Title : Sorry I'm a Bad Boy
Author : @ashfia0515
Type : Chapter
Rating : PG 15
Genre : Romance, sad, school life
Main Cast : - Jessica Jung - Lee Donghae
HAPPY READING
Beberapa orang tampak sedang saling bercanda tawa di pinggir lapangan olahraga yang sudah sepi ini. Seorang namja terlihat sedang mengacak gemas rambut seorang yeoja di sampingnya. Ia bangga. Ia bangga pada yeoja di sampingnya itu. Berkat kerja kerasnya, gadis itu berhasil menjadi juara di perlombaan lari berpasangan dengan temannya yang acara itu sudah selesai beberapa jam yang lalu. Dengan itu, gadis itu bisa menunjukkan bahwa ia bukanlah gadis yang lemah.
"Tadi kau keren! Kau bisa menyusul Sunye, padahal jarakmu dengannya berbeda jauh!!" Puji Siwon, ia mengacungkan kedua jempolnya.
"Siwon oppa! Itukan karena kalian juga yang telah menyemangatiku!" Balas Jessica.
"Ehh kau ini! Kau itu hebat sekali! Mana mungkinkan Tiffany bisa melakukannya! Badannya terlalu berat!!" Puji Eunhyuk pada Jessica sekaligus mengejek Tiffany.
"Yaakkkk!!" Tiffany yang kesal karena di ejek Eunhyuk langsung saja memberikan pukulan kerasnya pada Eunhyuk hingga namja itu merengek kesakitan. Mereka tertawa melihat Tiffany dan Eunhyuk yang malah melanjutkan pertengkaran mereka dengan saling mencubit satu sama lain. Huhhh kekanak-kanakkan sekali!
"Yak! Kalian ini! Berhentilah bersifat kekanak-kanakkan!" tegas Kyuhyun. Ia memukul pantat Eunhyuk dengan keras.
"Hyung! Aku pulang duluan ne!" Pamit Jonghyun sambil menyampirkan ransel hitamnya pada bahu kirinya.
"Kenapa buru-buru?? makanannyakan belum habis!!" Kyuhyun menyodorkan pizza yang sejak tadi telah ada di tengah-tengah mereka pada Jonghyun.
"Ahh, tidak usah.. aku masih harus mempersiapkan keperluan sekolah besok!" Tolak Jonghyun halus, ia kemudian membungkuk sopan dan pergi meninggalkan Jessica, Kyuhyun, Tiffany, Eunhyuk dan Siwon.
"Ku rasa Jonghyun lebih cocok untukmu Jess..!" Celetuk Eunhyuk setelah Jonhyun pergi, dan dibalas oleh anggukkan setuju dari Siwon dan Tiffany.
"Jonghyun itu baik, sopan dan ramah, pintar pula. Oppa setuju jika kau bersamanya. Dan bukankah dia juga menyukaimu?" Goda Kyuhyun pada Jessica, sedangkan yang digoda hanya menunjukkan senyuman kecutnya.
"Aku tak ada perasaan padanya..." ucap Jessica.
"Lama-lama bila dibiasakan kau akan mencintainya.." tambah Siwon.
"Sudahlah, jangan membahas itu! Oh ne, aku pulang duluan ne!" Pamit Jessica.
"Wae? Tidak akan bersamaku?" Tanya Kyuhyun heran.
"Ani, dari tadi eomma sudah menelponku! Aku pulang ne, anyeong!" Tanpa mendapat persetujuan dari Kyuhyun, Jessica langsung pergi dari sana meninggalkan mereka yang masih diam membatu.
"Apa aku salah bicara??" tanya Siwon dengan nada menyesal. Ia ingat perubahan ekspresi Jessica seketika ketika dirinya berkata bahwa lama-kelamaan Jessica akan mencintai Jonghyun.
"Jessica memang sensi jika ditanya soal kedekatannya dengan Jonghyun!!" Tutur Tiffany menjelaskan.
"Kenapa begitu??" Eunhyuk penasaran.
"Mungkin karena dia masih mencintai Donghae.." tambah Siwon cepat.
"Bisa jadi begitu..." balas Tiffany.
Kyuhyun terlihat mendengus kesal. Jika benar Jessica masih mencintai Donghae, ia tak akan mengizinkan kembali adiknya kembali pada pelukan pria pengkhianat itu. Cihh... tidak akan!!
==
Jessica berjalan dengan gusar menyusuri lorong sekolah. Sebenarnya, alasannya pulang terlebih dahulu bukan karena eommanya yang sudah meneleponnya. Tetapi ia tak suka jika ke empat itu mulai membicarakan dirinya dengan Jonghyun. Bukan karena apa-apa, tapi mereka malah lebih menjodoh-jodohkannya dengan Jonghyun. Padahal ia tak punya perasaan apapun pada namja itu. Sekalipun namja itu selalu berlaku baik padanya, entah kenapa tak ada perasaan yang tumbuh untuknya.
Apa karena posisi Donghae yang masih belum bisa tergantikan?? Ah tentu saja tidak, Jessica sudah membenci pria itu bukan?? Sudahlah! Pria itu tak akan kembali lagi padanya! Pria itu sudah membencinya! Ia sudah bahagia dengan gadis pilihannya. Terlalu sakit untuk Jessica ketika dia mengingat semua kenangannya dengan Donghae. Dimana namja itu selalu melindunginya dan memperlakukannya dengan sangat lembut. Hingga akhirnya namja itu membuatnya jatuh cinta, dan Donghae sendiri yang membuatnya hancur. Dimana lelaki itu tiba-tiba mengatakan bahwa ia senang menyakitinya. Bisa dibayangkan, seseorang yang selalu mencintainya tiba-tiba mengatakan bahwa ia membencinya. Itu sangat sakit.
Dari kejauhan ia melihat seorang yeoja dan namja sedang berjalan ke arahnya. Mereka berjalanan berlawanan arah. Jessica sedikit kaget ketika melihat dua orang itu adalah Donghae dan Sunye. Mereka tampak bergandengan tangan dengan mesra. Tampaknya mereka benar-benar pasangan yang saling mencintai. Buktinya mereka selalu berdua kemanapun, dan tak pernah melepas tautan tangan mereka.
Ketika jarak mereka sudah dekat, Jessica menundukkan kepalanya. Ia tak sanggup bila harus kembali beradu pandang dengan Donghae. Tatapan yang amat menyakitkan! Lorong yang mereka lewati ini cukup sempit. Jessica mencari celah di pinggir, agar ia bisa melewatinya. Dan Jessica bisa merasakan bahunya sempat bersentuhan dengan lengan Donghae ketika pria itu melewatinya. Jessica mempercepat langkahnya. Ia ingin segera pergi menjauh dari sini.
Sunye tersenyum pahit. Tangannya masih memeluk sebelah lengan Donghae. Ia tersenyum puas ketika melihat Jessica barusan. Hhh.. gadis itu, "oppa kau lihat?? Dia tak sopan jika bertemu dengan seniornya sendiri!! Seharusnyakan dia menyapa atau sekedar memberi hormatkan??" Ucap Sunye, namun tak mendapat jawaban apapun dari Donghae.
Donghae menarik lengannya dengan halus, "sudahlah jangan pikirkan itu!" Akhirnya Donghae membalasnya. Donghae tahu sebenarnya Jessica itu gadis yang sangat sopan. Hanya saja mungkin kini gadis itu sedang menghindari dirinya.
"Ck.." decak Sunye sebal. Ia merasa Donghae berubah akhir-akhir ini. Sejak kejadian Donghae yang tak sengaja memukul Jessica, namja itu kini menjadi lebih dingin padanya. Bicara saja hanya seperlunya, ia jadi lebih sensi jika Sunye membicarakan perihal Jessica. Ia juga terkadang marah jika Sunye mengejek Jessica. Dan kini Donghae terlihat risih ketika Sunye bermanja-manja padanya, padahal dulu Donghaelah yang lebih sering bermanja-manja pada Sunye.
"Oppa!! Wae? Kenapa kau jadi begini?" Kesal Sunye tiba-tiba membuat Donghae menautkan kedua halisnya bingung.
"apa maksudmu??" Heran Donghae.
"Kau berubah!!" Ucap Sunye dengan nada yang lebih tinggi dari yang sebelumnya.
"Aku tak berubah, itu hanya perasaanmu saja!" Balas Donghae dengan nada tak kalah keras.
"Kau berubah!! Setiap kali aku menjelek-jelekan Jessica, kau marah padaku!! Setiap kali aku memelukmu kau terlihat risih!! Perhatianmu padaku juga sudah berbeda sekarang!!!" Sunye mulai emosi, ia meluapkan isi hatinya pada Donghae.
Donghae diam membatu, ia benar-benar kehabisan kata-kata. Dia tak menyadari bahwa sikapnya pada Sunye berubah, namun ia memang merasa selalu marah ketika Sunye menjelek-jelekkan Jessica. Nah loh, bukannya dari awal memang begitu? Bukannya dari awal memang Donghae sudah tak suka jika ada orang yang mencaci Jessica??
Donghae berjalan terlebih dahulu meninggalkan Sunye. Jika terus-terusan berada di dekat wanita itu, akan semakin membuatnya pusing. Ia melangkah cepat tanpa memperdulikan teriakan Sunye yang memanggil namanya.
==
Pesta penutupan perlombaan olahraga akan di adakan lusa malam. Setelah selesai mengadakan lomba olahraga, biasanya akan di tutup dengan pesta. Hari ini tepat 4 hari pasca berakhirnya lomba perlombaan dan banyak yang menjadi juara. Dan tentunya kalian sudah tahu bukan? Salah satunya Jessica dan Jonghyun yang memenangkan lomba lari berpasangan. Mereka benar-benar tak menyangka dengan kemenangan mereka.
Terlihat di salah satu meja kantin, beberapa orang tengah saling melempar canda dan tawanya, Kyuhyun, Eunhyun, Siwon, dan Tiffany. Itulah mereka. Mereka kini terlihat lebih dekat dengan Tiffany. Tak ada Jessica dan Jonghyun. Entahlah mereka berdua kemana perginya. Tapi yang jelas, ke empat orang itu sama sekali tak memperdulikan mereka.
Dari ujung kantin terlihat Donghae yang mulai masuk ke area kantin. Ia terlihat sendiri tanpa di temani Sunye. Sejak kejadian Jessica terpukul oleh Donghae, Donghae tak pernah lagi bergabung dengan ketiga sahabatnya. Bahkan jika sedang dikelas, mereka tak pernah berbicara.
Donghae kembali membalikkan badannya ketika pandangannya menangkap ketiga sahabatnya yang sedang bercanda tawa tanpanya. Kesal? Marah? Oh untuk apa? Bukankah dirinya sendiri penyebab hancurnya persahabatan mereka? Kalau saja waktu itu dirinya tak egois, mungkin ini semua tak akan terjadi.
Donghae mendudukkan dirinya di kursi panjang yang terletak di taman atap sekolah. Ia memasang earphone di kedua telinganya. Ia memejamkan matanya, menikmati musik yang mengalun dengan merdu sambil merasakan lembutnya hembusan angin yang menerpa wajahnya. Dulu, ia sering berbagi sebelah earphonenya dengan Jessica, lalu menyanyikan lagu yang mereka sukai bersama-sama. Ahhh.. kenapa lagi-lagi terbayang wanita itu?? Bukankah ia begitu membencinya? Ho, itu dulu.. dan mungkin kini Donghae terjebak dalam suatu hal yang biasa disebut oleh para remaja dengan sebutan 'karma'.
Donghae kembali membuka matanya dan memandang sekeliling. Kelihatannya hanya ia sendiri disana. Ia berdiri dari duduknya lalu membalikkan tubuhnya. Dan sepertinya dugaannya salah. Ia tertanyata tak sendirian disini. Donghae menyipitkan matanya mencoba menyelidik siapa yeoja yang tengah membelakanginya itu. Yeoja itu hanya diam, menyandarkan tangannya pada penyangga dan hanya melihat suasana sekolah dari atas.
"Nugusseo??" Tanya Donghae ketus. Gadis itu merasakan ada orang lain di tempat ini selain dirinya. Ia pun memutar badannya demi melihat siapa orang lain yang tengah bersamanya kini.
Donghae membulatkan matanya kaget. Namun ia berusaha untuk menutupi keterkejutannya kala melihat Jessicalah yang berada di depannya. Sama halnya gadis itu juga terlihat kaget, namun gadis itu tak pandai menutupi perasaannya. Mata mereka bertemu. Namun, apa yang Donghae temukan dari manik mata gadis itu?? Sepertinya gadis itu kaget dan takut melihatnya. Astaga begitu menyeramkankah sosok dirinya dihadapan gadis itu hingga membuatnya ketakutan seperti ini?
"Mi.. mi.. mianhae.. ak.. aku... aku.... tak tau.. jika sunbae ada disini..." ia gugup dan menundukkan kepalanya. Donghae menghampiri Jessica, gadis itu hanya bisa memejamkan matanya erat. Ia tak tahu apa yang akan di lakukan namja itu padanya. Apa ia akan membentaknya?? Atau bahkan memukulnya??
"Mianhae mengganggumu, aku akan pergi!" Jessica melangkah pergi dari hadapan Donghae. Namun ia kalah cepat, Donghae telah menahan pergelangan tangannya dengan erat. Jessica menatap Donghae bingung sekaligus takut jika Donghae akan kembali menyakitinya.
"Changkaman! Aku perlu bicara denganmu!!" Ucap Donghae datar. Ia masih melihat Jessica yang masih ketakutan. Bahkan kini gadis itu berusaha ingin melepaskan tangannya. Tapi, apa daya? Tenaga Donghae jelas lebih kuat dari Jessica.
"Tidak ada yang perlu dibicarakan! Lepaskan aku!!" Jessica berusaha melepaskan cengkraman Donghae namun namja itu malah memperatnya.
Donghae sudah kehabisan akal, ia tak tahu harus melakukan apa lagi untuk menahan gadis ini, "Jessica, jebal.. ada yang ingin aku bicarakan..." ucap Donghae dengan lembut. Sepertinya gadis ini harus ia lakukan dengan lembut!! Dan.. benar saja, gadis itu langsung menurut dan tak memberontak lagi meski tatapan matanya masih tak bersahabat.
"Ingin bicara apa? Disini saja! Dan lepaskan tanganku!!" Ucap Jessica ketus. Donghae mengikuti kemauan Jessica, ia melepas cengkraman tangannya dengan lembut.
"Jessica, aku ingin meminta maaf.." Jessica terlihat kaget mendengar perkataan Donghae. Ia tak tahu jalan pikir pria dihadapannya ini. Bukankah Donghae baru saja mencampakkannya?
"Untuk?" Tanya Jessica ketus tanpa melihat ke arah Donghae.
"Semua kesalahanku padamu.." jawab Donghae, ia menatap Jessica penuh harap.
"Mian, aku tak bisa.. sudah cukup kau menyakitiku. Itu sudah terlalu sakit!" Ucap Jessica. Ia mati-matian menahan air matanya agar tidak keluar.
