Rabu, 15 April 2015

Sorry I'm a Bad Boy (Part 3)




Aku tak menyangka secepat ini kau melupakanku dan kau terlihat membenciku. Beri tahu apa kesalahanku! Dulu aku adalah wanita yang paling kau cintai dan paling kau lindungi. Namun kini?? Sepertinya tatapan matamu menyiratkan bahwa kau ingin membunuhku. Sebesar itukah cintamu pada yeoja itu?? Hingga kau mengorbankan perasaanku yang sudah terperangkap dalam cinta mu. Kau yang membuatku jatuh cinta. Dan kau juga yang membuatku kini membencimu.


Title : Sorry I'm a Bad Boy
Author : @ashfia0515
Type : Chapter
Rating : PG 15
Genre : Romance, School life & sad
Main Cast : - Jessica Jung - Lee Donghae

HAPPY READING

BUUKKK

Satu pukulan yang di layangkan Jonghyun pada secara tiba-tiba membuat namja itu kaget. Termasuk Jessica, ia memandangi Donghae yang baru saja di pukul keras oleh Jonghyun. Gadis itu masih memegangi pipi kirinya yang kini memar dan mulai berubah warna.

Jonghyun mencengkram erat kerah Donghae dan melayangkan tatapan tajamnya. "NAMJA MACAM APA KAU HAH??" teriak Jonghyun di depan wajah Donghae.

BUUKKK

Satu pukulan kembali di dapatkan Donghae.

"Lepaskan!" Donghae menepis kasar tangan Jonghyun yang mencengkram erat kerahnya.

"AKU INI SENIORMU!! KAU JANGAN BERANI MELAWAN MU!!" Teriak Donghae sambil mendorong kasar Jonghyun hingga namja itu mundur beberapa langkah.

"APA SENIOR BAJINGAN SEPERTIMU PANTAS DI HARGAI??" kini giliran Jonghyun yang mendorong Donghae.

"Sialan kau!"

BUKKK

Kini Jonghyun yang mendapat pukulan keras dari Donghae. Ia bisa merasakan pukulan namja itu, sangat keras dan ia akui pukulannya begitu sakit. Ia tak bisa membayangkan seorang yeoja seperti Jessica mendapatkan pukulan seperti ini. Ini tak bisa di biarkan!

"APA YANG KALIAN LAKUKAN??" Eunhyuk dan Siwon tiba-tiba datang dan berusaha menghentikan perkelahian Donghae dan Jonghyun.

"JONGHYUN! Kau kenapa memukul seniormu sendiri!" bentak Siwon.

"Apa aku harus tinggal diam jika Jessica seorang yeoja terkena pukulan dari namja ini??" Balas Jonghyun tak kalah keras. Eunhyuk dan Siwon kaget, mata mereka membulat. Apa Donghae gila? Kenapa ia memukul seorang yeoja?

"Donghae kau??? Me...."

"Sudahlah oppa! Donghae oppa perlu istirahat..." Sunye memotong perkataan Eunhyuk. Yeoja itu langsung pergi dari tempat kejadian perkara dengan menuntun Donghae.

==

Kyuhyun terlihat berjalan dengan gusar, ia berhenti di depan sebuah pintu besar. Tangannya bergerak menekan beberapa digit password. Lalu pintu itu terbuka otomatis. Ia masuk kedalamnya dengan langkah cepat. Ia tak memperdulikan orang di dalam yang menatapnya aneh.

"Mau apa kau?" Tanya Eunhyuk heran melihat Kyuhyun yang baru saja datang langsung mengambil barang-barangnya seperti buku, PSP, laptop, dan yang lainnya yang selama ini ia simpan di pos.

"Kyu..!" Panggil Siwon tapi tetap di hiraukan oleh Kyuhyun. Donghae yang melihat itu tak berkata-kata apapun melainkan hanya menyunggingkan senyum sinisnya dengan Sunye yang sedari tadi bergelayut manja pada lengan Donghae.

"Jangan bilang kau akan meninggalkan kami!" Khawatir Eunhyuk, ia menghampiri Kyuhyun dan mencoba membawa tas yang di pegang Kyuhyun.

"Apa-apaan?" Kesal Kyuhyun pada Eunhyuk yang merebut tas dari tangannya dengan tidak sopan, terlihat ia menautkan kedua halisnya.

"Kyu, kau berpikir begitu?" Tanya Siwon.

Kyuhyun mendesah, "hhh.. aku tak mau terlibat dalam persahabatan manis ini lagi..!" Ucap Kyuhyun dingin disertai senyum pahitnya. Ia sedikit melirik pada Donghae yang sama sekali tak memperdulikannya ia tetap saja melayani kekasihnya itu. Cihh namja macam apa dia? Brengsek! Tak sengaja memukul seorang yeoja, tak ada kata maaf pula.

"Tapi kau tidak bisa begitu Kyu..."

"Kenapa tidak bisa? Kalau yang lain bisa berhianat, kenapa aku tidak?? Bukankah itu namanya tidak adil?" sindir Kyuhyun.

"Maksudmu aku berhianat??" Tanya Donghae geram.

"Jika kau merasakannya..." jawab Kyuhyun santai.

"Sudahlah aku tak mau terlibat lagi... anggap saja kalian tak pernah mengenalku!" Kyuhyunpun pergi dari sana. Ia sudah tak mau banyak bicara dengan Donghae lagi. Karena percuma saja menasehati orang yang tak punya hati.

"Ini semua gara-gara kau!!" Ucap Eunhyuk menunjuk Donghae.

"Wae? Kenapa aku?" Tanya Donghae seolah ia tak punya dosa.

"Kau memang tak punya hati!! Bersenang-senanglah dengan yeoja pilihanmu..! Aku ikut Kyuhyun!" Siwonpun ikut-ikutan. Ia pergi dari sana mengikuti Kyuhyun.

"HANCUR!!" kesal Eunhyuk. Ia pun keluar mengikuti langkah Siwon dan Kyuhyun setelah sebelumnya ia memberi tatapan tajam pada Sunye dan juga Donghae.

"Sudahlah oppa... masih ada aku..!" Ucap Sunye ia mencoba menenangkan Donghae dengan mengusap punggung pria itu.

==

"Jessica, kau dipanggil kepala sekolah" ucap seorang yeoja pada Jessica.

"Benarkah? Baiklah aku akan segera kesana.." Jessicapun pergi keruang kepala sekolah. Ia tak tahu kenapa dirinya di panggil oleh kepala sekolah. Tapi, yasudahlah hadapi saja.

Jessica memasuki ruangan kepala sekolah setelah sebelumnya sempat mengetuk pintu terlebih dahulu. Sedikit kaget karena di dalam ternyata sudah ada Jonghyun, Hyun Woo dan Donghae. Ada apa sebenarnya.

"Ah, kau sudah datang, silahkan duduk!" Kepala sekolahpun mempersilahkan Jessica duduk. Gadis itupun mengambil posisi duduk di dekat Jonghyun dan berhadapan dengan Donghae. Ia memegangi pipinya yang masih terasa perih akibat pukulan Donghae. Ia sengaja menutupi pipinya itu yang sudah berwarna ungu.

"Kalian semua saya hukum! Karena telah membuat kekacauan di waktu istirahat!" Tegas sang kepala sekolah.

"Dan kau Jessica. Saya tak menyangka kau terlibat dalam perkelahian ini!" Jessica hanya menundukkan kepalanya.

"Mian, tapi Jessica tak salah.." bela Jonghyun.

"Lalu siapa yang salah??"
"Yang salah adalah Sunye noona dan Donghae sunbae!" Ucap Jonghyun, membuat Donghae membulatkan matanya kesal.

