PART 2
Benarkah itu dia? Untuk apa dia kembali? Apa yang akan terjadi untuk kedepannya? Kau?? Mau apa kau kembali?? Setelah meninggalkanku, dan kini kau ada di hadapanku! Mantan kekasihku. Cinta pertamaku.
Title : Sorry I'm a Bad boy
Author :
Type : Chapter
Rating : PG 15
Genre : Sad, Romance, School life.
Main Cast : - Jessica Jung - Lee Donghae
HAPPY READING
Butiran kristal bening jatuh begitu saja membasahi bumi. Aktivitas di setiap sudut kota seperti berhenti begitu saja karena derasnya hujan yang mengguyur, di tambah lagi angin kencang yang membuat pepohonan seolah menari-nari pada satu arah. Jika hujan seperti ini, biasanya paling malas melakukan sesuatu. Orang-orang lebih memilih berdiam diri di depan tungku api sambil menyesap coklat panas, dari pada harus beraktivitas, lebih baik menghangatkan tubuh.
Seperti seorang yeoja yang satu ini, tak seincipun melangkah dari tempatnya berdiri kini. Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore, namun ia masih di area sekolahnya. Memeluk tubuh mungilnya yang masih terbalut seragam lengkap. Ia pasti kedinginan.
"Jessica?" Merasa namanya di panggil, akhirnya gadis itu menoleh.
"Kau belum pulang?? Mana oppamu?" Tanyanya, ia terlihat khawatir.
"Eum.. Kyuhyun oppa dia.. dia pulang duluan!"
"Lalu namjachingumu mana?" Tanyanya lagi dengan nada yang lebih keras dari sebelumnya.
"Molla, mungkin ada pelajaran tambahan.." jawabnya.
"Tiffany?"
"Dia izin pulang saat pelajaran ketiga, karena appanya baru saja pulang dari California..." jelas Jessica.
"Ohhh, kajja! Aku akan mengantarmu pulang!" Ajaknya.
"Ani, Jong-ah gomawo!" Tolak Jessica halus pada teman sekelasnya yang bernama lengkap Kim Jonghyun itu.
"Hey! Lalu kau akan menunggu sampai besok?" Jessica memikirkan lagi tawaran Jonghyun. Benar juga apa yang dikatakan namja itu. Ia menunggu siapa lagi? Hujan pun semakin deras saja, tak ada tanda-tanda akan berhenti. Apa salahnya juga jika ia menumpang pada Jonghyun.
"Baiklah, gomawo Jong-ah!" Ucap Jessica pada akhirnya ia menyetujui tawaran Jonghyun.
Sementara itu, di tempat yang berbeda, di sebuah cafe yang tak jauh terletak di dekat sekolah. Seorang namja dan yeoja duduk berhadapan. Sesekali namja itu mengalirkan kopi hangat kedalam tenggorokannya guna menghangatkan tubuhnya yang kedinginan.
"Sepertinya kau sangat mencintainya, kau seperti tak ingin gadis itu terluka sedikitpun" ucap sang yeoja memulai percakapan di antara mereka setelah sebelumnya mereka sempat di landa keheningan.
Donghae. Namja itu tertawa kecil mendengar kata-kata dari mulut yeoja di hadapannya itu. "Jadi kau menganggap seperti itu!" Ucapnya lalu meletakkan cangkir yang sedari tadi ia genggam di atas meja.
Yeoja yang baru saja berpindah tempat belajarnya itu mengangkat sebelah alisnya, "lalu seperti apa? Kau mencintainya, dan melupakan aku. Bukan begitu my bad boy?" Tanyanya, kedua tangannya sengaja ia lipat di depan dadanya.
Donghae menghembuskan nafasnya kasar, "kau salah Min Sunye!" Ucap Donghae. Yeoja bernama Min Sunye namun sering di panggil Sunye itu mengangkat sebelah halisnya dan menyipitkan matanya mencoba mencerna ucapan Donghae.
"Maksudmu?" Tanyanya penasaran.
"Aku selalu menunggumu, sampai sekarang kau kembali..." ucap Donghae, kini nada bicaranya mulai melembut. Sunye tak percaya dengan apa yang baru saja Donghae ucapkan padanya. Menunggunya? Ah, yang benar saja!!
Gadis itu tertawa kecil mendengar penuturan Donghae. "Kau serius?"
"Apa aku terlihat seperti sedang berbohong?" Tanya Donghae balik. Entah kenapa dengan hadirnya wanita itu, ia melupakan seseorang. Ia melupakan Jessica, kembalinya gadis masa lalunya seolah mengingatkannya kembali pada kenangan manisnya dahulu. Dimana ia benar-benar merasa bebas, bisa merasakan indahnya dunia tanpa aturan apapun bersama gadis di hadapannya kini.
"Kembalilah padaku!" Ucap Donghae dan di balas anggukan Sunye sebagai persetujuan. Pikiran tentang Jessica serasa menghilang entah kemana. Semudah itukah ia melupakan Jessica? Gadis yang selalu ia lindungi.
==
Darrrrrr!!!
Teriak Tiffany sambil menepuk punggung Jessica membuat sang empunya kaget. "Aissshhh!! Kau ini!!" Pekik Jessica kesal.
"Oh ne, katanya kemarin kau di antar Jonghyun? Memangnya namjachingumu kemana??" Tanya Tiffany, mereka berdua berjalan menuju ruang kelas mereka.
"Mollayo, aku belum bertemu dengan Donghae oppa hari ini. Kemarin... ahh molla. Kupikir dia ada pelajaran tambahan!" Jelas Jessica. Tiffany hanya menganggukkan kepalanya.
"Oh ne, ku dengar Min Sunye kembali kesini." Tutur Tiffany lalu meletakkan tas berwarna pinknya di atas meja setelah mereka sampai di kelas dan duduk bersebelahan.
"Min Sunye? Nugu?" Kening Jessica mengkerut. Min Sunye? Ia baru pertama kali mendengar nama itu. Lalu apa hubungannya dengannya.
"Kau tak tahu??" Tiffany membesarkan suaranya serta membulatkan eye smilenya. Jessica menggelengkan kepalanya.
"Mantan kekasih namjamu!" Ujarnya sambil menunjuk Jessica tepat pada wajahnya. Membuat Jessica sedikit menjauhkan wajahnya.
Deg
Seketika raut wajah Jessica berubah dingin. Oh ayolah Jung Jessica! Dia hanya mantan pacar saja! Tak lebih! Ayo berfikirlah positif!
"Gwaenchanna?" Tanya Tiffany yang melihat raut wajah Jessica yang tiba-tiba berubah.
"Ne, nan gwaenchannayo Fanny-ah!"
==
"Aisshh! Hei babi hutan!!! Beraninya kau menumpahkan makananmu di sepatuku!!!!!" Bentak seorang yeoja pada seorang yang tak sengaja menumpahkan es krim di sepatunya.
