emmm... kita menemui orang tuaku besok malam" ucapan yang keluar dari mulut Donghae membuat gadis itu menoleh.
Jessica hanya membalasnya dengan anggukan kepala.
"Bagaimana?" Tanya Donghae yang masih ragu akan jawaban Jessica.
"Ne, aku mau" ucap Jessica disertai senyumannya untuk memastikan Donghae.
"Nah, kalau kau senyum kan cantik!!" Goda Donghae sambil mencubit gemas pipi Jessica.
==
Hari ini memang seperti biasa Jessica bertugas dirumah sakit sebagai seorang dokter, dan memang sudah biasa juga Hyoshin berada di rumah sakit bersama Jessica, bagi bocah itu, rumah sakit merupakan tempat bermainnya menghabiskan waktu di rumah sakit dibawah pengawasan Jessica.
"Nona Kim hanya terlalu kelelahan saja, lain kali perbanyaklah istirahat dan makan secara teratur." Nasihat Jessica dengan ramah disertai senyuman manisnya kepada pasien yang baru saja selesai ia periksa. Itulah ciri khasnya. Dokter Jessica yang ramah, baik, cantik, dan profesional menjadikannya sebagai dokter paforit para pasien yang datang, karena sikapnya yang sopan dan ramah, membuat para pasien nyaman.
Setelah Jessica memberikan resep obat kepada pasiennya, lalu kemudian pasien itu pamit pergi dan menghilang di balik pintu. Tak lama kemudian, pintu ruangan Jessica kembali berdecit dan mulai menampakan sesosok anak lelaki yang kini tersenyum padanya.
"Hey boy! Kemarilah kau belum meminum obat!" Ajak Jessica pada Hyoshin. Anak itu lalu berlari kecil menghampiri Jessica yang sedang mempersiapkan segelas air putih dan obat untuk Hyoshin. Jessica menuangkan obat sirup pada sendok dan mulai mengarahkannya pada mulut Hyoshin.
"Aaaaa..." ucap Jessica menyuruh Hyoshin untuk membuka mulutnya. Dan dengan semangat Hyoshin membuka mulutnya.
"Ahh, pintar!" Jessica mengacak-ngacak rambut Hyoshin yang sedang tersenyum manis kearahnya. Bagi Hyoshin, walau Jessica lebih muda dari ibunya, Jessica sudah seperti ibu kedua bagi Hyoshin.
"Donghae hyung mana?" Tanya Jessica menanyakan keberadaan Donghae pada Hyoshin. Yaa.. memang tadi mereka bertiga sedang bermain di ruangan Jessica, huhhhh yaaa namja itu melarikan diri dari pekerjaannya lagi. Ketika pasien Jessica datang, Jessica menyuruh Donghae untuk membawa Hyoshin bermain di luar.
"Aku disini!" Suara Donghae yang tiba-tiba muncul dibalik pintu dan mulai menampakkan tubuh kekarnya yang dibalut pakaian formalnya kini tersenyum manis pada Jessica dan Hyoshin.
"Wah baru selesai minum obat ya?" Tanya Donghae pada Hyoshin. Pria itu berjongkok menyamakan tingginya dengan Hyoshin.
"Ne, hyung!!" Ucap Hyoshin membalas senyuman Donghae.
"Wahh pintar sekali. Ini untukmu!" Puji Donghae sambil memberikan sebatang coklat pada Hyoshin.
"Wah!! Gomawo hyung!" Seru Hyoshin. Donghae menganggukkan kepalanya sambil tersenyum, lalu Hyoshin membuka bungkusan coklatnya.
"Nanti, saat dokter Jessica dan Donghae hyung menikah, aku yang akan berjalan di atas altar dengan dokter Jessica" ucap Hyoshin yang membuat Jessica dan Donghae menaikkan kedua halis mereka.
"Hah? Lalu bagaimana dengan appa dokter Jessica?" Tanya Jessica pada Hyoshin yang kini sedang mencari jawaban atas pertanyaan Jessica.
"Eummm... yaa.. berjalan dibelakang kami saja!" Ucap Hyoshin dengan santai dan wajah polosnya membuat Donghae dan Jessica tertawa.
"Ahhahahaha.. kau ini!" Jessica mengacak-acak rambut Hyoshin yang kini bocah itu sedang memakan coklatnya.