"Jess.." Donghae kembali meraih tangan Jessica, namun dengan cepat gadis itu menepisnya. Ia kemudian pergi meninggalkan Donghae. Jessica merasakan air matanya kini telah jatuh.
"Arrrgggghhhttt!!" Donghae mengacak rambutnya frustasi. Mungkin ini sudah takdirnya. Ia tak bisa memiliki Jessica lagi. Jika ditanya ia menyesal, Ya! YA! Donghae sangat menyesal pernah melukai gadis itu.
==
Jessica. Gadis itu terlihat sedang memangku beberapa buku di atas pangkuannya. Sedangkan, salah satunya ia baca. Sesekali ia menyelipkan rambut yang menghalanginya kebelakang telinga. Dengan di temani angin sepoy-sepoy, dan hamparan rumput hijau yang sedanh di dudukinya saat ini. Ia terliahat mengadahkan kepalanya. Sejenak mengalihkan perhatiannya dari buku yang sedang ia baca. Menperhatikan beberapa orang yang berlalu lalang dihadapannya. Semuanya terlihat tersenyum bahagia, seperti tak ada beban yang mereka pikul. Tak sepertinya, terlihat senang tapi sebenarnya hati ini sakit.
Ia memikirkan kejadian kemarin, saat Donghae meminta maaf padanya. Apa yang terjadi dengan pria itu?? Bukankah secara terang-terangan namja itu mengatakan benci padanya?? Bahkan ia pernah mendorongnya hingga jatuh, memukulnya dan membentaknya dengan kata-kata kasar yang amat menyakitkan. Yang sebelumnya tak pernah keluar dari mulut Donghae. Hanya kata-kata lembut serta kasih sayang yang tulus yang diberikan namja itu padanya. Tapi itu dulu dan berbalik jauh dengan sekarang.
Namja itu berkata menyesal. Lalu apa yang harus di lakukan oleh Jessica? Menerimanya? Lalu jika itu hanya sebuah bagian dari permainannya bagaimana? Tentu Jessica tak mau sakit untuk yang kedua kalinya. Sekalipun namja itu mengemis maaf padanya.
Jessica menoleh ke samping kanannya. Samar-samar ia mendengar suara seorang namja yang sedang berbicara dengan seorang yeoja. Ia mendapati Donghae dan Sunye yang tengah bergandengan mesra di belakangnya. Nampaknya namja itu tak menyadari ada Jessica di situ. Jessica kembali mengalihkan perhatiannya pada bukunya. Ia mengumpat dalam hatinya. Cihh.. namja macam apa dia? Kemarin baru saja meminta maaf padanya. Nyatanya kini ia bermesraan kembali dengan yeojachingunya. Donghae pasti benar-benar akan mempermainkannya lagi.
==
"Oppa!! Besokkan pesta penutupan lomba olahraga... kau akan menjemputkukan??" Sunye bermanja-manja pada Donghae. Ia menyandarkan kepalanya pada bahu kekar Donghae.
"Ne.. ne.. aku akan menjemputmu.." ucap Donghae. Ia berusaha bersikap seperti biasanya walau ia sebenarnya merasa risih dengan perilaku Sunye padanya. Tapi ia tak ingin Sunye mencurigai dirinya jika ia berubah. Ia tetaplah Lee Donghae yang dulu.
"Oppa!! tteonajima.. saranghae. Ucap Sunye.. ia memeluk Donghae erat. Donghae sendiri hanya bisa diam membatu. Tangannya terasa berat untuk terulur membalas pelukan Sunye. Aneh, bukankah biasanya ia paling senang jika wanita ini memelukya.
"Sunye... ini di tempat umum... lepaskan pelukanmu.." Donghae melepas pelukannya. Sedangkan Sunye hanya menatap sebal namjachingunya itu. Donghae benar-benar berbeda! Tak biasanya dia menolak pelukannya. Apalagi dengan alasan bahwa ini di tempat umum, bukankah memang sering dirinya dan Donghae melakukan ini. Dan, kini Donghae memanggilnya dengan namanya, bukankah biasanya namja itu memanggilnya chagi??
"Wae?? Kenapa kau jadi begini?" Kini nada bicara Sunye meninggi. Ia melepaskan tangannya yang mengait pada lengan Donghae.
"Kau berubah!" Ketus yeoja itu lagi. Donghae kembali meraih tangan Sunye lalu menggenggamnya.
"Mwo? Katakan! Apa yang berubah dariku!!" Ucap Donghae tak kalah keras. Sunye hanya bisa menggerutu kesal dalam hatinya. Bahkan kata-kata Donghae tak lembut lagi.
"Kau menolak pelukanku, kau tak pernah memanggilku chagi lagi, kau sekarang sering bersikap kasar padaku!!" Ketus Sunye. Ia membelakangi Donghae.
"Mianhae chagi-ahh.. mia jika aku berubah..." ujar Donghae ia memeluk Sunye dari belakang. Aneh, tak ada rasa apapun ketika Donghae memeluk gadis itu. Dan hanya ada rasa ingin cepat-cepat melepaskan pelukan ini yang Donghae rasakan. Ya, mungkin benar, perasaannya pada Sunye hanya sebatas teman dekat saja. Ia terobsesi oleh keberanian gadis ini saja. Tak lebih dari itu. Namun, yang ia bingungkan sekarang adalah... bagaimana cara melepas gadis ini? Karena Donghae tahu gadis ini akan menghalalkan segala cara untuk mencapai semua yang di inginkannya. Dan satu-satunya yang terlibat dalam kisah cintanya adalah Jessica. Donghae tak mau Jessica kembali menjadi korban untuk masalah kali ini. Tidak boleh!!
Donghae menopang dagunya di bahu Sunye. Ia tak merasakan apapun, ia hanya melamun. Tak menyimak celotehan Sunye. Entah apa yang di pikirkannya. Seperti ini, membuatnya seperti berselingkuh dari Jessica. Namun, apa ini sebut berselingkuh jika bermesraan dengan kekasih sendiri?? Dan kenapa juga Donghae masih merasa dirinya adalah milik Jessica yang bahkan gadis itu sudah tak memperdulikannya lagi. Bertemu saja jarang, apalagi berbicara. Bahkan ketika ia bertemu dengan Jessica, gadis itu selalu menghindar. Dan.. ia ingat ketika kemarin ia meminta maaf pada yeoja itu. Jessica terlihat begitu ketakutan ketika melihatnya. Mungkin gadis itu takut jika akan disakitinya lagi. Ya ampun!! Dirinya begitu terlihat mengerikan di mata gadis itu sekarang.
Sedetik kemudian, Donghae merasa indra pendengarannya menangkap sebuah suara. Sebuah suara yang berasal dari handphone. Namun, ia merasa itu bukan dari handphonenya. Atau mungkin itu milik Sunye?? Ya, mungkin! Tapi kenapa Sunye juga tak bergeming??
"Oh.. bukumu, ada padaku.!!" Donghae mendengar suara seorang yeoja ketika nada dering itu telah berhenti. Ia rasa, ia mengenali suara itu. Donghae menoleh kebelakang dan mendapati yeoja berambut coklat panjang itu sedang membelakanginya. Dengan cepat ia melepas pelukannya pada Sunye. Ia tak ingin Jessica melihatnya dan membuatnya salah paham. Akan gawat jika Jessica melihatnya. Karena kemarin ia baru saja meminta maaf pada gadis itu, walau ia tak menjawab. Jika Jessica melihatnya, ia akan terlihat seolah ia mempermainkan gadis itu.
Dilihatnya kini, Jessica juga melihat ke arahnya. Tatapan mereka bertemu kembali. Namun dengan cepat gadis kembali memalingkan wajahnya. Jessica bangkit dari duduknya dan beranjak pergi dari sana. Huhhh.. lagi-lagi gadis itu menghindarinya. Lihat saja raut wajahnya yang tiba-tiba datar saat tak sengaja bertatapan dengan Donghae. Donghae menatap kepergian gadis itu yang melangkah menjauhinya dengan langkah gusar. Sepertinya rasa takut ketika melihat Donghae kembali menyerang gadis itu. Apa mungkin gadis itu trauma?? Ya Tuhan.. apa yang ia perbuat hingga membuat seorang gadis ketakutan melihatnya seolah-olah ia adalah monster mengerikan!!
Sunye mengikuti arah pandang Donghae yang melihat Jessica yang sudah mulai menghilang. Sunye berdecak kesal sekaligus ia cemburu. Donghae kembali memperhatikan gadis itu! Hingga membuat perhatian namja itu padanya berkurang. Apa namja itu menyukai Jessica lagi?? Jika iya, bagaimana dengan nasibnya??
"Kau menyukainya lagi!" Ucap Sunye tiba-tiba dengan ketusnya.
Donghae kembali mengumpulkan kesadarannya. "Apa maksudmu?? Tentu saja tidak!!" Elak Donghae. Ia tak mau Sunye mengetahui semuanya bahwa ia memang menyukai Jessica. Ya. Sekarang Donghae mengakuinya. Bahwa ia memang menyukai Jessica, sejak dulu, sekarang dan nanti. Apapun caranya Donghae harus mendapatkan Jessica kembali dan menebus kesalahannya pada gadis itu. Dan melepaskan Sunye, masa lalunya, yang merupakan dalang penyebab retaknya hubungannya dengan Jessica.
==
Jessica kembali memalingkan wajahnya setelah sempat ia tak sengaja bertatapan dengan seorang namja yang tak ia sukai, bahkan sudah mencapai level ia membenci namja itu. Namja pengkhianat yang telah tega mencampakkan dirinya secara cuma-cuma hanya demi seorang gadis yang bersedia memberikan ciumannya kapanpun namja itu mau. Ho, itukah yang dinamakan cinta?? Bukannya itu nafsu semata?
Buru-buru Jessica memasukkan handphonenya pada sakunya. Ia segera beranjak dari sana. Ia pikir jika ia terlalu lama disana, membuatnya seolah menjadi penguntit. Dan yah... juga ia tak mau berlama-lama dekat dengan namja yang dibencinya. Itu hanya akan membuat hatinya bergejolak dan kepalan tangan yang kuat. Bila Jessica merupakan seekor ular yang berbisa, ia tak akan segan-segan menggigit pria itu hingga mati.
Jessica melangkahkan kakinya dengan cepat. Ia tak mau Donghae melihatnya. Nanti namja itu akan salah paham dan mengira ia cemburu melihatnya bermesraan dengan Min Sunye. Ho, itu tak akan terjadi lagi.
==
Pesta penutupan lomba olahraga akan dilaksanakan besok malam. Para siswi sudah uring-uringan mencari busana yang cocok untuk di kenakan pada pesta akbar nanti. Para namja pun begitu, namun yang mereka cari adalah seseorang yang akan mereka gandeng nanti. Terlihat Kyuhyun, Eunhyuk, Siwon sedang mengobrol di ujung kantin. Sekarang, meja di ujung kantinlah yang menjadi tempat mereka mengobrol, bukan lagi di pos yang disediakan Donghae.
Ketika mereka sedang asyik mengobrol, tiba-tiba Jessica dan Tiffany datang dan langsung bergabung dengan mereka, "anyeong!! Oppadeul sedang membicarakan apa??" Sahut Tiffany. Ia lalu duduk di kursi yang masih kosong.
"Molla, kedua namja ini selalu membingungkan jika ada pesta seperti ini..." balas Kyuhyun.
"Kenapa membingungkan??" Tanya Jessica.
"Kita tak punya seseorang untuk di gandeng besok malam!" Balas Eunhyuk lesu, ia menampilkan wajah patah semangatnya. Jessica yang melihat itu hanya bisa tertawa kecil.
"Aku saja selalu datang sendiri tak pernah mempermasalahkan itu.." ucap Kyuhyun santai, kembali ia mengalirkan milkshake kedalam tenggorokannya.
"Karena kau tak pernah memikirkan reputasi!" Siwon menyahut, tatapan matanya terlihat sebal.
"Kau dengan siapa Sica??" Tanya Eunhyuk pada Jessica. Gadis itu masih diam, belum menjawab perkataan Eunhyuk.
"Eumm.. aku.."
"Tak perlu ditanya!! Tentu dengan Jonghyun.." potong Tiffany cepat. Jessica mendelik tajam. Ia tak suka ucapan yang baru saja di lontarkan oleh Tiffany.
"Oh.. benar juga!" Ucap Siwon.
"Ne, benar Jessica dan Jonghyunkan sedang masa pendekatan.." goda Kyuhyun sambil menyikut Jessica. Jessica hanya membalasnya dengan senyuman kecut. Mereka kembali membicarakannya tentang Jonghyun. Memang kemarin Jonghyun sempat mengajaknya, dan apa yang harus ia lakukan selain menerimanya?? Jika menolak ajakan Jonghyun, Jessica merasa tak enak karena namja itu sudah sangat baik padanya.
"Wuu.. JongSica!!" Seru Eunhyuk.
"Eum.. sudahlah jangan bicarakan itu lagi! Urus saja kalian!!" Ucap Tiffany yang mulai menyadari perubahan wajah Jessica. Astaga!! Ia lupa bahwa Jessica tak suka di buat seperti itu. Walaupun mereka dekat, tapi sepertinya memang Jessica sama sekali tak menyukai Jonghyun. Memangnya, apa yang kurang dari namja itu? Tampan? Iya. Pintar? Iya. Baik? Sangat. Pokoknya kualitasnya tak diragukan.
==
"Nanti malam, kau harus tampil cantik! Ingat! Kau akan bersamaku nanti!!" Ucap Jonghyun sambil menyikut pelan Jessica, mencoba menggoda gadis itu. Namun selalu dan tak pernah berubah, gadis itu hanya menganggapnya candaan semata.
"Memangnya kapan aku tak terlihat cantik??" Canda Jessica. Ia memasang wajah sombongnya membuat Jonghyun terkekeh. Gadis lugu ini ternyata bisa juga seperti itu.
"Ahh... kau benar! Kau selalu cantik! Itu sebabnya para namja bersaing ketat untuk memenangkanmu..." goda Jonghyun lagi membuat Jessica tersipu.
"Jangan menggodaku Jonghyun-ah!!" Satu pukulan yang berasal dari Jessicapun mendarat pada bahu Jonghyun. Namja itu tertawa melihat wajah Jessica yang mulai memerah karena malu dibuatnya.
"Hahahahah... kau lucu!!" Jonghyun menarik hidung Jessica gemas membuat gadis itu mendengus kesal dan lagi-lagi mendaratkan pukulannya di bahu Jonghyun.
"Yaaakkk!!" Teriak Jessica tak terima. Sedangkan Jonghyun hanya tertawa lepas melihat Jessica.
"Oh ne Jess mian... aku harus ke ruang OSIS, tak apa ku tinggal sendiri??" Tanya Jonghyun setelah menghentikan tawanya.