"Kau menyalahkanku?" Geram Donghae tak terima.

"Lalu siapa yang salah? Jessica? Begitu? Inikan hanya masalah kecil yang selalu kalian besar-besarkan. Bahkan Min Sunye yang menjadi akar dari perkelahian ini tak dapat hukuman. Adilkah??" Ucap Jonghyun panjang lebar.

"Diam kau! Biar aku saja yang menggantikan kesalahannya!" Kata Donghae dengan memberikan tatapan tajamnya pada dua orang di hadapannya. Jonghyun dan Jessica. Sedangkan sedari tadi Hyun Woo tak angkat bicara.

"Kepala sekolah, biar aku yang gantikan hukuman Jessica!"

"Jonghyun!" Jessica menyikut lengan Jonghyun.

"Tidak aku saja!"

"Diam!! Kalian semua!! Kalian harus membersihkan lapangan olahraga!! Saya tidak mau mendengar penolakan atau protes dari kalian!!"

==

Terlihat empat orang murid sedang menjalani hukuman yaitu membersihkan lapangan olahraga indoor yang lumayan besar itu. Tak ada sepatah katapun yang keluar ketika hukuman berlangsung. Yang ada hanyalah ekspresi kesal, tak suka, pada setiap wajah ke empat orang itu.

"Jess, sudahlah tak apa bila kau cape, kau bisa istirahat. Biar aku yang bertanggungjawab!" Ucap Jonghyun pada Jessica. Donghae sedikit melirik sambil tersenyum sinis, "so pahlawan" gumamnya pelan namun masih terdengar hingga Jessica dan Jonghyun menoleh ke arahnya dengan tatapan tajam namun tak memperdulikannya. Karena Jonghyun sedang tak ingin berdebat sekarang.

"Gwaenchanna Jonghyun-ahh.. ini hukumanku juga!" Balas Jessica. Gadis itu masih tetap memegangi pipi kirinya untuk menutupi luka lebamnya. Ia kembali melanjutkan aktivitasnya menyapu lapangan.

"Apa masih sakit? Sini aku lihat!"Jonghyunmenyingkirkan tangan Jessica dengan dari pipinya dengan lembut. Ia khawatir dengan luka di pipi Jessica yang telah berubah warna.

Jessica sedikit meringis ketika Jonghyun memegang pipinya. "Aws...!"

"Apa sudah di obati??" Tanya Jonghyun pelan.

"Ne. Tiffany sudah mengobatinya... hanya tunggu sampai sembuh saja..." jawab Jessica.

"Masih sakit?" Jessica mengangguk. Tentu saja masih sakit. Luka memar ini sangat menunjukkan bahwa luka ini bukan luka main-main.

"Ya! Kalian sedang di hukum, kenapa malah berpacaran??" Sahut Donghae sinis.

"Wae? Kami tak pernah melarangmu berpacaran!" Balas Jessica tak kalah sinis. Donghae sedikit tersentak. Bisa-bisanya yeoja itu melawannya.

"Aw..!"

"Eh.. mian, terlalu keras ya?" Ucap Jonghyun ketika Jessica meringis kesakitan ketika namja itu memegangi luka memarnya.

"Seharusnya kau bersikap lembut pada yeoja Donghae-ssi. Walaupun yeoja itu mantan kekasihmu!!" Celetuk Jonghyun. Jessica memukul namja itu. Ahh kenapa Jonghyun berkata seperti itu..

"Mwo?? Kau menyalahkanku? Jelas-jelas yeojamu yang salah!!" Donghae terlihat tak terima. Bukankah ia tak sengaja memukul Jessica? Lalu kenapa semua orang menganggapnya yang salah?

"Jessica tidak salah! Dia hanya akan menghentikan kebrutalanmu!!"

"Jonghyun..." Jessica menarik-narik lengan Jonghyun. Kedua lelaki itu mulai emosi. Ia khawatir akan terjadi pertengkaran lagi.

"Sudahlah Donghae! Kau yang tertua disini! Kenapa kau tak pernah bisa mengalah!!" Kali ini Jessica yang angkat bicara, gadis itu selangkah lebih mendekati Donghae. Ia menengadahkan kepalanya supaya bisa menatap Donghae dengan tatapan tajamnya.

Dalam hati Donghae sedikit terhenyak. Ia kini bisa melihat jelas luka di pipi gadis itu yang di sebabkan olehnya. Begitu keraskah pukulannya?? Hingga dapat merubah warna pipi mulus gadis itu. Jujur, dalam hatinya Donghae merasa bersalah. Tak seharusnya Jessica yang terkena pukulannya.

"Kau jangan sok menasehatiku!" Ucap Donghae, ia mendorong Jessica kasar hingga mundur beberapa langkah.

"Hey!! Dia yeoja! Jangan bersikap seperti itu padanya!!" Bentak Jonghyun.

"Aku tahu!! Dia yeoja!! Aku tahu!! Aku bisa melihatnya!! Dia yeoja lemah!!" Ucap Donghae kasar.

"Keparat kau!! Dulu kau selalu melindunginya!! Kenapa kau sekarang menjadi orang yang paling menyakitinya!!!"

"Aku tidak pernah ingin melindunginya! Aku hanya terpaksa!! Kelemahannya membuatku terpaksa harus melindunginya! Aku berpacaran dengan Jessica hanya ingin tahu saja, apa yeoja sepertimu bisa jatuh cinta. Dan dengan mudahnya, kau mencintaiku Jessica!!!" Ucap Donghae dengan santainya. Jessica membelalakkan matanya mendengar kata-kata Donghae. Matanya berkaca-kaca, hatinya serasa tertusuk ribuan jarum panas.

PLAKK

Satu tamparan keras dilayangkan Jessica untuk Donghae. "Aku tak pernah mengerti apa yang kau mau!! Aku tak pernah memintamu untuk melindungiku!! Aku tak pernah bermaksud ingin menyusahkanmu!!Aku juga tak tahu apa kesalahanku hingga kau begitu membenciku Lee Donghae!!" Ucap Jessica, dan butiran beningpun telah meluncur dari pelupuk matanya di sertai dengan isakkannya.

"Ku kira kau benar mencintaiku, ku kira di balik semua perkataan orang yang mengatakan dirimu iblis, bagiku kau malaikat. Kau terlalu baik untukku hingga aku jatuh terlalu dalam.... tapi aku tak menyangka jika itu semua adalah caramu untuk menghancurkanku... hiks..." Jessica menghapus air matanya lalu melanjutkan kembali kalimatnya.

"Kau membuatku jatuh cinta padamu dan kau juga yang membuatku membencimu.. aku membencimu Lee Donghae, aku membencimu." Jessica terisak sambil mengucapkan kata-katanya. Ia menghapus air matanya sendiri dengan kasar. Lalu membalikkan tubuhnya dan berlari meninggalkan Donghae serta Jonghyun.

"Jessica!" Panggil Jonghyun, namun sang pemilik nama itu tak mendengarnya.

"Brengsek kau!" Jonghyun mencengkram kerah Donghae dan melepaskannya lagi secara kasar. Kemudian ia berlari mengejar Jessica. Sedangkan Donghae hanya memandang Jonghyun dengan menyunggingkan senyum pahitnya. Lalu ia melirik ke arah Hyun Woo yang ternyata sedari tadi namja itu tengah menonton perdebatannya.