"Memangnya kapan Donghae hyung dan dokter Jessica menikah?" Tanya Hyoshin sambil mengarahkan coklatnya pada mulut Donghae. Donghae yang mengertipun membuka mulutnya dan menerima coklat dari Hyoshin.
"Tanya saja pada Donghae hyung!" Kata Jessica sambil menyikut pelan lengan Donghae dan kini Hyoshin mengalihkan pandangannya pada Donghae.
"Eumm.. secepatnya.." kata Donghae yang mengerti tatapan Hyoshin.
"Nanti saat kalian menikah aku yang akan pilihkan bajunya. Warna putih itu terlihat bagus untuk pernikahan" kata Hyoshin yang kini mengarahkan coklatnya pada mulut Jessica.
"Ah kau ini bicara apa hah?" Jessica mengacak rambut Hyoshin gemas.
"Seperti orang dewasa saja!" Sahut Donghae.
Ketika ketiganya sedang asyik bercanda dan saling melempar tawa, tiba-tiba seseorang datang dan ternyata itu adalah suster Yoon yang datang untuk menjemput Hyoshin.
"Ha suster Yoon sudah datang!" Seru Jessica.
"Hyoshin ayo! Eomma sudah menunggu" Kata suster Yoon pada Hyoshin dengan ramah.
"Baiklah aku pulang!" Ucap Hyoshin dengan lesu. Ia malas sekali sebenarnya jika harus pulang ke rumah meninggalkan Jessica yang sudah seharian menemaninya walau sering kali suster rumah sakit yang menemaninya karena Jessica tengah disibukkan dengan pasien lainnya.
"Kenapa cemberut, senyum!" Ucap Donghae pada Hyoshin, lalu anak itu menunjukkan senyum tak ikhlasnya membuat Donghae dan Jessica terkekeh melihatnya.
Donghae mengusap puncak kepala anak itu sayang, sedangkan seperti biasa Hyoshin akan memberikan kecupan di pipi Jessica yang merupakan kebiasaannya jika hendak berpisah dengan Jessica dan dibalas dengan kecupan di kening Hyoshin dari Jessica lalu saling melambaikan tangan dan melemparkan senyum.
Kini hanya ada Jessica dan Donghae diruangan itu. Jessica duduk pada sofa yang ada disana, di ikuti oleh Donghae yang kemudian duduk di sebelah Jessica. Tiba-tiba Donghae memeluknya dari belakang.
"Aishh,, Donghae kau ini! Ini dirumah sakit!" Jessica mencoba melepaskan pelukan Donghae, namun namja itu malah mengeratkan pelukannya.
"Ne, aku tahu!" Ucap Donghae santai dan menopang dagunya pada bahu gadis itu, membuat gadis itu bergidik geli karena nafas hangat Donghae yang begitu dekat dengan leher Jessica.
"Lepaskan!" Jessica berusaha melepaskan tangan Donghae yang melingkar kuat di pinggangnya. Namun, karena pelukan namja itu terlalu kuat, akhirnya Jessica menyerah dan membiarkan Donghae memeluknya.
"Bagaimana dengan nanti malam? Kau siap hn!?" Tanya Donghae pada Jessica lalu di akhiri dengan sebuah kecupan di pipi Jessica. Gadis itu membalikkan badannya.
"Aku siap!" Jessica mengangguk dan tersenyum. Tiba-tiba Donghae menarik tengkuk Jessica dan menyatukan bibir keduanya. Jessica yang awalnya kaget, kini ia mulai mengikuti permainan Donghae dengan membalas ciumannya dan mengalungkan kedua tangannya pada leher Donghae.
==
"Waw!! Cantik sekali!" Puji Donghae ketika melihat Jessica yang menggunakan dress berwarna putih dengan rambut brownnya yang tergerai indah serta polesan tipis bedak pada wajahnya memberi kesan natural namun tak menghilangkan kecantikannya.
Dengan pipi yang mulai memerah karena malu, Jessica mencubit gemas kedua pipi Donghae. "Kau juga tampan!" Seru Jessica, kini tangan gadis itu mulai berpindah mengacak-ngacak rambut Donghae. Aisshhhh mulai lagi. Gadis itu mulai memainkan wajahnya, namun dengan cepat Donghae tahan tangan Jessica.
"Jangan! Aku sudah tampan.! Jangan di acak-acak sayang!" Kata Donghae, Jessica tertawa kecil melihatnya. Lalu Donghae menggandeng Jessica masuk ke dalam rumah mewah yang dihuninya itu.