Jessica mengangguk, "gwaenchanna.. aku akan ke kelas saja.." jawab Jessica seraya membentuk lengkungan indah di bibir tipisnya. Jessicapun pergi meninggalkan Jonghyun yang juga meninggalkannya menuju ruang OSIS. Sesaat ia menghentikan langkahnya ketika mendengar ada seseorang yang memanggil namanya.
"Jessica" Jessica menoleh kebelakang. Ia membulatkan kedua bola matanya kaget, ketika mendapati seorang yang memanggilnya itu adalah seorang namja yang sama sekali tak ingin ia temui. Kenapa namja itu menjadi sangat menyebalkan seperti ini?? Dengan cepat Jessica kembali memalingkan wajahnya dan melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikan suara namja itu yang terus memanggil namanya. Dan bahkan ia merasakan bahwa namja itu sedang mengikutinya kini. Ia hanya bisa mempercepat langkahnya. Tak ingin berurusan dengan lelaki itu. Tidak! Semuanya sudah cukup!
==
"Jam 8 malam nanti jemput aku ne..!" manja Sunye pada Donghae. Bahkan ia sudah tak risih lagi mengecup pipi Donghae di tempat seramai ini, membuatnya kini menjadi pusat perhatian. Tapi tidak dengan Donghae bahkan sedari tadi ia sudah risih dengan Sunye yang terus bergelayut padanya. "Ne aku akan menjemputmu.." ucap Donghae, ia berusaha memberikan senyum manisnya pada Sunye. Namun sepertinya gadis itu menyadari bahwa senyumannya hanyalah senyuman terpaksa.. "cihh. Senyuman palsu!" Cibir Sunye.
"Apa maksudmu??" Donghae mengkerutkan dahinya bingung.
"Sudahlah! Aku ke kelas duluan!!" Ucap Sunye kesal. Ia menepis tangannya yang sedari tadi bergelayut pada Donghae dengan kasar lalu pergi meninggalkan Donghae yang menggelengkan kepalanya melihat kelakuan yeojachingunya itu.
"Jangan menggodaku Jonghyun-ah!!" Donghae mengalihkan pandangannya ketika sebuah suara terdengar di telingannya. Ternyata itu adalah Jessica. Terlihat jelas gadis itu sedang bercanda dengan namja yang saat ini sedang bersamanya.
"Hahahahah... kau lucu!!" Donghae mendengus ketika melihat lelakibitu malah kembali menggoda Jessica. Ia melihat namja itu menarik gemas hidung Jessica lalu tertawa puas.
"Yaaakkk!!" Donghae semakin kesal kala Jessica juga membalas candaan namja itu. Membuatnya semakin panas hati, dan ingin rasanya menarik gadis itu dari hadapan Kim Jonghyun sekarang juga.
"Oh ne Jess mian... aku harus ke ruang OSIS, tak apa ku tinggal sendiri??"
"gwaenchanna.. aku akan ke kelas saja.." gadis itu memberikan senyuman manisnya pada Jonghyun. Lalu gadis itu pergi menuju kelasnya. Tampaknya ia tak menyadari jika sedari tadi ada Donghae yang tak jauh darinya sedang memperhatikannya. Jessica berjalan melewati Donghae begitu saja, ia tak tahu jika itu adalah Donghae, sampai...
"Jessica" gadis itu menghentikan langkahnya ketika dirasa ada yang memanggil namanya. Ia menoleh kebelakang dengan membulatkan kedua matanya kaget ketika melihat ternyata Donghaelah yang memanggilnya. Ia tak mau berlama-lama, gadis itu segera melanjutkan langkahnya dengan lebih cepat. Rasa marah, benci, tiba-tiba saja datang melanda diri Jessica. Ia mempercepat langkahnya tanpa peduli Donghae yang sejak tadi memanggilnya.
"Changkaman Jess!!" Teriak Donghae berusaha menghentikan gadis itu. Ia juga menyamakan langkahnya dengan Jessica, namun gadis itu tetap acuh. Sama sekali tak mau mendengar perkataan namja itu.
"Jess! Dengarkan aku! Aku ingin minta maaf!!" Ujar Donghae namun tak ada balasan apapun dari Jessica. Jessica yang terus saja berusaha menghindar dari Donghae semakin mempercepat langkahnya. Ia berusaha menahan air matanya yang mendesak ingin keluar. Tidak!! Tidak boleh menangis! Itu hanya akan membuatnya semakin terlihat lemah di hadapan Donghae.
"Jessica!" Akhirnya Donghae berhasil meraih lengan gadis itu. Namun dengan cepat Jessica menepisnya kasar lalu melanjutkan langkahnya lagi dengan lebih cepat. Namun sepertinya ia kalah cepat, karena Donghae sudah kembali meraih tangannya.
"Kubilang tunggu!!" Tegas Donghae sedikit membentak.
"AKU TIDAK MAU!! JANGAN PAKSA AKU!! LEPASKAN!!" teriak Jessica, membuat mereka mulai menjadi pusat perhatian. Para siswa lainnya menatap heran keduanya. Ada apa lagi yang terjadi di antara mereka?? Apa mereka kembali?? Heran para siswa. Jessica yang merasa dirinya sudah menjadi pusat perhatian, kembali menepis tangan Donghae kasar lalu berlalu meninggalkan Donghae. Sedangkan Donghae tak peduli dengan tatapan heran dari orang-orang yang di tujukan padanya, ia tetap mengejar Jessica.
BRUKKKK
Pintu kelas di banting dengan keras oleh Jessica saat Donghae berada di depan kelasnya. Ia berdiri dibalik pintu itu dan menahannya dengan punggungnya, bermaksud agar Donghae tak bisa masuk kedalam kelasnya. Bahkan bunyi gedoran pintu yang di buat Donghae sudah terdengar begitu keras.
"Jess, apa yang terjadi??"
"PERGI!! JANGAN DEKATI AKU!! AKU TIDAK MAU MELIHATMU BODOH!! AKU MEMBENCIMU!!" Teriak Jessica dari dalam kelasnya sambil berusaha menahan pintu dengan punggulnya, membuat semua orang yang ada di dalam kelas itu menatapnya dengan penuh tanya. Ada apa lagi dengan mereka.
"Ada ap..." suara seseorang terpotong.
"JESS BUKA!! AKU INGIN BERBICARA PADAMU!!" teriak Donghae dari luar, bisa di dengar keadaan di luar juga sama dengan di dalam. Banyak yang bertanya-tanya dengan kejadian ini. Apa Donghae sudah putus dari Sunye dan kembali pada Jessica??
"PERGI!! AKU MEMBENCIMU LEE DONGHAE!!" Teriak Jessica lagi. Kini terdengar isakkan dari sana. Ya, gadis itu menangis, menangis, bahkan tangisannya keras hingga terdengar oleh Donghae yang berada di luar, membuat lidah lelaki itu kelu seketika ketika ia mendengar tangisan yang amat menyakitkan baginya itu.
"Jessica!!"
"KUBILANG PERGI!!! APA KAU TULI?? AKU MEMBENCIMU LEE DONGHAE!!" Teriak Jessica lagi. Isakkannya semakin terdengar keras. Donghae yang mendengar itu semakin merasakan sesak di dadanya. Nafasnya tiba-tiba seperti terganjal oleh kerikil kecil, hingga ia merasa sesak di dadanya. Apalagi ketika mendengar kata-kata yang dilontarkan Jessica. Bahwa gadis itu kini membencinya. Kenapa rasanya begitu sesakit ini?? Apa ini yang dirasakan Jessica selama ini?? Mianhae Jess...
Clekk
Tiba-tiba pintu kelas Jessica terbuka membuat Donghae dengan sigap melihat siapa orang yang membuka pintu itu. Dan muncullah seorang namja yang ternyata teman sekelas Jessica.
"Hyung, sebaiknya hyung pergi dulu dari sini! Jika hyung terus berada disini, Jessica tak bisa tenang..." ucap namja bername tag Key itu.
Donghae hanya memperhatikannya tajam, ia menatap suasana di dalam kelas itu dari celah-celah kecil. Ia bisa melihat Jessica yang masih menangis di pelukan teman-teman yeojanya. Donghae menghembuskan nafas kasarnya lalu pergi dari tempat itu tanpa berkata-kata. Bahkan ia tak memperdulikan beberapa orang yang ia tabrak.
==
"Apa yang kau lakukan pada Jessica??" Tegas Kyuhyun pada Donghae saat ia baru saja masuk kedalam kelasnya.
"Aku tidak melakukan apapun!" Balas Donghae dingin. Ia tak membalas tatapan tajam dari Kyuhyun yang Donghae ketahui tatapan itu untuknya. Donghae hanya duduk di kursinya tanpa memperdulikan Kyuhyun.
"Aku sedang berbicara denganmu!!" Ucap Kyuhyun dengan nada kasar, ia menendang kursi dihadapannya. Donghae hanya menatap Kyuhyun santai, ia menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi lalu menaikkan sebelah kakinya.
"Aku sudah bilang aku tak melakukan apapun..."
"Tidak melakukan apapun tapi kenapa dia menangis??" Bentak Kyuhyun, namja itu mulai naik pitam, ia beberapa langkah mendekati Donghae lalu menggebrak mejanya.
"Aku meminta maaf padanya, apa kau puas??" Sinis Donghae, Kyuhyun terlihat kaget. Mwo?? Meminta maaf?? Oh apa namja itu bercanda??
"Meminta maaf untuk apa?? Kau mau menyakitinya lagi??"
"tidak! Sudahlah Kyu! Urusi saja urusanmu... jangan mengurusi orang lain!!"
"Urusan Jessica urusanku juga!!"
==
Jessica menatap pantulan dirinya di dalam cermin. Ia menatap tubuhnya yang terbalut gaun selutut berwarna peach dengan surai coklatnya yang tergerai indah bergelombang. Wajah tyrusnya ia poleskan make up tipis supaya terlihat lebih natural. Tak lupa kakinya yang kecil dengan sepatu flat dengan warna senada.
Jam telah menunjukkan pukul 8 malam. Beberapa menit lagi akan ada yang menjemputnya kemari. Jessica menatap kedua matanya pada pantulan cermin. Matanya terlihat lelah karena terlalu banyak menangis siang tadi. Ya, ia ingat kejadian siang tadi saat namja itu mengejarnya untuk meminta maaf padanya hingga membuat heboh beberapa siswa. Ia yakin akan ada masalah baru setelah ini.
Sebernanya bukan ia tak mau untuk memaafkan Donghae. Tidak, pintu hatinya selalu terbuka untuk siapapun, apalagi Donghae. Namun, rasa sakit selalu mengalahkannya ketika ia melihat pria itu. Ia benci, ia kecewa, dadanya selalu sesak tiba-tiba ketika ia melihat pria itu. Apalagi jika ia melihatnya sedang bermesaraan dengan kekasihnya. Lelaki itu terlalu banyak menanam duri di hatinya. Maka dari itu, mungkin jika Jessica tidak melihat Donghae, keadaanya akan baik-baik saja.
Tok.. tok.. tok..
Jessica buru-buru mengusap air matanya yang hampir saja keluar dari pelupuk matanya ketika mendengar pintu kamarnya yang diketuk oleh seseorang diluar sana.
"Chagi!! Diluar sudah ada yang menunggumu!" Ucapnya dari luar sana.
"Ne, eomma changkaman!! Aku kesana sekarang!" Balas Jessica. Ia segera menyemprotkan sedikit parfum di sekitar lehernya lalu beranjak menemui seseorang yang telah menjemputnya.
Setelah keluar, Jessica melihat seorang namja yang berdiri membelakanginya.
"Jonghyun!" Panggil Jessica pelan namun masih terdengar. Merasa namanya itu dipanggil, namja bernama Jonghyun itu langsung membalikkan badannya. Namja itu membulatkan matanya kagum melihat seorang yeoja cantik di hadapannya berdiri dengan anggun. Gadis itu menyunggingkan senyumnya menambah kadar kecantikannya. Tak heran bila selama ini banyak namja yang melirik ke arahnya, karena nyatanya pesona wanita ini sungguh tak bisa di tolak. Sebuah keberuntungan untuk Jonghyun, yaitu ia bisa menggandeng Jessica pada malam ini.
"Jonghyun.. gwaenchanna?" Tanya Jessica menyadarkan Jonghyun dari kekagumannya.
"Ahh. Ehh.. ne... neo.. neomu.. neomu yeppo!" Gugup Jonghyun. Jessica tersipu malu mendapatkan pujian dari Jonghyun. Kini, gadis itu meyakini bahwa pipinya sudah memerah.
==
Seorang yeoja baru saja keluar dari mobil mewahnya. Ia sedikit mengangkat gaun merah maroonnya agar tak terinjak. Ia tersenyum sinis melihat beberapa orang yang terlihat kagum dengan kecantikannya. Ia berjalan menuju tempat pesta di gelar. Tangannya ia kaitkan pada lengan seorang namja di sampingnya yang merupakan kekasihnya itu.
"Lihat itu Sunye!" Seru seseorang. Gadis yang mempunyai nama tersebut menoleh lalu tersenyum kecut menampilkan betapa angkuhnya gadis itu. Ia tak peduli pada beberapa orang yang memanggil namanya.
"Lee Donghae!! Dia begitu tampan!" Bisik seorang gadis. Namun sepertinya pendengaran Sunye memang tajam. Ia mengalihkan pandangannya pada gadis tadi dan menatapnya tajam.
"Kau! Lee Donghae hanya milikku!" Tegas Sunye. Ia tak terima bila ada yeoja lain yang mendekati Donghaenya.
Mendengar itu, Donghae hanya tersenyum pahit. Gadis itu begitu mencintainya. Akan sangat susah untuk melepaskannya. Apalagi melepaskannya agar ia bisa bersama yeoja lain. Namja itu kemudian mengambil segelas minuman yang berada di atas meja tepat di hadapannya lalu mengalirkannya ketenggorokannya yang memah sudah sejak tadi terasa kering kerontang.
Tiba-tiba Sunye menyandarkan kepalanya pada bahu kekar Donghae membuatnya sedikit tersedak namun tidak sampai batuk-batuk. Donghae hanya melirik gadis yang kini bergelayut manja padanya. Namun ia kembali mengalihkan perhatiannya ke seluruh penjuru tempat ini. Mencari-cari keberadaannya. Namun sejak ia datang, Donghae sama sekali tak melihat batang hidung seseorang yang sedang dicarinya kini. Apa mungkin ia tak akan datang? Apa mungkin karena kejadia siang tadi?? Apa mungkin ia tak mau datang karena tak bertemu dengannya?? Beberapa pertanyaanpun mulai bersarang di dalam benak Donghae. Ia khawatir gadis itu tak datang karena takut bertemu dengannya. Secepat mungkin Donghae menepis pikiran-pikirannya itu. Ahhh, pesta pun belum di mulai, mungkin gadis itu belum datang. Dan Eunhyuk dan kawan-kawanpun belum terlihat menampakkan diri mereka.