Sapu yang sedari tadi di pegang oleh Donghae, di hempaskan dengan kasar. Kenapa wanita itu selalu begitu?? Kenapa ia selalu kalah oleh wanita itu?? Seharusnya ia juga berpikir bukan? Seharusnya Donghae punya alasan yang jelas untuk membenci gadis itu. Dan ia sendiri tak tahu harus memberi nama apa untuk perasaannya pada gadis itu. Sejak kembalinya Sunye, Donghae selalu mengatakan bahwa ia membenci Jessica. Ia mencintai Sunye, dan membenci Jessica. Tetapi entah mengapa ia tetap saja tak suka jika ada mencaci gadis itu, sekalipun ia sering melakukannya. Ahh ini sangat membuat bingung!!

==

Di tengah-tengah sepinya lorong sekolah, Donghae berjalan sendirian. Sepi. Tentu saja. Jam pelajaran telah selesai satu jam yang lalu. Dan hanya ada beberapa murid yang belum pulang. Ada yang mengikuti pelajaran tambahan, latihan basket, rapat OSIS dan yang lainnya.

Karena hukuman yang di berikan kepala sekolah, Donghae jadi tak mengikuti pelajaran ke tiga dan ke empat. Dan tasnya pun masih pasti masih berada dalam kelasnya. Sekarang ia hendak mengambil tasnya. Sunye kekasihnya pasti telah pulang terlebih dahulu. Aisshh gadis itu tak ada kesetiaan sama sekali. Walau begitu, entah kenapa Donghae selalu mempertahankan hubungannya dengan Sunye. Gadis manja yang tak mempunyai sisi lembut. Donghae akui, Sunye memang begitu. Entahlah, mungkin karena cinta ia bisa bertahan sampai sejauh ini. Siwon dan Eunhyuk sudah jarang bersamanya lagi. Berbicarapun hanya seperlunya saja. Siwon dan Eunhyuk sekarang lebih sering menghabiskan waktu berdua dengan berlatih basket. Dan Kyuhyun... tahu sendiri... hubungannya dengan Kyuhyun memang sedang sangat tak baik. Kyuhyun tak suka pada Donghae yang mengingkari janjinya. Janjinya untuk menjaga Jessica telah Donghae ingkari, membuat Kyuhyun sepertinya ingin menendang Donghae dari permukaan bumi ini.

Seusai membawa tasnya, ia kembali keluar. Kini yang harus di lakukannya adalah pulang ke rumah, karena pos sepertinya sudah menjadi tempat tak berpenghuni sekarang. Tak ada lagi ke empat sahabat yang sering menghabiskan waktunya sampai larut di sana.

Donghae melewati ruang kelas X yang ia ketahui itu adalah ruang kelas Jessica. Samar-sama ia mendengar seseorang sedang menangis tersedu-sedu. Ia hafal suara ini. Dulu ketika ia mendengar suara tangisan ini, Donghae sendiri yang akan menghentikannya. Ya, siapa lagi jika bukan Jessica. Kenapa gadis itu menangis??

Entah mengapa perasaan bersalah langsung menyerbu diri Donghae. Mungkin Donghae merasa, gadis itu menangis karenanya. Memang siapa lagi yang sedang bermasalah dengannya. Bahkan ketika ia menjalankan hukuman dengan Jessica, Donghae membuat gadis itu menangis. Dan Donghae melihatnya. Melihat betapa terlukanya gadis itu olehnya. Ia masih ingat, ketika ia melihat luka di pipi gadis itu. Dan itu karenanya.

Donghae memandangi tangannya. Tangan ini! Tangan ini! Sialan kau! Kenapa memukul seorang yeoja!

Donghae merasa seperti orang bodoh karena memarahi tangannya sendiri. Ingin rasanya ia memotong tangannya. Dan juga... ahhh... iya dengan lidahnya yang juga.. Sialan!! Kenapa lidahnya mengeluarkan kata-kata yang membuat yeoja itu menangis???

Indra pendengaran Donghae sepertinya sudah tak menangkap suara tangisan itu lagi. Dan.. bingo! Si pemilik tangis itu sekarang berada di hadapannya. Bahkan tak sengaja mereka berpapasan dan kembali bertemu pandang, seperti beberapa hari yang lalu.

Donghae melihat wajah Jessica yang sembab. Matanya sudah mempunyai kantung mata. Tatapan matanya menyiratkan banyak kesedihan di sana. Dengan cepat Jessica mengalihkan pandangannya, dan mencari celah supaya ia bisa melewati namja di hadapannya ini. Dan berhasil! Jessica berlari kecil menjauhi Donghae. Gadis itu bisa merasakan matanya kembali memanas dan sepertinya produksi air matanya sudah meningkat dan akhirnya menerobos keluar dengan derasnya melewati pipi mulusnya dan membentuk aliran sungai di sana.

Donghae memandangi tubuh yang sebentar lagi menghilang dari pandangannya. Ia tahu Jessica menangis. Entah karena apa, mungkin karena begitu terluka hatinya. Mungkin gadis itu lelah mencari-cari kesalahannya hingga Donghae membencinya. Sebenarnya Jessica tak punya salah apapun, Donghae tahu, Jessica tak salah apapun. Dirinya sendiripun tak tahu mengapa tiba-tiba dirinya langsung membenci Jessica, padahal saat itu ia begitu mencintainya. Apa karena kembalinya Sunye? Kenapa saat Sunye kembali, Donghae mendadak melupakan Jessica? Apa karena cintanya pada Sunye lebih besar dari cintanya pada Jessica, sehingga dengan tega ia mencampakkan Jessica yang tak tahu apapun. Hhhhhh... ini sangat membingungkan!!

==

"Kyuhyun oppa?" Ucap Jessica ketika mengetahui jika orang yang datang dari balik pintu kamarnya adalah Kyuhyun. Pria itu menghampiri Jessica yang sedang duduk di depan meja belajarnya dengan senyuman manisnya.

"Gwaenchanna?" Tanya Kyuhyun khawatir, ketika melihat wajah Jessica yang sembab. Ia bisa menebak bahwa adiknya itu pasti habis menangis.

Tak ada jawaban dari Jessica melainkan hanya sebuah anggukan kepala yang membuat Kyuhyun masih tak puas atas jawaban yang di berikan adik sepupu satu-satunya itu. Kyuhyun mendudukkan dirinya di pinggiran kasur milik Jessica. Dan Jessica pun mengikuti Kyuhyun, duduk di sebelahnya.

"Ada apa oppa kemari?" Tanya Jessica, ia menatap Kyuhyun intens. Memang, hal biasa Kyuhyun datang kemari. Ia pikir, Kyuhyun lebih sering menghabiskan waktunya dirumah Jessica dari pada di rumahnya sendiri. Sekedar menonton tv, walaupun di rumah Kyuhyun juga ada tv, tapi namja itu lebih suka menonton di sini.

Kyuhyun menggelengkan kepalanya, "hanya akan memastikan jika keadaanmu baik-baik saja!" Jawab Kyuhyun. Jessica terdiam sejenak. "Aku baik-baik saja..."

"Tapi oppa tak melihatmu baik-baik saja...." kata Kyuhyun cepat. "Katakan! Apa yang namja itu lakukan padamu!" Perintah Kyuhyun. Jessica terlihat berpikir, apa harus ia mengadu pada Kyuhyun?? Ahh tidak!! Itu hanya akan menyusahkan Kyuhyun. "Apa maksudmu?? Aku baik-baik saja!" Elak Jessica, ia memasang senyumnya agar bisa membuat Kyuhyun percaya padanya bahwa ia baik-baik saja.