Mereka langsung berjalan menuju ruang makan. Disana Tn. dan Ny. Lee sudah bersiap di meja makan dengan senyum sumringahnya karena akan menyambut Jessica yeojachingu Donghae, yang sudah mereka tunggu-tunggu.
Tapi, apa yang terjadi?? Seketika senyum Ny. Lee luntur ketika Jessica kini berhadapan dengannya. Wajahnya mengekspresikan bahwa ia tak suka dengan kedatangan Jessica.
"Kau??" Tanya Ny. Lee pada Jessica. Jessica tersenyum dan sedikit menundukkan kepalanya.
"Apa aku pernah melihatmu?" Tanya Ny. Lee terlihat ia sedang mengingat-ingat. Tapi, Jessica bingung, karena sebelumnya ia belum pernah bertemu dengan eomma Donghae. Sedangkan Donghae dan appanya hanya menatap eomma Donghae bingung.
Flashback
~One week ago~
Ny. Lee baru saja membeli kue coklat kesukaannya di toko yang berada tak jauh dari kantor Lee Corp. Ia memasuki mobilnya dengan di antar oleh supir pribadinya dan langsung pergi dari tempat itu. Ketika di lampu merah, mobilnya berhenti, dan ada banyak orang yang mulai menyebrang melalui zebra cross. Termasuk seorang wanita paruh baya yang sedang menenteng dua kantong belanjaan di ikuti seorang gadis berambut coklat yang berjalan di belakangnya yang juga menenteng dua buah kantong belanjaan. Ny. Lee tersenyum sinis melihat kedua wanita itu.
Flashback off
"Apa kau dari keluarga Jung?" Tanya Ny. Lee memastikan. Jessica tersenyum sambil mengangguk "ne, ahjumma"
"Waww! Apa kalian sudah saling mengenal!?" Seru Donghae. "Ani" jawab Ny. Lee cepat. Sedangkan Tn. Lee hanya diam, ia telah mengetahui jalan pikiran istrinya itu.
Acara makan malam kini tengah berlangsung, tak ada yang bicara, hanya dentingan alat makan saja yang terdengar menggema di ruangan itu.
"Donghae?" Panggil Ny. Lee memecahkan keheningan. "Ne?" Balas Donghae.
"Eomma dengar putri keluarga Choi telah pulang dari Amerika!" Tutur Ny. Lee "Sooyoung??" Tanya Donghae memastikan.
"Ne, siapa lagi? Sepertinya sekarang ia bertambah cantik. Eomma pikir akan lebih cocok jika kalian berdua disandingkan" ucap Ny. Lee membuat semua yang ada disitu menghentikan makannya, termasuk Jessica.
Donghae menatap tajam eommanya. "Yeobo! Kenapa kau berbicara seperti itu?" Bisik Tn. Lee dengan suara yang tegas.
"Eomma! Apa yang eomma katakan?" Tegas Donghae dengan suara yang lantang, mengisyaratkan bahwa ia tak suka dengan apa yang baru saja keluar dari mulut eommanya.
Sama halnya dengan Donghae, Tn. Lee juga terlihat tak suka dengan istrinya itu.
"Eomma hanya mengatakan jika kau akan lebih pantas jika bersama Sooyoung saja" Ucap Ny. Lee santai.
"Eomma, bisakah eomma tidak bicara seperti itu?!" Tegas Donghae lagi. "Disini ada Jessica!" Kini Donghae benar-benar kecewa pada eommanya. Apa yang terjadi? Pikirnya. Padahal ketika ia berbicara pada eommanya, eommanya terlihat senang. Bahkan ketika mengetahui yeojachingu Donghae adalah seorang dokter. Tapi kini? Kenapa semuanya jadi begini?
Jessica. Gadis itu hanya diam dan menundukkan kepalanya. Ia tak berani berkata-kata. Ia juga tercengang ketika kata-kata itu keluar dari mulut eomma Donghae. Sakit. Ya tentu. Wanita mana yang tak sakit hati mendengar namjachingu disanding-sandingkan dengan yeoja lain di depannya. Sungguh ia tak mengerti apa yang eomma Donghae inginkan.