"Ah, wae? Kenapa kau sangat tampan? Aku cemburu! Gadis-gadis itu selalu memandang wajahmu...." ucap Sunye dengan nada manjanya. Tak ada balasan yang keluar dari bibir tipis Donghae. Yang ada hanyalah senyum khas namja itu, ahh atau lebih tepatnya seringaiannya. Sunye memang benar. Donghae memang tampan, bahkan lebih dari tampan. Itu sebabnya banyak yeoja yang memperebutkan hatinya. Namja tampan yang kuat dan pemberani. Ia sangat hebat!! Namun, Donghae belum merasa dirinya adalah sosok namja yang hebat, karena dalam dirinya, ia mempunyai banyak kesalahan yang belum ia tebus pada seseorang yang kini telah membencinya dan enggan menerima permintaan maaf darinya. Maka dari itu sebutan namja brengsek lebih cocok untuknya dibandingkan dengan sebutan namja hebat.
"Omo!!" Seru seseorang. Donghae dan Sunye langsung menoleh ketika suara itu sudah sampai di gendang telinga mereka. Ada apa?? Dilihatnya seorang namja dan yeoja baru saja memasuki area pesta. Seorang yeoja dengan dress berwarna peach selutut dengan namja di sampinya yang memakai setelan jas berwarna dark blue itu menoleh kebelakang tampaknya ada sebuah masalah disana. Namja dan yeoja itu kembali melanjutkan langkahnya ketika dikiranya masalah kecil itu sudah selesai.
Mata elang Donghae membulat antara terkejut dan kagum ketika melihat pemandangan dihadapannya. Pemandangan yang sangat indah baginya ketika melihat wajah cantik nan bersinar itu menyunggingkan senyuman manisnya. Menambah kadar kencantikan yeoja itu semakin bertambah saja. Mungkin yeoja itu akan menjadi yeoja tercantik malam ini. Namun sayangnya pemandangan indah itu disertai juga pemandangan buruk. Ketika Donghae melihat namja di samping yeoja itu yang menggenggam erat tangan yeoja yang kini menjadi pusat perhatian itu. Membuatnya kesal. Atau mungkin lebih tepatnya cemburu, ia hanya bisa memajukan bibirnya. Setidaknya itu menunjukkan apa yang ia rasakan kini.
==
"Waeyo?" Jessica mengerutkan keningnya heran ketika tiba-tiba ia menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang. Namja itu meraba-raba saku celananya seperti sedang mencari-cari sesuatu.
"Waeyo Jong-ahh??" Tanya Jessica lagi. Kini ia mendapatkan sebuah gelengan kepala dari Jonghyun, "gwaenchanna. Ku rasa aku meninggalkan ponselku di rumah..." balas Jonghyun lalu kembali melanjutkan langkahnya sembari menggenggam erat tangan Jessica seolah-olah takut jika gadis itu menjauh darinya. Sedangkan Jessica hanya memberikan senyuman manisnya pada beberapa orang yang memanggil namanya. Banyak yang kagum dengan kecantikannya. Namun gadis itu tetap bersikap ramah tanpa ada sedikitpun sisi kesembongan dari dalam dirinya.
"Acaranya ternyata belum dimulai..." Jessica membuka pembicaraan.
"Ne, ku kira kita terlambat!" Jonghyun menyetujui. Matanya tak sedetikpun beralih dari wajah cantik Jessica. Membuat gadis itu merasa risih. Dan mau tak mau gadis itu harus melayangkan protesnya pada namja di hadapannya ini karena telah membuatnya risih.
"Berhenti menatapku Kim Jonghyun!!" Ucap Jessica pelan. Namun hanya kekehan pelan yang keluar dari mulut Jonghyun.
"Hey kalian disini!!" Seru seseorang tiba-tiba dan ternyata adalah Tiffany di ikuti dengan Siwon yang membuntut di belakangnya. Hm.. akhir-akhir ini bila di perhatikan Tiffany dan Siwon sering terlihat berdua. Itu mencurigakan bukan??
"Berdua saja? Mana yang lainnya?" Jonghyun terlihat mencari-cari dua orang namja yang belum menampakkan batang hidungnya itu.
"Oh, Eunhyuk dan Kyuhyu... oh itu dia mereka...!!" Tunjuk Siwon pada dua orang namja yang melambaikan tangan ke arah mereka. Kedua sahabat karib itupun menghampiri mereka.
"Wahh.. wahh.. aku seperti melihat seorang peri jika melihatmu Sica!" Puji Eunhyuk mengagumi kecantikan Jessica, yang di puji hanya menyunggingkan senyum manisnya.
"Tentu saja! Oppanya saja gantengnya kelewat batas!" puji Kyuhyun pada dirinya sendiri, ia terlihat sangat percaya diri dan malah mendapat tatapan jijik dari Eunhyuk dan Siwon.
"Tes.. tes.." terdengar suara seseorang yang sedang ceksound di depan sana. Sontak semua orang langsung mengalihkan perhatian mereka. Terlihat sang ketua OSIS Lee Jin Ki bersama Choi Sulli sekertarisnya di depan sana yang berpakaian rapi siap memulai acara.
"Pertama-tama saya selaku ketua OSIS ingin mengucapkan terimakasih pada teman-teman semua, karena telah berpartisipasi dalam acara perlombaan olah raga ini..." terlihat sang ketua osis menghela nafasnya panjang sebelum melanjutkan kembali kalimatnya. "Saya mengucapkan selamat pada teman-teman yang berhasil menjadi pemenang tahun ini... dan sekali lagi saya ucapkan terimakasih.... gamsahamnida!!! Mari kita mulai pesta hari ini!!" Serunya lalu di ikuti oleh suara tepuk tangan yang begitu keras. Lalu setelah itu alunan musik mulai dinyalakan dan orang-orangpun mulai menggerakkan tubuh mereka mengikuti irama. Tak terkecuali dengan namja bernama lengkap Lee Hyuk Jae ini yang mulai menunjukkan kemahirannya dalam bakat menari. Ia tak segan-segan menunjukkan bakatnya itu di depan orang banyak. Mereka menatap kagum pada lelaki yang satu itu. Sorak-sorak mulai terdengar ramai kefika si tampan Choi Siwon juga mengikuti jejak sahabatnya tersebut. Kyuhyun hanya bisa bertepuk tangan ria, ia tak mengikuti apa yang dilakukan kedua sahabatnya itu, melainkan hanya stay cool saja.
Di sisi lain, Donghae menatap mantan teman seperjuangan itu dengan tatapan sinis disertai senyum tidak sukanya, "hhh... memalukan!" Desisnya sambil kembali meneguk minuman yang entah sejak kapan ia genggam. Diliriknya Sunye yang juga bergoyang mengikuti musik yang kini terdengar keras. Gadis itu nampaknya sudah tak peduli lagi dengan keberadaan Donghae. Ia hanya asyik menari-nari bebas.
Kini tatapan mata Donghae menangkap seorang gadis yang sejak tadi ia perhatikan secara diam-diam. Gadis itu sedang bercanda dengan sahabatnya, Tiffany. Tanpa sadar sebuah senyuman manis terlukis di wajah tampannya ketika melihat gadis itu tertawa. Namun dengan sekejap pula senyuman itu pudar saat namja bernama Jonghyun itu kembali datang mendekati gadis itu lalu ikut bercanda bersamanya, membuat Donghae geram.
"Oppa! Ayo!! Bergoyang bersamaku!" Ajak Sunye menggoda. Ia mengelus lembut leher Donghae, membuat lelaki itu terbawa suasana. Namun dengan cepat, Donghae kembali mengumpulkan kesadarannya. Tidak! Jangan lakukan hal bodoh itu lagi Lee Donghae!
"Ini di tempat umum!" Ucap Donghae datar lalu menyingkirkan tangan Sunye dari lehernya. Gadis itu hanya menatap heran, bukankah biasanya Donghae yang memulai dulu? Mengapa sekarang menolaknya.
"sepertinya mereka tidak kembali bersama..."
"Aku sempat menangis saat tadi Donghae mengemis maaf pada Jessica..."
Dengan cepat Sunye menoleh dan menatap tajam pada dua orang yeoja yang sedang berbincang-bincang tak jauh darinya. Begitu juga dengan Donghae. Ahh mengapa mereka harus membicarakan itu??
"Kalian bicara apa?? Donghae mengemis maaf pada Jessica???" Tanyanya dengan suara tinggi dengan ekspresi yang tak santai. Kedua yeoja itu hanya menundukkan kepalanya takut. Mereka merutuki dirinya sendiri, tak seharusnya mereka membicarakan itu disini.
"Mian..." jawab salah satunya pelan. Sunye mengalihkan pandangannya menatap Donghae dengan tajam.
"Apa benar yang mereka katakan?" Bentak Sunye pada Donghae yang sepertinya namja itu tak mempedulikan bentakkan wanita itu, buktinya ia masih bisa menghembuskan nafasnya dengan lancar.
"Mianhae!" Ucap Donghae dengan santainya namun berbanding terbalik dengan Sunye yang tak ada sisi santai sedikitpun. Amarah wanita itu kini telah sampai pada ubun-ubunnya.
"Wanita itu!! Tak akan ku biarkan dia hidup tenang!!" Ucap Sunye kasar. Dan kata-katanya itulah yang malah membuat nafas Donghae menjadi tersenggal. Apa yang akan di lakukan wanita itu? Walau bagaimanapun, Donghae tak akan pernah membiarkan wanita yang masih berstatus sebagai yeojachingunya itu melukai Jessica.
"HEY KAU MAU KEMANA???" teriak Donghae saat Sunye tiba-tiba melenggang pergi darinya. Perasaannya tak enak, ia harus mengikuti gadis itu, jika tidak ia tak tahu hal nekat apa yang akan dilakukan gadis itu.
==
"Hahahahh kau bisa saja!" Jessica memukul pelan bahu Jonghyun sembari tertawa mendengarkan guyonan Jonghyun yang lucu. Tiba-tiba seseorang dari belakang menarik rambutnya. Membuatnya menghentikan tawanya lalu menatap kebelakang dan kaget ketika melihat seorang yeoja yang sepertinya mengajak perang. Ada apa dengan yeoja itu? Pikir Jessica bingung.
"Hey! Bisakah kau ramah sedikit??" Bentak Tiffany membela sahabatnya. Namun sepertinya yeoja bernama Min Sunye itu sama sekali tidak memperdulikan ucapan Tiffany. Yeoja itu terlihat marah, jika di dalam animasi, pasti sudah ada tanduk merah yang tumbuh di kepalanya. Ia selangkah lebih mendekati Jessica lalu mencengkram kuat kedua bahu Jessica. Sedangkan Jessica yang masih dalam kebingungannya hanya bisa melebarkan matanya, tak mengerti dengan maksud gadis ini.
"KAU DASAR WANITA JALANG!! AKU MEMBENCIMU!! BUKANKAH KAU DAN DONGHAE SUDAH TAK ADA HUBUNGAN LAGI?? KENAPA KAU MASIH MENDEKATINYA??" teriak Sunye keras tepat di depan wajah Jessica sambil mengguncang-guncangkan kedua bahu Jessica dengan kencang dan kasar.
"APA YANG KAU LAKUKAN??" Bentak Donghae yang tiba-tiba datang dan berusaha memisahkan Sunye dan Jessica. Namun sepertinya gadis itu terlalu kuat, ia tetap mengguncangkan bahu itu dengan kasar. Sedangkan Jessica tak bisa berkata apapun.
"DASAR WANITA MURAHAN!!! DONGHAE HANYA MILIKKU! JANGAN GANGGU HUBUNGAN KAMI!!" teriak Sunye lagi. Kemarahannya sudah memuncak. Jonghyun, Tiffany, Donghae berusaha menghentikan aksi gadis itu. Kelakuannya telah membuatnya kini menjadi pusat perhatian. Akhirnya dengan kesal Sunye mendorong Jessica hingga tubuh mungil itu terhuyung.
Jessica terhenyak ketika ia jatuh dan melihat dressnya terangkat memperlihatkan paha putih nan mulusnya yang seharusnya tak ia perlihatkan. Begitu juga dengan orang-orang yang sama kagetnya apalagi para namja yang langsung menajamkan penglihatan mereka ketika melihat pemandangan gratis itu. Disitu, cepat-cepat Jessica menutup kembali kakinya, air matannya mulai meluncur. Ia merasa dilecehkan, apalagi Sunye melakukan ini dihadapan orang banyak, ini sangat memalukan. Jessica menutupi wajahnya yang sudah banjir air mata. Gadis itu marah, malu, kesal bercampur menjadi satu.
"Jessica.." Donghae yang merasa tak rela melihat Jessica diperlakukan seperti itu segera menghampiri Jessica bermaksud untuk menolongnya. Namun gadis itu ternyata menolak pertolongan dari dirinya dengan cara medorong Donghae dengan kasar. Hatinya semakin tersayat-sayat ketika Jessica tak mau lagi menerima sentuhannya. Tangisan gadis itu pecah, membuatnya semakin merasa nyeri pada ulu hatinya.
"KENAPA SEPERTI AKU YANG SALAH??" teriak Jessica dengan suara khas orang menangis. Gadis itu kemudian berlari pergi dari tempat itu dengan air mata yang berlinang membanjiri wajah cantiknya. Tanpa mengulur waktu lagi, Donghae langsung berlari mengejar gadis itu tanpa memperdulikan teriakan Sunye yang terus memanggil namanya.
Begitupun dengan Jonghyun, ia juga langsung mengejar Jessica. Namja itu dibuat uring-uringan karena mengejar gadis itu. Sudah seluruh komplek sekolah ia datangi namun hasilnya nihil, ia sama sekali tak menemukan keberadaan Jessica. Jonghyun merogoh saku celananya. Oh sial! Ponselnyakan tertinggal! Ia jadi tak bisa menghubungi Jessica. Raut wajah namja itu terlihat sangat khawatir. Di saat seperti ini, ingin sekali Jonghyun memukul wajah Donghae hingga tak beraturan. Ahh sebenarnya apa yang di inginkan sepasang kekasih itu?? Kenapa hobby sekali menyakiti Jessica. Kini, Jonghyun mulai menancapkan gas mobilnya untuk mencari Jessica di luar area sekolah.
==
Jessica berjalan gusar sambil menangis, beberapa kali ia mengusap air matanya namun tak kunjung pipi kering. Karena kini produksi air matanya sangat meningkat. Dan akhirnya ia lebih memilih air matanya keluar begitu saja.
Setidaknya, dengan mengeluarkan air matanya, ia bisa sedikit lebih tenang meluapkan kesakitan di hatinya. Ia berjalan dengan memegangi dadanya yang rasanya begitu sesak. Kenapa semuanya jadi begini?? Kenapa seolah seperti dirinya yang salah?? Tahukah kalian seperti apa sakitnya Jessica sekarang ini? Ia baru saja dipermalukan oleh Sunye didepan semua teman-teman sekolahnya. Termasuk Donghae. Namja yang dibencinya. Sakit rasanya jika selalu seperti ini. Wanita itu terlihat begitu ingin menyakitinya. Ia mengatai dirinya murahan, itu begitu sesak. Kenapa wanita itu selalu menyalahkannya yang tidak tahu apa-apa?? Bahkan ia tak ada niat untuk kembali pada Donghae, sekalipun lelaki itu mengemis maaf padanya. Ia tahu, lelaki itu hanya ingin mempermainkannya lagi. Yang harus ia lakukan sekarang ini adalah melupakan Donghae dan belajar membukakan hatinya untuk namja yang mencintainya, Kim Jonghyun.
