Senin, 02 Februari 2015

Problems in Love (Part 3)



Title : Ptoblems in Love 


Author : Lee Huang Zi @ashfia0515 


Type : Chapter 


Rating : PG 15 


Genre : Romance, sad 


Main Cast : - Jessica Jung - Lee Donghae 


Disclaimer : Horehhhh...!! Akhirnya part 3 nya sudah melayang-layang... langsung dibaca saja yahhh!! 








HAPPY READING 




Donghae berusaha tersenyum di depan keluarga Sooyoung, walau sebenarnya ia ingin sekali menangis. Entah kenapa sampai sekarang bayangan Jessica masih berkeliaran di otaknya. Ini semua mungkin karena Donghae terlalu mencintai gadis itu. Rasanya ingin mati saja jika harus menjalankan ini semua. Mungkin Tuhan menakdirkannya begini, ia tak bisa keluar dari jalan Tuhan. 

"Chukkae Sooyoung-ah.! Akhirnya kau akan menyusulku.!" Ucap Choi Siwon, anak sulung keluarga Choi. 

"Ne, oppa..!!" Sooyoung memeluk oppa satu-satunya. 

"Donghae-ah, jaga dongsaengku ne!" Donghae hanya mengangguk tanpa berkata-kata. Dipertemuan keluarga Lee dan keluarga Choi ini akan membahas tentang acara pernikahan Donghae dan Sooyoung. Semuanya sudah dipersiapkan secara matang, mulai dari baju, undangan, cincin, foto, semuanya telah siap, hanya tinggal kedua mempelai yang harus menjaga kesehatan mereka. 


== 


Jessica berjalan-jalan di sungai Han sambil mendorong kursi roda yang di tumpangi Hyoshin. Anak itu bilang ingin melihat matahari terbenam yang indah. Tapi ini masih pukul 4 sore, dan anak itu sudah memaksanya untuk pergi sekarang. Mau tak mau ia harus menuruti kemauan bocah itu. 

Tepat kira-kira 10 meter di depan sungai, Jessica menghentikan jalannya. Dan kini ia duduk di sebuah kursi yang tersedia disana. Cukup lama keduanya memandang ke arah sungai, hingga akhirnya Hyoshin memanggil Jessica dengan suara pelannya. 

"Dokter Jess!" 

"Ne, wae??" Hyoshin melirik sebentar ke arah tumor di perutnya. "Jika aku sudah mati nanti, aku ingin dokter Jess tidak melupakanku, dan dokter Jess harus bahagia. Tidak boleh menangis lagi seperti kemarin!" Jessica tersentak mendengar Hyoshin, ia ingat kemarin ia tertangkap basah sedang menangis oleh Hyoshin. 

"Kau tidak boleh berbicara seperti itu, tidak ada yang tahu tentang umur seseorang." 

"Aku tahu, aku pernah menonton film, ada seseorang yang perutnya membesar sepertiku, lalu dia juga tak bisa berjalan, dia juga sering mimisan dan muntah-muntah lalu akhirnya ia mati. Sama sepertiku, mungkin aku juga akan mati." Cerita Hyoshin. Jessica berjongkok di depan Hyoshin. 

"Hyoshin-ah, mianhae.. seharusnya kau tak seperti ini. Percayalah kau akan sembuh setelah operasi nanti." Jessica berusaha menyemangati Hyoshin, Jessica yakin Hyoshin akan sembuh, karena dua hari lagi Hyoshin akan melakukan operasi pengangkatan tumornya yang sudah membesar. 

"Aku mau menjalani operasinya, tapi aku tetap tidak akan sembuh." Hyoshin terlihat putus asa. 

"Mianhae." Jessica mulai tak bisa menahan air matanya, dan akhirnya air matanya jatuh melewati pipi mulusnya.

"Dokter Jess jangan menangis lagi." Ucap Hyoshin, Jessica dengan cepat menghapus air matanya. 

"Kau disini ternyata." Ucap seorang namja yang datang tiba-tiba lalu bergabung dengan Jessica dan Hyoshin. 

"Kyuhyun" gumam Jessica pelan. 

"Anyeong Hyoshin" ucap Kyuhyun tersenyum ramah pada Hyoshin. 

"Ne, Kyuhyun hyung" balas Hyoshin. Jessica memperkenalkan Hyoshin pada Kyuhyun beberapa hari yang lalu, dan dengan cepatnya mereka akrab. 

"Kyuhyun hyung ini kekasih baru dokter Jess ne?" Tanya Hyoshin, Jessica dan Kyuhyun saling bertatapan sebentar. Mereka harus menjawab apa? 

Jessica dan Kyuhyun sama-sama tersenyum menanggapi Hyoshin. Hyoshin mengangguk seolah mengerti arti dari senyuman Jessica dan Kyuhyun. 