"Mianhae eonni! Aku akan bertanggung jawab!" Ucap yeoja itu dengan menundukkan kepalanya karena ketakutan.
Gadis bernama Sunye itu menghembuskan nafas kasarnya, "hhhh, bertanggungjawab?? kau lebih kaya dari ku eohh?" Bentaknya lagi sambil melipat tangannya. Pandangannya menatap tajam pada yeoja yang membuatnya marah itu.
Semua orang terlihat kasihan pada gadis yang menjadi korban Sunye itu. Mereka terlihat tak suka dengan datangnya kembali Sunye ke sekolah mereka setelah lama ia belajar di negri menara eiffel.
Dulu Sunye adalah yeojachingu dari Lee Donghae. Namun semenjak ia pergi menimba ilmu di Paris, mereka memutuskan hubungan mereka. Sunye adalah cinta pertama Donghae. Bisa di lihat waktu itu Donghae begitu terpukul dengan kepergian Sunye. Saat itu, mereka masih duduk di kelas satu, dan kini mereka sudah kelas tiga.
Entah apa yang membuat mereka bersatu. Mungkin karena mereka mempunyai beberapa kebiasaan yang sama-sama di sukai mereka. Mulai dari gaya hidup yang sombong, suka menindas kaum rendahan, pemarah. Dan julukan merekapun sama. Keduanya sering keluar malam, minum bir, balapan liar, bertengkar dengan guru. Begitulah mereka hingga mendapat julukan iblis, tak lupa mereka juga sering melakukan kekerasan.
Tapi semenjak Donghae bertemu dengan Jessica, namja itu berubah. Walau tak semua hal buruk ia tinggalkan. Namja itu masih sering melakukan penindasan. Entah apa yang akan terjadi kedepannya. Kini sang iblis bertemu kembali dengan teman mainnya.
==
"Chagi!" Panggil Donghae. Entah kenapa panggilan itu sudah nyaman dan seperti sudah biasa keluar dari mulutnya.
"Ahh.. chagi!! Aku mencarimu!" Manja yeoja bernama Min Sunye itu sambil menarik-narik dasi yang di kenakan Donghae. Mereka berpelukan mesra layaknya sepasang kekasih.
"Saranghae!" Ucap Donghae sambil mengeratkan pelukannya.
"Aishhh hidung mu berdarah!!" Ucap Sunye ketika melihat hidung Donghae mengeluarkan darah.
"Ahhh, jinjja??? Sialan!! Aku baru saja mendapat pukulan appaku!!" Kata Donghae sambil memegangi hidungnya yang berdarah. Ia baru saja mendapat pukulan dari appanya yang marah padanya. Dikarenakan appanya baru saja mendapat laporan dari sekolah, jika Donghae kini sering bertengkar. Ini untuk pertama kalinya setelah lama ia tak mendapat pukulan dari ayahnya.
"Ahh ada apalagi??"
"Entah mungkin karena aku sering melakukan penindasan akhir-akhir ini!" Tutur Donghae, ia memejamkan matanya menikmati sentuhan lembut tangan Sunye di wajahnya.
==
"Sendiri?"
Jessica mengalihkan perhatiannya dari buku yang ia baca pada seorang namja yang kini ikut mendudukkan tubuhnya di sebelahnya.
"Jonghyun?"
"Namjachingumu mana?" Tanya Jonghyun menatap sekeliling mencari-cari keberadaan Donghae.
"Donghae oppa? Entah! Akhir-akhir ini ia jarang menghubungiku!"
"Jeongmal?" Jessica mengangguk.
"Mungkin ia mulai belajar serius untuk ujian akhir nanti!" Jessica tersenyum di akhir kalimatnya.
"Benar juga! Donghae hyungkan akan lulus tahun ini."
"Hmm... aku jadi kesepian..." ucap Jessica sedikit memajukan bibirnya membuat Jonghyun tersenyum melihat wajahnya yang lucu itu.
"Kenapa harus kesepian? Lalu kau anggap aku apa??" Goda Jonghyun. Jessica tertawa kecil lalu memukul bahu Jonghyun. Mereka pun tertawa bersama.
==
"Hyung Noona!" Jonghyun tercengang melihat pemandangan yang tak seharusnya ia saksikan. Apa namja itu gila? diakan masih memiliki yeojachingu! Kenapa sekarang ia tega bercumbu di belakang yeoja chingunya!!??? Ini tak bisa dibiarkan.
"Apa yang kau lakukan hyung?? Bagaimana jika Jessica tahu??" Jonghyun terlihat marah pada Donghae yang bahkan kini hanya menatapnya dengan tatapan meremehkan.
Donghae tersenyum saat mendengar nama Jessica disebutkan. Terbesit kenangan indah bersama gadis lugu itu. "Kau menginginkan Jessica kan?" Jonghyun membulatkan matanya tak percaya.
"Gadis itu untukmu saja! Aku tak butuh!" Acuh Donghae lalu meninggal Jonghyun sambil bergandengan tangan dengan Sunye.
"Brengsek kau hyung!!" Teriak Jonghyun namun tak diperdulikan oleh Donghae. Namja itu hanya memperhatikan ke arah dua siluet yang mulai hilang dari pandangannya dengan tatapan tajam.
==
"Apa kau mencintaiku?" Tanya Sunye pada Donghae sambil memeluk namja itu dari belakang.
"Tentu saja, apa kau tak percaya padaku?" tanya Donghae sembari mengelus tangan Sunye yang melingkar di perutnya.
"Lalu, gadis itu?"
"Jessica?"
"Siapa lagi?"
Donghae terdiam sejenak memikirkan tentang Jessica juga hubungannya. Mungkin gadis itu akan menangis ketika mengetahui bahwa ia telah menusuknya dari belakang. Tapi, apa pedulinya kini?
"Tentu saja tidak. Dia seperti anak kecil!" Sunye tersenyum mendengarkan Donghae dan semakin mengeratkan pelukannya.
"Hanya kau yang ku cinta Min Sunye!" Lanjut Donghae.
"Kalau begitu, ayo kita minum!" Ajak Sunye dan di setujui oleh Donghae.
==
"Fany, tunggu disini sebentar ne! Aku akan mengambil bukuku. Sepertinya ku tinggalkan di pos!!" Kata Jessica, tanpa persetujuan Tiffany ia langsung pergi dari hadapan Tiffany.
"Yaa Palli!!" Teriak Tiffany sambil menggerutu kesal pada sahabatnya.
Jessica segera berlari menuju pos. Ia menekan beberapa digit password lalu terbukalah pintu itu. Baru beberapa langkah ia masuk, sepertinya ia harus mengurungkan niatnya dan mengambil bukunya lain kali. Ia melihat pemandangan yang membuatnya tercengang. Jessica melihat namjachingunya sendiri berpelukan dengan yeoja lain.