Isakkan Jessica bertambah keras. Ia tak tahu arah jalannya kemana. Gadis itu hanya mengikuti langkah kakinya yang membawa tubuhnya itu. Jalanan ini bahkan seperti belum pernah ia lewati. Sebuah komplek perumahan sepi yang nampak begitu asing baginya. Dan hanya ada sedikit penerangan di sini. Jujur, ia takut berada disini dalam keadaan sendirian di sini. Ia tak tahu jalan pulang. Tak ada orang yang berlalu lalang di sekitar sini. Membuatnya semakin ketakutan, apalagi saat ada yang menepuk bahunya dari belakang dengan pelan. Ia menolehkan kepalanya kebelakang demi melihat siapa yang telah menepuk bahunya itu.
Jessica semakin takut. Tangisnya langsung berhenti dan tergantikan oleh ekspresi was-wasnya ketika melihat tiga orang preman di belakangnya.
"Hai manis! Sendirian? Kenapa menangis?" Goda salah seorang dari mereka sambil mencolek dagu gadis itu. Jessica semakin katakutan, badannya menegang, jantungnya berpacu lebih kencang dari sebelumnya.
"Pergi!! Jangan dekati aku!!" Lawan Jessica dengan juteknya, ia menepis kasar tangan preman itu.
"Aishhh... galak sekali!" Ucap preman yang lainnya. Ia menyentuh bahu mulus Jessica yang tak tertutup oleh kain. Dan dengan cepat, Jessica kembali menepis tangan itu kasar.
"KUBILANG JANGAN SENTUH AKU!!" teriak Jessica marah namun para preman itu malah menertawakannya.
"Bawa dia!!" perintah salah satunya yang sepertinya adalah pemimpin dari mereka. Lalu kedua tangan Jessica di cengkram erat oleh para preman itu dan menyeretnya dengan paksa.
"TOLONG!! TOLONG AKU!!!" teriak Jessica walau ia tak yakin akan ada yang menolongnya karena tempat ini sangat sepi. 'Tuhan tolong aku!' Batinnya.
"Hahahahahah tidak akan ada yang mendengarmu nona manis!"
"TOLONG! TOLONG AKU!!" Teriak Jessica lagi kini suaranya bergetar karena menangis. Tubuhnya masih tetap diseret paksa oleh ketiga preman itu.
"Lepaskan dia!!" Tiba-tiba suara seorang namja terdengar. Namja itu datang bak pangeran yang akan menyelamatkan tuan putri. Jessica langsung menoleh ke ke sumber suara. Syukurlah! Ternyata Tuhan mengabulkan do'anya. Thanks God.
"Do.. Donghae?" Jessica sedikit kaget ketika ternyata Donghaelah yang menolongnya.
"LEPASKAN DIA!!" Teriak Donghae marah. Para preman itu malah menertawakan Donghae.
BUGGHH
BUGGHH
Dua pukulan sekaligus mendarat di wajah Donghae hingga lelaki itu jatuh tersungkur namun dengan cepat Donghae kembali bangkit berdiri sambil mengelap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah.
"Donghae!!" Panggil Jessica. Gadis itu terlihat khawatir dengan Donghae. Tangan gadis itu masih di tahan oleh seorang preman.
BUGGHH
BUGGHH
Donghae kini membalas pukulan preman itu dengan menendang perut mereka dua orang sekaligus hingga kedua preman itu jatuh.
BUGGHH
BUGGHH
BUGGHH
BUGGHH
Namja itu memanfaatkan keadaan preman itu yang masih lemah dengan pukulan kerasnya. Namun ia lupa, masih ada satu lagi yang menahan Jessica.
"Donghae awas!!" Teriak Jessica.
BUGGHH
Dan tepat ketika Donghae menoleh, ia mendapatkan pukulan keras di rahangnya.
"Hentikan atau ku laporkan kalian pada polisi!!" Ancam Donghae. Kembali para preman itu tersenyum meremehkan perkataan Donghae.
"Memangnya kau siapa hah? Beraninya kau main polisi!!"
"Aku Lee Donghae!" Ucap Donghae dengan nada tajam dan sontak membuat para preman itu membulatkan matanya. Jessicapun akhirnya mereka lepaskan, para preman itu langsung melarikan diri mereka ketika mengetahui bahwa mereka baru saja berurusan dengan seorang Lee Donghae. Anak dari seorang pengusaha terbesar dan terkaya di Korea selatan dan paling di takuti. Baru-baru ini, salah satu pelayan keluarga Lee terkena pelecehan saat sedang berbelanja di supermarket. Dan pelakunya langsung di tangkap dan dijatuhi hukuman yaitu kurungan seumur hidup. Bayangkan saja! Seorang pelayan saja mendapat perlindungan dari keluarga Lee. Apalagi ini, seorang gadis yang di cintai putra tunggal keluarga Lee. Pasti tak akan segan-segan Donghae melakukan hukuman mati bila itu terjadi. *alay *gkngerti? *sama:p
Donghae menghampiri Jessica yang masih mematung di tempat. Gadis itu terlihat sangat ketakutan setelah kejadian yang baru saja menimpanya.
"Je...." belum selesai Donghae menyebut namanya, gadis itu sudah memeluknya erat dan menumpahkan tangisannya pada pelukan Donghae. Dengan cepat Donghae membalas pelukan Jessica. Ia bisa merasakan bahunya yang bergetar hebat serta isakkannya yang keras, membuatnya tak tega. Gadis ini benar-benar ketakutan. Ia mengusap lembut rambut gadis itu berusaha menenangkannya.
"hiks.. hiks. Aku takut.. hiks.." isaknya. Ia benar-benar merasa takut hingga tak menyadari siapa yang tengah ia peluk ini. Bukankah ia membenci pria ini??
"Sssttt... tenanglah... ini aku... ada aku disini...!" Ucap Donghae lembut sembari mengusap punggung mungil milik Jessica, namun gadis itu tak kunjung menghentikan tangisnya juga. Donghae semakin mengeratkan pelukannya, demi Tuhan... ia benci melihat Jessica seperti ini.
"Uljima.. ada aku disini.."
==
Dengan telaten Jessica mengobati luka di sekitar wajah Donghae. Tak ada pembincaraan di antara mereka sedari tadi, yang ada hanya suasana dingin dan kecanggungan di antara mereka. Donghae juga tak mendesis kesakitan ketika Jessica mengobati lukanya. Ahh ini mengingatkannya pada masa lalu, di saat Jessica yang selalu mengobati lukanya jika ia habis bertengkar.
"kenapa kau melakukan ini?" Tanya Donghae sambil menggenggam tangan Jessica yang sedang mengobati luka di pipi kirinya.
"Aku hanya bertanggungjawab. Kau terluka seperti ini karena aku!" Balas Jessica sangat datar sambil berusaha menarik tangannya dari genggaman pria itu, namun Donghae malah mempererat genggamannya.
"Aku tidak pernah bertanggungjawab jika kau terluka karena aku.." lanjut Donghae lagi, kini ia sama sekali tak mendapat jawaban apapun dari Jessica. Gadis itu menarik tangannya dengan kasar. Lalu memegang pipi kanan Donghae dengan kasar dan mengobati luka yang ada disana.
"Kau ingin aku melakukan apa supaya kau memaafkanku?" Tanya Donghae, dan lagi-lagi tak mendapat jawaban apapun dari Jessica. Tatapan gadis itu juga tak bersahabat, ia tak memperdulikan Donghae yang sejak tadi tak beralih menatapnya. Jessica hanya menutup mulutnya tak berkata apapun, sedang tangannya yang kini sedang sibuk memasangkan flaster untuk luka Donghae.
==
"Oppa! Kemarin kau kemana??" Tanya Sunye pada Donghae dengan nada sebalnya. Ia sebal sekali pada Donghae, belakangan ini namja itu jarang sekali memperhatikannya, menanyakan kabar, atau sekedar mengucapkan selamat pagi. Donghae berubah. Namja itu lebih sering menunjukkan sisi kasarnya pada sang yeojachingu.
"Bukan urusanmu!!" Ketus Donghae tanpa menatap ke arah Sunye.
"Kau mengejar gadis itu!"
"SUDAH KUBILANG BUKAN URUSANMU!!" bentak Donghae yang membuat gadis itu kaget.
"Mian.." ucap Donghae saat menyadari yeojachingunya itu terkejut oleh sikap kasar yang ia tunjukkan padanya.
"Kau memang lelaki brengsek! Bisa-bisanya kau berlaku kasar padaku!!"
"Aku sudah minta maaf, apa kau tak mendengarnya??"
"Hahh? Minta maaf dengan cara seperti itu?"
"Sudahlah!! Aku sudah minta maaf! Itu urusanmu mau memaafkanku atau tidak! Aku tidak peduli!" Ketus Donghae, ia pun meninggalkan Sunye yang menggerutu kesal.
==
"Aku perlu bicara denganmu!" Ucap Donghae.
"Kajja! Kita pergi dari sini!" Ajak Jonghyun sembari menarik tangan Jessica. Namja itu memang tadinya sedang asyik bercanda dengan Jessica. Tapi sejak kedatangan Donghae, membuat moodnya berubah seketika.
"Changkaman!" Tahan Donghae, ia sengaja merentangkan tangannya bermaksud untuk menghalangi jalan kedua orang itu.
"Urusanku dengan Jessica, bukan denganmu! Jadi jika kau ingin pergi, pergi saja sendiri!!" Sinis Donghae, sedikit ia melirik tangan Jonghyun dan Jessica yang saling bertautan, lalu ia tersenyum remeh.
"Urusan Jessica juga urusanku!! Kajja Jess!" Balas Jonghyun tak kalah sinis, kembali ia melanjutkan langkah kakinya dengan tetap menggenggam erat tangan Jessica.
"Jessica" panggil Donghae kembali menghentikan mereka berdua, atau lebih tepatnya menghentikan Jessica.
"Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi sunbaenim!" Ucap Jessica dingin tanpa menatap ke arah Donghae. Woww! Gadis itu kini lebih sering berkata formal padanya. Lalu, kemana panggilan oppanya??
Mendengar itu Donghae tak bisa menghentikan kedua orang itu lagi. Ia tesenyum sinis. Lalu menendang keras kursi dihapannya yang semula di duduki oleh Jonghyun.
"Arrrgggghhhtt!!" Teriaknya frustasi sambil mengacak tatanan rambutnya, membuat semua orang yang berada di sana menatapnya dengan tatapan bingung. Kim Jonghyun. Dia lah yang menjadi penghalang bagi dirinya untuk kembali bersatu dengan Jessica, dan langkah pertamanya adalah, ia harus menyingkirkan Jonghyun terlebih dahulu. Tanpa sadar ia menyunggingkan senyumnya. Sepertinya Donghae sudah tahu apa yang harus ia lakukan.
==
Di pagi yang cerah ini, terlihat Jessica yang baru saja memasuki area sekolah. Gadis itu menyunggingkan senyum pada setiap orang yang di lewatinya. Hari ini, ia mendapatkan kabar bahwa Tiffany sahabatnya tidak masuk sekolah di karenakan menghadiri acara pernikahan sanak saudaranya di California. Jessica mendengus kesal kala Tiffany mengabarkan itu langsung padanya. Itu berarti, dirinya akan duduk sendirian saat jam pelajaran, dan akan sangat membosankan karena tidak ada yang menemaninya mengobrol. Hhhh.. Tiba-tiba Jessica menghentikan langkahnya kala ia tak sengaja berpapasan dengan seseorang. Heuhhh lagi-lagi orang itu. Orang yang belakangan ini selalu membuatnya pusing karena tak mau berhenti berkeliaran dalam pikirannya, orang ini bahkan lebih sering menemuinya sekarang, lalu mengejarnya sekedar untuk memintanya memberikan maafnya untuk namja ini. Dan.. namja ini juga yang sedang berusaha ia hindari. Namun ternyata, namja ini malah mengajaknya untuk mengkibarkan bendera perdamaian setelah apa yang ia buat selama ini pada Jessica. Apakah Jessica harus menerima permintaan maafnya setelah terlalu banyak namja itu menorehkan luka di hatinya??
Jessica menundukkan kepalanya cepat. Tidak! Ia tidak mau bertatapan dengan namja itu! Jessica segera melanjutkan langkahya dengan mengambil celah lain untuk ia lewati. Ia melangkahkan kakinya lebih cepat dari sebelumnya.
"Kau tidak perlu menghindariku seperti itu!" Ucapnya dingin tanpa di perdulikan oleh Jessica yang memang mendengarnya. Ya, memang belakangan ini Jessica selalu menghindar darinya, termasuk saat ketika ia dengan Jonghyun. Jonghyun sering lebih dulu mengajaknya pergi ketika Donghae mulai mendekatinya.
"Jonghyun!" Panggil Jessica. Donghae yang masih berada tak jauh dari Jessica, tentu mendengarnya. Ia tersenyum pada dirinya sendiri ketika mendengar suara lembut itu lebih sering menyebutkan nama namja lain dari pada namanya. Hhh..
==
Ketika bel pulang sekolah sudah di bunyikan, para murid langsung berhamburan keluar dari kelasnya masing-masing. Mereka semua tersenyum bahagia karena akhirnya bisa melepas penatnya. Dan sekolahpun mendadak sepi karena di tinggal oleh para penghuninya.
Terlihat Jonghyun dan Jessica sedang berada di lapangan olahraga indoor. Sepi, terlihat sangat sepi, dan sepertinya hanya ada mereka berdua disana. Entahlah apa yang mereka lakukan disana. Mereka hanya terlihat sedang menikmati camilan, minuman kaleng dan ditemani oleh alunan musik dari ponsel milik Jonghyun. Sesekali mereka terlihat tertawa bersama karena candaan yang dibuat Jonghyun.
"Oh ne, sepertinya aku harus ke toilet dulu.." ucap Jessica tiba-tiba.
"pantas saja sejak tadi aku mencium bau tak sedap.." canda Jonghyun dan malah mendapat satu pukulan di bahunya yang tentu saja Jessica yang melakukannya.
"Yakkk!! Itu bukan aku!" Umpat Jessica, ia pun pergi meninggalkan Jonghyun untuk ke toilet.
Sementara itu...
"Aku ada di depan ruang olahraga. Sepertinya suasana sudah aman.. kalian boleh masuk sekarang..." ucap seseorang pada orang lain di sebrang telponnya.
Pippp
Lalu ia menutup sambungannya dan membuat seringaian khasnya.