"Apa kalian akan menikah??" Tanya Hyoshin lagi, dan lagi-lagi hanya mendapatkan senyuman manis. 

"Ku kira, dokter Jessica akan menikah dengan Donghae hyung, tapi ternyata dengan Kyuhyun hyung." Jessica sedikit merasa aneh ketika mendengar ucapan Hyoshin, benarkah ia akan menikah dengan Kyuhyun?? 


== 


"Ku kira, dokter Jessica akan menikah dengan Donghae hyung, tapi ternyata dengan Kyuhyun hyung." Donghae tersentak kaget ketika mendengar suara anak yang sudah familiar dengannya. Segera ia melihat ke arah sumber suara. 

Dan kini Donghae melihat Jessica, Hyoshin dan Kyuhyun?? Bukankah itu Kyuhyun?? Kyuhyun temannya ketika di sekolah menengah atas?? 

Donghae tersentak ketika mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Hyoshin. Secepat itukah mereka melupakannya?? Apa Kyuhyun lebih berharga darinya. Sakit. Entah kenapa rasa sakit itu ada walaupun Donghae kini juga tengah melupakan Jessica. Apalagi ketika Jessica akan menikah dengan Kyuhyun. 

Donghae harus mengurungkan niatnya. Tadinya ia ingin menenangkan diri di sungai Han dan melihat pemandangan terbenamnya matahari. 

Namun itu semua kandas sudah ketika Donghae melihat Jessica, Hyoshin dan Kyuhyun. Ya Kyuhyun, ingin sekali Donghae menendang Kyuhyun dan beralih menggatikannya di samping Jessica. Ya Tuhan!! Kenapa harus Kyuhyun? 


== 


Jessica dan tim dokternya telah matang mempersiapkan operasi pengangkatan tumor Hyoshin untuk hari esok. Ia hanya perlu beristirahat dan mempersiapkan dirinya. Mungkin belakangan ini ia terlihat tak baik, karena ada masalah yang bergelintir di pikirannya yang membuatnya tak bisa berkonsentrasi penuh. 

Jessica menatap layar ponselnya yang menampilkan pesan dari Kyuhyun yang ingin mengajaknya sekedar jalan-jalan atau makan siang. Terdengar bagus jika ia menerima ajakannya, apa boleh buat. Mungkin ini bisa sedikit membantu merefresh otaknya. 

Jessica bertemu dengan Kyuhyun di lobi rumah sakit. Kyuhyun langsung mengajaknya makan siang di restorant yang terletak tak jauh dari rumah sakit. Jessica sedikit kaget ketika tiba-tiba Kyuhyun menggenggam tangannya. Namun ia hanya diam dan tak menolak, semuanya akan menjadi biasa ketika Kyuhyun sering melakukan ini padanya. Karena Kyuhyun adalah calon suaminya. Calon suami?? Jessica masih ragu untuk mengakuinya. 

Ketika mereka berjalan menuju tempat makan, tak sengaja mereka berpapasan dengan Donghae dan Sooyoung. Nafas Donghae terdengar cepat ketika ia melihat tangan Jessica berada pada genggaman Kyuhyun. Mungkin Jessica telah benar-benar melupakannya, pikir Donghae. Kini ada laki-laki lain yang menggenggam tangan Jessica. 

Tak rela? Benar, mungkin lebih tepatnya cemburu. Bahkan Donghae tak sedikitpun mengalihkan pandangannya pada tangan Jessica dan Kyuhyun yang berpegangan erat. Sooyoung yang menyadari itu, segera memeluk lengan Donghae. 

"Donghae?? Lama tidak bertemu." Ucap Kyuhyun pada Donghae. 

"Ah ya, Kyuhyun apa kabar?" Tanya Donghae seolah-olah tak ada masalah.

"Ah ne baik." Jawab Donghae singkat. 

"Perkenalkan ini Jessica, apa ini yeojamu Hae??" Tanya Kyuhyun dengan nada menggoda. 

"Ah n..nnn.." Donghae masih gelagapan, jika ia menyebutkan Sooyoung ini yeojanya takut-takut akan menyakiti Jessica. 

"Aku calon istri Donghae oppa." Jawab Sooyoung santai. 'Mian Jess' Donghae akhirnya hanya bisa menyerah ketika Sooyoung menyebut dirinya calon istri.

"Wahhh,, chukkae Hae!!" 

"bagaimana kalau kita makan bersama?" Tawar Sooyoung. 

"Terdengar bagus.!" Kyuhyun menyetujui usulan Sooyoung, dan akhirnya mereka pun makan bersama. Posisi Jessica duduk disamping Kyuhyun dan berhadapan dengan Donghae. 

Rasanya ingin pergi dari tempat itu. Melihat Sooyoung yang terus bermanja-manja pada Donghae. Meskipun Donghae terlihat tak nyaman. Yang lebih mencengangkan bagi Jessica adalah ketika Sooyoung mencium pipi Donghae. Sooyoung menyeringai kecil saat telah mencium Donghae. 