"Kau tak pandai berbohong!! Oppa tahu kau habis menangis!" Kini Kyuhyun berbicara dengan nada tinggi. Walau Kyuhyun orang yang baik, tapi Jessica selalu takut jika Kyuhyun sudah menunjukkan amarahnya. Tapi, ia tak mau menceritakannya. Karena semuanya sudah cukup, ia sudah terlalu menjadi beban untuk Kyuhyun.

"Oppa mianhae, aku selalu membuatmu repot" ucap Jessica dengan nada pelan, Kyuhyun mengubah posisi duduknya menghadap Jessica. Ia mengusap lembut rambut adik sepupunya itu, "dengar!! Kau adikku! Sudah menjadi keharusan aku menjagamu!! Aku tak akan pernah membiarkan adikku terluka.." Ucap Kyuhyun lembut. Akhirnya ia melihat tetesan air keluar dari pelupuk mata Jessica dan membuatnya akhirnya merengkuh gadis itu kedalam pelukannya. "Beritahu aku jika si Donghae brengsek itu melukaimu lagi!! Oppa tak akan tinggal diam!" Kyuhyun mengusap punggung Jessica guna menenangkannya. Tetap saja Jessica menangis, dan malah lebih keras dari sebelumnya. Mendengarnya, membuat Kyuhyun ingin sekali memukul wajah Donghae lagi. Atau bahkan sesuai janjinya bila pria itu mengingkari janjinya. Ia akan membunuhnya, apa itu harus???

==

Pagi ini, para siswa dan siswi ramai-ramai mengerumuni mading sekolah. Pengumuman baru yang baru saja di luncurkan sang ketua OSIS Lee Jin Ki, membuat para murid ramai-ramai membicarakan hal yang menjadi topik hangat pagi ini.

"Fany!!" Panggil Jessica ketika melihat Tiffany berada di antara kerumunan itu. Gadis berdarah Korea-Amerika itupun dengan cepat menoleh ketika mendengar namanya di panggil dan mendapati sahabatnya tengah berdiri tak jauh dari tempatnya berdiri kini.

"Oh.." Tiffany berlari kecil ke arah Jessica.

"Ada apa??" Tanya Jessica penasaran.

"Ohh... itu, OSIS akan mengadakan lomba olahraga antar kelas.." jawab Tiffany. Jessica mengangguk mengerti.

"Kau ikut??" Tanya Jessica dan hanya mendapat gelengan kepala dari Tiffany.

"Wae??" Tanya Jessica lagi.

"Shireo!! Kau tahu aku kan bukan penggemar olahraga!!" Balas Tiffany. Ia berjalan mendahului Jessica.

"Changkaman Fa-"

Ucapan Jessica terhenti dan tergantikan oleh ekspresi kagetnya. Ia tak menyangka dengan apa yang sekarang dilihatnya. Sunye???

"Kau tidak punya mata?" Tanya Sunye pada Tiffany dengan ketus di sertai tatapan marahnya.

"Bukankah kau dulu yang menabrakku??" Lawan Tiffany.

"Kau melawanku???" Geram Sunye.

"Mianhae, Fany tidak sengaja. Tak ada yang terlukakan disini? Jadi mohon jangan di besar-besarkan!" Jessica menengahi.

"Oh jadi kalian berteman? Pantas saja kalian sama-sama tak sopan!!" Ketus Sunye sambil melipat tangannya di depan dada.

"Ne, mianhae.. kami harus pergi!" Jessica yang memang tak mau terjadi keributan, langsung saja melenggang pergi setelah sebelumnya membungguk hormat pada Sunye. Ia juga menyeret Tiffany dari sana.

Tapi Jessica menghentikan langkahnya kala ia merasakan seseorang menahan tangannya. "Mwo?" Tanya Jessica pada Sunye heran.

"Aku tak menyukaimu! Kau selalu membuat Donghae oppa susah!" Ucap Sunye seraya mengeratkan cengkramannya, erat erat dan sangat erat hingga kini tangan Jessica memerah.

"Lepaskan!" Jessica berusaha melepaskan cengkraman tangan Sunye. Ia merasakan kini tangannya sakit.

"Hey!! Apa yang kau lakukan? Lepaskan!" Tiffany membantu Jessica agar Sunye mau melepaskan tangannya. Tetapi Sunye malah semakin mengeratkannya.

"Lepaskan! Ini sakit!!" Jessica berusaha melepaskan tangannya yang kini sudah semakin terasa sakit karena cengkraman Sunye yang begitu erat.

Tiffany akhirnya melepaskan tangan Sunye dengan paksa. Dan terlepas juga. Jessica terlihat memegangi tangannya yang terasa sakit. Sunye hanya menunjukkan seringaiannya.

"Sorry!" Ucap Sunye dengan santainya lalu melenggang pergi dari hadapan dua gadis itu.

"Ah, mianhae Sica, ini semua karena aku, cihh nenek sihir itu!!" Sesal Tiffany. "Gwaenchanna Fany" ucap Jessica, ia memegangi pergelangan tangannya yang masih sakit. Entah kenapa kepalanya terasa pusing. Ia tak mengerti dengan yang baru saja di lakukan Sunye padanya. Kenapa gadis itu ingin sekali melihatnya menderita??

==

Dengan sebuah buble tea di tangan kananya, dan tangan yang lainnya memegangi ponselnya. Donghae terlihat santai, ia kali ini hanya menyendiri di kantin. Tak ada Eunhyuk, Siwon, apalagi Kyuhyun. Namja itu kini terang-terangan menunjukkan bahwa ia membencinya. Donghae menaikkan kaki kanannya ke atas kaki kirinya. Orang-orang yang berlalu lalang tak ada yang berani mengganggunya. Hanya saja beberapa yeoja yang sedang mengagumi ketampanannya dari jarak jauh.

Tiba-tiba seorang yeoja datang dari belakang dan langsung menutup kedua mata Donghae dengan telapak tangannya, membuat namja itu sedikit terusik. Hahh siapa ini?? Berani-beraninya ia mengganggunya.

"Serius sekali!" Ucap yeoja yang ternyata adalah kekasihnya. Min Sunye. Ia menarik kembali tangannya. Donghae tersenyum manis pada yeoja ini. Lalu menggenggam tangan Sunye dan mengelusnya lembut.

Sunye mengambil posisi duduk di sebelah Donghae, "hahhh oppa.. kau akan mengikuti lomba olahraga?" Tanya Sunye sambil menyandarkan kepalanya pada bahu Donghae.

"Mollayo.. aku tak tahu apa saja yang akan di lombakan.." jawab Donghae, Sunye mengangguk. Matanya menyipit melihat ke arah depannya. Ia melihat Jessica dan Jonghyun yang baru saja memasuki area kantin.

"Apa mereka benar-benar berpacaran??" Tanya Sunye menyelidik.

"Entahlah, kupikir begitu..." jawab Donghae santai sambil mengedikkan kedua bahunya. Ia sepertinya enggan mengetahui tentang hubungan Jessica dan Jonghyun.

"Lihatlah tangannya!" Tunjuk Sunye, ia menunjuk pada tangan Jessica yang sedang berada pada genggaman Jonghyun. Donghae mengikuti arah pandang Sunye. Ia menarik sudut bibirnya, bukan tersenyum melainkan.. entahlah namanya apa, namun tatapan matanya seperti ia malas memandang pemandangan itu. Atau lebih tepatnya tidak suka. Lagi pula untuk apa Sunye menyuruhnya memandangi tangan gadis itu yang sedang di genggam oleh namja lain. Bermaksud membuatnya cemburu?? Ho, tidak akan!!

"Mwo? Sudah ku bilang aku tak lagi mencintainya.. jadi itu bukan urusanku...." Donghae berdecak sebal, lalu Sunye malah memberinya pukulan di bahunya.