==
Clek..
Sebuah suara kecil yang di sebabkan oleh gesekan pintu itu, membuat Jonghyun menolehkan kepalanya. Ia menoleh pada pintu utama lapangan olahraga itu. Dan anehnya, tak ada seorangpun di sana ketika decitan itu terdengar. Ahh mungkin itu hanya di sebabkan oleh angin! Jonghyun mencoba mengusir semua pikiran buruknya. Tapi... rasanya disini tidak ada angin, apa mungkin....??? Apa mungkin itu.. itu.. hantu?? Hah! Mana mungkin ada hantu di siang bolong seperti ini. Karena rasa penasarannya, Jonghyun menghampiri pintu yang tak berhenti berdecit itu, ia melangkahkan kakinya dengan pelan dan hati-hati.
"Jess apa itu kau?" Tebaknya. Ia pun mulai menyentuh pintu besar itu dan mulai membukanya.
BUGGHH
BUGGHH
BUGGHH
Tepat saat Jonghyun membuka pintu itu, dua namja tak dikenal langsung memukulnya keras dengan tiba-tiba. Membuatnya kaget dan langsung terjatuh karena mereka tak memberi aba-aba jika akan memukulnya.
"SIAPA KALIAN?? LEPASKAN!!!" bentak Jonghyun marah, wajahnya sudah babak belur dan berubah warna karena pukulan keras tadi. Ia berusaha melepaskan tangan namja yang kini menahan kedua tangannya di belakang. Sedangkan namja yang satunya, asyik memukuli Jonghyun dan sesekali menendang perutnya. Dengan kedua tangan yang di tahan kuat, Jonghyun mana bisa melawan. Ia kini dapat merasakan darah segar yang mengalir dari hidungnya serta ujung bibirnya dan warna wajahnya yang sudah berubah ke unguan.
"SIAPA KALIAN??" bentaknya sekali lagi, namun tak ada yang menyahut.
"Hentikan!" Tiba-tiba sebuah suara dingin menghentikan aktivitas namja misterius itu yang sedang memukuli Jonghyun. Seketika, semuanya menoleh termasuk Jonghyun yang kaget ketika melihat seorang namja yang kini tersenyum manis padanya. Namun, senyuman itu tak ubahnya sebuah senyum kebencian.
"APA MAU MU??" teriak Jonghyun, ia benar-benar marah. Terlihat jelas urat-urat di sekitar lehernya yang menegang.
Namja itu kembali tersenyum, "hh.. mau ku,, kau harus jauhi Jessica! Kenapa kau selalu berusaha membuatnya menghindar dari ku hahh??? Memangnya kau siapa???" Tanya Donghae dengan sinis.
"aku hanya berusaha melindunginya dari namja brengsek sepertimu!! Kau tak pantas untuknya!!" Balas Jonghyun tak kalah sinis.
"Memangnya kamu siapa?? Jangan sok jadi pahlawan!! Lalu memangnya kau pantas untuknya?? Cihhh..!!" Donghae membuang ludahnya dihadapan Jonghyun lalu tersenyum meremehkan.
"Kau?? NAMJA MACAM APA KAU INI??"
BUGGHH
Satu pukulan kembali didapatkan oleh Jonghyun sebagai hadiah atas teriakannya. Dan darah segarpun kembali mengalir dari hidungnya.
"HENTIKAN!!"
Tiba-tiba Donghae menghentikan aktivitasnya ketika ia bersiap untuk memukul Jonghyun lagi ketika ia mendengar sebuah teriakkan seorang yeoja. Dengan isyarat dari Donghae, namja suruhannya yang sedang menahan tangan Jonghyunpun akhirnya melepaskannya dan membuat Jonghyun jatuh terdampar.
"APA YANG KAU LAKUKAN??" Teriak Jessica, yeoja itu. Gadis itu terlihat marah, matanyapun sudah berkaca-kaca. Dan kini ia melangkah mendekati Donghae.
PLAKKK
Satu tamparan keras gadis itu berikan untuk Donghae. Sangat keras, dan Donghae meyakini bahwa tangan gadis itu juga ikut sakit.
"KAU BUKAN MANUSIA!! KAU SAMA SEKALI TAK PUNYA PERASAAN!! KAU JAHAT!! SANGAT JAHAT!! NAPPEUN NAMJA!!" Bentak Jessica dihadapan Donghae. Kini air mata itu meluncur dengan bebas disertai isakkan yang menyedihkan. Gadis itu menangis sejadinya. "KAU MEMBENCIKU? KENAPA KAU TAK MEMUKULKU LAGI?? KENAPA HARUS DIA?? DIA TAK SALAH!!"
"Dengarkan aku du..."
"AKU MEMBENCIMU!!!!!!!!!!!" teriak Jessica terdengar frustasi. Gadis itu menutup kedua telinganya, tak mau mendengar perkataan Donghae. Sedang Donghae yang melihat itu, merutuki dirinya sendiri. Bodoh! Kau membuatnya menangis lagi Lee Donghae!!
Donghae yang merasa menyesal, mencoba untuk meminta maaf pada Jessica. Namun, ia bingung. Tiba-tiba saja bibirnya terasa kelu untuk berkata-kata. Tangisan gadis itu memang selalu membuatnya begini. Selalu membuatnya membisu, karena tak tahan mendengar jeritan yang amat menyakitkan baginya itu.
"Jess.."
"MWO?? WAE?? KENAPA KAU SUKA SEKALI MEMBUATKU MENDERITA?? ATAU MEMANG TUJUAN HIDUPMU MEMBUATKU BEGINI??" gadis itu kembali membentaknya. Tangisannyapun semakin keras. Sepertinya Jessica sudah tak mau lagi beradu mulut dengan Donghae. Ia memutuskan untuk menghampiri Jonghyun yang terbaring lemah.
"Jonghyun-aah.. gwaenchanna?? Mianhae.. hiks.. jeongmal mianhae.. hiks.." Jessica mengangkat kepala Jonghyun dan meletakkan kepala namja itu di atas pangkuannya.
"Ne.. Jess, nan gwaenchannayo... uljima... jebal..!" Ucap Jonghyun sambil menahan sakitnya. Ia tersenyum meyakinkan agar Jessica tak khawatir. Satu sisi, Jonghyun senang karena gadis ini mengkhawatirkannya. Itu berarti Jessica perhatian, namun, apa harus seperti ini dulu baru Jessica peduli dengannya??
"Mianhae Jonghyun-ahh.. ini semua gara-gara aku... hiks..." sesal Jessica.
"Gwaenchanna... I'm okay Jessie.." ucap Jonghyun menenangkan Jessica. Jessicapun membawa Jonghyun pergi dari situ dengan membopong tubuhnya dan tanpa memperdulikan Donghae.
Donghae yang sedari tadi memperhatikan keduanya, hanya bisa diam dan mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat. Sial! Dia salah lagi!! "Aargghhtt!" Teriaknya frustasi dan menendang jauh kaleng minuman yang ada di depannya.
==
"Mianhae, semua salahku.." sesal Jessica sembari mengobati luka di sekitar wajah Jonghyun.
"Gwaenchanna, ssshhh.. aku mengerti..." ucap Jonghyun sambil menanahan sakitnya.
"Apa terlalu keras??" Tanya Jessica khawatir. Takut-takut Jonghyun malah tambah sakit karenanya yang tak benar mengobati lukanya.
"Ani... eummm Jess..." panggil Jonghyun pelan.
"Wae?" sejenak Jessica menghentikan aktivitasnya dan menatap Jonghyun.
"Apa kau masih mencintai Donghae??" Tanya Jonghyun hati-hati.
"Ahhh... lupakan saja...." Jonghyun berucap ketika ia sadari raut wajah Jessica mulai berubah murung.
"Ani! Aku tidak mencintainya" ucap Jessica cepat lalu memasang senyumannya yang Jonghyun ketahui itu merupakan senyuman kebohongan yang gadis itu tunjukkan agar orang tak merasa khawatir padanya.
"Jeongmalyo??" Jonghyun memastikan dan gadis itu membalasnya dengan anggukan mantap.
"Kurasa Donghae hyung masih mencintaimu..." kata Jonghyun, Jessica menaikkan kedua halisnya, "kau tahu? Dia membuatku begini, agar aku menjauhimu.." lanjutnya.
"Geunde... bisa saja ini adalah cara keduanya untuk menyakitiku.."
"Aku tak yakin. Sorot matanya menunjukkan ia tak rela kau dekat denganku..."
"Dia masih memiliki yeojachingu Jonghyun!! Mana mungkin begitu!!"
"Hubungan mereka sudah di ujung kehancuran! Sebentar lagi berakhir!!"
"Aisshh kau ini! Kenapa begitu?? Tidak baik mendoakan kehancuran hubungan orang lain.."
"Jess dengarkan aku.." ucap Jonghyun ia mencengkram erat kedua bahu Jessica membuat gadis itu menatapnya bingung. Apa yang ingin pria itu katakan padanya??
"Jessica, aku mencintaimu sejak awal kau masuk sebagai murid baru di kelas. Aku menyukaimu... tapi kau tak pernah membuka hatimu untukku.. aku tahu cintamu bukan untukku. Ada yang lebih mencintaimu daripada aku. Yaitu Donghae hyung. Aku yakin dia menyesal karena kesalahannya. Aku yakin dulu memang ia mencintaimu, dia hanya tergoda saja. Mungkin maksudnya bukan untuk menyakitimu.. dia sangat ingin melindungimu. Dia mencintaimu, dan aku yakin kau juga begitu.." ucap Jonghyun panjang lebar, ia menatap dalam manik mata Jessica.
"Apa yang kau bicarakan?? Dia sudah menyakitiku Jonghyun-ahh. Kau tak tahu betapa sakitnya hatiku. Aku ini manusia yang punya perasaan. Aku tak mau hidup hanya untuk disakiti. Jika memang dia mencintaiku, seharusnya ia tak menyakitiku..." Jessica mulai berkaca-kaca. Ia mengingat semua kejadian saat Donghae menyakitinya, saat pria itu membentaknya, saat pria itu mencemoohnya, dan paling menyakitkan adalah saat pria itu tak sengaja memukulnya. Walau tak sengaja, tapi setidaknya harus ada kata maaf, dan itu sama sekali tak ia terima. Dan ia tak mau kejadian itu terulang lagi. Lebih baik Jessica lupakan saja Donghae.
"Jonghyun! Gwaenchanna???" Tiba-tiba seorang lelaki datang membuat mereka berdua terkejut.
"Aigoo!! Siapa yang melakukan ini???" Tanya pria yang bernama Kyuhyun itu.
"Gwaenchannayo hyung, hanya luka kecil..."
"Luka kecil??? Siapa yang melakukan ini?? Hahh?? Apa Donghae??? Donghae yang melakukan ini??" Tanya Kyuhyun lagi. Ia terlihat marah. Jessica dan Jonghyun memilih bungkam, mereka tak menjawab apapun tentang pertanyaan Kyuhyun.
"Jawab!! Apa Donghae yang melakukan ini???" Sekali lagi bertanya namun tak kunjung juga mendapatkan jawaban. Kini Kyuhyun tahu, kedua dongsaengnya itu diam, berarti jawabannya ya. Ya! Donghaelah pelakunya!! namja sialan!!
==
"Oppa!! Dengarkan aku!! Kau marah padaku?? Iya?? Karena kejadian malam itu?? Iya?? Jawab!!" Kesal Sunye pada Donghae. Ia berbicara dengan nada yang tinggi sehingga orang lain disekitar dapat mendengarnya.
"Iya!! Aku marah padamu!! Kau benar-benar wanita tak berperasaan!!!" Balas Donghae tak kalah tinggi.
"Oh.. jadi jika aku ini wanita tak berperasaan, lalu kau apa??? Lelaki brengsek!! Playboy!! Dasar buaya!!"
"TUTUP MULUTMU!!" Teriak Donghae marah dan membuat pertengkaran antara dirinya dan juga Sunye menjadi pusat perhatian para siswa.
"Kau memang tak punya hati Lee Donghae!! Ingat!! Dulu kau mencampakkan gadis itu untuk kembali padaku!! Dan sekarang kau akan mencampakkanku demi kembali pada gadis itu??? hhhh... lelaki macam apa kau ini?? Kau pikir aku wanita apa?? Sebelum kau mencampakkanku aku akan mencampakkanmu terlebih dahulu!!" Marah Sunye, ia berbicara panjang lebar.
Donghae tersenyum, "kau mencampakkanku?? Hhhh.. baiklah kita PUTUS!!" ucap Donghae sinis.
"Kau memang namja brengsek!! Kau pikir semua bisa kau miliki dengan uangmu itu hahhh?? Dasar namja tak tahu malu!! Oke, kita PUTUS!!"
"KITA PUTUS!!"
"Kalian semua..." tunjuk Donghae pada orang-orang yang berada di sekitarnya yang sedang menonton aksinya, "kalian bisa melihat aku dan dia sudah PUTUS, kalian bisa menjadi saksi!!" Lanjut Donghae lalu pergi meninggalkan Sunye yang sudah begitu geram terhadapnya. Ia berjalan memasuki ruang kelasnya dan duduk di kursinya. Ia melipat kedua tangannya sambil mengangkat sebelah kakinya. Semuanya makin rumit!
"Ya! Lee Donghae-ssi!! Apa yang kau lakukan pada Jonghyun??" Geram Kyuhyun yang tiba-tiba datang dan langsung menggebrak meja Donghae.
"Mwo? Ada masalah?" Tanya Donghae dengan santainya.
"Issshh..." geram Kyuhyun, tangannya sudah bersiap memukul Donghae, namun ia tahan karena ia menyadari keadaannya bahwa kini dirinya sedang berada di dalam kelas.
"Ikut aku!" Ketus Kyuhyun.
"Pentingkah?" Tanya Donghae sembari memainkan bolpoinnya.
"IKUT AKU!!!" teriak Kyuhyun dan akhirnya mau tak mau, Donghaepun mengikutinya.
Akhirnya keduanya sampai di lapangan olahraga yang sedang sepi ini. Donghae menyunggingkan senyumnya kita melihat Siwon, Eunhyuk, dan juga Jonghyun ada disana.
"Wow! Ada apa ini?? Pertemuan persahabatankah??" Tanya Donghae.
BUGGHH
Kyuhyun malah melayangkan tinjunya untuk Donghae, hingga sudut bibir namja itu mengeluarkan darah namun tetap menyunggingkan senyumnya.
"Apa acara persahabatan ini dibuka dengan sebuah pukulan? Waw! Menarik!" Sinis Donghae, kembali ia mendapat pukulan dari Kyuhyun.
"APA AKU HARUS BENAR-BENAR MEMBUNUHMU LEE DONGHAE???" teriak Kyuhyun.
"Apa??"
"KENAPA KAU SELALU MEMBUAT HIDUP ADIKKU MENDERITA HAH?? WAE???"
"Eumm.. mianhae.." ucap Donghae yang telah mengerti arah Kyuhyun.