Apa yang dilakukan Sooyoung?? Demi Tuhan ia ingin sekali marah pada Sooyoung, kenapa ia harus melakukan ini di hadapan Jessica. 

"Jess, kau ingin pesan apa?" Tanya Kyuhyun dengan nada yang lembut. 

"Eumm, aku ingin salad saja. Kau?" Jessica tersenyum manis pada Kyuhyun. 

"Aku sama saja denganmu." Kyuhyun membalas senyuman Jessica. Donghae tersenyum remeh melihat senyuman Jessica kini tak lagi untuknya. 

"Chagi kau ingin pesan apa?" Tanya Sooyoung pada Donghae. Donghae tahu maksud wanita itu. Sooyoung ingin memperlihatkan kemesraan mereka di depan Jessica dan Kyuhyun. Ho, untuk apa?? Tentu untuk membuat Jessica cemburu. 

"Terserah" ucap Donghae malas. Sooyoung sedikit memajukan bibirnya jengkel karena Donghae mengacuhkannya. 

"Baiklah, aku akan memesankan spagheti untukmu, kau maukan chagi??" Tawar Sooyoung yang hanya dibalas anggukan malas dari Donghae dan membuat Sooyoung menggerutu jengkel dalam hatinya. 

Setelah makanan mereka tiba, mereka langsung saja melahapnya. Kyuhyun dan Sooyoung terlihat semangat menyantap santap siang mereka. Sedangkan Donghae terlihat malas untuk memakan makanannya. Sedangkan Jessica terlihat biasa saja, tak terlalu semangat ataupun malas. 

"Wae??" Tanya Kyuhyun saat melihat Jessica menyisakan makanannya. 

"Tidak enak?? mau kupesankan lagi??" Kyuhyun terlihat perhatian pada Jessica. Jessica menggeleng, "ani, aku sudah kenyang." Elak Jessica dan menunjukkan senyumnya yang meyakinkan. 

"Oppa, aaaaa buka mulut mu!!" Sooyoung mengarahkan makanannya ke mulut Donghae, dan Donghaepun menerimanya. Sekilas Sooyoung melirik Jessica lalu menyeringai. 

Jessica hanya diam melihatnya, kemudian ia mengecek ponselnya yang baru saja mendapat pesan. Jessica menunduk saat membaca pesannya dan membuat rambut brownnya jatuh bebas menutupi wajahnya. Kyuhyun yang melihat itu langsung mengulurkan tangannya dan menyelipkan rambut yang menghalangi wajah Jessica ke belakang telinga gadis itu. Tak Jessica sangka, tiba-tiba Kyuhyun menempelkan bibirnya pada pipi Jessica, membuat dokter cantik itu kaget. 

Jessica hanya diam mematung dalam kebingungannya. Apa yang harus ia lakukan, Jessica rasa, Donghae melihat adegan yang baru saja dilakukan Kyuhyun padanya. 

Nafas Donghae memburu, hatinya terasa panas dan sakit. Pikirannya kacau, ketika ia melihat Kyuhyun mencium pipi Jessica dihadapannya. Apa ia harus marah?? Untuk apa?? Sekarang apa arti dirinya bagi Jessica? Yang membuatnya lebih tercengang ketika Jessica membalasnya dengan senyuman. Menunjukkan seolah-olah Jessica tak apa-apa kalu Kyuhyun menciumnya. Rahang Donghaepun mengeras, namja itu tak kuat jika harus berlama-lama di tempat itu, lebih baik ia pergi dari tempat itu. 

"Oppa kau mau kemana?" Tanya Sooyoung yang melihat Donghae tiba-tiba bangkit dari duduknya. 
Tanpa menjawab pertanyaan Sooyoung, Donghae langsung saja pergi dengan langkah cepatnya. 

Sooyoung berdecak sebal, saat Donghae meninggalkannya. Apa-apaan ini? Kenapa rencananya yang akan membuat Jessica cemburu gagal? Dan malah Donghae yang menjadi cemburu begini. Sekali lagi Sooyoung berdecak sebal dan menghembuskan nafas kasarnya. Ia menatap sinis pada Jessica dan Kyuhyun lalu pergi meninggalkan mereka berdua. 

Jessica menatap Kyuhyun seolah berkata 'wae?' Kyuhyun hanya mengedikkan kedua bahunya. Lalu keduanya sama-sama menyandarkan tubuh mereka lada sandaran kursi. 

"Donghae itu mantan kekasihmukan??" Tanya Kyuhyun, Jessica menoleh pada Kyuhyun sebentar, lalu mengalihkan pandangannya lagi. Menatap lurus kedepan. 

"Tahu darimana?" 