"Aisshhh.. bukan itu, lihat luka merah di pergelangan tangannya!!" Kesal Sunye. Lalu Donghae mulai menyelidik apa yang Sunye maksud. Ia melihat luka merah disana, dan ada sedikit goresan atau lebih tepatnya seperti cakaran.

"Kuku ku tak sengaja mencakarnya...." Sunye memandangi kuku-kuku tangannya. Donghae langsung menoleh pada Sunye dengan cepat. Kenapa tak sengaja?? Apa yang di lakukan Sunye??

"Aku menahan tangannya tadi, dan aku eratkan cengkramanku sampai tangannya memerah..." tutur Sunye santai. Ia sepertinya mengerti dengan tatapan Donghae padanya. Seolah namja itu memintanya penjelasan.

"Kenapa kau lakukan itu?? Apa salahnya??" Donghae terlihat kesal, ia juga meninggikan nada bicaranya.

Sunye mengerutkan dahinya, ia kaget, ini kali pertama Donghae berbicara dengan nada keras seperti itu, "wae?? Aku hanya ingin membantumu...."

"Untuk?"

"Gadis itu selalu mengganggumukan?? Selalu menyusahkanmu kan?? Dan aku ingin membantumu untuk menyingkirkannya dari hadapanmu!" Sunyepun ikut mengeraskan suaranya.

"Dia tidak seperti yang kau katakan!! Kalau kau tak menyukainya anggap saja ia tak ada!! Jangan menyakitinya seperti itu!!" Tegas Donghae. Ia merasa kesal pada Sunye. Tak seharusnya Sunye menyakiti Jessica. Ahh kenapa wanita itu membuatnya semakin merasa bersalah pada Jessica!! Bersalah?? Ho, ya itulah yang Donghae rasakan akhir-akhir ini. Entah kenapa perasaan bersalah pada Jessica muncul begitu saja pada dirinya.

Donghae bangkit dari duduknya. Ia melangkah cepat menjauhi Sunye. Meninggalkan gadis itu yang kini juga tengah merasa kesal padanya. Tapi, justru kini Donghae tak peduli dengan gadis itu. Entahlah....

==

Jessica mengetuk-ngetuk jari lentiknya di atas meja kantin. Pandangannya mengikuti pada punggung seorang namja yang baru saja melewatinya dengan langkah gusar. Jessica tak tahu apa yang terjadi dengan namja itu. Ia heran, tak biasanya ia meninggalkan yeojachingunya sendirian. Ia tahu dan ia menyadari keberadaan Donghae sedari tadi. Kini mata foxy milik Jessica menyipit, sedikit melirik pada seorang yeoja yang tengah duduk di ujung kantin. Yeoja itu terlihat kesal karena di tinggal oleh namjachingunya. Mungkin mereka sedang ada masalah. Ahh tapi apa pedulinya. Jelas itu bukan urusannya. Dan sekarang Jessica merasa bodoh. Kenapa harus memikirkan Donghae?? Kenapa pikirannya terus saja pada lelaki yang bahkan telah menyakitinya!! Dan tak ada seorangpun yang tahu dan bisa membayangkan sesakit apa Jessica ketika dirinya disakiti oleh Donghae.

"Tanganmu kenapa?" Tanya Jonghyun. Suaranya menyadarkan Jessica dari lamunannya. Pria yang duduk berhadapan dengannya itu meraih tangan Jessica dengan lembut dan melihat luka goresan di sekitar pergelangan tangan Jessica.

Gadis bertubuh mungil itu sedang di landa kebingungan kini. Bahkan ia tak menyadari ada bekas goresan di pergelangan tangannya. Mungkin itu karena tadi... karena tadi tak sengaja tergores oleh kuku Sunye yang menahan tangannya. Apa ia harus mengadu pada Jonghyun??

"Ahh.. molla aku tak tahu... ini.. aku juga baru mengetahuinya..." jawab Jessica. Entah darimana ia mendapatkan jawaban itu. Jonghyun menganggukkan kepalanya. Untung saja namja itu tak bertanya-tanya lagi padanya.

"Perlu di obati??" Tawar Jonghyun. Jessica menarik tangannya kembali. "Ani, gwaenchanna.. ini bukan luka parah!" Tolak Jessica halus. Ia memberikan senyumannya. Senyuman manis yang selalu membuat hati namja dihadapannya itu menghangat. Namun, Jonghyun menyadari bahwa senyuman itu hanyalah senyuman biasa yang selalu di berikan Jessica pada setiap orang.

"Oh ne, kau kupilih sebagai peserta lari berpasangan di perlombaan olehraga nanti..." sahut Jonghyun.

"Ahh wae?? Kenapa harus aku?? Dan aku harus berpasangan dengan siapa??" Tanya Jessica. Ia ragu-ragu untuk menyetujui perkataan Jonghyun.

"Yeoja di kelas kitakan hanya kau yang larinya paling cepat,,.. kaua akan berpasangan denganku. Eotteokhae??" Tanya Jonghyun, ia terlihat menunggu jawaban dari Jessica.

Gadis itu terlihat sedang menimang-nimangjawabannya. Ia memaninkan jari-jarinya yang lentik, "ne, baiklah aku mau.." ucap Jessica pada akhirnya ia menyetujui tawaran Jonghyun. Namja itu terlihat bernafas lega.

==

"Hwaiting! Kau harus bisa! Apalagi kau dipasangkan dengan Jonghyun..! Kau menyukainyakan???" Tiffany terlihat sedang menyemangati Jessica namun di akhir kalimatnya, gadis itu malah menggoda sahabatnya itu.

Jessica mendengus sebal mendengarnya, apa-apaan Tiffany ini? Belakangan ini sahabatnya itu sering menggodanya tentang Jonghyun. Jelas-jelas Jessica dan Jonghyun itu tak ada hubungan apapun, dan tentang berita yang telah beredar bahwa dirinya adalah yeojachingunya Jonghyun, itu hanya gosip belaka saja.

"Isshh! Bicara apa kau? Aku tak ada perasaan apapun padanya..." elak Jessica. Ia memang tak ada perasaan apapun pada Jonghyun hanya saja sikap Jonghyun yang lembut padanya mungkin itu membuat Tiffany salah mengartikannya.

"Tidak ada hubungan apapun tapi belakangan ini kalian selalu berdua, malah sambil berpegangan tangan. Bahkan kau melupakan aku!!! Huhh..." Tiffany memajukan bibirnya dan berpura-pura membuat ekspresi kesal dan cemburu. Jessica yang melihatnya hanya tersenyum melihat wajah Tiffany yang menurutnya lucu itu. Ahhh. .. ingin sekali mencubit pipinya yang chubby itu.

Tiffany memang benar, akhir-akhir ini Jessica sering berdua dengan Jonghyun. Entahlah, namja itu kini selalu berada di sisinya. Jonghyun kini sering membantunya baik dalam urusan sekolah maupun urusan percintaannya yang rumit itu. Tak jarang Jessica menjadikannya sebagai teman curhat tentang masalahnya dengan Donghae. Dan namja itu selalu memberikan pelukan hangatnya ketika tiba-tiba air matanya menetes. Ia dan Jonghyun saling berjalan sambil berpegangan tangan. Tapi anehnya Jessica tak merasakan apa-apa. Setiap pelukannya, genggamannya, ucapan dan perlakuan namja itu yang lembut padanya tapi sama sekali Jessica tak merasakan apapun. Apa Jonghyun menyukainya?? Ahh tidak mungkin!! Tapi mengapa ia seolah tak mau melihat Jessica tersakiti?? Apalagi oleh Donghae.