"Kau tahu?? Disaat Jessica sudah menemukan namja baru yang benar-benar mencintainya, kau malah menganiaya namja itu. KENAPA KAU MENGANIAYA JONGHYUN?? KAU TAK INGIN MELIHAT JESSICA BAHAGIA???"
"Ohh, jadi.. semua ini karena Kim Jonghyun?? Hhhhh... PENGECUT!!"
"Berhenti menjelek-jelekkan Jonghyun!!! Biarkan Jessica dengan Jonghyun!! Jangan campuri urusan mereka!!"
BUGGHH
Kini giliran Donghae yang memukul Kyuhyun, namun ia kembali bangkit dengan pipinya yang sudah mulai berubah warna.
"Kau memang tak punya perasaan!! Berhentilah membuat hidup seseorang menderita Lee Donghae!!"
BUGGHH
Donghae kembali mendapat sebuah pukulan dari Kyuhyun, namja itu sedikit meringis sambil memegangi pipinya.
BUGGHH
Satu lagi, Kyuhyun mendapat pukulan dari Donghae. Jonghyun yang melihat itu langsung menghampiri keduanya bermaksud untuk memisahkannya. Namun...
BUGGHH
"Rasakan itu Kim Jonghyun!"
Jonghyun yang merasa geram, akhirnya membalas pukulan Donghae. Dan terjadilah sebuah adu otot antara Kyuhyun, Donghae, dan Jonghyun atau lebih tepatnya satu lawan dua karena Donghae yang lebih sering terkena pukulan dari Jonghyun dan juga Kyuhyun. Siwon dan Eunhyuk yang melihat itu hanya diam saja. Tak ada niatan dari mereka untuk menghentikan atau menolong Donghae. Karena mereka pikir, Donghae pantas mendapatkan itu.
"OPPA!!! JONGHYUN!!! APA YANG KALIAN LAKUKAN!??? HENTIKAN!!" teriak seorang yeoja yang entah kapan sudah berada disana. Ia terkejut ketika melihat oppanya dan Jonghyun sedang memukuli Donghae hingga babak belur.
"Je.. Jessica??" Bingung Jonghyung ketika melihat Jessica berada disini, begitu juga dengan Kyuhyun, Siwon, dan Eunhyuk. Mereka sama-sama menatap kearah gadis yang matanya sudah berkaca-kaca itu.
"KALIAN SAMA SAJA!!" teriak Jessica kecewa. Ia melirik ke arah Donghae yang sudah melemah. Wajahnya babak belur, juga ada aliran darah segar dari hidung dan juga sudut bibirnya.
"Dengarkan du...."
"APA?? KUPIKIR KALIAN LEBIH DEWASA!! APA KALIAN PIKIR SEMUANYA AKAN SELESAI DENGAN BEGINI??" gadis itu kini mulai terisak kemudian berlari meninggalkan mereka dengan air mata yang berlinang.
2 bulan kemudian....
"Baiklah, pelajaran sampai disini dulu, kita lanjut minggu depan.. sekarang kalian boleh istirahat!" Ujar Professor Do mengakhiri pelajarannya. Para siswa mulai bersorak karena inilah yang mereka tunggu telah tiba. Istirahat. Ramai-ramai para siswapun memenuhi kantin sekedar untuk mengisi perut keroncongan mereka.
Terlihat Jessica yang sedang membereskan buku-bukunya. Ia sedikit melirik ke belakang, tepat pada namja yang duduk di belakangnya. Kim Jonghyun. Ya, namja itu tak pernah lagi menyapanya sejak kejadian Jessica memergokinya sedang memukuli Donghae dengan Kyuhyun. Entah apa penyebab ia menjauhinya, mungkin karena ia malu, menyesal, dan merasa bersalah kepada Jessica. Kyuhyun dan kedua temannya Eunhyuk dan Siwon pun juga tak sedekat dulu lagi dengan Jessica, karena gadis itu selalu mengatakan "urusi saja hidup kalian!" Dan sejak itu mereka tak pernah ikut campur dengan masalah Jessica, jika bicarapun hanya seperlunya saja. Sejak Donghae dan Sunye putus, Sunye melanjutkan sekolahnya di Kanada. Dia bilang, jika terus berada di Korea rasanya ingin membunuh Donghae. Hhh menakutkan sekali bukan? Dan Donghae, semenjak kejadian itu, entah apa yang ada dipikiran namja itu. Dia semakin brutal. Appanya berkali-kali menghadap kepala sekolah karena kenakalannya. Dan yang membuat appanya paling geram adalah dirinya sering dilaporkan bolos, dan entah kemana namja itu karena sering kali pulang pagi. Bayangkan saja! Apa pantas seolah pelajar pulang pagi?? Baru-baru ini Donghae harus berurusan dengan polisi karena kedapatan bergabung dengan sebuah organisasi yang sering melakukan tindakan kriminal. Ia juga baru sembuh dari cideranya akibat kecelakaan motor, karena pada saat itu ia mabuk. Dan itu sangat meresahkan Tuan Lee sebagai appanya.
"Sampai kapan kalian seperti itu? Cepatlah baikan!" ujar Tiffany yang sepertinya tahu apa yang dipikirkan Jessica.
"Aku..."
"Apa?? Kau masih mencintai Donghae?? Ohh.. come on Jessie, mau seperti apa masa depanmu bila bersamanya??" Kesal Tiffany.
"Aku bukan ingin mengatakan itu, aku juga tak tahu bagaimana caranya agar kami bisa seperti dulu lagi.." balas Jessica dengan nada sedih.
Tiffany menghela nafas panjangnya, "hhhh... terserahlah! Kajja kita ke kantin saja dulu.." ajak Tiffany.
"Ani Fany. Aku akan ke perpustakaan untuk mencari buku yang tadi dimaksud Professor Do. Kau duluan saja ke kantin!" Tolak Jessica halus, lagi-lagi Tiffany mendesah pelan.
Jessica baru saja memasuki perpustakaan sekolahnya yang sangat sepi ini. Sangat sepi, bahkan sepertinya tak ada orang selain dirinya disini. Bahkan sang penjaga perpustakaanpun entah kemana perginya. Memang, seperti inilah suasana perpustakaan di sekolahnya. Para siswa yang mayoritas dari kalangan atas lebih memilih menghabiskan waktunya di kantin atau di taman belakang sekolah. Bahkan sepertinya mereka tak mau menginjakkan kakinya di perpustakaan ini, padahalkan tempat ini merupakan gudang jutaan ilmu.
Jessica berseru senang dalam hatinya ketika ia menemukan buku yang dicarinya setelah berusaha keras mengelilingi dan mencari di perpustakaan yang memang cukup besar ini. Sekarang ia harus kembali dan menyusul Tiffany di kantin, sepertinya gadis itu akan mengomelinya karena terlalu lama membuatnya menunggu. Ia pun segera membalikkan badannya dan pergi dari perpustakaan.
Tapi tunggu, sepertinya Jessica telah menabrak sesuatu hingga ia terpantul beberapa langkah kebelakang. Hahh?? Jessica beberapa kali mengerjapkan matanya. Apa ia tak salah lihat? Mana mungkin namja sepertinya berada di perpustakaan yang orang lain ketahui perpustakaan hanyalah untuk orang pintar. Dan tanpa sengaja, pandangan mereka pun bertemu, namun dengan cepat Jessica mengalihkannya. Ia pun berjalan cepat melewati pria itu tanpa berucap.
Srreettt
"Lepaskan aku!" Pinta Jessica dengan nada datarnya ketika ia merasakan tangannya di tahan oleh namja itu.
"Lepaskan aku Donghae-ssi!" Pinta Jessica lagi. Ia berusaha melepaskan tangannya, namun cengkraman namja itu malah semakin erat.
"Diam! Dengarkan aku!" Donghae kini berbicara dengan nada yang tinggi.
"Shireo!" Jessica akhirnya berhasil terlepas dari cengkraman Donghae. Ia berlari ke arah pintu, namun ia masih kalah cepat dengan Donghae rupanya sehingga kini Donghae berhasil menghalangi pintu dengan punggungnya.
"Minggirlah aku mau keluar!"
"Sampai kapan kita seperti ini?" Tanya Donghae namun masih dengan suara datar dan dinginnya tanpa menatap Jessica.
Jessica terdiam sejenak lalu menghembuskan nafasnya, "sebenarnya apa yang ada dipikiranmu?? Kita sudah tidak ada hubungan lagi!! Memangnya hidup ini harus seperti yang kau mau? Yang bisa dibeli dengan uang?? Apa kau tidak punya perasaan? Mencampakkanku lalu meminta kembali lagi? Sebenarnya dimana hatimu?? Aku tak mau sakit untuk yang kedua kalinya Donghae-ssi. Bukankah kau senang menyakitiku?? Maka dari itu aku harus berjaga-jaga. Memangnya kau fikir aku ini wanita seperti apa???" Jessica akhirnya meluapkan semua uneg-unegnya pada Donghae namun dirinya masih bisa menahan air matanya yang sudah ingin keluar.
Donghae terdiam sejenak, "aku sudah berulang kali meminta maaf padamu!! Tapi apa balasannya?? Kau sama sekali tak pernah menganggapku!! Ku pikir kau benar-benar gadis yang baik!! Tapi kau ternyata gadis yang egois!!" Donghae menatap Jessica dengan tatapan tajam. Ia marah pada gadis di hadapannya itu, mengapa gadis itu tak pernah mau menerima permintaan maafnya?? Bukankah itu namanya egois??
"JIKA AKU EGOIS LALU KAU APA?? KAU BAHKAN MEMPERMAINKAN HATI WANITA SEMAUMU!! APA ITU NAMANYA BUKAN EGOIS??" teriak Jessica marah dan akhirnya membuat Donghae bungkam.
"Menyingkirlah! Aku mau keluar!!" Jessica mendorong kasar Donghae, ia segera memegang pintu itu namun lagi-lagi kini Donghae menahan pintu itu dengan tangannya. Dan sialnya, di perpustakaan tak ada siapa-siapa untuk dipintai pertolongan dan juga tempat ini kedap suara, jadi jika berteriak juga percuma saja.
"APA YANG KAU MAU??" teriak Jessica lagi yang kesabarannya sudah di ambang batas.
"Diam!!" Donghae mendorong Jessica ke pintu dengan bunyi cukup keras dan tentu saja itu membuat Jessica kaget. Namun gadis itu masih memberontak meminta agar Donghae melepaskannya.
"Lepa..."
"KUBILANG DIAM!!!!!!!" teriak Donghae keras, membuat Jessica lagi-lagi kaget dengan perbuatan kasarnya dan akhirnya gadis itu memilih diam.
Donghae menatap Jessica tajam, "DIAM!!! KAU MENGERTI!!! JIKA KU BILANG DIAM KAU HARUS DIAM!!!" bentak Donghae dengan keras sambil menahan erat kedua tangan Jessica agar tak berontak lagi, ia menatap tajam gadis itu yang juga menatapnya. Akibat teriakannya itu, membuat Jessica terlihat ketakuatan. Donghae bisa merasakan tangannya yang tiba-tiba bergetar, dan air matanyapun akhirnya meluncur.
Melihat itu, segera Donghae menarik Jessica kedalam pelukannya, mendekapnya dengan sangat erat seolah ia tak bisa memeluk gadis itu lagi. Tangannya mulai naik dan mengusap lembut rambut gadis yang kini sedang menangis hebat dipelukannya itu. Membuatnya tak tega dan tak tahan mendengar tangisan yang amat menyakitkan baginya itu. Ia menyesal, seharusnya ia tak boleh bersikap kasar pada gadis ini.
"Mianhae chagiya.. aku memang bukan lelaki yang baik. Aku hanya namja brengsek yang tak berperasaan. Tapi aku selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik untukmu, juga mencoba merasakan apa yang kau rasakan..." ucap Donghae, kini suaranya berubah lembut. Selembut dulu, ketika dirinya masih menjadi namjachingu dari Jessica.
Jessica hanya diam, tak membalas perkataan Donghae. Meskipun dirinya bertanya-tanya kenapa Donghae harus memanggilnya chagi? Tapi ia, memilih tak bicara dan hanya menumpahkan air matanya.
"Mianhae, aku terlalu banyak menyakitimu. Aku memang orang paling bodoh karena telah mencampakkanmu, melukaimu, hingga kau benar-benar tersakiti karena aku. Aku bodoh! Melepasmu hanya karena masa lalu yang semestinya sudah aku lupakan.. mianhae... mianhae... aku benar-benar jahat! Dan lagi, aku membiarkan kau tersakiti... padahal kau tak tahu apapun.. mianhae." Donghae menghela nafasnya, lalu melanjutkan kembali kalimatnya, "tapi kini aku sadar, aku sangat menyesal dengan apa yang kulakukan padamu. Aku sadar jika hanya kau yang ku cintai. Saat melihatmu dengab namja lain, aku begitu ingin menyingkirkannya. Begitu juga dengan Jonghyun, aku ingin menendangnya ketika melihat dengan beraninya dia menyentuhmu. Dan tiba-tiba saja aku merasakan sakit di bagian dadaku. Rasanya sesak... aku tak tahan, sampai akhirnya aku mengambil cara lain dengan melukainya. Itulah cara satu-satunya agar ia menjauhi mu..."
"Donghae...??"
"Aku mencintaimu Jess, kau boleh membenciku, asal jangan tinggalkan aku!! Aku membutuhkanmu sayang.. kau tahu? Aku melakukan kebrutalanku semata-mata hanya agar aku mendapat perhatian darimu lagi... jebal Jess!! Jangan tinggalkan aku.. jebal..." Donghae semakin mengeratkan pelukannya, sedangkan Jessica hanya diam. Dia lebih memilih mendengarkan apa yang ingin dikatakan Donghae padanya.
"Aku mencintaimu..." lirih Donghae lagi. Tiba-tiba Jessica melepas pelukannya. Ia menatap Donghae dengan tatapan tajamnya.
"Jes..."
PLAKKK
Sebuah tamparan keras dilayangkan Jessica untuk Donghae. Entah apa yang mendasarinya untuk melakukan itu. Rasanya ia ingin sekali menampar namja dihadapannya itu.
Donghae tak bergeming. Ia hanya diam mendapat tamparan dari Jessica. Tak ada niat bertanya kenapa ia melakukan ini padanya, apalagi melawan. Donghae tahu, gadis ini terlalu banyak disakiti olehnya. Maka dari itu, Donghae akan membiarkan gadis itu melakukan apapun padanya, jika itu akan membuat Jessica lebih baik.
"Kenapa diam? Tamparlah saja lagi!! Gwaenchanna, aku tidak akan marah. Ayo tamparlah!! Lebih keras!!" Donghae sedikit mendekatkan pipi kirinya pada Jessica. Ia mengangguk meyakinkan. Jessica mengangkat tangannya, ia sudah bersiap untuk menampar Donghae.