"Aku sudah menduganya, terlihat jelas jika sedari tadi ia ingin menerkamku, ia juga terlihat sangat cemburu ketika aku menciummu." Tutur Kyuhyun, Jessica hanya diam tak menjawabnya.

"Mian jika aku kurang ajar.." terdengar suara Kyuhyun, sepertinya ia menyesal. 

Jessica memberikan senyum kepastiannya. "Gwaenchanna." 


== 


Donghae mengemudikan mobilnya menuju apartemantnya. Sial. Kenapa ia harus melihatnya?? Donghae bisa saja memukul Kyuhyun tadi, dan mengajaknya beradu otot karena telah berani-beraninya mencium Jessica dihadapannya. Tapi sudahlah, ia tak ingin membuat Jessica malah nanti membencinya. 

Tapi sungguh Donghae tak bisa berbohong jika ia cemburu. Ia ingin melampiaskan kemarahannya, tapi pada siapa? Toh Jessica bukan siapa-siapanya lagi. Akhhh tidak tidak tidak... Jessica masihlah Jessica yang dulu, Jessica yang amat dicintainya, Jessica yang penyayang, dan ia selalu berada di sampingnya. Ia sangat mencintai Jessica. Dan apakah ia sanggup memulai hidup barunya dengan Choi Sooyoung?? 


== 


Jessica dan tim dokter berjalan menuju rumah ruang operasi. Ia langsung mempersiapkan alat-alat dan mengeceknya. Tak lama kemudian para perawat datang membawa serta Hyoshin dengan perutnya yang sudah membesar, di ikuti keluarga Hyoshin mulai dari Ny. Jang dan suaminya menteri Jang Sun Woo, serta putri sulung mereka Jang Hyo Rin, semua ada menunggu proses operasi Hyoshin. 

Para awak media juga berdatangan, hanya untuk mewawancarai keluarga Jang tentang berlangsungnya proses operasi Hyoshin. Ya Tuan Jang adalah menteri yang terkenal di Korea. Pantas saja bila operasi Hyoshin menjadi buah bibir para masyarakat Korea. 

Pintu operasi pun ditutup rapat dan proses operasipun berlangsung. Para awak mediapun ikut serta berdo'a untuk kelancaran ini. 

Jessica mempersiapkan obat bius yang akan disuntikkannya pada Hyoshin. Tapi tunggu, Hyoshin menahan tangannya. 

"Wae??" Tanya Jessica. 

"Jika aku tak bangun lagi, aku ingin dokter Jess melihat isi kotak hitam yang ada di bawah meja loker meja dokter Jess." 

"Baiklah, tapi kau harus yakin.! Setelah ini kau akan sembuh.!" Jessica menyemangati keputus asaan Hyoshin, ia pun mulai menyuntikkan obat bius pada Hyoshin dan Hyoshin mulai tak sadarkan diri. 


== 


"Oppa, jika kita sudah menikah nanti, kau ingin kita berbulan madu kemana??" Tanya Sooyoung, gadis itu sedari tadi tak melepaskan lengan Donghae, dan terus bergelayut manja pada namja itu. 

Donghae tak menjawab, ia hanya diam pandangannya lurus menatap pada pantai biru dihadapannya. Dulu, pantai ini adalah tempat yang sering dikunjunginya bersama Jessica. Akhh kenapa ia malah memikirkan Jessica. 

"Oppa!" Panggil Sooyoung. 

"Aishhh.. kau tak mendengarkanku.!!" Gerutu Sooyoung. "Ne, apa??" 

"Ketika kita sudah menikah nanti, kita akan berbulan madu dimana??" Tanya Sooyoung lagi. 

"Itu terserah kau saja.!" Sooyoung mendengus sebal mendengar jawaban Donghae. Selalu singkat pikirnya. 

"Ohhh,, oppa? Aigoo yeppeoda!!" Puji Sooyoung melihat indahnya matahari yang terbenam di ujung sana, seolah-olah matahari itu tenggelam ke laut. Donghae tersenyum pahit melihatnya, ini mengingatkannya kemasa lalu, dimana ia sering menghabiskan waktunya dengan Jessica disini, hanya untuj melihat indahnya sang surya yang akan kembali menuju ke peraduannya. 


~flashback~ 


"Aigoo..!! Yeppeoda!!!" Puji Jessica saat melihat matahari yang terbenam di ujung sana. Ia berlari kecil mendekat sampai kakinya menyentuh dinginnya ombak laut ditambah angin laut yang menerbangkan setiap helaian rambutnya. 

"Jika kau terus berlari mendekat seperti itu, yang ada kau akan tenggelam di tengah laut. Karena kau tak mungkin menyentuh matahari itu. Jessica hanya tersenyum. Gadis itu memeluk tubuhnya sendiri, karena angin laut di malam hari ini yang membuatnya kedinginan. Ahhh seharusnya ia tak memakai baju terbuka seperti ini. 

Jessica hanya mengenakan baju kaos tanpa lengan yang merupakan baju couple dengan Donghae. Baju berwarna putih dengan gambar hati dan ditengahnya ada tulisan 'Love'. Donghae masih beruntung karena bajunya berlengan, walau hanya menutupi sepertiga lengannya. Sedangkan Jessica?? Lengannya tak terbalut apapun, dan Jessica merutuki dirinya sendiri karena memakai celana jeans yang sangat pendek, hingga menampilkan paha mulusnya. 

Donghae berjalan menghampiri Jessica dan memeluknya dari belakang. "Dingin hn?? Sayang, aku tidak membawa jaket. Maka dari itu aku akan memelukmu terus hingga kau merasa hangat." Donghae mempererat pelukannya. Ia menenggelamkan wajahnya di leher Jessica, membuat gadis itu bergidik geli. 

"Donghae, apa kau sering kesini?" Tanya Jessica. Bisa ia rasakan Donghae mengangguk. "Sudah dua bulan kita berpacaran, kenapa baru mengajakku kesini.?" Tanya Jessica, "kau yang terlalu sibuk dengan pekerjaanmu, cantik..!!" Jessica mencibir saat Donghae memujinya. 

Donghae baru teringat ada satu hal yang ia sukai di tempat ini. "Jess, kesana yuk!!" Ajak Donghae sambil menunjuk pada sebuah batu besar dan Jessicapun menyetujui ajakan Donghae. 

"Aaahhh... kenapa batunya tinggi sekali?? Aku tidak bisa menaikinya..!!" Keluh Jessica karena tak bisa menaiki dan duduk di atas batu besar itu. Ia mendengus sebal karena Donghae dengan mudahnya menaiki batu teraebut, dan Donghae kini malah duduk-duduk santai di atas batu besar itu. 

Donghae tersenyum geli melihat Jessica yang kesusahan menaiki batu besar itu. Ia pun turun dan membantu Jessica. 

Jessica merasakan tubuhnya terangkat, karena Donghae mengangkatnya dan membantunya naik. "Hiaaak." Akhirnya Jessica berhasil naik karena Donghae yang mengangkat tubuhnya. 

Mereka duduk bersebelahan diatas batu sambil menikmati angin malam dan suara ombak yang alami. Donghae merangkul pinggang ramping yeojachingunya dan mempersempit jarak diantara mereka. 

Jessica menyandarkan kepalanya pada bahu kekar milik Donghae, dan memejamkan matanya menikmati setiap hembusan angin malam yang menerpa halus wajahnya dan menerbangkan helaian anak rambutnya. Begitu juga sama halnya dengan Donghae, ia menyimpan kepalanya di atas kepala Jessica, tangannya terus mempererat rangkulannya pada pinggang gadisnya itu. 

"Jess.." panggil Donghae, Jessica membalasnya dengan gumaman kecil.

"Seandainya waktu itu Eunhyuk tak sakit, mungkin aku tak akan bertemu denganmu." Ucap Donghae, matanya menerawang ke atas. Dan lagi, Jessica hanya bergumam kecil. 

"Maka dari itu, aku bersyukur Eunhyuk sakit.!" Jessica menegakkan posisinya dan memukul bahu Donghae. 

"Aishhh, kau ini, dengan teman sendiri masa begitu.!!!" Pekik Jessica. 

"Yaaahhh... jika Eunhyuk tak sakitkan kemungkinan kita tidak bertemu!!!" 

"Kau ini..!!! Memangnya kalau kita tak bertemu kenapa??? Kau tidak laku??" Jessica sekali lagi memekik walau dalam hatinya ia juga bersyukur waktu itu Eunhyuk sakit. 

"Ahhh.. sudahlah kau ini!" Donghae akhirnya mengalah daripada ia harus ribut dengan Jessica di hari 2 bulan hari jadi mereka ini. 

"Jess, kau tau tidak kalau aku saaaaangaaaatttt mencintaimu." Jessica tertawa kecil saat mendengarkan Donghae mengatakan kata 'sangat' dengan panjang, disamping itu ia juga bahagia. 

"Apa yang membuatmu sangat mencintaiku??" Jessica pura-pura ketus. 

"Kau cantik.!" Ucap Donghae, kedua bola matanya menatap dalam manik mata Jessica. 

"selain itu..... jadi, kalau aku tidak cantik lagi, kau akan berhenti mencintaiku. Begitu??" Tanya Jessica, sengaja ia membuat ekspresi wajahnya cemberut. Donghae tertawa sambil menarik hidung Jessica. Gadis itu meringis sambil memegangi hidungnya yang memerah. 

"Jadi apa?" Jessica menagih pertanyaannya. 

"Tidak ada!" Jawab Donghae singkat, Jessica menautkan halisnya bingung. Tidak ada? Maksudnya? 