Bel pertanda pelajaran berakhir sudah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu. Para siswa berhamburan keluar dari kelas mereka masing-masing. Dan kini, suasana sekolah sudah mulai sepi. Hanya ada beberapa siswa yang masih berkalan di koridor sekolah. Terlihat Jessica dan Jonghyun berjalan di lorong sekolah yang sudah mulai sepi. Dan mungkin hanya ada mereka berdua disana. Seperti biasa, Jonghyun terlihat menggenggam tangan Jessica. Dan sepertinya Jessica sudah tak merasa risih lagi dengan apa yang dilakukan Jonghyun padanya.

"Minggu depan kita akan bertanding melawan kelas 1, dan jika kita menang, kita akan lanjut melawan kelas 2 dan kelas 3 yang sama memenangkan pertandingan sebelumnya...." ujar Jonghyun memulai percakapannya.

"Hmm.. jika kita menang, kau harus memberiku hadiah!" Jonghyun tertawa mendengarkan Jessica.

"Ne, baiklah.. aku akan memberimu hadiah..,, kau sedang butuh seorang namjakan??" Tanyan Jonghyun dengan smirk khasnya. Jessica menoleh dengan cepat. "Mwo? Aku masih ingin sendiri!" Balas Jessica cepat.

"Apa kau masih menyukai Donghae hyung?" Tanya Jonghyun dengan hati-hati, takut perkataannya akan menyinggung perasaan Jessica.

Dan benar saja, senyuman gadis itu yang sejak tadi merekah, kini luntur sudah dan tergantikan oleh ekspresi dinginnya. Ahhh!! Apa yang kau lakukan Kim Jonghyun??

"Sudah kubilang aku membencinya!" Ucap Jessica dengan nada datar dan dingin. Tatapan gadis itu berubah menjadi tatapan kosong seketika. Ah seharusnya Jonghyun tak bertanya seperti itu tadi!!

"Mianhae"

"Gwaenchanna" Jessica membalas cepat permintaan maaf Jonghyun.

"Aku tak bermaksud untuk....."

"Jangan bahas itu lagi! Aku sudah tak ada hubungan apapun dengannya." Potong Jessica cepat.

"Mianhae, tapi jika kau mau...... aku bersedia menggantikannya untuk selalu berada di sisimu" ucap Jonghyun. Mereka menghentikan langkahnya lalu saling berhadapan. Jonghyun menggenggam kedua tangan Jessica.

"Aku menyukaimu. Aku ingin menggantikan posisi Donghae hyung di hatimu. Aku janji tak akan mengecewakanmu seperti Donghae hyung." Ucap Jonghyun lembut. Kedua mata mereka saling bertatapan. Jessica menatap Jonghyun tak percaya. Dugaannya benar. Ternyata Jonghyun memang menyukainya. Lalu apa yang sekarang harus ia katakan? Jonghyub menyatakan perasaannya. Tapi hatinya sama sekali tak bergetar. Dan jantungnya tak berdetak cepat.

"Jonghyun ....." Jessica menggantungkan kalimatnya. Ia tak tahu apa yang harus ia katakan. Namun, sepertinya Jonghyun mencintainya dengan tulus. Dan jika ia menerimanya, mungkin akan membantunya melupakan Donghae.

"Mianhae Jonghyun-ah! Aku tak bisa..." tolak Jessica halus. Dan kata-kata itulah yang akhirnya meluncur dari bibir mungil Jessica. Ia tak bisa menerimanya. Karena itu sama saja menjadikan Jonghyun sebagai tempat pelampiasan. Ia tak ingin membuat Jonghyun kecewa nantinya.

"Wae Jess??"

"Mianhae. Aku harus segera pulang!" Jessica dengan cepat meninggalkan Jonghyun. Ia tak mau terlalu lama dalam suasana seperti itu. Ia hanya tak ingin mengecewakan namja itu. Maafkan saja, tapi sama sekali Jessica tak punya perasaan lebih pada Jonghyun. Ia hanya menganggapnya seperti seorang sahabat saja, seperti Tiffany, Siwon dan Eunhyuk.

==

Beberapa menit yang lalu Sunye meminta izin pada Donghae akan pergi hangout bersama teman-temanya. Yaa.. apalagi yang dilakukan wanita selain jalan-jalan ke mall dan menghambur-hamburkan uang. Yang pasti di saat seperti itu mereka akan melupakan namjachingunya. Termasuk Donghae, ia sering di terlantarkan seperti ini oleh Sunye. Wanita itu sering melakukan ini padanya. Donghae juga tak mengerti, mengapa bisa ia mencintai wanita seperti itu lalu menelantarkan Jessica.

Ah! Lagi-lagi Jessica! Kenapa gadis itu kian menghantuinya? Sudahlah! Donghae tak mau mengingatnya lagi! Yang ada hanya rasa bersalah yang ada ketika Donghae mengingat gadis itu. Ingin ia meminta maaf pada gadis itu, tapi ia tak berani. Ia malu mengungkapkannya. Ia malu dan ia benci kebodohannya yang telah melukai wanita itu.

Donghae melangkahkan kakinya di lorong sekolah yang telah sepi sejak bel berakhirnya kegiatan belajar mengajar berhenti. Ia membenarkan letak tasnya yang ia sampirkan pada bahu kanannya. Samar-samar terdengar suara seseorang yang sedang bercakap-cakap. Ia menghentikan langkahnya ketika melihat seorang namja dan yeoja yang berdiri beberapa meter di hadapannya. Namun sepertinya kedua orang itu tak menyadari keberadaannya. Di lihatnya kedua tangan sang yeoja di genggam dengan lembut oleh namja dihadapannya.

"Apa kau masih menyukai Donghae hyung?"

"Sudah kubilang aku membencinya!"

Deg

Donghae hanya bisa diam mematung mendengarkan apa yang baru saja di ucapkan gadis itu. Jessica. Entah kenapa tiba-tiba saja bagian dadanya sesak mendengar gadis itu yang ternyata kini membencinya.

"Mianhae.."

"Gwaenchanna!"

"Aku tak bermaksud untuk....."

"Jangan bahas itu lagi! Aku sudah tak ada hubungan apapun dengannya."

"Mianhae, tapi jika kau mau...... aku bersedia menggantikannya untuk selalu berada di sisimu"

Deg

Donghae merasakan jantungnya berdetak dengan keras. Kedua tangannya mengepal keras ketika mendengar Jonghyun akan menggantikan posisinya di sisi Jessica. Andwae!! Itu tak boleh terjadi. Meskipun dirinya sudah menyakiti Jessica, tapi Donghae berjanji akan menebus kesalahannya suatu saat nanti.

"Aku menyukaimu. Aku ingin menggantikan posisi Donghae hyung di hatimu. Aku janji tak akan mengecewakanmu seperti Donghae hyung."

Lagi-lagi perkataan Jonghyun membuat kedua kepalan Donghae semakin mengepal kuat. Entah kenapa ia ingin memukul Jonghyun dan membawa lari Jessica dari sana. Sesaat ia melupakan Sunye yang berstatus sebagai yeojachingunya. Apa yang terjadi padamu Lee Donghae?? Bukankah kau mengatakan kau membencinya?? Tapi kenapa sekarang ia merasa cemburu melihat namja lain menyatakan perasaannya pada Jessica. Ia merasa cemburu dan tak rela ada namja lain yang menggantikan posisinya di hati Jessica.

"Jonghyun...."