Ternyata benar apa yang ia takutkan selama ini. Pantas saja ia merasa tak enak dengan kedatangan gadis bernama Min Sunye itu. Jadi ini yang membuat Donghae belakangan ini jarang menghubunginya.
Kini Jessica harus menahan mati-matian laju air mata yang mendesak ingin keluar. Donghae dan Sunye terlihat kaget dengan kedatangan Jessica.
"Mianhae, aku mengganggu kalian!" Ucap Jessica pelan dengan parau. Gadis itu kemudian berbalik kembali sambil dan berlari keluar. Air matanyapun kini mengalir. Ia tak menyangka Donghae akan menghianatinya. Jika seperti ini akhirnya, seharusnya namja itu tak perlu terlalu halus padanya hingga membuatnya jatuh terlalu dalam. Ia benar-benar kecewa. Lalu untuk apa namja itu mengatakan cinta setiap harinya padanya.
Dadanya tiba-tiba sesak. Tenggorokkannyatersenggal seperti ada ratusan kerikil yang mengganjal disana hingga membuatnya susah untuk bernafas dan akhirnya merasakan sakit di bagian dadanya.
"changkaman Jes!!" Tiba-tiba Donghae menarik pergelangan tangannya.
"Sebaiknya kita sampai disini saja Donghae-ssi!" Ucap Jessica dengan dinginnya.
"Itu yang akan ku katakan padamu!" Ucap Donghae. Jessica semakin tersayat-sayat mendengarnya. Walaupun namja itu melihat ada aliran sungai di pipi gadis itu, namun ia sama sekali tak memperdulikannya.
"Jika kau membenciku, seharusnya kau jangan menunjukkannya dengan cara seperti ini. Lakukan aku secara kasar seperti kau berlaku pada orang lain. Bukan malah berlaku lembut, dan akhirnya seperti ini. Lebih dari kasar!" Ucap Jessica datar dengan menatap lurus kedepan.
"Aku tak pernah mencintaimu! kau sama seperti teman-temanku saat di taman kanak-kanak. Terlalu polos di ajak bercinta" balas Donghae tak kalah dingin.
"Kita sampai disini. Aku menyesal telah mengenalmu Lee Donghae sunbae." Jessica tersenyum pahit.
"Ok, sama-sama. Aku senang bisa menyakitimu... malaikat sekolah.." Donghae mengucapkan kalimatnya dengan nada seperti mengejek. Jessica merasa muak bila ia terlalu lama berhadapan dengan Donghae. Rasanya ia ingin menendang namja itu ke ujung dunia. Ia lalu pergi meninggalkan Donghae.
==
"Anyeong ahjumma!" Sapa Kyuhyun pada Ny. Jung bibinya. Namja itu dengan seenaknya masuk rumah tanpa mengetuk pintu atau permisi. Heuhhhh itu sudah biasa baginya, rumah ini sudah ia anggap rumah sendiri.
"Kyuhyun-ah!" Panggil Ny. Jung pada Kyuhyun yang kini malah santai di ruang tengah keluarga Jung sambil menikmati buah-buahan yang tersedia disana. Mentang-mentang rumah mereka berdekatan, Kyuhyun bebas pulang pergi bolak balik antara rumahnya dan rumah Jessica. Lihat saja penampilannya kini, rambut acak-acakan, kaos putih polos, celana selutut, dan ia hanya menggunakan sandal rumah sebagai alas kaki. Benar-benar tidak mencirikannya sebagai anak keluarga terpandang.
"Wae??" Tanyanya ketus. Aisshh, apa ia tak bisa sedikit lebih sopan?? Oh itu sudah biasa! Ia sudah terlalu akrab dengan bibinya itu.
"Sica,, saat pulang sekolah tadi ia menangis. Tapi ia hanya mengatakan 'gwaenchanna eomma'!" Jelasnya sambil memperagakan bagaimana jika Jessica sedang berkata 'gwaenchanna eomma' padanya.
"Jeongmal??"
"Ne... dia datang sambil menutup wajahnya!"
"Sekarang dia dimana?"
"Dikamarnya!"
Kyuhyunpun langsung berlari ke lantai dua rumah mewah itu. Ia sudah sangat tahu tata letak rumah itu.
Namja dengan wajah yang tampan itu pun membuka pintu berwarna putih itu dengan perlahan. Ia memasukkan kepalanya terlebih dahulu lalu melihat keadaan di dalam kamar yang di dominasi oleh warna coklat itu. Ia tak melihat apapun selain seorang gadis yang tengah tertidur pulas dengan melipat kedua tangannya di atas meja belajar dan menyandarkan kepalanya disana. Kyuhyun hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan adik sepupu satu-satunya itu.
==
BUKKK
BUKKK
BUKKK
"APA YANG KALIAN LAKUKAN????" Teriak Eunhyuk yang kaget melihat kedua sahabatnya saling bertengkar beradu otot.
"DIAM KAU!!" bentak Siwon pada Donghae yang berusaha memberikan pukulan untuk Kyuhyun.
BUKKK
Satu pukulan sangat keras mendarat pada rahang Donghae.
"Ini sebabnya dulu aku tak yakin untuk mempercayakan adikku padamu!!" Ucap Kyuhyun dengan menatap Donghae tajam seolah-olah ia ingin memakan Donghae.
"Hahh, kau dan adikmu sama-sama bodoh!! Kau pikir aku bodyguardnya???" Balas Donghae tak kalah dingin, ia menghapus darah yang keluar dari sudut bibirnya menggunakan ibu jarinya.
"DASAR KAU!! LELAKI MACAM APA KAU!!!!!?????" teriak Kyuhyun yang sudah mengangkat tangannya dan bersiap untuk memukul Donghae. Namun sekuat tenaga Siwon mencegahnya.
"Aku tak pernah menyukai adikmu sedikitpun!!" Ucap Donghae lalu pergi meninggalkan ketiga sahabatnya.
"BRENGSEK!!"
==
"Jessie!" Gadis manis dengan eye smile itu selangkah lebih mendekati sahabatnya lalu mendekapnya.
"Sialan brengsek itu! Aku tidak akan tinggal diam! Kau tenang saja!" Ucap Tiffany sambil mengusap rambut Jessica.
"Ani, fany-ah.. nan gwaenchannayo.. aku baik-baik saja.." Jessica terlihat meyakinkan Tiffany bahwa dirinya baik-baik saja. Tiffany tahu, walau sahabatnya itu mengatakan tidak apa-apa, walau ia tetap terlihat kuat, terbukti Jessica tak mengeluarkan air mata setitikpun. Tapi Tiffay tahu bahwa Jessica sedang menyembunyikan kesedihannya.
"Aku tahu kau sedih... aku akan selalu ada untukmu....." ucap Tiffany membuat Jessica terharu dan sampai menitihkan air mata.
==
'Donghae dan Jessica putus'
"Akhirnya mereka berdua putus!"
"Kau tahu? Donghae bilang selama ini ia tak pernah menyukai Jessica."