PLAKK
"Lakukanlah sebanyak yang kau mau. Jika itu bisa membuatmu merasa lebih baik, lakukanlah.." ucap Donghae ketika ia sudah mendapatkan tamparan yang kedua dari Jessica.
Jessica kembali mengangkat tangannya yang. Ia menggigit bibir bawahnya untuk meredam isakkannya. Air matanya tak kunjung berhenti. Jessica sudah siap untuk menampar Donghae yang ketiga kalinya. Sedangkan Donghae, ia hanya diam dan siap menerima perlakuan Jessica selanjutnya. Ia tahu, betapa terlukanya gadis ini karenanya. Dan ia sangat menyesal karena itu.. dan ah setiap tetes air matanya itu bagaikan jarum panas yang menusuk hatinya. Begitu menyakitkan.
Donghae memejamkan kedua matanya erat. Ia sudah siap menerima tamparan ketiganya. Namun, satu detik... dua detik... tiga detik... ia belum juga merasakan ada yang menampar pipinya. Maka dari itu, ia kembali membuka kedua kelopak matanya. Dan mendapati Jessica yang malah menangis.
"Jess..."
Srreett
"Aaa.."
Kini yang dilakukan gadis itu adalah menjambak rambut hitam tebal milik Donghae dengan kuat. Pria itu sempat meringis karena merasakan perih di kepalanya. Namun lagi-lagi, ia memilih diam. Bahkan yang dirasakan Jessica waktu itu jauh lebih sakit dari ini.
"Hikss.. bagaimana bisa kau berkata seperti itu?? Hiks..." kesal Jessica, ia semakin keras menarik rambut Donghae hingga pria itu menunduk. Seolah Jessica ingin mencabut rambut hitam Donghae dari akar-akarnya.
"Mianhae, tapi aku ingin bersamamu... jebal beri aku kesempatan sekali lagi. Aku berjanji tidak akan mengulangi semua kesalahanku lagi.. jebal... mianhae.." lirih Donghae.
PLAKKK
Jessica kembali menampar Donghae. Membuat namja itu kaget. Namun sedetik kemudian.. gadis itu menghambur kepelukan Donghae dan memeluknya erat sambil terisak, tubuhnyapun gemetar. Donghae tersentak, karena tiba-tiba gadis itu memeluknya dan memecahkan tangisannya. Tanpa berpikir panjang, Donghae langsung balas memeluknya.
"Hiks... aku membencimu Lee Donghae.. aku membencimu... hiks..." ucap gadis itu disela isakkannya.
"Miahae.." sepertinya Donghae sudah kehabisan kata-kata. Dan kata 'mian' saja yang mungkin kini masih bisa ia katakan. Ia mengusap-usap punggung gadis itu dan mulai mengecupi ubun-ubunnya berusaha menenangkannya.
"Berubahlah untukku Donghae..."
"Ne, aku janji. Apapun yang kau minta.."
==
Tiffany terlihat sedang uring-uringan mencari Jessica. Tak biasanya jam segini gadis itu belum menginjakkan kakinya disekolah. Biasanya Jessicalah yang lebih dulu datang. Hhh inj adalah sebuah kerugian untuknya, karena hari ini Kang songsaengnim memberinya tugas banyak dan sulit. Tentu saja ia menunggu Jessica untuk melihat pekerjaannya. Ia sangat cemas, bagaimana jika hari ini Jessica tidak hadir??
Tiba-tiba..
"Lihatlah!!" Seru seseorang. Sontak langsung saja Tiffany menoleh pada objek yang dimasksud oleh orang itu. Ia membulatkan matanya terkejut. Sama halnya dengan orang-orang yang juga terkejut. Apa dia gila?? Pekik Tiffany dalam hatinya.
"Sepertinya mereka kembali bersama.." bisik seseorang yang berdiri disamping Tiffany dan tentu saja terdengar olehnya.
Tiffany semakin tak mengerti dengan apa yang terjadi dengan sahabatnya itu, sekarang? Ramai-ramai orang membicarakannya karena baru saja ia datang kesekolah bersama Donghae dengan berboncengan lalu saling menautkan jari mereka. Bukankah keadaan keduanya sedang kacau?? Bahkan keduanya saling melempar senyum tanpa memperdulikan tatapan heran yang di layangkan banyak orang.
"Jessie, aku perlu bicara padamu.." ucap Tiffany ketika Jessica dan Donghae telah berada di hadapannya. Jessica menatap Donghae sebentar, namja itu menganggukkan kepalanya mengerti. Lalu Tiffany menarik tangan Jessica dan membawanya ke tempat yang sepi.
"Apa kau gila Jess???" Kesal Tiffany yang sudah tak sabar ingin menghujani Jessica dengan segudang pertanyaannya.
"Mianhae Fany, tapi aku sudah memikirkan ini.."
"Bagaimana jika dia menyakitimu lagi?"
"Dia tidak akan melakukan itu.."
"Dia tidak pantas untukmu Jess.. kau terlalu baik untuknya..."
"Fany, aku hanya mengikuti apa yang dikatakan hatiku.."
Tiffany mendesah frustasi sambil mengusap wajahnya, "terserahlah! Jika itu memang membuatmu bahagia, tapi... jika dia melukaimu lagi.. bilang padaku!!" ucap Tiffany. Tiba-tiba Jessica langsung memeluknya, "gomawo Fany-ahh... kau memang sahabat terbaikku." Ucap Jessica.
==
"MWO?? Jadi kalian kembali berpacaran???" Histeris Eunhyuk yang baru saja mengetahui hot topic di sekolahnya. Begitu juga Siwon yang sama kagetnya. Apalagi Kyuhyun yang begitu tak menyangka bahwa dengan mudahnya Donghae kembalj merebut hati adiknya. Ia masih kesal pada namja itu karena kelakuannya yang tak termaafkan.
"Sica? Kau sedang tak di ancam oleh pria ini kan??" Tanya Kyuhyun. Jessica menggeleng, "aniya" Kyuhyun menghelan nafas panjang, ia masih belum bisa memberi lagi restu untuk hubungan Donghae dan Jessica.
"Aku memang bukan namja yang baik dan pantas untuk Jessica. Tapi aku selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik untuknya.." ucap Donghae tiba-tiba. "Aku mencintainya Kyu" lanjutnya.
Kyuhyun tersenyum pahit mendengar penuturan dari Donghae. "Jessie? Kenapa kau memilihnya??"
"Aku.. aku juga mencintai Donghae, oppa!" Jawab Jessica yang hanya di beri sebuah senyuman kecut dari Kyuhyun.
"Terserahlah! Mulai sekarang aku tak akan mencampuri urusan cintamu lagi!!" Ketus Kyuhyun.
"Ya!! Karena urusan cintamu saja belum terurus..!!! HaHaHaHa.." celetus Siwon lalu meledakkan tawanya. Mendengar itu, Donghae dan Jessica dengan susah payah menahan tawanya, mengingat Kyuhyun yang begitu lama menjomblo. Sementara itu, Eunhyuk sudah duluan ikut meledakkan tawanya. Mereka berdua menertawakan Kyuhyun, sedangkan yang di tertawakan hanya menatap geram.
"DIAM KALIAN!!" Geram Kyuhyun yang langsung saja membuat Eunhyuk dan Siwon menghentikan tawanya. Kyuhyun kembali menatap Jessica. "Itu sebabnya Sica. Kau ini adikku!! Kenapa kau mendahuluiku??" Tanya Kyuhyun lemas. Jessica tersenyum, lalu memeluk Kyuhyuh, "oppa!" Kyuhyunpun ikut tersenyum, "aku memang tak bisa menolak permintaanmu..." ucap Kyuhyun membalas pelukan Jessica. Donghae tersenyum senang, apa itu berarti Kyuhyun mengizinkannya??
Jessica melepas pelukannya lalu menarik tangan Donghae dan juga tangan Kyuhyun. "Kembalilah bersahabat seperti dulu! Dan berkumpul di pos lagi! Lupakan semuanya!" Ucap Jessica. Donghae dan Kyuhyun yang saling menatap, lalu saling menyunggingkan senyuman mereka, kemudian mereka saling berpelukan.
"Mianhae Kyu.." ucap Donghae, "ne, aku juga minta maaf... aku akan benar membunuhmu jika kau menyakitinya lagi.."
"Aku janji tidak akan menyakitinya lagi."
"Aku janji.."
Siwon dan Eunhyuk melihat itu dengan penuh haru, "aigoo! Uri Lee Donghae kembali!" Serunya, merekapun mendekat dan berpelukan. Jessica tersenyum bahagia melihatnya, akhirnya mereka kembali.
==
"Ya! Oppa! Kau mau membawaku kemana??" Kesal Jessica karena Donghae kini menarik tangannya.
BRAKK
Donghae mendorong tubuh mungil itu ke loker yang ada di belakangnya, dan memegang loker itu guna menghalangi celah yang mungkin saja akan digunakan gadis itu untuk melarikan diri.
"Apa yang kau lakukan??" Tanya Jessica was-was. Gadis itu merasa takut dan tegang. Apa permintaan maaf Donghae waktu itu tidak tulus?? Apa ia akan mempermainkan Jessica lagi?? Kenapa dia berbuat seperti ini???
Donghae menyadari Jessica yang sepertinya bingung dan takut atas perbuatannya, kini mengangkat tangannya dan mengelus mulus gadis itu guna menenangkannya, "wae? Aku tidak akan menyakitimu! Tenanglah!" Ucap Donghae lembut sembari menyunggingkan senyumnya.
"Ada apa kau mengajakku kemari?" Tanya Jessica gugup, bahkan ia hanya menundukkan kepalanya, tak berani menatap Donghae.
"Jangan takut! Aku tidak akan melukaimu.." ucap Donghae menenangkan, lalu menarik gadis itu kedalam pelukannya dan memeluknya lembut. "Aku hanya ingin kita berdua saja, disana banyak orang..." lanjutnya sembari mengusap lembut rambut coklat Jessica.
Jessica diam tak berkata-kata. Ia lebih memilih menikmati pelukan hangat Donghae serta usapan lembutnya di kepalanya. Ia sangat merindukan hal ini. Dimana Jessica merasa dirinyalah yang paling berharga bagi namja ini. Dia sering melakukan ini dulu.
"Apa yang ingin kau lakukan disini? Kenapa tidak di taman saja seperti dulu??" Tanya Jessica sembari melepas pelukannya.
Donghae tersenyum lalu menghembuskan nafas panjangnya, "hhhh.. menurutmu apa?" Tanya Donghae ia mendekatkan wajahnya dengan wajah Jessica, membuat gadis itu menjauhkan wajahnya.
"Jangan main-main!!" Kesal Jessica. Donghae malah semakin mendekatkan wajahnya, "aku sedang tidak main-main.." ucap Donghae santai, wajahnya begitu cepat dengan wajah Jessica. Namja itu bisa merasakan jika yeojanya sedang gugup. Ia sebenarnya sedang menahan tawanya, pasti jantung Jessica sedang tak beraturan!!
~CHUU
Jessica membulatkan kedua matanya ketika ia merasakan bibirnya telah bersentuhan dengan bibir Donghae. Bahkan entah sejak kapan tangan pria itu berada di tengkuknya dan menekan-nekannya. Ia hanya bisa diam menerima perlakuan Donghae tanpa membalasnya. Ia masih shock, sampai akhirnya lidah Donghae memaksa masuk kedalam mulutnya. Satu menit.. dua menit.. tiga menit.. akhirnya Jessica mulaj mengikuti permainan Donghae dan mulai memejamkan matanya untuk menikmati ciuman hangat yang diberikan Donghae. Ia mulai membalasnya, membuat Donghae tersenyum senang. Kedua tangan gadis mencengkram erat kedua sisi cardigan yang di kenakan Donghae. Ini adalah first kissnya, sehingga ia belum tahu bagaiman caranya berciuman.
Donghae tersenyum, satu tangannya masih berada pada tengkuk gadis itu, dan yang satunya lagi berada di dagu Jessica. Ia tahu gadis itu belum biasa melakukan ini, tidak sepertinya yang sudah biasa dengan hal ini. Tapi ia senang, karena dialah yang merebut first kiss seorang Jessica Jung. Dan untuk kedepannya, mungkin Donghae harus lebih sering melakukan ini, agar Jessica terbiasa oleh sentuhannya.. hhahahahahah
BRAKKK
Tiba-tiba saja sebuah suara membuat mereka menghentikan aktivitas mereka. Eh bukan bukan.. sepertinya Jessica yang menghentikannya karena Donghae sepertinya belum ingin melepas tauntan mereka. Jessica terlihat kaget dan takut, jantungnya naik turun ketika ia melihat seorang yeoja yang menjatuhkan buku-buku yang dibawanya hingga berserakan di atas lantai. Sial! Yeoja itu menangkap basah dirinya sedang berciuman dengan Donghae. Yeoja itu juga sama halnya. Ia kaget, malu dan takut jika setelah ini Donghae akan memarahinya karena telah mengganggu momentnya. Masih ingat Han NaMi?? Ya, dialah orangnya. Jessica merutuki dirinya dalam hati. Seharusnya tak boleh terbawa suasana tadi!
Berbeda dengan Jessica, bahkan Donghae terlihat biasa saja. Ia memang sudah sering tertangkap basah sedang berciuman, "chagi, kau habis memakan ice cream rasa vanila?? Mulutmu masih manis!" Ucap Donghae, sengaja menggoda Jessica.
Jessica menatap kearah NaMi yang masih terbengong-bengong, lalu beralih menatap Donghae. Ia yakin wajahnya sudah memerah karena malu. Alhasil, ia langsung memeluk Donghae dan menyembunyikan wajahnya pada dada bidang pria itu. Donghae tersenyum, dan dengan senang hati, ia membalas pelukan Jessica. Ia tahu, Jessica pasti sangat malu.
"Mi.. mia..." belum sempat NaMi mengucapkan mianhae karena telah mengganggu kedua insan yang sedang dimabuk cinta itu, Donghae sudah memotongnya.
"Ssssttt... dia malu! Pergilah!" Suruh Donghae, sambil terkekeh karena ia merasakan tangan kecil mencubit pinggangnya.
"Baiklah, mianhae.." ucap NaMi lalu membereskan kembali buku-bukunya dan berlalu.
Donghae tersenyum, "jika kau masih malu begini, aku harus melakukannya sekali lagi.. dan kurasa.. setiap hari kita perlu berciuman, agar kau terbiasa.. eotte??" Tanya Donghae, Jessica langsung melepas pelukannya dan menatap Donghae tajam lalu memukul bahu namja itu.
"Aku akan melakukannya setiap hari padamu!! Ternyata bibirmu manis juga!!" Goda Donghae.
"YAAAAAAAKKKKKKKK!!!!!!!!!"
"Hahahahhahahhahahhahahahh.."
=Sorry I'm a Bad Boy=
=The End=
Author kenapa diakhir Jonghyun gk di ceritain??? Tiffany juga.. terus nasib Kyu, Hyuk sama Siwon??
Tau ah gelap -_-
#