Donghae sudah tak tahan. Hatinya merasa panas jika mendengar lanjutan dari kalimat Jessica. Apakah ia akan menerima Jonghyun?? Tidak!! Donghae tak siap untuk mendengar itu. Lebih baik Donghae pergi dari sana.

Donghae kembali membalikkan tubuhnya. Ia melangkah cepat entah kemana. Hanya mengikuti kakinya melangkah saja.

==

Terlihat Donghae duduk menyendiri di pinggiran lapangan basket. Ia hanya menatap kosong ke depan. Entahlah apa yang dipikirkannya sekarang, sedari tadi ia hanya memegangi dadanya yang terasa sesak.

Tangannya merogoh saku celananya, mengambil handphonenya di dalam sana. Ia membuka ponselnya dan langsung mencari folder-folder yang di tujunya. Tapi mengapa semuanya kosong?? Ahh ini pasti ulah Sunye. Gadis itukan sering sekali mengotak-atik handphonenya. Dan mungkin dia juga yang menghapus semua foto-fotonya. Termasuk foto kenangannya bersama Jessica tak ada yang tersisa satu pun. Huhh Min Sunye!!! Kenapa sikapnya selalu membuat Donghae mengurangi rasa cintanya!

==

Keramaian begitu terlihat di lapangan olahraga, pasalnya, hari ini adalah hari perlombaan olahraga yang di adakan setiap tahunnya oleh OSIS. Terlihat di pinggir lapangan sepertinya Jonghyun sedang memberi pengarahan pada Jessica.

"Kau tidak boleh tegang! teruslah berlari! Anggap saja di sini hanya ada kau! Arrasseo!!" Jonghyun berkata sambil berkacak pinggang. Sedangkan Jessica hanya menganggukkan kepalanya mengerti.

"Ini, minumlah dulu!" Jonghyun memberikan sebotol air mineral pada Jessica. Gadis itu lalu meminumnya. Ia terlihat sangat bersamangat. Ia optimis bahwa ia akan memenangkan perlombaan ini.

"Jadi, nanti kau dan aku akan berdiri disana! Lalu kau berlari duluan, jika kau sudah sampai di garis finish baru giliranku??" Tanya Jessica. Jonghyun mengangguk, "setelah itu, aku kembali berlari ke garis start, dan jika aku sudah sampai, baru kau menyusul! Jika kita melakukannya dengan baik, kita pasti menang!!" Seru Jonghyun dengan wajah yang berbinar, sedangkan Jessica hanya ber-oh-ria saja.

Pengumuman perlombaan lari berpasanganpun sudah dikumandangkan.Terlihat beberapa siswa kelas X sudah bersiap berdiri di garis start. Begitu juga Jessica dan Jonghyun, mereka berdua terlihat antusias. Apalagi Jessica yang semakin bersemangat ketika melihat para sunbaenya memberinya semangat. Siwon, Eunhyuk, dan Kyuhyun yang sedari tadi berdiri sambil mengacungkan kedua ibu jari mereka. Tak lupa mereka juga meneriaki nama Jessica. Itu membuat Jessica percaya diri. Sedangkan di sudut lain Jessica melihat Donghae dan Sunye yang memakai seragam olahrahraga sama sepertinya. Ternyata pasangan itu juga ikut berpartisipasi dalam perlombaan ini. Jika Jessica dan Jonghyun berhasil, mungkin nantinya ia akan melawan pasangan Donghae dan Sunye.

Siap!

Bersedia....

Pritttt

Suara peluit sudah terdengar. Para namja yang menjadi peserta sudah berlari terlebih dahulu. Ayo Jonghyun!!! Terlihat Jonghyun adalah satu-satunya yang hampir mencapai finish. Jika Jonghyun sampai duluan, itu berari Jessica adalah yeoja pertama yang maju terlebih dahulu. Dan benar saja!!! Ternyata Jonghyun lebih dulu sampai! Dan kini Jessica sudah mulai berlari. Ia terlihat sangat percaya diri.

Di sisi lain, Donghae melihat itu dengan tatapan yang sulit di artikan. Ia salut sekaligus malu pada Jessica. Ia salut! Lihat saja saat yeoja lain baru memulai, hanya Jessica sendiri yang sudah setengah jalan dan mungkin akan sampai sebentar lagi. Larinya benar-benar kencang. Dan... ia malu!! Sepertinya Donghae harus menarik kata-katanya kembali yang mengatakan bahwa Jessica adalah gadis lemah. Karena nyatanya gadis itu adalah gadis yang kuat. Baik secara jasmani maupun rohani. Gadis itu telah berkali-kali ia sakiti. Tapi Jessica tetaplah menjadi gadis yang tegar.

Perlombaanpun berakhir dan akhirnya Jessica dan Jonghyun yang memenangkannya. Setelah ini, mereka berdua akan melawan pemenang dari kelas 2 dan 3. Jessica terlihat keluar dari lapangan olahraga ia beristirahat sebentar guna mengumpulkan kembali tenaganya yang sudah habis tadi.

Dengan ditemani Tiffany, Jessica melemaskan otot-ototnya, mengelap wajahnya yang basah karena keringat. Sementara perlombaan masih berlangsung, Jessica memakan makanan yang selalu dibawa oleh Tiffany..

"Dongsaeng!!" Seru seorang namja yang ternyata adalah Kyuhyun. Ia menghampiri Jessica yang sedang duduk bebas di atas lantai, namja itu berjongkok dan mengacak rambut Jessica sayang.

"Aigoo!! Adikku hebat!! Sebentar lagi kau akan masuk final!! Di kelas dua, baru saja dimenangkan Taeyeon dan Henry!! Taeyeon itu larinya cepat juga!!" Kata Kyuhyun. Ia menginformasikan pada Jessica tentang Taeyeon dan Henry yang baru saja memenangkan lomba.

"Omo!! Apa kau siap melawan mereka??" Khawatir Tiffany.

"Ne, tentu!!" Jessica terlihat begitu semangat dan percaya diri.

"Waw!! uri Jessica memang hebat!! Tapi, kau bukan hanya melawan Taeyeon dan Henry saja. Pasangan di kelas 3 kan belum di ketahui siapa yang masuk final..." jelas Kyuhyun dan di ikuti oleh anggukan kepala dari Tiffany.

"Aku akan berusaha dan tetap optimis!" Jessica meyakinkan.

==

Tepat dari satu jam yang lalu, akhirnya pertandingan finalpun di mulai. Satu hal yang membuat Jessica dan Jonghyun kaget. Ternyata, pemenang dari kelas tiga adalah pasangan Donghae dan Sunye. Entah mengapa Jessica jadi merasa takut akan ini. Apalagi melihat tatapan tajam nan sinis yang di tunjukkan keduanya, serta senyuman yang mempunyai arti bahwa kedua manusia itu sedang meremehkannya.

"Oppa! Aku takut jika nanti kita tidak menang!" Rengek Sunye pada Donghae dan tentu saja terdengar oleh Jessica dan Jonghyun, karena memang posisi mereka yang bersebelahan, atau lebih tepatnya tempat berlari mereka yang bersebelahan.

"Tenang saja! Kau tidak boleh pesimis!! Kita pasti menang! Kita ini pasangan paling tua!! Mana mungkin kita dikalahkan oleh junior kita!!" Ucap Donghae lembut seraya mengusap rambut lurus milik Sunye. Perlakuannya pada Sunye memang lembut. Tapi Donghae melakukan itu tak seperti dulu ia memperlakukan Jessica dengan lebih lembut dari ini. Entahlah, dulu ia tak berani berkata kasar atau melakukan sesuatu yang menyakiti Jessica. Tetapi berbeda pada Sunye bahkan ia acap kali meneriaki Sunye, kerap berlaku seenaknya, atau mungkin itulah cara mengungkapkan perasaannya pada Sunye.

"Ne oppa!" Ucap Sunye lalu bergelayut manja pada lengan Donghae. Sesekali gadis itu melirik Jessica dan menyeringai. Donghae juga ternyata melakukan hal yang sama dengan Sunye. Kerap kali ia mencuri-curi pandang pada Jessica yang sedang diberi pengarahan oleh Jonghyun. Sesekali mereka bercanda dan saling tertawa bersama. Dan pastinya, setiap pembicaraan mereka terdengar jelas oleh Donghae. Dan beberapa kali terdengar Jonghyun menggoda Jessica, entah kenapa itu membuat Donghae geram. Ya, semakin lama Donghae melihat kebersamaan Jessica dan Jonghyun, membuat Donghae tak suka dan rasanya ingin mengambil alih kembali posisinya dihati Jessica. Ia memang sering mengatakan membenci gadis itu. Bahkan pernah mengatakan tak pernah mencintai Jessica. Tapi nyatanya, ia menyukai Jessica sejak pertama mereka bertemu. Ia terlanjur menyayangi gadis itu, hingga tak rela ada seorangpun yang membuat air mata gadis itu jatuh. Mungkin ia hanya terobsesi oleh Sunye, hingga ia meninggalkan Jessica. Entah mungkin karena Sunye lebih bisa memuaskan hasratnya di banding Jessica yang selalu menolak sentuhannya.

"Kau harus janji memberiku hadiah!" Rengek Jessica pada Jonghyun. Donghae mengerucutkan bibirnya sebal. Dulu, Jessica selalu merengek seperti itu padanya. Dan sekarang?? Berbicarapun tak pernah.

"Ne! Kau ini manja sekali!!" Jonghyun mengacak gemas rambut Jessica. Terlihat kini Donghae menyunggingkan senyum pahitnya. Heyy!! Dulu ia juga sering melakukan itu!

"Baiklah kalian segera bersiap!" Panitia perlombaanpun memberi aba-aba pada peserta lomba ini. Terlihat Jonghyun, Donghae, dan Henry sudah sama-sama berada di garis start.

Kalian siap?

Bersedia.....

Prriiittttt....

Suara peluit yang nyaringpun sudah terdengar. Ketiga namja itu sudah mulai berlari dengan kencang. Banyak orang-orang berteriak mendukung jagoan mereka. Namun tentulah lebih banyak terdengar suara yeoja yang berteriak menyebutkan nama Lee Donghae. Tentu! Karena namja dengan seribu pesona itu mempunyai banyak fans di sekolah.

Jessica terlihat cemas ketika mengetahui Donghae berlari begitu kencang. Sedangkan Jonghyun tertinggal jauh. Aigoo! Bagaimana ini? Dan akhirnya yang mencapai garis finish duluan adalah Donghae, dan tentu saja yeoja yang pertama kali berlari adalah Sunye. Dan kini terlihat Jonghyun sudah mencapai garis finish dan akhirnya giliran Jessica. Ia berlari cepat walau tertinggal jauh dari Sunye. Sedangkan pasangan Taeyeon dan Henry, mereka terlihat tenang-tenang saja. Sepertinya mereka sudah tak peduli lagi.

"JESSICA!!" Terdengar suara dari pinggir lapangan. Ternyata itu adalah Tiffany. Gadis itu juga terlihat cemas, begitu juga dengan tiga namja yang berada dengannya. Kyuhyun, Eunhyuk, dan Siwon.

Gawat! Jessica tertinggal jauh dari Sunye! Dan pastilah yang terlebih dahulu sampai adalah Sunye. Dan benar! Bahkan kini Donghae telah berlari kembali menuju start. Tak lama kemudian di susul Jonghyun. Masih sama. Kedudukan Donghae masih paling unggul.

"JONGHYUN!! HWAITING!!" Jessica berteriak menyemangati Jonghyun. Donghae mendengarnya. Namja itu menambah kecepatan larinya. Ia ingin membuktikan pada Jessica bahwa ia lebih hebat daripada Jonghyun.

Dan kembali!! Donghae sampai terlebih dahulu dan Sunye juga sudah kembali menyusul Donghae ke garis start. Jessica mulai pesimis, ia tak yakin akan menang.

"HWAITING JESSIE!!!" Tiffany terus meneriakinya memberinya semangat. Begitu juga dengan Kyuhyun, Eunhyuk dan Siwon. Ketiga namja itu juga tak henti-hentinya berteriak memberinya semangat.

Jessica kembali memantapkan dirinya. Kini sudah giliran ia berlari, namun ia tertinggal lumayan jauh dari Sunye. "JESSICA! FIGHTING!!!" Jonghyunpun yang belum bisa mengatur nafasnya memberi semangat pada Jessica.

Jessica kembali mengumpulkan kepercayaan dirinya, ia berlari lebih cepat dari sebelumnya. Semua orang ternganga melihat Jessica yang berlari begitu cepat. Ia akhirnya bisa menyusul Sunye yang sudah hampir menjadi pemenang. Dan...

Priiitttt...

Akhirnya peluit kembali terdengar dan Jessica lah yang sampai terlebih dahulu, dan akhirnya perlombaan ini dimenangkan oleh Jessica dan Jonghyun. Donghae dan Sunye menatap tak percaya. Padahal mereka tadi hampir memenangkan perlombaan ini.

Donghae terlihat masih mengatur nafasnya. Tak percaya, ia dikalahkan oleh juniornya sendiri. Donghae melihat ke arah Jessica, gadis itu berlari ke arah Jonghyun, dan.. apa yang dilihatnya kini? Donghae melihat secara langsung bagaimana Jessica menghambur kepelukan Jonghyun dan memeluknya erat. Keduanya sama-sama terlihat bahagia. Donghae terlihat kesal, bukan karena kekalahannya. Ia kesal melihat Jessica yang tertawa bahagia dipelukan Jonghyun. Terlebih ketika Jonghyun juga membalas pelukannya, membuatnya tangannya kini mengepal kuat.

"Oppa! Mianhae! Aku sudah terlalu lelah tadi..." sesal Sunye, ia memeluk Donghae dengan rasa menyesalnya. Donghae hanya membalasnya dengan anggukkan kepala, ia tak membalas pelukan gadis itu, sedang matanya masih tak beralih dari Jessica dan Jonghyun. Kini Jonghyun sedang menggenggam erat tangan Jessica. Donghae merasakan dadanya sesak. Kenapa sesakit ini?? Jonghyun tak berhak menyentuh Jessica! Tidak ada yang boleh menyentuh gadis itu selain dirinya. Lee Donghae!

Wae?? Kenapa rasanya sakit sekali melihat ada namja lain yang menyentuhmu?? Tak akan kubiarkan seorangpun menyuntuhmu! Hanya aku yang berhak melakukannya! Aku yang berhak bersamamu! Bukan dia atau yang lainnya!! Meski aku telah membuatmu pergi dariku karena kebodohanku, aku akan membuatmu kembali kepelukanku! Tunggu aku! Jessica Jung.

TBC

Gimana?? Garing jugakan?? Tapi aku udah nambahin dikit kriuk biar agk renyah gitohhh...





1 komentar:

  1. CASINO 100% NEW! | Jammy Casino Hotel Spa
    Welcome back, CASINO 100% 경기도 출장안마 NEW! To enjoy casino, we are ready to offer you a 50% 강원도 출장샵 deposit match up 경상남도 출장샵 to $5000 for your first four 군포 출장안마 deposits. 제주도 출장마사지

    BalasHapus