"Benarkah? Rasakan saja! Tak akan ada yang melindunginya lagi!"
"ne, walaupun masih banyak yang menyukainya, setidaknya hatersnya bertambah!"
Setelah berita tentang putusnya hubungan Donghae dan Jessica menyebar, para siswa mulai berlomba-lomba membicarakan itu, juga kedatangan Sunye yang menjadi sebab putusnya hubungan keduanya. Jessica hanya bisa menundukkan kepalanya setiap kali ia melewati orang-orang yang tengah sibuk membicarakannya, tapi terkadang masih banyak juga yang membelanya. Ya karena yang membicarakannya adalah rata-rata para yeoja yang menyukai Donghae.
"Apa kalian diciptakan hanya untuk membicarakan orang lain?" Bela Jonghyun kesal karena sedari tadi, saat mulai ia datang ke sekolah sampai sekarang, telinganya tak berhenti mendengar orang yang membicarakan Jessica. Kenapa harus Jessica yang di salahkan disini? Bukankah ini adalah salah si brengsek Lee Donghae?
Jonghyunpun meneruskan jalannya setelah ia sempat memarahi orang yang membicarakan temannya itu. Dari arah yang berlawanan, ada seorang yeoja yang menabrak Jonghyun.
"Jess gwaenchanna?" Tanya Jonghyun pada yeoja yang ternyata Jessica itu.
"Gwaenchanna" balas Jessica dengan senyum yang meyakinkan.
"Kemana?"
"aku akan mengambil buku di lokerku.." jawab Jessica sembari menunjuk arah kemana ia akan pergi. Jonghyunpun menganggukkan kepalanya.
"Baiklah, aku duluan..." ucap Jessica dan langsung meninggalkan Jonghyun.
Jessica membuka lokernya setelah ia sampai. Ketika membukanya, ia kaget sambil mengerutkan keningnya. Melihat ada beberapa barang yang tak biasa ada di lehernya. Ada bunga mawar, coklat, dan beberapa surat. Tangannya bergerak untuk mengambil secarik surat di dalam lokernya.
'Aku sudah lama menunggumu, dan ini saatnya'
'Ketika berita kau dan Donghae putus, aku senang mendengarnya. Berarti aku ada kesempatan untuk memilikimu Jessica. Saranghae!'
"Apa ini??" Gumam Jessica. Ia tak menyangka ternyata banyak juga namja yang mengidolakannya selama ini. Mungkin waktu itu, para namja-namja itu tak berani mendekatinya karena ada Donghae.
Gadis berambut panjang itu mengambil sebatang coklat dan setangkai bunga mawar. Hhhhh, banyak sekali. Lalu... harus di apakan semua ini? Membuangnya?? Oh, itu sama dengan ia tak menghargai pemberian orang. Tapi, ia tak satupun mengenal namja-namja ini.
Srekkk
Tiba-tiba seseorang merebut sebatang coklat dari tangan Jessica. Refleks Jessicapun menoleh. Siapa dia? Tak sopan sekali!! Jessica mengerutkan keningnya. Ia tak mengenali siapa yeoja di hadapannya kini. Namun, saat ia melihat name tag yang terpasang pada cardigan yeoja itu. Ia membulatkan matanya. Ahhh, ia baru ingat. Wanita ini... yeoja yang berpelukan dengan Donghae tempo hari. Min Sunye????
"Hebat juga kau gadis manis! Baru saja putus, sudah banyak yang menyatakan perasaan padamu!!!" Ucapnya sambil membuka bungkusan coklat yang ia rebut dari tangan Jessica tadi.
Sunye membaca secarik kertas yang terselip di coklat itu. "Kau yang cantik. Aku mencintaimu. Saranghae Jessica Jung" ucapnya membaca secarik kertas itu.
"Oh, ini untukku saja ne!" Kata Sunye lalu memakan coklat itu. Jessica hanya diam tak membalas kata-kata Sunye. Gadis itu hanya menunduk.
"Wae? Kau sakit hati melihatku berpelukan dengan Donghae??" Tanyanya santai sambil mengunyah coklatnya.
Jessica menggelengkan kepalanya. "Ani eonni. gwaenchanna.."
"Aku sudah beberapa kali berciuman lho dengan Donghae. Sekarang bagaimana?? Kau sakit hati??" Jessica sedikit terkejut mendengar penuturan Sunye. Donghae, namja itu benar-benar tak pernah mencintainya. Terbukti dengan mudahnya ia melupakan Jessica dan memacari gadis lain.
"Mianhae eonni, aku harus pergi..." pamit Jessica lalu mengundurkan dirinya dari hadapan Sunye setelah mengambil buku dan mengunci kembali lokernya.
Sunye mendengus sebal. "Ya! Terimakasih coklatnya!" Teriaknya tanpa di balas apapun oleh Jessica.
==
Di ruang kelas X ini sangat sepi seperti tak ada kegiatan belajar mengajar. Di karenakan Han songsaengnim tak bisa masuk karena ada urusan mendadak. Ia hanya menugaskan muridnya untuk mencatat materi.
Jessica melirik kursi di sebelahnya yang kosong. Tiffany baru saja izin ke toilet. Entah apa yang dilakukan gadis itu disana. Gadis itu memang hobi sekali bolak balik kamar mandi saat jam pelajaran.
Tiba-tiba Jessica teringat dengan kata-kata Sunye padanya tadi. Sebenarnya apa salah Jessica? Kenapa sepertinya Sunye ingin sekali melihat Jessica sakit? Bukankah Sunye sudah memiliki kembali namja yang dicintainya? Oh Tuhan! Kenapa Jessica harus terlanjur jatuh cinta pada Donghae? Namja yang bahkan telah menusuknya dari belakang. Sakit? Ho, tentu. Yeoja mana yang tak sakit ketika namjachingunya yang sering melindunginya, berlaku halus, serta mengatakan cinta setiap harinya tiba-tiba mengatakan tak pernah mencintainya. Apa itu termasuk penipuan??
Wae? Kenapa juga Jessica harus memikirkan Donghae? Sudahlah! Lupakan Donghae! Masih banyak SEKALI pria yang menyukaimu Jess! Yang lebih baik dari Donghae yang dengan teganya menghianatimu!! Tapi bayangan tentang kenangan manisnya dengan Donghae selalu terbesit dalam benak Jessica. Seolah mengajaknya untuk mengingat lebih jauh tentang hubungannya dan Donghae yang kandas di tengah jalan.
Tanpa Jessica sadari air matanya mulai mengalir. Bahkan ia tak menyadari ada seseorang yang tengah duduk disampingnya kini. Namun itu bukan Tiffany. Jadi siapa dia?
"Uljima!" Ucapnya lembut sambil mengusap punggung Jessica mencoba menenangkannya. Jessica menoleh untuk mengetahui siapa yang tengah duduk di sampingnya kini.
"Jonghyun?"