Donghae sudah tak kuat lagi dengan perkataan eommanya. Apalagi, Jessica harus mendengarnya. Sungguh tak mengerti jalan pikiran eommanya. Ia tak bisa membayangkan perasaan Jessica seperti apa sekarang. Bahkan sedari tadi gadis itu tak bergerak sedikitpun. Mungkin gadis itu sedang memikirkan apa kesalahannya hingga ia harus seperti ini.
Tidak! Jessica tidak salah. Entah bagaimana pemikiran Ny. Lee hingga ia mengatakan seperti itu. Donghae sudah tak tahan dengan situasi seperti ini. Apalagi melihat Jessica yang seakan-akan seperti terpenjara.
Tiba-tiba Donghae menarik tangan Jessica dan membawanya pergi dari tempat itu tanpa memperdulikan suara eommanya yang terus meneriaki namanya.
"Seharusnya kau tidak usah mencampuri masa lalumu dengan kehidupan anak kita!" Bentak Tn. Lee pada istrinya setelah Donghae dan Jessica pergi. Ia tak henti-hentinya menatap tajam istrinya.
Ny. Lee membuang nafasnya kasar. "Aku hanya ingin membalas apa yang telah mereka lakukan dulu kepdaku!" Jawab Ny. Lee tak kalah keras.
Donghae membukakan pintu mobilnya untuk Jessica, dan gadis itupun keluar dari mobil mewah milik Donghae. Tadi, Donghae langsung saja mengantar Jessica pulang. Sebelum Jessica masuk kedalam rumahnya, Donghae memanggil Jessica dengan suara pelan namun masih terdengar oleh Jessica. Gadis itu menoleh, dan Donghae langsung menarik gadis itu kedalam pelukannya dan memeluknya erat.
"Mianhae.. nan jeongmal mianhaeyo Jess!" Ucap Donghae. Jessica hanya diam. Gadis itu hanya ingin merasakan hangatnya pelukan Donghae.
Isakan mulai terdengar, dan Jessica mulai menangis. Donghae hanya mampu mengucapkan kata maaf saja. Gadis itu memang tak mengatakan apa-apa. Namun Donghae tahu perasaan Jessica sekarang, sakit. Sakit bila ia mendengar Jessica menangis.
Tangis gadis itu semakin menjadi-jadi dan semakin terdengar jelas. Bahkan bahu Donghae telah basah karena air mata dari Jessica. Bahu gadis itu bergetar, membuat Donghae semakin tidak tega.
"Maafkan aku Jess" ucap Donghae lembut. Tangannya mengelus lembut rambut Jessica untuk menenangkan gadis itu. Ia benar-benar tak tega melihat yeoja yang dicintainya menangis seperti ini. Sungguh ia juga sebenarnya ingin menangis karena meras bersalah pada Jessica, tapi ia tak boleh menunjukkan kelemahannya di depan Jessica.
Ia sedikit kecewa karena Jessica tak juga membalas pelukannya. Sedari tadi hanya ia saja yang memeluk erat gadis itu. Namun Donghae masih bisa mengerti apa yang gadis itu rasakan. Oh Tuhan ia benar-benar merasa bersalah.
==
"Dokter Jung, pasien kecelakan mobil sudah ada diruang gawat darurat!" ucap seorang yeoja yang merupakan asistant Jessica.
"Baiklah, siapkan peralatannya! Saya segera kesana!" Ucap Jessica, orang itu mengangguk lalu pergi. Jessica segera memakai jas putihnya dan segera pergi dari ruangannya.
Jessica masuk kedalam ruangan yang bertuliskan emergency room. "Bagaimana sudah di periksa? Bagaimana keadaannya sekarang?" Tanya Jessica pada beberapa perawat, ada juga dokter magang disana.
Jessica memakai sarum tangannya. "Ada pendarahan di kepalanya dok, ini di akibatkan karena benturan yang sangat keras!" Ujar salah satu dokter magang.
"Gunting rambutnya!" Suruh Jessica. "Baik!" Segera seorang dokter magang nenggunting rambut pria yang merupakan korban kecelakaan mobil ini. Setelah selesai rambutnya di gunting, segera Jessica melihat luka dikepala pasiennya.
Ia mendongak setelah mengetahui apa yang harus ia lakukan selanjutnya. "Siapkan ruangan operasi! Kita harus segera mengoperasinya. Pendaharannya terlalu banyak, operasi harus dilakukan sekarang sebelum pendarahannya sampai ke otak!" Ucap Jessica.
Semua yang ada disana mengangguk mengerti dan mulai melakukan apa yang di perintahkan sang dokter.
"Dan kau! Jangan lupa hubungi anggota keluarganya!" Ucap Jessica pada seorang perawat disampingnya.
Jessica segera melakukan persiapan untuk operasi. Setelah selesai memasang pakaian untuk operasi, ia lalu pergi ke ruang operasi. Bisa ia lihat keluarga dari pasiennya sudah menunggu di depan ruang operasi, ia dan timnya pun sudah siap untuk melakukan operasi.
==
Drrtt... drrtt... drrtt...
Donghae menatap malas ponselnya yang bergetar. Semenjak beberapa hari yang lalu nomor yang juga sekarang sedang menghubunginya itu terus menghubunginya. Jika saja tidak ada hal buruk yang akan terjadi jika tak mengangkat panggilan itu, Donghae malas sekali mengangangkatnya.
"Yeobosseo" ucap Donghae ketus pada seseorang di sebrang sana.
"Donghae oppa, aku ada di cafe dekat kantormu, temani aku minum kopi yuk!" Ucap seorang yeoja dalam telpon.
"Tidak bisa, aku sibuk!" Jawab Donghae ketus.
"Oppa tidak mau? Ya sudah aku akan bilang pada Lee Ahjumma!" Ancamnya.
"Ne, ne, aku akan datang!" Ucapnya dan langsung menutup teleponnya dan pergi meninggalkan ruang kerjanya. Cihhh wanita itu, benar-benar. Jika saja wanita itu tidak mengancam akan melaporkan pada eommanya, Donghae tidak akan sudi menemui wanita itu. Hanya saja eommanya selalu mengancam akan bunuh diri jika Donghae tidak menuruti kemauan eommanya dan wanita itu. Choi Sooyoung.
"Katakan apa mau mu?" Tanya Donghae tegas setelah ia sampai dan langsung menuju Sooyoung yang sedang menikmati kopinya.
"Aisshh, oppa kenapa tidak pesan dulu!" kata Sooyoung.
"Aku tidak ada waktu, cepatlah katakan saja apa mau mu?" tegas Donghae sambil menatap arloji hitamnya. Ia benar-benar kesal pada wanita dihadapannya ini. Donghae tak menyangka eommanya benar-benar akan menjodohkannya dengan wanita seperti Sooyoung.
Donghae mengedarkan pandangannya, karena hanya menatap wajah wanita itu saja sudah membuat Donghae geram. Tiba-tiba Donghae melihat seseorang yang mungkin tak asing lagi baginya.
"Oh? Suster Yoon!" Panggil Donghae, wanita yang merasa di panggil itu menoleh.
"Tuan Lee?" Tanya suster Yoon memastikan. Suster Yoon pengasuh Hyoshin.
"Ne, sedang apa suster Yoon disini?" Tanya Donghae ramah.
"Ahh, ini aku membeli makanan untuk Hyoshin" jawabnya. Terlihat Sooyoung menatap sinis pada keduanya. Lalu mengangkat telponnya yang berbunyi.
"Ah, Donghae oppa aku harus pergi! Lain kali kita bertemu lagi ne?" Ucap Sooyoung, tanpa Donghae menjawabnya Sooyoung sudah pergi.
"Suster, bolehkah aku saja yang membawanya?" Tawar Donghae.
"Tidak usah biar saja!"
"Gwaenchana, sekalian aku juga sudah lama tak menjenguk Hyoshin" paksa Donghae, dan akhirnya suster Yoon menyerahkan kantung makanannya pada Donghae.
"Gomawo!" Ucap Donghae. Ia merasa senang bisa menjenguk Hyoshin. Karena kemungkinan besar ia juga bisa bertemu dengan Jessica. Karena sejak kejadian dirumah Donghae seminggu yang lalu, Donghae belum bertemu dengan Jessica lagi. Dan Jessica juga susah untuk dihubungi. Dengan ini ia akan menemui Jessica dan meminta maaf pada gadis yang ia cintai itu.
TBC
Gimana?? Jelek?? Mohon di maklum aje yahhh... :D mian kalo typonya bertebaran :D tinggal tunggu aja part 2 nya.
Ffnya keren chingu(y)
BalasHapuspensaran sma eommanya donghae kok gak suka sma sica?
cpet dilanjut ne ;)