Donghae seolah mengerti tatapan Jessica yang bertanya-tanya. "Tidak ada, aku memcintaimu apa adanya.. bukan karena kau seorang dokter yang hebat, banyak dokter wanita yang sehebat dirimu, tapi aku tak mencintainya. Kau cantik, kau baik, kau lebih memahamiku, aku nyaman denganmu, aku menyukaimu. Aku mencintaimu. Nan jeongmal saranghae." Jelas Donghae. Jessica tersentuh mendengarkannya. Matanya berkaca-kaca karena terharu. Donghae menghapus air mata Jessica yang hampir jatuh oleh ibu jarinya. 

"Kenapa menangis??" Tanya Donghae menatap lekat mata foxy milik Jessica. Jessica menggeleng pelan. 

Untuk beberapa saat mereka saling bertatapan. Seolah sedang menyalurkan cinta keduanya. Mengatakan bahwa Donghae benar-benar mencintai Jessica. Gadis itu berusaha mencari kebohongan melaui kontak mata mereka. Namun nihil, Jessica sama sekali tak menemukan kebohongan disana. Donghae benar-benar mencintainya. 

Kini Donghae mendekatkan wajahnya dengan wajah Jessica. Entah keberanian darimana kini Donghae sudah berani menyentuh tengkuk gadis itu. Ia semakin mendekatkan wajahnya, nafasnyapun makin terasa berhembus hangat oleh Jessica. Dan akhirnya, Donghae menyatukan bibir mereka. Tak ada penolakan dari Jessica, gadis itu hanya diam dengan apa yang dilakukan Donghae padanya. Kedua tangan gadis itu kini melingkar indah di leher Donghae. 

Lama Donghae menempelkan bibir keduanya, akhirnya Donghae berani menggerakkan mulutnya dan menekan-nekan tengkuk Jessica, bermaksud untuk memperdalam ciuman mereka. Ia menghisap bibir atas dan bawah Jessica dengan kuat secara bergantian. Menggigit bibir bawah, dan lidahnya mulai masuk kedalam mulut Jessica. Donghae tersenyum di sela-sela ciumannya, karena akhirnya Jessica membalas ciumannya. Donghae semakin menekan tengkuk Jessica dan memperdalam ciuman mereka hingga mereka berdua akhirnya hanyut dalam ciuman pertama mereka. 

Setelah lama, akhirnya Donghae melepas ciumannya. Ia menatap Jessica yang menunduk dan tak berani menatapnya. Donghae yakin Jessica pasti sedang menyembunyikan wajahnya yang memerah karena malu.

Donghae menarik dagu Jessica agar yeoja itu juga menatapnya. Donghae terkekeh, benar saja! Kedua pipi gadis itu memerah. Lalu Donghae mencium kening Jessica dan memasukkan tubuh mungil itu kedalam dekapannya.

"Bagaimana rasanya berciuman denganku?? Hn?" Goda Donghae. 


~flashback end~ 

"Oppa!!" Panggil Sooyoung keras, membuat Donghae tersadar dari lamunannya. 

"Ah. Ne?" 

"Aku tahu kau sedang memikirkan Jessica, iyakan? Apa kau masih mencintainya?" Tanya Sooyoung dengan nada keras. 

"Sooyoung.." 

"Ahh sudahlah!" Sooyoung lalu pergi meninggalkan Donghae. 


== 


Pintu ruang operasi pun terbuka, semua orang yang sejak tadi menunggu langsung saja mendekat mengerubuni itu. Jessica dan tim dokternya keluar. Suara bliz dan lampu yang menyala serta pertanyaan-pertanyaan dari para wartawan mulai meramaikan suasana. Untunglah ada beberapa penjaga yang mengatur ketertiban, mengingat ini adalah rumah sakit. 

"Dokter Jess, bagaimana keadaan anak saya dok?" Tanya Ny. Jang khawatir. 

Jessica tersenyum. "Operasinya berjalan lancar, kita hanya perlu menunggu Hyoshin sadar." Jawab Jessica menenangkan. 

"Syukurlah, terimakasih dok!" Ucap menteri Jang. 

"Berterimakasihlah pada Tuhan!" Ucap Jessica ramah. 


== 


Hari pernikahan Donghae dan Sooyoung akan dilaksanakan minggu depan. Donghae menatap amplop-amplop undangan pernikahannya dengan Sooyoung. Ia merenung menguatkan hatinya. Walau mulutnya selau berkata ya, tapi hatinya selalu berkata tidak ketika Donghae ditanyai perihal pernikahannya dengan Sooyoung. Benarkah ini? Jika ini hanya mimpi, seseorang tolonglah bangunkan Donghae!! Ia tak tahan berada di dalam mimpi buruk ini. 

Tiba-tiba pintu kerjanya berdecit, dan munculah Sooyoung lalu menghampiri dirinya. 

"Oppa temani aku kerumah sakit!" Rengek Sooyoung manja. 

Donghae terlihat bingung, rumah sakit?? Ada yang sakit.? "Siapa yang sakit?" Tanya Donghae. 

"Tidak ada." Jawab Sooyoung santai, ia melipat kedua tangannya. 

"Lalu?" 

"Aku akan memberikan ini.!" Sooyoung mengangkat sebuah undangan. 

"Untuk siapa?" Tanya Donghae. 

"Tentu untuk masa lalu mu.. Jessica." Sooyoung mengangkat sebelah halisnya. 

Donghae menimang sebentar. "Baiklah." Akhirnya Donghae mau untuk menemani Sooyoung ke rumah sakit untuk memberikan undangannya pada Jessica. Sebenarnya ia enggan, mau tak mau Donghae harus ikut, karena mungkin saja Sooyoung akan berbuat yang tidak-tidak pada Jessica. Ho, jangan sampai itu terjadi. 

Donghae dan Sooyoung berjalan masuk ke dalam rumah sakit. Sebelum mereka berdua menuju ruangan Jessica, Sooyoung bertanya terlebih dahulu pada seorang pegawai rumah sakit. 

"Maaf, apakah dokter Jessica ada di ruangannya?" Tanya Sooyoung. 

"Ne, tapi dokter Jessica sedang ada tamu." Balas perempuan itu. 

"Boleh tahu siapa tamunya??" Tanya Sooyoung lagi. 

"Eummm... kalau tak salah namanya... Cho.. Cho..." 

"Cho Kyuhyun?" Potong Donghae. Orang itu memetik jarinya. Hahh untuk apa Kyuhyun menemui Jessica. Ribuan pertanyaan mulai singgah di pikiran Donghae. Apa yang akan dilakukan Kyuhyun pada Jessica. Ia pun melangkah cepat meninggalkan Sooyoung, ia tak mau membiarkan Jessica berdua saja dengan Kyuhyun. 

"Gomawo." Sooyoung berlari mengejar Donghae. 


Ketika Donghae sampai di depan ruangan Jessica, pintu ruangan itu tak tertutup sempurna hingga sedikit memperlihatkan keadaan didalamnya. 

Donghae membelalakkan matanya terkejut ketika ia disuguhi pemandangan yang tak ia sukai. Ia melihat Jessica sedang menangis dipelukan Kyuhyun. Kyuhyun terlihat sedang menenangkan Jessica dengan mengelus lembut rambut milik Jessica. 

Donghae tak begitu jelas mendengarkan apa yang mereka bicarakan. 


== 


"Gwaenchanna, itu wajar jika kau masih mencintai Donghae." Kyuhyun mengelus lembut rambut Jessica. 

"Mianhae Kyu," kata Jessica disela isakannya. 

"Gwaenchanna, aku mencintaimu Jess, aku akan berusaha membuatmu melupakan Donghae." 

"Hikss.... hikss... aku.. hikss.. aku juga akan belajar menerimamu Kyuhyun." Jessica mempererat pelukannya pada Kyuhyun, sepertinya ia harus merasa nyaman dalam dekapan Kyuhyun, karena mungkin pria inilah yang akan terus memeluknya seperti ini nanti. 


CLEKK 


Jessica membulatkan matanya ketika pintunya terbuka dan ada Donghae dan juga Sooyoung disana. Cepat ia melepas pelukannya dan segera menghapus air matanya. Begitu juga dengan Kyuhyun, ia juga kaget dengan kedatangan Donghae. 

"Mian, kita tidak bermaksud mengganggu kalian, tapi tadi pintunya sedikit terbuka, aku hanya akan memberimu ini." Sooyoung memberikan undangannya pada Jessica. 

"Apa ini?" Tanya Jessica. 

"Tentu undangan pernikahanku dengan Donghae. Ku harap kalian bisa menghadiri acara pernikahan kami." Sooyoung melipat tangannya. 

"Mian, tapi kami tapi kami tak bisa." Ucap Kyuhyun, ia tak mau mengajak Jessica pergi kepernikahan Donghae. Karena ia tahu, Jessica pasti akan tersakiti nantinya. 

"Wae?" Tanya Sooyoung. 

"Ani, kami pasti akan menghadirinya, gomawo telah mengundang kami.!" Jessica meyakinkan dirinya untuk mengatakannya. 

"Kami juga akan menikah," Kyuhyun menarik pinggang Jessica dan mendekatkan dengannya. 

"Jinjja??" Sooyoung terkejut. Kyuhyun melirik sebentar pada Donghae. Bisa Kyuhyun tebak, pasti amarah Donghae telah sampai ke ubun-ubunnya. Terbukti dari cara Donghae menatap Kyuhyun dengan tatapan seperti ingin membunuhnya. 

Donghae menahan amarahnya ketika Kyuhyun merangkul pinggang Jessica. Apalagi ketika pria itu mengatakan akan menikahi Jessica. Tidak tidak tidak. Tidak boleh ada namja lain yang boleh menikahi Jessica. Egois? Ya. Jika ia bisa menentukan takdirnya. Ia akan memilih untuk hidup bahagia dengan Jessica selamanya. Tapi sayangnya Donghae hanya bisa berandai-andai. 

Setelah itu Donghae dan Sooyoung kembali pulang, ia menyuruh Sooyoung untuk pulang naik taxi, karena Donghae baru saja mendapat panggilan dari asisstantnya yang akan ada meeting mendadak. Akhirnya Sooyoungpun mau pulang duluan meskipun ia sempat menolak, tapi Donghae telah berhasil meyakinkannya. 

Donghae berdiri di depan rumah sakit sambil melihat apakah taxi yang di tumpangi Sooyoung sudah menghilang dari pandangannya. Dan yahhh.. ternyata sudah. Ia juga melihat mobil Kyuhyun yang sudah menghilang. Itu berarti, Kyuhyun juga telah melenggang dari rumah sakit. 

Donghae kembali berjalan masuk kedalam rumah sakit. Meeting penting?? Ohh, ayolah Donghae hanya berbohong tentang itu. 

Ia berjalan menuju ruangan Jessica. Tanpa mengetuk pintu atau mengucap kata permisi, ia langsung membuka pintu ruangan itu dan membuat sang empunya ruangan itu kaget, apalagi ketika melihat Donghae yang masuk kedalam ruangannya. Apa yang dilakukan pria ini?? 

Donghae langsung menghampiri Jessica dan memeluknya erat. Sedangkan Jessica masih dalam keterkejutannya. Apa yang Donghae lakukan? 

Donghae terus mempererat pelukannya. Jessica bisa merasakan nafas Donghae yang terdengar keras dan tak beraturan. "Jess, katakan! Katakan! Katakan ini hanya mimpi! Katakan! Katakan Jess! Bantu aku bangun dari mimpi buruk ini.!!" Ucap Donghae terengah-engah. 

"Do... Donghae.!" Ucap Jessica pelan, ia sama sekali tak membalas pelukan Donghae. 

"Aku sangat mencintaimu Jess, aku tak mau menikah dengan gadis yang tidak aku cintai!" Kini suara Donghae mengeras. Ia melepas pelukannya dan memegang kedua bahu Jessica dan menatap mata foxy dari gadis itu dalam. 

"Aku akan membatalkan pernikahan itu jika kau memintanya." Jessica menggeleng. 

"Aku sungguh akan membatalkannya." Donghae meyakinkan Jessica. 

"Dengarkan aku Donghae! Kita tidak bisa bersama!! Kau harus menerima Sooyoung, dan aku akan bersama Kyuhyun!!" Jessica akhirnya membuka mulutnya. 

"Tidak, kita harus bersama!" Donghae menggenggam erat kedua tangan Jessica. 

"KITA TIDAK BISA BERSAMA!! KENAPA KAMU TAK MENERIMANYA!!" teriak Jessica membuat Donghae kaget, ini kali pertamanya Donghae melihat Jessica marah padanya. 

"Jess..!" Donghae mencoba menggenggam tangan Jessica, tapi dengan cepat Jessica menarik tangannya. 

"Ku minta kau pergi dari sini!" 

"Jess?" 

"Pergi" ucap Jessica tapi Donghae tak juga pergi. 

"KUBILANG PERGI!!" Teriak Jessica. Donghae mengangguk dan akhirnya pergi meninggalkan Jessica dengan rasa kecewa. Setelah Donghae pergi, Jessica mengunci pintunya dan ia tak kuasa lagi membendung air matanya yang ia tahan sejak tadi. Akhirnya Jessica menangis sejadinya. Ia menyandarkan tubuhnya pada pintu, dan perlahan tubuhnya mulai merosot.


== 


Donghae mengacak rambutnya frustasi, ia benar-benar merasakan sakit dihatinya ketika melihat Jessica marah padanya. Ia marah, ia kecewa pada dirinya sendiri karena tak bisa mempertahankan hubungannya dengan Jessica yang sudah ia bangun tiga tahun lamanya. 

"Arrrgggghhh..!" Donghae menatap fotonya dengan Jessica di layar handphonenya. Sebenarnya apa yang membuat hubungannya seperti ini. Kenapa harus seperti ini kisah cintanya?? 

Ahhh iya, ada yang perlu ia ketahui. Mengapa semenjak eommanya bertemu dengan Jessica hubungannya menjadi seperti ini? Ada yang tidak beres. 









TBC 







Haha ini dia part 3... gimana? Ada yang penasarankah sama part 4 nya? 





1 komentar:

  1. Sica bener2 mau ngerelain donghae??
    ANNNDWWWAAEE
    Next chingu penasaran sama part 4 nya
    Endingnya harus haesic ne hehe ^^

    BalasHapus