"Kau boleh menangis untuk melegakan hatimu. Tapi tidak saat seperti ini. Ayolah.... Jessica yang kukenalkan yeoja kuat!" Ucap Jonghyun menyemangati Jessica. Kedua tangannya terangkat untuk menghapus air mata Jessica yang mulai banyak dan membanjiri wajah cantiknya.
Pegangan Jessica pada bolpoin yang sedari ia pegang melemah. Ia pun mulai melepaskan bolpoinya hingga jatuh ke lantai. Jessica mungkin sudah tak bisa menahan tangisnya, hingga tak ada pilihan lain baginya selain meredam tangisannya di pelukan Jonghyun.
Isakkannya mulai terdengar menggema di ruang kelasnya. Membuat para murid lainnya menoleh demi melihat sumber isakkan tersebut. Dan yang mereka lihat kini adalah pemandangan di mana Jonghyun yang memeluk Jessica yang sedang menangis sambil mengelus rambut Jessica.
"Apa mereka berpacaran?" Bisik-bisik bertanya-tanya. Para murid lain mulai curiga akan adanya hubungan di antara Jessica dan Jonghyun. Di sisi lain sudut kelasnya, seorang namja tengah meremas sebuah surat yang telah susah payah ia tulis. Ia kecewa melihat pemandangan yang tak di inginkannya terjadi di ruang kelasnya sendiri.
==
'Jessica dan Jonghyun berpacaran'
Berita itulah yang kini sedang menjadi hot topic di sekolah. Karena kejadian Jessica dan Jonghyun yang berpelukan di kelas. Namun semua itu hanyalah sebuah gosip saja. Jessica dan Jonghyun tak memiliki hubungan spesial apapun. Hanya saja mereka yang salah mengartikan.
Jessica dan Tiffany sedang duduk di kantin. Sesekali mereka meneguk milkshake yang telah mereka pesan beberapa menit yang lalu itu.
"Ahhh... mereka seharusnya tidak boleh berpikiran seperti itu... tapi...... ada bagusnya juga jika kau dan Jonghyun berpacaran. Kau kan bisa membalas kejahatan si Donghae itu." Ucap Tiffany, gadis itu menatap Jessica menunggu balasan dari sahabatnya.
"huhhhh.. kau ini! Aku tak ada perasaan pada Jonghyun!! Sudahlah aku sudah menganggapnya sebagai masa lalu. Dan aku membencinya!" Balas Jessica tak lupa di akhiri dengan senyumannya.
Jessica menatap sekelilingnya. Tak sengaja tatapannya bertemu dengan seorang namja yang sangat di bencinya kini. Namja itu duduk tak jauh dari tempat duduk Jessica sekarang. Dengan cepat ia mengalihkan pandangannya dari tatapan mata itu.
"Cihhh.... dasar tidak tahu malu!! Kenapa harus bermesraan disini!!" Ketus Tiffany dengan menunjukkan raut wajah tak suka ketika melihat Sunye yang bergelayut manja pada Donghae.
"Sudahlah!" Ucap Jessica yang berusaha menguatkan hatinya. Walau dirinya sendiri merasa sakit. Memang, baginya tak mudah untuk melupakan Donghae. Ia begitu mencintai namja itu. Walau kini perasaan benci masih mendominasinya, namun tetap saja ia belum bisa melupakan kenangannya.
"Anyeong Sica!" Sapa seorang namja yang baru saja melewatinya sembari tersenyum manis ke arahnya. Jessica hanya membalasnya dengan senyuman manis, walaupun ia sama sekali tak mengenali namja tadi, ia bersyukur masih banyak orang yang menyukainya. Tapi ia harus tetap ramah walau dirinya di pandang sebagai orang yang bisa di bilang 'wah' ia tentu harus berbaik hati pada orang-orang yang selalu mendukungnya.
"Tenangkan dirimu nona Jung. Fans mu masih banyak! Oh ne, yang barusan juga tampan!" Ucap Tiffany. Jessica hanya tersenyum menanggapinya. Apa aku cantik?? Pikir gadis itu.
"Apa aku cantik?" Tanya Jessica pada Tiffany.
"Jika tidak, orang-orang yang menyukaimu tak akan sebanyak ini! Tapi.... padahal kau lebih cantik dari Sunye... hanya saja si Donghae itu yang bodoh" Jelas Tiffany membuat Jessica tersenyum.
==
"Oppa, mantan yeojamu hebat. Baru saja putus dengan mu, sudah punya namja lagi." Ucap Sunye sambil menyandarkan kepalanya pada bahu Donghae.
Donghae mengangkat sebelah halisnya, "jeongmal? nugu?" Tanya Donghae yang sepertinya penasaran.
"Entahlah, dia teman sekelasnya. Katanya sih.... mereka berpelukan pada saat jam pelajaran!" Jelas Sunye.
"Mwo?? Tak sopan sekali!" Ketus Donghae.
"Ne, dan aku melihat di lokernya juga penuh dengan surat cinta....." lanjut Sunye lagi, kali ini Donghae tak membalas apapun selain meletakkan kepalnya dia atas kepala Sunye.
"Cihhh... benar-benar gadis murahan!" Cetus Sunye. Donghae yang mendengarnya langsung mengangkat kepalanya kembali dan menegakkan tubuhnya.
"Wae?" Tanya Sunye bingung.
"Kau jangan pernah memanggilnya dengan gadis murahan!" Ucap Donghae. Sebuah perintah dengan nada yang lembut. Entah kenapa Donghae tak suka jika ada yang menyebut Jessica seperti itu. Ia memang sudah tak mencintai Jessica. Namun ia tak terima Jessica di katakan seperti itu. Karena nyatanya Jessica gadis yang pandai menjaga diri. Ia tak mengizinkan setiap lelaki menyentuhnya, bahkan ketika ia masih menjadi namjachingunya, gadis itu tak pernah mengizinkannya untuk menciumnya.
"Wae?? Kau masih mencintainya??" Tanya Sunye dengan nada yang lebih keras dari sebelumnya.
"Tentu saja tidak!" Jawab Donghae dengan nada yang meyakinkan.
"Lalu?"
"Mianhae!" Donghae menarik Sunye kedalam pelukannya. "Aku hanya tidak suka kau mengejeknya seperti itu. Karena kenyataannya dia tidak seperti itu. Saranghae. Aku hanya mencintaimu" Donghae menenangkan Sunye yang hampir saja marah.
"Nado saranghae"
==
Suara keras musik begitu terdengar sangat keras di tempat ini. Begitu juga dengan lampu warna-warni yang berkerlap-kerlip menemani alunan musik yang keras. Para pria hidung belang serta para wanita berpakaian minim memenuhi tempat ini. Mereka sama-sama bergoyang mengikuti alunan musik. Tak lupa di setiap sudut ruangan ini di hiasi pasangan-pasangan yang sedang asyik bercinta di temani dengan botol-botol minuman serta asap rokok.
"Hai nona cantik sendiri?" Sapa seorang namja pada yeoja yang tengah menyendiri dengan segelas winenya.
"Mau main?" Tawarnya. Yeoja itu menunjukkan seringaiannya lalu mengangguk menerima tawaran itu dengan mudah.
"Boleh..." ia pun mengikuti perginya pria tadi.
Disisi lain, Donghae dan Sunye melihat itu, "Itu baru kau sebut wanita murahan!" Tunjuk Donghae, lalu meneguk minuman beralkoholnya lagi.
Sunye hanya menyeringai, "hhhh.. lihatlah kedua sahabatmu!!" Sunye menunjuk ke arah Eunhyuk dan Siwon yang sedang asyik bersama kupu malam mereka.
"Ckck.. mereka serakah sekali.. dua wanita sekaligus!"
"Kau iri??" Tanya Sunye...
"Ani" Donghaepun kembali menyesap winenya lagi. Entah sudah berapa botol ia habiskan, hingga kini ia benar-benar mabuk.
"Kau tak minum chagi??" Tanya Donghae yang setengah sadar.
"Kau minum terlalu banyak. Jika aku minum, akan bahaya!" Ketus Sunye. Tiba-tiba Donghae bangkit dari duduknya dan pergi entah kemana. Ia hanya mengikuti kemana kakinya melangkah dengan khas orang mabuk. Mau tak mau Sunye harus mengikutinya.
"Kau mau kemana eohh?" Tanya Sunye.
"Aahhhhh... aku ma... mau.... mencari kesenangan yang lain" ucap Donghae yang kesadarannya sudah mulai hilang.
"Biar aku saja yang menyetir. Aku masih ingin hidup!!" Cegah Sunye pada saat Donghae akan duduk di kursi kemudi. Karena masih mabuk, Donghae menuruti saja apa kata Sunye.
"Aku ingin ke tempat balapan!" Kata Donghae.
"Ani, kau sedang mabuk!"
"KU BILANG AKU INGIN KESANA!!" teriak Donghae pada Sunye, membuat gadis itu kaget. Tapi ia sudah biasa di teriaki Donghae seperti ini.
"NE! KAU SABAR SAJA!" teriak Sunye sambil fokus mengemudi. Gadis itu menutup hidungnya, tak kuat dengan aroma alkohol yang begitu menyengat dari Donghae.
"Kau tidak boleh mengikuti balapan dulu!!!! Kau sedang mabuk!!!!" Larang Sunye ketika mereka sudah sampai di tempat balapan liar. Tempat ini sama seperti tadi, di penuhi dengan pria hidung belang dan wanita seksi. Hanya saja ini di tempat terbuka dan ada pembalap tentunya.
"Ne..." Donghae lalu pergi meninggalkan Sunye menuju kerumunan orang-orang.
"Donghae oppa?" Sunye mencari-cari Donghae di tengah-tengah keramaian.
"Aisshhh.. jika begini, dia sangat menyebalkan!!" Gerutu Sunye kesal karena Donghae sudah membuatnya kesusahan. Seharusnya ia tak mengajak pria itu minum tadi. Sunye mencari Donghae kemana-mana, namun hasilnya tetap nihil. Percuma saja ia mencari orang mabuk di tempat seperti ini.
Tiba-tiba, orang-orang beramai-ramai berlarian ke arah timur. Sunye pun mengikutinya. Ia berfeeling Donghae ada di sana.
BUUKKK
BUUKKK
BUKKKK
"Rasakan ini brengsek!!"
BUUKKK
Sunye terhenyak melihat Donghae sedang bertengkar di hadapannya. Luka memar kini telah memenuhi wajah tampannya. Serta darah segar mengalir di sudut bibirnya.
"HENTIKAN!!!" teriak Sunye.
"Kau!!! BAWA NAMJA GILA INI NONA!!!" teriak namja yang baru saja memukuli Donghae.
"Ada apa sebenarnya??" Tanya Sunye lagi.
"Pria ini tiba-tiba datang dan memukulku!!"
"Seharusnya kau mengerti!! Dia sedang mabuk!!!" Bentak Sunye.
"Aku sedang malas bertengkar!! Bawa namjachingumu pergi dari sini!!!"
==
"Kau habis bertarung dengan siapa hahh??" Ledek Eunhyuk ketika melihat luka memar-memar di sekitar wajah Donghae.
Donghae mengusap sudut bibirnya yang masih menyisakan sedikit darah disanan, "entahlah, aku lupa... hahahhah" jawab Donghae di akhiri dengan tawanya. Ia merasa konyol ketika ia tak bisa mengingat dengan siapa dan karena apa ia bertengkar. Hhhh...
"Aigoo! Kau benar-benar mabuk semalam?" Tanya Siwon yang juga menertawakan Donghae.
"Yaa.... mungkin begitu"
"Apa semalam kau dan Sunye melakukan sesuatu..??" Tanya Eunhyuk, namja dengan bibir yang seksi itu terlihat menerawang ke atas memikirkan sesuatu. Ahh Donghae tahu arah pembicaraan si monyet itu. Yadong.
"Ne, dan dia memarahiku!" Balas Donghae santai, Eunhyuk dan Siwon dengan kompaknya membulatkan kedua mata mereka.
"Omo!! Hae.. kau... kk..kau?" Siwon terbata-bata, ia menutup mulutnya dengan telapak tangannya.
"Kalian melakukan itu?" Eunhyuk memperjelas sambil mengangkat dua jarinya, jari telunjuk dan jari tengah lalu menggerakkannya ke atas ke bawah.
"apa yang kalian bicarakan? Sesuatu apa?? Dia memarahiku karena aku bertengkar dengan orang tak dikenal..." jelas Donghae menepis pikiran aneh kedua sahabatnya. Siwon dan Eunhyuk menghembuskan nafas leganya setelah mendapat penjelasan dari Donghae. Syukurlah namja itu masih tahu batasan.
"Untung saja dia Sunye, bukan Jessica" celetuk Eunhyuk.
"Adikku tak akan seperti itu. Adikku tak akan keluar malam demi melayani seorang pria brengsek!" Ucap Kyuhyun yang baru angkat bicara. Namja itu mendadak menjadi pendiam sejak pertengkarannya dengan Donghae. Ia tak banyak bicara, jarang terlihat bersama lagi dengan ketiga sahabatnya.
"Hoh, kau pikir adikmu sesuci apa?? Kenapa kau selalu membanggakannya?? Dia sama saja dengan gadis rendahan disini.." ejek Donghae, Kyuhyun naik pitam. Ia tak suka ada yang menjelek-jelekkan adiknya seperti itu. Ia bangkit dari duduknya dengan kedua tangannya yang mengepal kuat. Eunhyuk dan Siwonpun ikut bangkit menjaga-jaga agar tak terjadi lagi pertengkaran antara Kyuhyun dan Donghae.
"Yang jelas adikku tak pernah melakukan hal-hal buruk yang selalu dilakukan kau dan yeojamu!!" Bentak Kyuhyun, ia menunjuk ke arah Donghae.
"Sudah..." Eunhyuk berusaha melerai.
"Hahhh.. kau pikir aku pernah melakukan apa?? Kau juga pernahkan melakukan hal burukk?? Berhenti menganggap dirimu suci!!" Donghae melipat kedua tangannya.
Kyuhyun menepis kasar tangan Eunhyuk yang berada di depannya untuk mencegahnya. Ia berjalan menuju pintu dan meninggalkan ketiga sahabatnya. "Persahabatan konyol macam apa ini??" Gerutunya sinis.
==
Seutas senyuman manis terlukis di bibir tipis Jessica. Wajahnya yang cantik semakin terlihat cantik ketika dirinya tersenyum. Gadis bertubuh mungil itu memeluk erat sebuah buku yang ia cari sedari tadi di perpustakaan sekolah ini. Ahh akhirnya ia mendapat buku yang ia cari. Setelah lama mata foxynya ia gunakan untuk mencari buku tersebut. Bisa ia pastikan ia akan mendapat nilai terbesar atas tugasnya nanti. Karena sebagian besar materi pelajaran Han songsaengnim ada di buku ini.
Ia keluar dari perpustakaan setelah mendapatkan buku yang ia cari. Setelah ini, ia akan menyalinnya dibuku. Baru beberapa ia melangkah keluar, sepertinya ia terlalu senang karena telah mendapatkan buku ini. Hingga ia tak melihat orang di depannya. Mereka berpapasan dengan jarak yang sangat dekat. Tatapan mereka bertemu. Seketika senyum yang menghiasi wajahnya luntur. Segera Jessica mengalihkan tatapannya dan sedikit menjauh. Tak ada kata-kata yang ia ucapkan. Ia hanya membungkuk sopan layaknya junior pada seniornya. Lalu pergi dari hadapan namja tadi.
Eunhyuk dan Siwon yang melihat itu mencoba mencairkan suasana.
"Ah, Jess.. kau kemana saja..?" Sapa Eunhyuk ia sedikit melirik kearah Donghae.
"Kau makin cantik saja!" Ucap Siwon, membuat gadis itu mengembangkan senyumnya.
"Siwon oppa bisa saja, aku duluan ne..." Jessica tersenyum seraya membungkuk sopan pada kedua sunbaenya.
"Jika aku jadi kau Hae, aku akan menyesal telah meninggalkan Jessica." Celetuk Eunhyuk dan di balas anggukkan dari Siwon.
Donghae menatap Eunhyuk dengan tatapan yang sulit di artikan, namun tanpa kata-kata.
"Kau ingat pengorbananmu mendapatkan gadis itu??" Donghae terdiam sejenak memikirkan perkataan Siwon. Ia mengingat-ngingat perjuangannya saat mengejar cinta gadis itu. Namun kini perjuangannya sia-sia begitu saja.
"Hhh... ku dengar dia berpacaran dengan Kim Jonghyun.... kau tahu, banyak namja yang menginginkannya.. tapi kau?? Malah menyia-nyiakannya." Eunhyuk berkata bijak.
"Tutup mulut kalian!!" Ujar Donghae marah, ia kemudian meninggalkan kedua sahabatnya yang masih terbengong-bengong itu.
==
Jessica terdiam menatap kata demi kata yang tertulis di bukunya. Walau matanya mengikuti kata-kata itu, tapi entah kemana pikirannya. Ia teringat saat ia tak sengaja bertatapan dengan Donghae tadi. Tatapannya kini berubah menjadi tatapan tajam, tak selembut dulu saat ia masih menjadi namjachingunya. Memang, tak ada cinta lagi disana. Wajahnya penuh dengan luka lebam dan sudut bibirnya terdapat sisa darah. Apa namja itu bertengkar lagi??
"Kau membaca atau melamun?" Tanya Jonghyun yang tiba-tiba datang dan memetik jarinya di depan wajah Jessica.
Jessica berdecak kesal, "ck. Kau mengagetkanku saja eohh..!!" Sungut Jessica sambil membuat kerucut kecil di bibir mungilnya membuat kesan imut.
"Bangkit!" Jonghyun mendudukkan dirinya disamping Jessica. Gadis itu mengerutkan keningnya. Hhhh namja itu, menyuruhnya bangkit tapi kenapa ia malah mendudukkan dirinya.
Jonghyun tersenyum melihat ekspresi Jessica yang kebingungan seperti ini. Baginya, itu terlihat lucu. "Maksudmu apa eohh?" Ketus Jessica.
"Aigoo! Galak sekali. Maksudku, kau harus bangkit..!! Lupakan Donghae!!" Tegas Jonghyun. Jessica menatap namja disampingnya yang kini sedang memandang lurus kedepan. Memperhatikan para siswa yang sedang melakukan aktivitas di taman belakang sekolah yang luas ini.
Jessica menghela nafasnya. "Apa yang kau bicarakan Jong-ah?? Aku sudah melupakannya!!" Ucap Jessica meyakinkan dengan senyuman renyahnya.
"Benarkah?? Berarti aku ada lowongan??" Canda Jonghyun, Jessica menepuk bahunya sambil tertawa. Dalam hatinya, Jonghyun mendengus kesal. Kenapa Jessica tak pernah peka terhadapnya?? Walau ia bercanda, apa gadis itu tak pernah menganggapnya serius??
"Oppa...!!" Jonghyun dan Jessica menoleh ke sumber suara. Mereka berdua mendengar rengekan manja dari seorang yeoja yang berada tak jauh dari tempat mereka duduk.
Jonghyun melirik ke arah Jessica yang langsung saja melenyapkan senyuman manisnya ketika melihat yeoja yang sedang bergandengan dengan namja itu.
"Ayo kita pergi!" Ajak Jonghyun yang mulai menyadari suasana mulai memburuk.
"Ani disini saja!" Tahan Jessica sambil menahan tangan namja itu agar tak pergi. Gadis itu sebenarnya ingin pergi dari sana. Namun, jika ia pergi akan sangat menunjukkan bahwa ia... ia... ia akui dirinya cemburu. Jessica tak boleh terlihat lemah bukan?
"Wae chagi?" Tanya Donghae sambil melingkarkan sebelah tangannya pada pinggang Sunye. Langsung saja Sunye mencium pipi namja itu. Lalu membuat seringaian di bibirnya. Gadis itu mengetahui bahwa di sana juga ada Jessica. Sengaja ia melakukan ini agar gadis itu cemburu. Ia paling suka membuat suasana seperti ini.
"Ahhh.. kenapa menciumku di sini?? Kita kan bisa melakukan hal ini di pos.. seperti biasa...." ucap Donghae lembut namun sedikit mengeraskan suaranya. Rupanya ia mengerti permainan yang dibuat Sunye. Sengaja ia melakukan ini, agar Jessica dapat mendengarnya.
"Ahh chagi kau membaca apa??" Tanya Jonghyun pada Jessica dengan sengaja ia mengeraskan suaranya agar ia juga bisa membalas perbuatan Donghae pada Jessica. Ia mempersempit jarak di antara mereka lalu melingkarkan sebelah tangannya pada pinggang Jessica.
Sunye dan Donghae langsung menoleh dan menatap Jessica dan Jonghyun sinis. Sunye mendengus kesal lalu kembali bergelayut manja pada lengan Donghae.
"Ahhh... oppa di sini panas, kita pergi dari sini saja!" Manja Sunye lalu mengecup kilas pipi Donghae, dan menarik lengannya manja.
"Ah, ne chagi.. aigoo!! Kau tak sabaran sekali!" Balas Donghae sembari tertawa dan mengikuti langkah Sunye.
"Mi.. mi.. mian Jess, aku hanya ingin membalas perbuatannya.." ucap Jonghyun kembali menarik lengannya dari pinggang Jessica dan juga menjauhkan jarak di antara mereka.
Jessica hanya diam saja tak berkata-eta. Entah bagaimana perasaannya, ia juga tak tahu. Saat Donghae pergi darinya, namja di sebelahnya ini tiba-tiba datang dengan perlakuan manisnya seolah ingin melindunginya.
"Jess? Kau marah?" Tanya Jonghyun serius, takut Jessica marah padanya karena sudah lancang.
"Ani, Jong-ahh" jawab Jessica tersenyum ramah.
==
"Wae?" Tanya Donghae terdengar tajam pada Sunye. Gadis itu tak menjawab melainkan menatap kesal sambil melipat kedua tangannya pada seorang namja berkacamata tebal yang tak sengaja menumpahkan makanannya pada Sunye.
"Lihatlah oppa bajuku!! Ini semua gara-gara namja culun ini!!" Tunjuk Sunye geram.
"Aku tak sengaja Lee Donghae sunbaenim.." ucapnya gugup.
"Apa kau tidak punya mata??" Tanya Donghae geram. Tangannya mengepal kuat.
"Aku sudah bilang aku tak sengaja sunbaenim!" Balasnya dengan nada yang lebih keras dari sebelumnya.
"KAU BERANI PADAKU??" bentak Donghae yang mulai naik pitam.
"Aku tak sengaja!!" Lawannya lagi. Donghae semakin menautkan kedua halisnya. Berani sekali namja itu padanya. Sunye hanya menunjukkan seringaiannya. Mereka kini telah menjadi pusat perhatian.
"Brengsek kau!! AKU INI SENIOR MU!!!"
BUUKKK
Satu pukulan keras di layangkan Donghae pada namja tersebut.
"Hentikan!" Semua orang mulai mengalihkan perhatiannya pada sumber suara yang dingin tanpa nada itu.
"Wae? Kau tak punya otak? Bajumu kan bisa di cuci!! Dan kau! Berhentilah bersifat ke kanak-kanakkan. Kenapa selalu bermain otot?? Kau pikir mentang-mentang kau adalah siswa terkaya di sekolah ini kau bisa melakukan apapun semaumu??? Sekolah ini punya peraturan! Jika kau masih waras, tentu kau akan mengikutinya bukan?? Kita disini untuk belajar, bukan untuk membandingkan kekayaan dan kekuasaan...." ucapnya panjang lebar.
"Hey!! Siapa kau?? Diamlah jangan berkata sok bijak!! Ini urusan laki-laki!! Bukan urusan yeoja manja seperti mu!!" Ucap Donghae lalu mendorong kasar tubuh yeoja itu hingga tubuhnya mundur beberapa langkah.
"Jessie! Apa yang kau lakukan? Kajja! Kita pergi!!" Seorang yeoja manis menarik lengan yeoja yang bernama Jessica itu agar pergi dari hadapan namja itu.
"Ani, Fany!" Tolak Jessica lalu menghempaskan tangan Tiffany kasar.
"Jangan menghalangiku!" Geram Donghae, ia mendorong kasar gadis itu hingga Jessica benar-benar jatuh dengan bunyi yang cukup keras. Tapi Donghae tak memperdulikan itu. Ia melangkah menghampiri namja tadi dan bersiap untuk memukulnya lagi.
Namja tersebut bersiap, ia memejamkan matanya erat. Dan....
BUUKKK
Namja tersebut semakin mengeratkan pejaman matanya. Wae?? Kenapa Donghae belum juga memukulnya?? Apa namja itu salah memukul?? Perlahan ia kembali membuka matanya. Ia dibuat tercengang. Astaga!! Apa yang di lakukan gadis ini?? Pekiknya dalam hati.
"HEY!!! apa yang kau lakukan??" Bentak Donghae geram pada Jessica. Gadis itu malah menghalangi dirinya yang akan memukul namja bernama Hyun Woo tadi, dan tak sengaja pukulannya meleset hingga mengenai pipi kiri Jessica sehingga gadis itu kembali terjatuh karena hebatnya pukulan Donghae.
Jessica hanya diam sambil memegangi pipinya yang luar biasa sakit.
"Brengsek!! Dasar kau nappeun namja!! Jessica itu yeoja! Kenapa kau memukulnya?? Kau memang tak punya hati!!" Bentak Tiffany lalu membantu Jessica untuk berdiri.
"Aku tak sengaja, salahkan saja sahabatmu yang sok pahlawan itu!" Ucap Donghae dengan santainya. Sunye tersenyum mendengar itu. Melihat keadaan Jessica sekarang, Hyun Woo jadi merasa bersalah pada gadis itu.
Jessica hanya diam, ia tak menyangka kata-kata itu keluar begitu saja dari mulut Donghae. Tak ada kata maaf untuknya. Seolah-olah disini ia yang tersalahkan. Jika hanya di tampar tak apa, bayangkan saja. Gadis seperti Jessica mendapatkan pukulan keras yang seharusnya di tujukan untuk seorang namja. Walau itu tak sengaja, tapi tak ada kah kata maaf. Apa namja itu tak punya hati.
Aku tak menyangka secepat ini kau melupakanku dan kau terlihat membenciku. Beri tahu apa kesalahanku! Dulu aku adalah wanita yang paling kau cintai dan paling kau lindungi. Namun kini?? Sepertinya tatapan matamu menyiratkan bahwa kau ingin membunuhku. Sebesar itukah cintamu pada yeoja itu?? Hingga kau mengorbankan perasaanku yang sudah terperangkap dalam cinta mu. Kau yang membuatku jatuh cinta. Dan kau juga yang membuatku kini membencimu.
TBC
Gak rame ya? Garing ya??
Karena part ini ngeselin.. saya akan posting part selanjutnya secepatnya... tapi gk sekarang karena saya sudah ngantukk.... air mata bercucuran.... heheheh... ini udah subuhhhh... hehehehe..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar